C. Pokok-Pokok Materi
1. Mesin Gerinda Datar
a. Bagian-bagian utama dan perlengkapan mesin gerinda datar
b. Memilih roda gerinda untuk penggerindaan datar
c. Menetapkan parameter pemotongan mesin gerinda datar
d. Melakukan pemasangan roda gerinda pada mesin gerinda datar (balancing, truing,
dressing)
e. Melakukan pemasangan benda kerja pada mesin gerinda datar
D. Uraian Materi
Kegiatan belajar 3 pada modul Teknik Pemesinan ini adalah Pemesinan Gerinda yang
akan diuraikan secara ringkas yang meliputi materi mesin gerinda datar (surface grinding
machine) dan mesin gerinda silinder (cylindrical grinding machine).
Gambar 3.2 Mesin gerinda datar spindel horizontal dengan gerak meja berputar
Gambar 3.3 Mesin gerinda datar spindel vertikal dengan gerak meja bolak-balik
Gambar 3.4 Mesin merinda datar spindel vertical dengan gerak meja berputar
Gambar 3.5 Bagian-bagian utama mesin gerinda datar, seperti gambar di atas dapat diuraikan
sebagai berikut:
1) Meja Magnetik
Cekam magnetik yang paling banyak digunakan adalah tipe elektrik dan non elektrik. Bentuk
dari cekam magnetik untuk meja rotari adalah circular, sedang untuk meja resiprokal adalah
rectangular. Berikut adalah contoh cekam magnetik yang umum digunakan untuk mesin
gerinda datar.
b) Silikon Karbida
Butiran abrasive ini sangat keras, tajam, dan getas juga butiran ini dibuat dari pasir
silika dan coke. Butiran abrasive ini digunakan untuk penggerindaan logam yang
memiliki tegangan tarik rendah seperti baja tuang, kuningan, perak lunak, tembaga,
alumunium, stainless steel (non-magnetik), karbida, karet, dan plastik. Macam butiran
ini adalah:
(1) 37C, berwarna abu-abu, digunakan pada penggerindaan yang kasar, baik silinder
maupun penggerindaan dalam.
(2) 39C, berwarna hijau. Pada umumnya digunakan untuk penggerindaan alat potong
karbida.
c) Diamond
Jenis butiran abrasif ini digunakan pada material-material yang keras seperti
karbida dan keramik.
3) Ukuran Butiran
Semua butiran abrasive dibuat sesuai dengan ukuran standar. Untuk ukuran butiran
kasar (coarse) berguna untuk mengurangi benda kerja dengan cepat, sedangkan untuk butiran
halus (finer) untuk operasi akhir (finishing). Ukuran butiran pemotong diperoleh dari menyaring
butiran-butiran tersebut pada penyaring dengan jumlah mata jala/penyaring tertentu pada setiap
inchinya (mesh).
4) Perekat (bond)
Adalah material yang memegang butiran abrasive untuk tetap tinggal ditempatnya.
Persentase jumlah perekat dalam roda gerinda sangat menentukan keras dan lunaknya roda
gerinda (grade).
a) Grade
Adalah kekuatan relatif perekat dalam memegang butiran abrasive untuk diam
ditempatnya. Jika jumlah perekat persentasenya meningkat maka ikatan antar butiran
abrasive juga meningkat. Ukuran grade di
b) Macam-macam perekat
Perekat Keramik: sebagian besar roda gerinda menggunakan perekat jenis keramik.
Kelebihan dari perekat jenis ini adalah tahan terhadap air, asam, dan panas.
Sedangkan kelemahannya adalah rapuh dan kasar, sehingga batu gerinda tidak
boleh menipis.
Perekat Resin: Perekat ini dibuat dari resin plastik. Perekat ini digunakan untuk
penggerindaan dengan kecepatan yang tinggi dan sangat baik untuk pekerjaan
pemotongan yang cepat.
Shellac (E), Karet (R), Silika (S), Magnesite (O) adalah perekat untuk pengerjaan
khusus.
5) Struktur
Adalah elemen penting dalam batu gerinda yang ditentukan oleh proporsi tata letak
perekat dan butiran abrasive.
Ilustrasi struktur roda gerinda tersebut menunjukkan bahwa semakin kecil angkanya,
berarti proporsi butiran abrasive lebih besar dibanding perekatnya, sebaliknya semakin besar
angkanya menunjukkan persentase butiran abrasive yang lebih kecil. Semakin kecil
angkanya berarti strukturnya semakin rapat (dense), semakin besar angkanya berarti
strukturnya semakin terbuka (open)
Penandaan atau penulisan kode roda gerinda berfungsi untuk memberi informasi
terkait jenis roda gerinda yang digunakan baik dari bahan, ukuran butiran, grade, struktur,
perekat, dan lain-lain.
Roda gerinda memiliki beberapa bentuk, ukuran dan jenis abrasive. Beberapa tipe
bentuk roda gerinda adalah seperti gambar berikut.
a. Lurus
Roda gerinda berbentuk lurus nomer 1,5, dan 7 biasanya digunakan untuk gerinda
internal, silindris, spindel horisontal, permukaan, alat potong, offhand grinding dan
snagging.
b. Silinder
Roda gerinda berbentuk silinder (type no 2), dapat digunakan untuk menggerinda
dengan sisi potong di permukaan atau sisi sampingnya.
c. Taper
Tiper roda gerinda no. 4 adalah bentuk roda gerinda tirus (taper). Digunakan untuk
snagging.
d. Mangkok Lurus
Roda gerinda tipe nomer 6, digunakan untuk geinda permukaan, offhand grinding
permukaan datar, bidang datar atau menyudut.
Gambar 3.15 Bentuk-bentuk roda gerinda
e. Mangkok Flaring
Roda gerinda tipe nomer 11 biasanya digunakan untuk gerinda alat potong. Apabila
menggunakan perekat resin sangat bagus digunakan untuk snagging. Permukaan yang
dikerjakan bisa datar atau menyudut.
f. Piring
Roda gerinda tipe nomer 12 biasa digunakan untuk menggerinda alat potong. Ujung
yang runcing memungkinkannya masuk pada celah sempit dan sangat cocok untuk
menggerinda alat potong frais dan broach.
g. Piring rata (saucer)
Roda gerinda nomer 13 disebut juga sebagai saw gummer, digunakan untuk
menajamkan gergaji.
Bahan abrasive roda gerinda dibuat dari Silicon Carbide atau Alluminum Oxide yang
merupakan abrasive artificial (buatan). Silicon carbide bersifat sangat keras dan rapuh.
Alluminum okside lebih lunak dan lebih tangguh dari pada Silicon carbide. Alluminum
Oxide akan tumpul lebih cepat akan tetapi tidak mudah retak sehingga lebih cocok untuk
menggerinda material yang memiliki kekuatan tarik tinggi.
π.d.n
POS =
60 . 1000
Dimana :
POS : Peripheral Operating Speed atau kecepatan keliling roda gerinda (meter/detik)
n : kecepatan putar roda gerinda/menit (Rpm)
d : diameter roda gerinda (mm)
60 : Konversi satuan menit ke detik
1000 : Konversi satuan meter ke millimeter
Contoh Kasus:
Sebuah roda gerinda dengan diameter 300 mm berputar 2000 rpm, tentukan
kecepatan keliling roda gerinda (POS)!
Jawab:
π.d.n
POS = ; .... m/detik
60 . 1000
Jadi kecepatan keliling roda gerinda adalah 31.4 meter per detik.
Waktu pemesinan adalah waktu yang dibutuhkan oleh mesin geirnda untuk
menyelesaikan proses penggerindaan datar. Waktu pemesinan penggerindaan datar
sangat sangat dipengaruhi oleh panjang langkah, lebar penggerindaan dan berapa kali
jumlah pemakanan yang harus dilakukan.
Mengatur panjang langkah penggerindaan datar gerak memanjang, dapat dilihatt
pada gambar berikut
Contoh Kasus: sebuah roda gerinda dengan diameter 300 mm digunakan untuk
menggerinda benda kerja paralel strip dengan panjang 400 mm. Tentukan jarak
panjang langkah penggerindaan pada arah memanjang!
Jawab:
L = l + (la+lu)
L = 400 + {(15+0.5 x 300) + (15+0.5 x 300)}
L = 730 mm
Jadi panjang langkah penggerindaan arah memanjang diatur sekitar 730 mm.
Pengaturan gerak meja mesin gerinda datar arah melintang dapat dilihat pada
gambar berikut:
Contoh kasus: sebuah benda kerja berbentuk balok persegi panjang memilki
ukuran lebar (A) =160 mm, akan dilakukan penggrindaan datar dengan lebar roda
gerinda (b) = 22 mm. Tentukan panjang langkah penggerindaan datar gerak
melintangnya!.
Jawab:
C = A + (4/3.b)
= 160 + (4/3.22)
= 189,33 mm
Jadi panjang langkah penggerindaan datar melintang adalah sebesar 189,33
mm.
Dimana:
Keterangan:
tm = waktu penggerindaan (menit)
L = panjang penggerindaan datar; (mm)
La = Jarak bebas awal = (15+1/2. d) ; (mm)
Lu = Jarak bebas akhir = (15+1/2. d) ; (mm)
C = Lebar penggrindaan datar arah melintang
= A + {2(2/3 . b)}
= A + (4/3 . b); (mm)
A = lebar benda kerja (mm)
b = lebar roda gerinda
i = jumlah pemakanan
F = kecepatan gerak meja; (m/menit)
f = pemakanan ke samping; (mm/langkah)
Contoh kasus: Sebuah benda kerja berbentuk persegi panjang memilki ukuran
panjang (l) 400 mm dan lebarnya (A) 150 mm, akan dilakukan penggerindaan datar
dengan pergeseran meja menggunakan diameter roda gerinda (d) 300 mm dan
lebarnya (b) 22 mm, jumlah pemakanan (i) 5 kali, kecepatan gerak meja (F) 4
meter/menit dan gerak pemakanan menyamping (f) 16 mm. Tentukan waktu
penggerindaan yang dibutuhkan!.
Jawab:
L = l + (la + lu)
= 400 + {(15 + 1/2.300) + (15 + 1/2.300)}
= 730 mm
C = A + (4/3 . b)
= 150 + (4/3 x 22)
= 179.33 mm
2 x 730 x 179.33 x 5
tm =
4 x 1000 x 16
= 20.45 menit
Jadi, waktu yang dibutuhkan untuk menggerinda benda kerja adalah 20.45 menit.
b) Pengecekan Kondisi
Pastikan kertas washer ada/utuh pada setiap sisi roda gerinda
Pastikan bahwa roda gerinda tidak ada kotoran yang menempel dan bebas dari
minyak
Pastikan bahwa bushing dalam kondisi baik dan bebas dari debu atau benda-benda
kecil
Langkah penyetimbangan:
a) Melepas semua bobot penyetimbang dari pencekam roda gerinda.
b) Laksanakan proses dressing untuk mengurangi masa beban dan meratakan roda
gerinda.
c) Pasang arbor pada lubang pencekam/flens roda gerinda.
d) Roda gerinda yang sudah terpasang pada arbor diletakkan pada dudukan
penyetimbang, dan arbor benar-benar tegak lurus dengan dudukan penyetimbang.
e) Roda Gerinda dibiarkan berputar hingga berhenti. Posisi terberat saat ini berarti pada
bagian bawah (pusat gravitasi).
f) Roda gerinda pada bagian atas ditandai dengan kapur (berlawanan dengan arah
gravitasi)
g) Salah satu bobot penyetimbang dipasang dan dikencangkan searah dengan tanda
kapur. Selama penyetimbangan berlangsung, posisi bobot jangan diubah.
h) Dua (2) bobot penyetimbang lainnya dipasang dekat dengan pusat gravitasi dan
masing-masing memiliki jarak yang sama dengan bobot penyetimbang yang pertama.
Gambar 3.23. Pemasangan 2 bobot penyetimbang lainnya
j) Jika roda gerinda kembali pada posisi pertama, maka 2 bobot penyetimbang harus
diatur mendekati bobot penyetimbang yang pertama.
k) Sebaliknya jika roda gerinda bergulir berlawanan arah dengan posisi pertama (tanda
kapur di bawah), maka 2 bobot penyetimbang harus digeser menjauhi bobot
penyetimbang pertama.
Gambar 3.26. Mengatur kembali posisi bobot penyetimbang
l) Jika roda gerinda dapat berhenti dimana saja, maka roda gerinda sudah setimbang.
Naikkan roda gerinda diatas dresser sehingga posisi permukaan roda gerinda
lebih tinggi dari dresser
Posisikan dresser pada cekam seperti pada gambar (letak holder dan miringkan
dresser)
Jika menggunakan dresser dengan 1 titik mata potong, maka gerakkan meja
memanjang kira-kira 3 mm dari pusat roda gerinda (seperti pada gambar)
Teknik pemasangan benda kerja pada proses penggerindaan datar dapat dilakukan
dengan beberapa cara diantaranya:
1) Pemasangan benda kerja dengan meja magnetik
Pemasangan/pengikatan benda kerja dengan meja magnetik tekniknya tergantung
dari bentuk/profil dan ukuran benda kerjanya. Hal yang harus diperhatikan sebelum
mengikat benda kerja dengan meja magnetik adalah permukaan benda kerja yang
akan dijadikan dasar/basic penggerindaan harus bersih dari kotoran dan tidak ada
beram yang mengganjal.
Gambar 3.31. Kondisi meja magnetik harus bersih dan bebas dari kotoran
1) Bed
Terbuat konstruksi kotak besi
tuang berbentuk tee yang memberikan
kekakuan maksimum dan bebas dari
getaran. Bed tersebut terletak di atas
alur mesin yang cukup panjang untuk
memberi dukungan penuh di semua
posisi.
2) Meja Gerinda
a) Meja Geser / Sliding Table
Meja geser terletak pada bed dan bisa digerakkan maju mundur dengan tangan
atau oleh sistem hidrolik.
c) Kepala Utama
Kepala utama berfungsi untuk mencekam benda kerja dan memutarnya dengan
putaran yang bervariasi. Kepala utama dapat dipindah posisikan sepanjang meja
putar sesuai dengan jenis pekerjaan yang diinginkan.Variasi kecepatan didapat
melalui kontak roda gigi maupun melalui kecepatan variasi motor yang digunakan.
Poros spindle dirancang sesuai/pas dengan chuck, face plate, dan collet.
Gambar 3.38. Kepala utama mesin gerinda silinder
d) Tailstock
Tailstock memiliki kompresi pegas untuk memungkinkan ekspansi aksial selama
proses penggerindaan. Tailstock terletak pada meja putar dan dapat diposisikan
sesuai pekerjaan yang diinginkan. Fungsi tailstock ini adalah menekan benda kerja
agar tidak terjadi getaran yang berlebiham, sehingga benda kerja yang dihasilkan
mempunyai akurasi yang lebih baik.
Rumus untuk menghitung kecepatan keliling roda (POS) roda gerinda pada mesin
gerinda silindris adalah sama dengan mesin gerinda datar, yaitu:
π.d.n
POS =
60 . 1000
Dimana :
Proses gerinda dilakukan dengan mesin gerinda silindrik memerlukan putaran benda
kerja, dimana kecepatan periperal benda kerja adalah:
π dw nw
Vw = ; ..................m/detik
60.000
Dimana:
Vw : kecepatan periperal benda kerja
dw : diameter mula benda kerja; mm
nw : putaran benda kerja; r/min
Kecepatan periperal benda kerja jauh lebih kecil dari pada kecepatan peripheral batu
gerinda, dimana secara teoritis dirumuskan sebagai berikut:
𝑃𝑂𝑆
Speed rasio q = 𝑉𝑤
............sekitar 20 sd 120
Ls = nw . Sr
Dimana:
(c) Mandrel
Benda kerja dengan lubang centre bisa di tekan/press dengan mandrel,
lubang harus bersih dan di beri pelumas.
2) Pencekaman dengan Chuck
Pengerjaan tempa, cetak, atau benda kerja yang pendek pada umunya
menggunakan chuck dengan jenis rahang 4 atau rahang 3. Permukaan benda kerja
harus dilapisi dengan lapisan logam lunak antara benda kerja dan rahang chuck.
3) Face plate
Benda kerja dengan bentuk yang kompleks membutuhkan alat bantu face plate
untuk pemasangan pembawa, angle plate, dan lain-lain. Fungsinya adalah untuk
melindungi permukaan benda kerja dari jepitan rahang supaya tidak rusak.
4) Steady Rest
Benda kerja yang panjang harus didukung dengan steady rest, yang berfungsi agar
tidak terjadi getaran yang berlebihan.
E. Rangkuman
1. Mesin Gerinda Datar
a. Fungsi utama mesin gerinda datar adalah untuk menghasilkan permukaan rata (flat
surfaces)
b. Mesin gerinda datar dibedakan menjadi 2 macam menurut letak spindlenya, yaitu
mesin gerinda horizontal dan vertikal
c. Peralatan mesin gerinda datar meliputi:
1) Meja magnetik
2) Clamp
3) Angle Plate
4) Fixture
d. Roda gerinda dikonstruksi sebagai alat potong yang digunakan untuk pekerjaan
finishing dengan tingkat kehalusan dan kepresisian yang tinggi
e. Komponen utama roda gerinda adalah butiran pemotong (abrasive), perekat (bond),
dan pori-pori (pore)
f. Butiran abrasive adalah elemen yang berfungsi sebagai pemotong pada proses
penggerindaan
g. Bahan butiran (abrasive) meliputi :
1) Alumunium oksida
2) Silikon karbida
3) Diamond / intan
h. Perekat (bond) adalah material yang memegang butiran abrasive untuk tetap tinggal
ditempatnya
i. Macam-macam perekat meliputi :
1) Perekat keramik
2) Perekat resin
3) Shellac,
4) Karet,
5) Magnesite
j. Struktur adalah elemen penting dalam batu gerinda yang ditentukan oleh proporsi
tata letak perekat dan butiran abrasive
k. Penandaan atau penulisan kode roda gerinda berfungsi untuk memberi informasi
terkait jenis roda gerinda yang digunakan baik dari bahan abrasive, ukuran butiran,
grade, struktur, perekat, dan kode prabrik
l. Dimensi utama roda gerinda terdiri dari diameter luar, tebal, dan diameter lubang
tengahnya
m. Parameter utama pemesinan gerinda datar meliputi :
1) Kecepatan keliling roda gerinda
2) Waktu pemesinan gerinda datar
n. Balancing merupakan proses menyetimbangkan roda gerinda untuk menghasilkan
penggerindaan yang baik
o. Trueing merupakan proses membentuk permukaan roda gerinda dan memastikan
bahwa roda gerinda dapat berputar secara benar
p. Dressing adalah mengembalikan kekuatan potong/ketajaman roda gerinda yang
berkurang akibat debu/material penggerindaan yang menempel
q. Teknik pemasangan benda kerja pada gerinda datar meliputi :
1) Pencekaman benda kerja dengan meja magnetik
2) Pencekaman benda kerja dengan alat bantu