Anda di halaman 1dari 33

Toleransi Geometri

Tujuan: memastikan fungsi komponen serta sifat mampu tukarnya


(interchangeable)
Beberapa standar toleransi geometri yang sering digunakan:

1. ISO 1101

2. ISO 2692

3. ISO 1660

4. ISO 5459

5. ASME Y14.5M

Komponen Informasi pada Toleransi Geometri

Elemen Toleransi

Elemen Tunggal: toleransi yang


ditetapkan pada suatu elemen tidak
mengacu pada elemen lainnya

Toleransi Geometri 1
Elemen Geometrik: toleransi yang
ditetapkan pada suatu elemen
mengacu pada elemen lainnya

1. Bidang yang diberi toleransi

2. Sifat toleransi

3. Besar toleransi

4. Huruf bidang patokan (datum acuan)

Kotak Toleransi

Kolom 1: simbol karakteristik bentukan toleransi


Kolom 2: Nilai toleransi
Kolom 3 dst: Huruf datum (dicantumkan jika
diperlukan)

Jika ada keterangan lain:

Tulisan yang berhubungan dengan toleransi ditulis diatas kotak toleransi

Tulisan persyaratan bentuk daerah toleransi, ditulis dekat daerah toleransi dan
dapat dihubungkan dengan garis penunjuk

Jika karakteristik geometrik lebih dari satu, ditulis dalam kotak toleransi terpisah
mengurut ke bawah

Simbol Toleransi Geometrik

Toleransi Geometri 2
Contoh

Daerah Toleransi

Toleransi Geometri 3
Ketentuan Penandaan Toleransi Geometri

1. Elemen ditunjuk oleh panah yang terhubung ke kotak


toleransi

a. Diletakkan pada garis benda atau perpanjangan


garis benda (harus jelas perbedaannya dari disi) jika (1.a.)
diterapkan pada suatu permukaan

b. Pada perpanjangan garis dimensi jika toleransi


diterapkan pada garis sumbu atau bidang tengah
elemen
(1.b.)
c. Diletakkan pada sumbu jika mengacu pada semua
elemen yang memiliki sumbu yang sama

(1.c.)

2. Jika toleransi ditetapkan pada suatu panjang tertentu

Toleransi Geometri 4
dan terletak di mana saja, nilai panjang ditulis setelah
nilai toleransi dengan dipisahkan garis miring

3. Jika ada lebih dari 1 buah toleransi pada jenis daerah


yang sama, toleransi ditambahkan pada kotak baru
dibawah toleransi utamanya.

3. Jika toleransi diterapkan hanya pada bagian tertentu dari


sebuah bentukan, bagian itu diberi ukuran

Elemen Dasar (Datum)

💡 Datum adalah elemen patokan. Ditulis dengan huruf kapital dalam kotak
datum, dihubungkan dengan segitiga datum

1. Peletakkan huruf dan segitiga datum

a. Pada garis benda atau perpanjangan garis benda

b. Pada perpanjangan garis dimensi

2. Pada sumbu.

3. Jika kotak toleransi dapat dihubungkan langsung dengan


datum huruf datum dapat dihilangkan.

4. Pencantuman datum pada kotak

a. Datum tunggal: satu huruf datum


(4.a.)
b. Datum dari 2 elemen: ada 2 huruf datum yang
dipisahkan oleh tanda penghubung

c. Jika ada lebih dari 2 datum dan urutannya penting:


(4.b.)
ditulis di ruang terpisah dari kiri ke kanan dengan

Toleransi Geometri 5
urutan tingkatan prioritas

d. Jika urutan 2 datum atau lebih tidak penting: huruf (4.c)

datum ditulis dalam 1 ruang

(4.d)

5. Jika datum hanya untuk bagian tertentu, bagian


tersebut diberi ukuran

6. Salah satu anak panah bisa diganti dengan segitiga


datum apabila tidak cukup ruang

Datum Target

💡 Datum yang ditentukan oleh beberapa titik, garis, atau beberapa daerah
bidang tertentu

dilakukan untuk benda hasil pengecoran, penempaan, pengelasan, dan lembaran


plat yang susah ditentukan datumnya.

Ditunjukkan pada lingkaran datum target

Toleransi Geometri 6
Sistem Tiga Bidang Datum

Bidang Datum Primer: 3 datum target


Bidang Datum Sekunder: 2 datum target
Bidang Datum Tertier: 1 datum target

Simbol-Simbol Tambahan

Toleransi Geometri 7
Ukuran Teoritis

Ukuran yang menentukan posisi,


bentuk, atau sudut yang ideal untuk
bentukan yang diberi toleransi
geometrik
Tidak boleh diberi toleransi

Daerah Toleransi yang Diproyeksikan

Diberi tanda P dalam lingkaran

Toleransi Geometri 8
Toleransi Geometri Lanjutan
Fitur: Entitas geometri yang dapat berupa titik tunggal, garis tunggal, atau permukaan tunggal
- Integral Feature: Permukaan atau garis pada permukaan suatu komponen yang dapat
disentuh
- Feature of size: Suatu bentuk geometri yang dapat ditentukan oleh sebuah dimensi linear
atau dimensi angular
- Derive Feature: Titik tengah, garis tengah, atau bidang tengah yang diturunkan dari satu
atau beberapa integral feature

Daerah Toleransi
Daerah toleransi diposisikan secara simetris dari bentuk geoemtri, orientasi atau lokasi yang tepat,
kecuali diindikasikan
Pada umumnya, arah lebar daerah toleransi adalah tegak lurus terhadap elemen geometric yang
diberi toleransi

Toleransi Bentuk dan Profil


Kelurusan

Kedataran
Kebulatan

Kesilindrisan

Profile Garis
Profile Permukaan

Toleransi Orientasi
Kesejajaran

Ketegaklurusan
Ketirusan

Toleransi Lokasi
Posisi

Konsentrisitas
Kesimetrisan

Toleransi Putar

Putar Tunggal

Putar Total
MMC (Maximum Material Condition)
Fitur symbol ukuran yang menjelaskan kondisi fitur atau bagian di mana jumlah maksimum material
(volume/ukuran) ada dalam tolernasi dimensinya

Regardless Feature Size

LMC (Least Material Condition)


Surface Finish

Scope - Menspesifikasikan peraturan untuk dikasi tekstur permukaan dengan symbol dan indikasi tekstual

Geometrical Product Specification – Bahasa symbol internasional yang digunakan untuk


menjelaskan toleransi pada Gambar Teknikal. Mendefisiniskan, geoemtri nominal dari komponen
pada produk

Surface Finish – Pengukuran untuk tekstur keseluruhan dari permukaan dan didefinisikan oleh lay,
surface roughess, dan waviness
Importance of Surface Finish
1. Surface roughness penting untuk masalah fundamental seperti gaya gesek, lubrikasi, fatigue
strength, wear, tightness of joints, dll.
2. Mempengaruhi konduksi panas dan listrik, kebersihan, reflectivity of surface, sealing action
3. Positional accuracy of assembly, load-carrying capacity, resistance to corrosion
4. Sering digunakan pada industry modern untuk komponen mesin

Faktor yang mempengaruhi Surface Finish


1. Machining variables
2. Tool Geomoetry
3. Work piece and tool material
4. Quality and type of machine
5. Auxiliary tooling
6. Vibrations
Waviness
Measurement of the more widely spaced component of Surface Structure.
Mirip roughness, tapi lebih luas karena didefinisikan sebagai “irregularitas pada spacing yang lebih
besar disbanding roughness sampling length”
Dapat terjadi karena chatter, residual stress, machine deflection, vibration, atau heat treatment
Surface Roughness
- Merupakan komponen dari Surface Texture
- Dapat dikuantifikasikan dari deviasi pada arah vector normal dari sebuah permukaan
- Contoh: Jika deviasinya besar, artinya permukaan tersebut adalah rough
- Penting dalam mengetahui cara sebuah objek berinteraksi dengan lingkungannya
Roughness Parameter
1. Arithmetical mean roughness value (Ra) – Rata-rata dari nilai mutlak pada deviasi permukaan
(Zi) dari garis rata-rata roughness profile

2. Gretest heigh prorifle of the roughness profile (Rzi) – Penjumlahan dari deviasi terbesar pada
peak dan depth, relatif ke garis rata-rata pada sampling Ir i

3. Maximum Roughness Depth (Rz1max): Rzi terbesar dari 5 sample length Ir i

4. Mean Roughness Depth (Rz) – Nilai rata-rata dari 5 nilai Rzi


Roughness Measurement
Semua Roughness Measurement beredar di range -20% sampai +30%, satu measurement tidak
cukup untuk memberi gambar keseluruhan dari toleransi dan parameternya

Max Rule: Semua roughness parameter dengan kata “Max” mewakili maximum mean value pada 5
sampling lengths
Pengukuran harus dilakukan di setidaknya 3 posisi, di lokasi dengan nilai tertinggi
16% Rule: Semua roughness parameter tanpa kata “Max” mewakilli nilai rata-rata dari 5 sampling
lengths
16% dari nilai yang diukur boleh melewati batasnya
1. Jika nilai pertama yang diukur di bawah 70% dari batas, diperbolehkan
2. Jika gagal, ukur di 2 posisi lain. Jika semua nilai yang diukur di bawah batas, diperbolehkan
3. Jika gagal, ukur lagi di 9 posisi lain (12 total). Jika penjumlahan dari 2 pengukuran melebihi
batas, diperbolehkan

Graphical Symbol
Complementary surface texture requirements:
1. Surface texture parameters
2. Numerical Values
3. Transmission band/sampling length

a. Single surface texture requirement


b. Second surface texture requirement
c. Manufacturing method
d. Surface Lay / orientation
e. Machining allowance
Lay
Direction of the predominant surface pattern and is usually visible to the naked eye
Posisi dan Orientasi
Sebagai peraturan umum, symbol grafis dan informasinya diorientasikan agar dapat dibaca dari bawah
atau kanan dari gambarnya

Dapat menggunakan leading line juga


Simbol Pengelasan

Bentuk-bentuk Sambungan Las

Bentuk-bentuk Alur Las


Beberapa istilah
Simbol pengelasan terdiri dari simbol dasar, yang dilengkapi dengan :

○ simbol pelengkap;

○ ukuran lasan;

○ beberapa indikasi pelengkap (terutama untuk gambar-gambar bengkel).

Simbol Dasar
Simbol Pelengkap
Penggambaran simbol las pada gambar
Garis Panah (Arrow Line)

Posisi Garis Referensi dan Simbol Lasan


Simbol lasan dapat ditempatkan diatas maupun di bawah garis referensi, dengan ketentuan sebagai
berikut :
- Simbol lasan ditempatkan diatas garis referensi jika permukaan lasan terdapat pada “arrow
side”

- Simbol lasan ditempatkan diatas garis identifikasi jika permukaan lasan terdapat pada “other
side”

- Untuk pengelasan simetri, garis identifikasi tidak perlu ditampilkan


UKURAN PENGELASAN
Ukuran-ukuran pengelasan dicantumkan dengan ketentuan sebagai berikut :

- Ukuran utama (s) ditempatkan di sebelah kiri (sebelum) simbol pengelasan.


- Ukuran panjang lasan (l) ditempatkan di sebelah kanan (sesudah) simbol pengelasan.

Ukuran Utama Pengelasan

Ukuran utama pengelasan yang dicantumkan adalah ukuran las pada penampang potong (z atau a,
untuk tipe las sudut) dan ukuran panjang pengelasan

Tanda Pelengkap
Penunjukkan Pengelasan

Anda mungkin juga menyukai