Anda di halaman 1dari 5

1.

NAMA : ANDI RAHMAN


2. NO. PESERTA PPG : 19030183210844
3. KELAS : 001-UNY-832-S42019-KELASE

1. Anda diminta membuat desain pola pelat pasangan dari kayu (ukuran pola, kemiringan pola, bentuk
serta ukuran inti dan sebagainya) untuk membuat produk berbahan dasar aluminium sepertitampak
pada gambar di bawah ini dengan proses pengecoran menggunakan cetakan pasir

Pembuatan desain pola pasangan dari kayu ukuran pola dan kemiringan serta bentuk saya rancang sebagai
berikut mengguanakan kayu dengan ukuran inti kemudian tebal kayu 10 mm pada setiap kontur

Bahan cetakan :
o Kayu
o Dempul
o Lemkayu
o Pasair

Bahan benda hasil.


o almunium

Peralatan:
o Gergaji
o Gerinda

Alat Keselamatan Kerja :


o Face shield
o Wearpack full body
o Approndanlengan apron
o Sarungtangan
o Safety shoes
o Respirator

Anda harus memenuhi persyaratan dibawahini saat membuat pola dari kayu:
o Pola harus mudah dikeluarkan dari cetakan = dibuat 3 cetakan
o Pola harus memiliki permukaan yang halus. = setiap sisi dalam kayu di dempul
o Pola tidak boleh memiliki sudut – sudut tajam. = Sudut memiliki filet R = 1
o Harus memiliki lubang pena berulir untuk pengambilandari cetakan.= di kasih ubang 1 mm untuk
o Ukuranlebihbesardaribendaasliuntukantisipasipenyusutandanpenyelesaianmesin. = 0.2 mm
o Penempatan inti harus mudah untuk pola yang berlubang atau berbentuk pipa.
o Permukaan pisah seyogyanya jangan terlalu banyak.

Proses Pembuatan Pola Kayu


a. Memilih kayu.
Kayu yang digunakan untuk membuat pola haruslah yang lentur dan tahan gesekan,
diantaranya yaitu kayu mahoni.
b. Membaca gambar
Pola dibuat berdasarkan gambar teknik. Dari gambar tersebut, dapat diketahui ukuran benda
cordan persentase penyusutan cairan logam.
c. Memotong kayu berdasarkan gambar kerja
d. Menghaluskan kayu dengan gerinda dan mesin selep
e. Merakit kayu yang sudah dipotong – potong sesuai bentuk yang sudah digambar tadi
f. Menghaluskan kayu dengan dempul

Hasila produk

Cetakan dasar
Dimensi
140 x 96 x 18 mm

Cetakan tengah
Cetakanatas

3d eksplod

3d rangkai

2. Identifikasi sambungan pada daerah pada polape ngecoran bidy colector


Daerah A Bagian A, B, dan C di satukan dengan
menggunakan sambungan baut kepala
segi enam

Daerah a.
B Bagian B dan C disambung dengan
bagian E juga menggunakan
sambungan baut segi enam

Daerah a.
E Bagian E dan F disambung
menggunakan baut ( penhead screw
metal sheet). Sambungan terse
butakan menjepit cone (K) Baut & mur

Daerah H Silinder (H) disambung dengan bagian


E menggunakan baut (penhead screw
metal sheet)
b.

Daerah a.
C Silinder (H) disambung dengan bagian
C menggunakan sambungan baut
berupa pen head screw metal sheet
Daerag H Sambungan sisi silinder H
rivet
menggunakan sambungan rivet

Daerag Ib. Sambungan I sisi inlet di gunakan


sambungan patri patri

Daerah K Sambungan (starter collar) dengan


bagian cone (K) disambung dengan
menggunakan rivet

rivet

Anda mungkin juga menyukai