Anda di halaman 1dari 42

Teknik Pengukuran

Toleransi Linear dan Suaian

1
Toleransi
 Ukuran-ukuran pada gambar suatu komponen/benda kerja, dalam
pengerjaannya pasti terjadi penyimpangan.
 Penyimpangan-penyimpangan tersebut tergantung pada:
 Bentuk dan ukuran benda kerja
 Cara pengerjaan
 Alat-alat yang dipergunakan
 Material
 Agar dapat dicapai ukuran benda-kerja yang diinginkan, maka
dalam gambar ditunjukkan:
 ukuran nominal dan
 batas penyimpangan atas (membesar) dan bawah (mengecil)

 TOLERANSI adalah perbedaan antara batas penyimpangan


membesar dan batas penyimpangan mengecil dari ukuran nominal

2
Toleransi
Meskipun tetap diperhatikan dalam proses pembuatannya, tidak
semua ukuran dan bentuk komponen memiliki toleransi, misalnya:

• Tebal plat yang hanya berfungsi sebagai penutup


• Diameter dan posisi lubang pada plat penutup
• Diameter bagian tengah poros yang tidak bersatu dengan komponen
lain
• Permukaan luar komponen penutup dibagian tengah
• Kemiringan, ketirusan, atau radius pada poros yang tidak terhubung
dengan komponen lain
• Ketegaklurusan dinding pemisah/sekat

3
Toleransi

 Penentuan toleransi tergantung dari:


 fungsi benda-kerja
 pasangan benda-kerja
 penyimpangan bentuk yang diizinkan

4
Toleransi

 Ukuran-ukuran toleransi pada gambar detail


 Toleransi ditulis dengan angka yang setingkat lebih kecil
dari angka standar untuk ukuran nominal.
 Contoh: ukuran nominal ditulis dengan ukuran huruf sebesar
3,5 mm, toleransi dengan ukuran huruf sebesar 2,5 mm

5
Toleransi

 Penyimpangan ditulis setelah ukuran nominal


 Penyimpangan membesar ditulis diatas +0,2
25 -0,1
 Penyimpangan mengecil ditulis dibawah (sejajar
dengan ukuran nominal)
 Ukuran luar (seperti poros) dan ukuran dalam (seperti
lubang) masing-masing ditulis sendiri-sendiri
 Penyimpangan 0 (nol) juga harus ditulis tanpa 25 +0,5
0
tanda + atau –
 Penyimpangan ditulis dalam desimal yang sama, +0,35
+0,25
18
kecuali penyimpangan yang bernilai 0 (nol) -0,10 18 0

 Penyimpangan yang simetri terhadap ukuran ±0,35


nominalnya, digunakan tanda ± 25

6
Toleransi

 Satuan ukuran dari penyimpangan harus sama


dengan satuan untuk ukuran nominalnya, dan ditulis
dengan huruf yang satu tingkat lebih kecil dari besar
huruf yang dipakai untuk ukuran nominalnya

 Jika suatu ukuran hanya dibatasi oleh satu batasan 32min


saja, maka singkatan min atau max ditulis dibelakang
47max
angka dari ukuran nominalnya

7
Toleransi
 Toleransi pada gambar susunan
 Ukuran dari lubang selalu diletakkan
diatas garis penunjukan ukuran dan
ukuran dari poros diletakkan
dibawahnya
 Penunjukan ukurannya ditulis
“Lubang/Poros”, atau nomor posisinya
masing-masing
 Untuk bagian silindris atau bujur sangkar
dicantumkan simbol yang sesuai
 Toleransi sudut
 Satuan ditulis dalam derajat, menit dan
detik
 Penunjukan ukurannya sama seperti
penunjukan untuk ukuran-ukuran
panjang

8
Toleransi Umum
 Penunjukan ukuran dalam gambar permesinan, pada prinsipnya
selalu ditentukan toleransinya
 Pada suatu gambar bagian yang tidak memerlukan suaian dan
toleransi khusus, toleransi dituliskan pada catatan umum dengan
menentukan harga yang diizinkan untuk semua penyimpangan-
penyimpangan dari setiap ukuran yang ada
 Penulisan toleransi pada catatan umum mewakili beberapa
toleransi dari setiap ukuran pada gambar yang bersangkutan
 Toleransi umum disesuaikan menurut tabel
 Untuk penyimpangan-penyimpangan yang diluar dari toleransi
umum, dicantumkan langsung pada gambar (dibelakang ukuran
nominalnya).

9
Toleransi Umum
Toleransi Umum Untuk Penunjukan Ukuran
Ukuran Nominal mm 0,5 - 3 >3 - 6 >6 - 30 >30 - 120 120 - 315 315 - 1000 1000 - 2000
Halus 0,05 0,05 0,1 0,15 0,2 0,3 0,5
Penyimpangan
Sedang 0,1 0,1 0,2 0,3 0,5 0,8 1,2
yang diizinkan - 0,2 0,5 0,8 1,2 2 3
Kasar

Toleransi Umum Untuk Radius dan Chamfer


Ukuran Nominal mm 0,5 - 3 >3 - 6 >6 - 30 >30 - 120 120 - 315 315 - 1000
Penyimpangan Halus + Sedang 0,2 0,5 1 2 4 8
yang diizinkan Kasar 0,5 1 2 4 8 16

Toleransi Umum Untuk Penunjukkan Sudut


Panjang Dari Sisi Terpendek Sampai - 10 > 10 - 50 > 50 - 120 > 120 - 400
Derajat & Menit 1’ 30’ 20’ 10’
Penyimpangan yang
diizinkan Per 100 mm 1,8 0,9 0,6 0,3

10
11
Toleransi Standar
Bagian-bagian/benda-kerja yang telah selesai dibuat,
harus dapat dipasang-pasang/dirakit menjadi suatu
susunan benda jadi yang lengkap
Benda kerja hasil produksi harus dapat dipasang
dengan bebas satu dengan yang lain
Pemasangan bagian-bagian yang bersesuaian
mempunyai batas-batas ketentuan ukuran yang
berpasangan
Batas ketentuan ukuran: standar lokal suatu pabrik,
standar nasional, standar internasional
12
Toleransi Sistem ISO

 Ketentuan
 Batasan umum untuk menentukan toleransi pada prinsipnya hanya
golongan lubang atau golongan poros
 Golongan lubang: Misalnya diameter lubang, lebar alur, alur
untuk pasak, lebar slot dan sejenisnya
 Golongan poros : Pasak, besi strip, poros, batang silinder dan
sejenisnya

 Temperatur standar untuk alat-alat ukur agar diperoleh ukuran yang


tepat dibatasi dengan suhu 20°C

13
Batas ukuran dan toleransi poros dan lubang

14
Ukuran dan Toleransi
 Ukuran Nominal (N):
 ukuran yang tertulis pada gambar, yang dibaca tanpa toleransi
 Toleransi (T):
 perbedaan/penyimpangan dari dua batasan ukuran dari
nominalnya
 Penyimpangan membesar (U):
 batasan ukuran terbesar penyimpangan
 merupakan perbedaan antara ukuran nominal dengan ukuran
terbesar/maksimal yang dizinkan

 Penyimpangan Mengecil (L):


 batasan ukuran terkecil penyimpangan,
 merupakan perbedaan antara ukuran nominal dengan ukuran
terkecil/minimal yang diizinkan

15
Ukuran dan Toleransi

 Garis penunjukkan dasar


 Semua standar suaian berbasis pada garis batas dasar yaitu:
 Garis nol yang dinyatakan dengan ukuran ± 0,000

 Ukuran sesungguhnya
 Ukuran yang diperoleh dari pengukuran langsung benda
kerja yang telah selesai dibuat

16
Ukuran dan Toleransi
 Kelonggaran (Clearance) E
 selisih ukuran antara lubang dengan poros, bila lubang lebih besar dari
pada poros
 Suaian longgar
 Kelonggaran maksimal: selisih ukuran lubang terbesar dengan poros
terkecil pada suaian longgar
 Kelonggaran minimal: selisih ukuran lubang terkecil dengan poros
terbesar pada suaian longgar

17
Ukuran dan Toleransi
 Kesesakan (Interference) F
 selisih ukuran antara lubang dengan poros, bila poros lebih besar
dari pada lubang
 Suaian sesak
 Kesesakan maksimal: selisih ukuran lubang terkecil dengan poros
terbesar pada suaian longgar
 Kesesakan minimal : selisih ukuran lubang terbesar dengan poros
terkecil pada suaian longgar

18
Penunjukan Sistem ISO
 Toleransi itu diperinci dan dinyatakan dengan huruf-huruf dan
angka-angka

 Angka toleransi:
 Angka menunjukkan kualitas toleransi dan ukuran toleransi.
 Angka: 1 hingga 16, semakin membesar semakin besar harga
toleransi-nya.
 Dipengaruhi juga oleh ukuran nominal, misal pada kualitas yang
sama tapi ukuran nominal lebih besar, maka lebih besar pula harga
toleransi-nya.

 Huruf Toleransi:
 Huruf menunjukkan kedudukan daerah toleransi terhadap garis
batas dasar.
 Toleransi lubang ditulis dengan huruf besar

19
Penunjukan Sistem ISO
 Huruf Toleransi
 Huruf menunjukkan kedudukan daerah toleransi terhadap garis batas dasar.
 Toleransi lubang ditulis dengan huruf besar
 Toleransi poros ditulis dengan huruf kecil.
 Untuk menghindari kekeliruan dalam membaca antara huruf dan angka
maka ada beberapa huruf yang dihilangkan, yaitu huruf I, L, O, Q, dan W.
 Daerah toleransi lubang “H” menyentuh atau berimpit dengan garis
dasar dari atas dan daerah-daerah toleransi yang selanjutnya menjauhi
garis batas dasar, daerah toleransi yang lainnya kedudukannya
menurut abjad dengan dasar “H”

20
Dengan adanya toleransi akan terjadi perbedaan
perbedaan ukuran dari bagian yang selesai
dikerjakan dan akan dipasang.
Tetapi perbedaan-perbedaan ini masing-masing
dijamin untuk bisa dipasang dengan bagian yang
menjadi pasangannya.
Bila bagian itu dipasang atau digabungkan maka akan
terjadi satu keadaan tertentu yang merupakan hasil
dari gabungan atau pasangan itu.
Keadaan hasil pasangan tersebut dinamakan suaian
(fits).
21
Contoh penulisan toleransi

22
Suaian-suaian (Fits)
 Perbedaan ukuran antara dua bagian benda kerja yang akan dirakit

 Suaian tergantung dari masing-masing kedudukan daerah toleransi


dari lubang dan poros

 Suaian longgar (Clearance fits): sebelum maupun sesudah


dipasang pasti ada kelonggarannya

Suaian pas/transisi (Transition fits): kemungkinan terjadi


kelonggaran kecil atau kesesakkan kecil tergantung dari hasil ukuran
yang diperoleh masing-masing benda yang telah jadi

 Suaian paksa (Interference fits): sebelum maupun sesudah


dipasang pasti ada kesesakkannya

23
Cara Menentukan Besarnya Toleransi

• Ada dua cara dalam menentukan besarnya toleransi


yang dikehendaki, yaitu dengan sistem basis lubang
dan sistem basis poros.
• Pada sistem basis lubang, semua lubang diseragamkan
pembuatannya dengan toleransi H sebagai dasar,
sedangkan ukuran poros berubah-ubah menurut macam
suaian.
• Pada sistem basis poros, ukuran poros sebagai dasar
dengan toleransi "h" dan ukuran lubang berubah-ubah.

24
Sistem Basis Lubang

• Suaian dengan sistem basis lubang ini banyak


dipakai. Suaian yang dikehendaki dapat dibuat
dengan jalan mengubah-ubah ukuran poros,
dalam hal ini ukuran batas terkecil dari lubang
tetap sama dengan ukuran nominal. Dalam basis
lubang ini akan didapatkan keadaan suaian-
suaian sebagai berikut

25
a) Suaian longgar: dengan pasangan daerah toleransi
untuk lubang adalah H dan daerah toleransi poros dari
a sampai h.
b) Suaian transisi dengan pasangan daerah toleransi
lubang H dan daerah-daerah toleransi poros dari j
sampai n.
c) Suaian sesak: dengan pasangan daerah toleransi
lubang H dan daerah toleransi poros dari p sampai z.

Sistem basis lubang ini biasanya dipakai dalam pembuatan bagian-


bagian dari suatu mesin perkakas, motor, kereta api, pesawat terbang,
dan sebagainya.
26
Sistem Basis Lubang

 Sistim basis lubang digunakan pada suaian-suaian:


 alat-alat mesin, motor, mobil, roda kereta api, kapal
terbang

27
28
Sistem Basis Poros

• Dalam suaian dengan basis poros maka poros selalu


dinyatakan dengan "h". Ukuran batas terbesar dari
poros selalu sama dengan ukuran nominal. Pemilihan
suaian yang dikehendaki dapat dilakukan dengan
mengubah ukuran lubang. Sistem basis poros kurang
disukai orang karena merubah ukuran lubang lebih
sulit daripada merubah ukuran poros. Dalam sistem
basis poros juga akan didapatkan keadaan suaian yang
sama dengan suaian dalam sistem basis lubang dengan
demikian dikenal juga:

29
Sistem Basis Poros

a) suaian longgar: dengan pasangan daerah


toleransi h dan daerah toleransi lubang A
sampai H,
b) suaian transisi: dengan pasangan daerah
toleransi h untuk poros dan daerah toleransi
lubang J sampai N,
c) suaian sesak: dengan pasangan daerah toleransi
h untuk poros dan daerah untuk lubang P
sampai Z.
30
Sistem Basis Poros

 Sistim basis poros digunakan pada suaian-suaian:


 alat-alat pemindah, elektro motor, mesin derek, mesin
tekstil, mesin pertanian, alat-alat mesin yang presisi

31
Suaian-suaian (Fits)

32
Tingkatan Suaian-suaian

Sistem Basis Lubang


Suaian/fit Lubang Poros Penggunaan
Running fit f 7 Bearings with noticable clearance

Press Transition Clearance


Close running fit g 6 Bearings with slight clearance
Sliding fit h 6 Tailstock centersleeve, guides
Close sliding fit js 6 Handwheels, change gears, set collar
H7
Wringing fit k6 Gear wheels, bushings
Porcefit m6 Wheel rims, clutches, faceplates
Light pressfit p6 Bushings, writpins, gear rims
Pressfit s6 Shrinking, sluthces

33
Tingkatan Suaian-suaian
Sistem Basis Poros
Suaian/fit Lubang Poros Penggunaan
Running fit E8 Bearings with drawn shaft
Sliding fit H9 Actuating levers, control gears
h9
Wringing fit K6 Keys without matching work
Transitionfit P9 Keys with matching work

 Untuk menghemat biaya produksi, penentuan toleransi dipilihkan


yang sebesar mungkin menurut kebutuhan atau fungsinya
 Pembuatan lubang dengan toleransi yang kecil lebih sukar
dibanding pembuatan diameter luar/jenis poros
 Proses pengerjaan dengan bubut untuk suatu suaian, umumnya
kualitas toleransi untuk poros dipilih satu tingkat lebih halus
 Misal: H 7/h 6

34
Tabel Harga Toleransi Menurut ISO

 Satuan harga toleransi dalam m(mikrometer)


 1  m = 0,001 mm
 Penyimpangan membesar yang diizinkan/upper allowance
(ES ; es)
 Penyimpangan mengecil yang dizinkan/lower allowance
(EI ; ei)

 Ukuran nominal lebih besar dari 50 m, dibagi menjadi


beberapa tingkatan

35
Tabel Harga Toleransi Menurut ISO

36
Tabel Harga Toleransi Menurut ISO

37
Toleransi dalam Gambar Rinci
dengan Simbol ISO

 Penunjukan ukuran dengan toleransi ditulis


dengan susunan sebagai berikut:  40H7
 Ukuran Nominal
 Kedudukan daerah toleransi (huruf)
 Kualitas ukuran dari daerah toleransi
(angka)

 Untuk toleransi-toleransi yang jarang


dipergunakan, harga penyimpangan-  40f7
penyimpangan dari toleransinya
dicantumkandibelakang simbol toleransi
dalam tanda kurung
38
Toleransi dalam Gambar Susunan
ditunjukkan dengan simbol ISO

 Simbol toleransi lubang ditunjukkan


lebih dahulu (diatas), setelah itu
simbol toleransi poros
(dibawahnya), didepannya ditulis
ukuran nominal (cukup satu
penulisan)

 Untuk harga-harga penyimpangan


dari toleransi-toleransinya juga
perlu/dicantumkan, maka ditulis
seperti contoh disamping

39
40
41
•Sekian
»Terimakasih

42

Anda mungkin juga menyukai