MESIN BUBUT
2.1 PENDAHULUAN
2.1.1 Latar Belakang
Di dunia sekarang ini setiap orang ingin mendapatkan uang yang baik dan
meningkatkan standar hidup mereka, orang-orang yang memiliki gelar baik
umumnya berhasil melakukan ini. Tetapi ada juga satu kelas orang yang ingin
bekerja secara mandiri sebagai 'Pengusaha'. Orang-orang ini sebagian besar
berasal dari strata masyarakat menengah ke bawah yang menghadapi masalah
besar dalam membiayai proyek mereka karena anggaran mereka terbatas dan
tidak mampu membeli lebih dari satu atau dua mesin di tingkat awal. Juga,
produk apa pun baik itu jadi atau setengah jadi terdiri dari satu atau lebih operasi
pemesinan. Dan semua proses tidak dapat dilakukan pada mesin yang sama.
Mesin bubut adalah mesin yang paling serbaguna dari semua mesin dan
menyebut mesin bubut sebagai 'Ibu dari semua Mesin'. Mesin bubut konvensi
hanya melaksanakan operasi terbatas yang meliputi, Pembubutan (pengurangan
diameter), Facing (pengurangan panjang), Tapering (membuat bentuk kerucut),
Knurling (membuat pola berbentuk berlian u ntuk pegangan yang mudah),
Grooving (membuat simetris indentation), Parting (removalinga section),
Eccentric turning (berputar sekitar titik selain sumbu), Chamfering (membuat
talang simetris radial) selain itu drilling, reaming, juga dapat dilakukan hanya
sejajar dengan poros spindle (Operasi yang tegak lurus untuk poros spindle tidak
dapat dilakukan.) .Mesin bubut konvensional melibatkan membawa benda kerja
ke mesin yang berbeda untuk mesin mereka yang meningkatkan pengaturan
waktu dan biaya.
Akan sangat mengerikan bagi orang-orang yang menjalankan industri
mikro, karena mereka tidak mampu untuk memiliki semua mesin di depan pintu
mereka.(Tiwari,dkk.,2014)
2.1.2 Tujuan
Adanya praktikum menggunakan mesin bubut ini bertujuan agar praktikan
mencapai beberapa tujuan dibawah ini:
1. Mahasiswa mampu mengoperasikan mesin bubut dengan baik dan benar.
2. Mahasiswa dapat mengetahui bagian-bagian dan alat bantu mesin bubut
beserta fungsinya
3. Mahasiswa mengetahui jenis-jenis mesin bubut
4. Mahasiswa mampu melakukan proses pembubutan longitudinal, facing
dan drilling.
5. Mahasiswa mengetahui parameter-parameter kerja pada mesin bubut
3
1
4
2
Gambar 2.1 Bagian utama mesin bubut (Laboratorium Proses Produksi, 2019).
1. Kepala Tetap (Head Stock)
Head Stock berfungsi untuk memegang benda kerja. Di dalam Head Stock
(gambar 2.2) terdapat spindle yang berfungsi memutar benda kerja (serta
transimisi). Pada Head Stock terdapat:
a. Cekam (Chuck) untuk mencekam benda kerja.
b. Tuas pengatur kecepatan spindle.
c. Saklar utama (main switch) untuk menghidupkan spindle.
c a
Gambar 2.4 Kepala lepas (Tail stock) (Laboratorium Proses Produksi, 2019).
4. Eretan (Carriage)
Berfungsi untuk memegang atau mengendalikan arah gerak pemakanan.
Eretan ditunjukkan pada gambar 2.5 Bagian-bagian eretan (carriage), yaitu:
a. Sadle yaitu bagian yang terpasang pada bed dan dapat digeser sepanjang
rel.
b. Apron terpasang pada sadle dan terdapat alat-alat yang dapat menjalankan
carriage.
c. Cross slide terpasang pada sadle dan bergerak melintang dari sadle.
d. Tool holder/ tool post berfungsi untuk memegang alat potong atau pahat.
a
c
5. Bromus
Berfungsi untuk mendinginkan benda kerja dan pahat pada saat proses
bubut berlangsung dan membersihkan geram yang menempel pada benda kerja.
Bromus ditunjukkan pada gambar 2.12 berikut:
2.3.2 Bahan
Bahan yang dibutuhkan dalam proses mesin bubut ialah besi silinder
dengan ukuran tinggi 124 mm dan diameter 19 mm material ST-40, dan akan
menghasilkan bentuk akhir:
a. Baut penekan dengan hasil akhir panjang 100 mm.
b. Nut dengan hasil akhir panjang 19 mm. Dapat dilihat pada gambar 2.18
Gambar 2.18 Benda kerja (Laboratorium Proses Produksi, 2019).