Anda di halaman 1dari 13

SARJANA

LAB BAHAN DAN


UNIVERSITAS NEGERI TERAPAN
PENGOLAHAN
YOGYAKARTA TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK JOBSHEET PELAPISAN
“ELECTROPLATING” PERMUKAAN

No Nama NIM Tanda Yogyakarta, 27 September


tangan 2021
1 Fajar Haris F 19508334004 Mengetahui :
2 Anang Dwi J 19508334005
3 Bayu Aji N 19508334026
4 Geo Brahma G Z 19508334027
Ahmad Fikrie, S.ST., M.T.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Elektroplating merupakan suatu proses pelapisan logam secara elektrolisasi melalui
penggunaan arus searah (direct current atau DC) dan larutan kimia (elektrolit) yang berfungsi
sebagai penyedia ion-ion logam membentuk endapan (lapisan) logam pada elektroda katoda.
Elektroplating pada baja pada dasarnya dilakukan dengan tujuan untuk melindungi
permukaan baja dari serangan korosi karena logam pelapis tersebut akan memutus interaksi
dengan lingkungan sehingga terhindar dari peroses oksida. Electroplating juga bertujuan
untuk menambah keindahan tampak luar suatu benda atau produk. Sekarang ini pelapisan
dengan cara electroplating sedang digemari karena warnanya yang cemerlang, distribusi
bahan pelapis merata diseluruh bagian, tidak mudah terkorosi dan tahan lama. Produk yang
dihasilkan banyak digunakan sebagai dekorasi pada kendaraan bermotor roda dua maupun
yang roda empat.
Selain itu pelapisan ini juga bertujuan untuk mendapatkan sifat khusus permukaan seperti
sifat tahan terhadap korosi, sifat keras, sifat tahan aus dan sifat tahan terhadap suhu yang
tinggi atau gabungan dari beberapa tujuan diatas secara bersama-sama. Misalnya dengan
melapisi saluran gas buang kendaraan dengan nikel dapat meningkatkan ketahanan terhadap
korosi.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana tata cara pembuatan lapisan menggunakan metode electroplating ?
SARJANA
LAB BAHAN DAN
UNIVERSITAS NEGERI TERAPAN
PENGOLAHAN
YOGYAKARTA TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK JOBSHEET PELAPISAN
“ELECTROPLATING” PERMUKAAN

2. Apa saja bahan yang dibutuhkan dalam proses pembuatan pelapisan dengan metode
elektopaling ?
3. Bagaimana komposisi yang baik dalam pencampuran bahan-bahan untuk pembuatan
lapisan dengan metode electroplating ?
4. Bagaimana cara menganalisis hasil daripelapisan dengan metode elektropaling ?

1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan laporan ini sebagai berikut :
1. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui tata cara pembuatan lapisan permukaan dengan
metode electroplating.
2. Mahasiswa diharapkan mengetahui bahan-bahan yang digunakaan untuk pembuatan
pelapisan electroplating.
3. Mahasiswa diharapkan mengetahui fungsi dari bahan-bahan untuk membuat lapisan
elektroplaing.
4. Mahasiswa diharapkan mampu menganalisis hasil dari pembuatan pelapisan dengan
metode elektroplating.
SARJANA
LAB BAHAN DAN
UNIVERSITAS NEGERI TERAPAN
PENGOLAHAN
YOGYAKARTA TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK JOBSHEET PELAPISAN
“ELECTROPLATING” PERMUKAAN

BAB II
DASAR TEORI
2.1 Dasar Teori
Secara garis besarnya proses elektroplating dapat di kelompokan dalam tiga tahap
pengerjaan yaitu:
a) Proses persiapan/tahap pendahuluan (pre treatment)
Sebelum lapis listrik dilakukan, permukaan benda kerja yang akan di lapis harus dalam
kondisi benar-benar bersih, bebas dari bermacam-macam pengotor. Hal ini mutlak agar
bisa di dapat hasil lapisan dengan cara listrik yang baik. Untuk mendapatkan kondisi
seperti tersebut perlu di lakukan pengerjaan pendahuluan dengan tujuan:
 Menghilangkan semua pengotor yang ada di permukaan benda kerja seperti pengotor
organik, anorganik / oksida dan lain-lainya.
 Mendapatkan kondisi fisik permukaan yang lebih baik dan lebih aktif. Teknik pengerjaan
pendahuluan ini tergantung dari pengotoran, tetapi secara umum dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
1) Pembersihan secara mekanik: Pekerjaan ini betujuan untuk menghaluskan permukaan
dan menghilangkan goresan-goresan serta geram-geram yang masih melekat pada benda
kerja. Biasanya untuk menghilangkan goresan-goresan dan geram-geram tersebut
dilakukan dengan mesin gerindra, sedangkan untuk menghaluskan permukaannya
dilakukan dengan proses buffing. Prinsipnya sama seperti proses gerindra, tetapi
roda/wheel polesnya yang berbeda yaitu terbuat dari bahan katun, kulit, laken dan
sebagainya. Selain dari pengerjaan seperti tersebut diatas, kadang-kadang diperlukan
proses lain misalnya brushing, brigthening dan lain sebagainya.
2) Pembersihan/pencucian dengan alkalin (Degreasing): Pekerjaan ini bertujuan untuk
membersihkan benda kerja dari lemak atau minyak-minyak yang menempel.
Pembersihan ini perlu sekali, karena lemak maupun minyak tersebut akan mengganggu
pada proses pelapisan, karena mengurangi kontak antara lapisan dengan logam
SARJANA
LAB BAHAN DAN
UNIVERSITAS NEGERI TERAPAN
PENGOLAHAN
YOGYAKARTA TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK JOBSHEET PELAPISAN
“ELECTROPLATING” PERMUKAAN

dasar/benda kerja. Pencucian dengan alkalin digolongkan dalam dua cara yaitu dengan
cara biasa (alkalin degreasing) dan dengan cara electro (electrolitic degreasing).
Pembersihan secara biasa adalah meredamkan benda kerja dalam larutan alkalin dalam
keadaan panas selama 5-10
menit. Lamanya perendaman harus disesuaikan dengan kondisi permukaan benda kerja.
Seandainya lemak atau minyak yang menempel lebih banyak, maka dianjurkan lamanya
perendaman ditambah hinga permukaan bersih dari noda-noda tersebut.
b) Proses pelapisan dengan listrik
Setelah benda kerja betul-betul bebas dari pengotor, maka benda kerja tersebut sudah
siap untuk dilapis. Dalam operasi pelapisan, kondisi operasi perlu/penting sekali untuk
diperhatikan. Karena kondisi tersebut menentukan berhasil atau tidaknya proses
pelapisan serta mutu pelapisan yang dihasilkan. Kondisi operasi yang perlu diperhatikan
tersebut antara lain:
1) Rapat arus (current density): Rapat arus dapat di atur , makin tinggi raat arus,
makin meningkat kecepatan pelapisan dan dapat memperkecil ukuran/bentuk
kristal.Tetapi bila rapat arus terlalu tinggi akan mengekibatkan lapisan kasar,
bersisik dan akan terbakar/hitam. Satuan arus dinyatakan dalam Amp/dm2 atau
Amp/ft2 atau Amp/in2.
2) Tegangan arus (Voltage): Seperti di jelaskan sebelumnya bahwa pada proses lapis
listrik, tegangan yang digunakan harus konstan sehingga yang di variablekan
hanyalah ampere saja. Maksudnya adalah bila Luas Permukaan benda kerja
bervariasi, maka rapat aruslah yang di variasikan sesuai dengan
ketentuan,sedangkan voltagenya tetap. Sebagai contoh pada pelapisan tembaga,
rapat arus ditentukan 3,6 A/dm2, voltage 6 volt, sedangkan luas benda yang akan
dilapisi 10 dm2 maka rapat arus adalah 36 A, tetapi tegangan tetap 6 volt.
Biasanya tegangan yang digunakan pada operasi lapis listrik adalah 6-12 volt.
3) Temperatur/Suhu larutan: Temperatur larutan dapat mempengaruhi hasil lapisan.
Kenaikan temperatur larutan menyebabkan bertambahnya ukuran kristal. Sebagai
contoh dari pengaruh temperatur terhadap lapisan dapat dijelaskan sebagai berikut.
Bila temperatur larutan pada pelapisan chromium decorative lebih rendah dsama
SARJANA
LAB BAHAN DAN
UNIVERSITAS NEGERI TERAPAN
PENGOLAHAN
YOGYAKARTA TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK JOBSHEET PELAPISAN
“ELECTROPLATING” PERMUKAAN

(20 A), tetapi hasil lapisan tampak suram juga. Hal ini dikarenakan lapisan
terbakar.
4) pH Larutan: pH di pakai untuk menentukan derajat keasaman suatu larutan
elektrolit dan dalam operasi lapis listrik, pH berarti juga pOH-. pH larutan dapat
diatur /diukur dengan alat ukur pH meter atau colorimeter. Umumnya untuk
larutan yang bersifat basa/alkali.derajat keasaman (pH) nya berkisar antara 11-14,
sedangkan untuk larutan asam, pH-nya berkisar 4,5-5,6. Untuk mengatur nilai pH
sesuai dengan yang diinginkan, digunakan sodium atau potassium hydroksida dan
atau asam sulfat untuk larutan yang bersifat asam.
c) Proses pengerjaan akhir ( Post Treatment)
Benda kerja yang telah dilakukan proses lapis listrik biasanya di bilas dan di keringkan.
Tetapi kadang-kadang perlu juga dilakukan pengerjaan lanjut seperti misalnya
dipasipkan atau di beri lapis pelindung chromat (chromatting) atau lapis lindung
transparan yaitu dengan Iaquar. Proses ini dilakukan dengan cara dipping biasa, tetapi
untuk apis lindung dengan lacquar biasa secara electro dan dipping.
SARJANA
LAB BAHAN DAN
UNIVERSITAS NEGERI TERAPAN
PENGOLAHAN
YOGYAKARTA TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK JOBSHEET PELAPISAN
“ELECTROPLATING” PERMUKAAN

BAB III
METODOLOGI

3.1. Alat dan Bahan


 Benda kerja bentuk silinder ukuran diameter 30 mm tebal 20 mm
 Amplas kasar sampai halus
 Kain lap
 Kawat
 Rectifier
 Alat Elektroplating
 Larutan elektroplating
 Sarung tangan plastik/ karet

3.2. Prosedur
a) Menyiapkan alat elektroplating dan benda kerja
b) Membersihkan benda kerja dengan amplas kasar, sedang sampai halus sehingga benda
kerja putih bersih dan mengkilap
c) Bersihkan benda kerja dari lemak
d) Keringkan benda kerja
e) Rangkailah alat elektroplating, dengan memasang katub (+) pada anoda dan katub (-)
pada katoda
f) Masukkan larutan elektroplating pada alat elektroplating dan aduklah larutan tersebut
sampai homogen
g) Pasang benda kerja pada gantungan yang tersedia dengan kawat yang tersedia (maksimal
6 benda kerja), atur kedudukan benda kerja berada ditengah larutan dan benda kerja
jangan saling bersentuhan.
h) Hidupkan regtifier dan stel besar aurs 3 s/d 7 Ampere/dm2.
SARJANA
LAB BAHAN DAN
UNIVERSITAS NEGERI TERAPAN
PENGOLAHAN
YOGYAKARTA TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK JOBSHEET PELAPISAN
“ELECTROPLATING” PERMUKAAN

i) Hidupkan juga pompa untuk mengaduk larutan


j) Tunggu proses pelapisan antara 15 sampai 20 menit
k) Off kan regtifier dan ambil benda kerja dari dalam larutan
l) Bersihkan benda kerja dengan air dan keringkan
m) Beri nama dan NIM untuk dikumpulkan
SARJANA
LAB BAHAN DAN
UNIVERSITAS NEGERI TERAPAN
PENGOLAHAN
YOGYAKARTA TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK JOBSHEET PELAPISAN
“ELECTROPLATING” PERMUKAAN

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAAN

4.1. Data Hasil Pengujian


A. Spesimen 1

Voltase/Jarak : 5 Volt
Diameter awal : 11.9 mm
SPESIMEN KETEBALAN ( mm )
A 0.018
B 0.008
C 0.012
RATA - RATA 0.012

Spesimen 1, Spesimen A Spesimen 1, Spesimen B


SARJANA
LAB BAHAN DAN
UNIVERSITAS NEGERI TERAPAN
PENGOLAHAN
YOGYAKARTA TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK JOBSHEET PELAPISAN
“ELECTROPLATING” PERMUKAAN

Spesimen 1, Spesimen C

B. Spesimen 2

Voltase/Jarak : 2.5 Volt


Diameter awal : 11.88 mm
SPESIMEN KETEBALAN ( mm )
A 0.006
B 0.008
C 0.013
RATA – RATA 0.009
SARJANA
LAB BAHAN DAN
UNIVERSITAS NEGERI TERAPAN
PENGOLAHAN
YOGYAKARTA TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK JOBSHEET PELAPISAN
“ELECTROPLATING” PERMUKAAN

Spesimen 2, Spesimen A Spesimen 2, Spesimen B

Spesimen 2, Spesimen C
SARJANA
LAB BAHAN DAN
UNIVERSITAS NEGERI TERAPAN
PENGOLAHAN
YOGYAKARTA TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK JOBSHEET PELAPISAN
“ELECTROPLATING” PERMUKAAN

4.2. Pembahasan dan Analisis Data


 Pengamatan secara visual adalah pengamatan yang dilakukan secara langsung dengan
melihat dan membandingkan spesimen benda kerja sebelum dan sesudah proses
electroplating.
 Pengaruh Arus Terhadap Crack memiliki pengaruh yang sangat besar, karena variasi
arus menentukan hasil baik atau tidaknya sebuah crack. Apabila arus tegangan kecil
maka crack yang dihasilkan juga sedikit. Lapisan krom yang dihasilkan juga tipis
sepenuhnya pada specimen, jika arus terlalu besar tidak baik pada lapisan krom, crack
yang dihasilkan lebih banyak dari yang dihasilkan pada arus tegangan kecil, hasil
lapisannya juga tebal tetapi tidak melekat dengan baik sepenuhnya pada specimen
 Pengaruh Arus Terhadap Kekerasan Mikro adalah hasil yang dapat diketahui dengan
mudah, tetapi yang sangat berpengaruh adalah arus tegangannya. Karena arus
tegangannya yang kecil memang memiliki kekerasan yang sangat keras ini disebabkan
lapisan krom yang sangat tipis dan sebaliknya arus tegangan yang besar memiliki hasil
kekerasan yang sangat lunak dan mudah terkelupas, ini disebabkaan lapisan krom
tersebut sudah terbakar hingga lapisan krom tidak bisa melekat dengan sempurna. \
Pengaruh Arus terhadap ketebalan lapisan krom Arus tegangan terhadap ketebalan
lapisan krom dapat diketahui bahwa arus tegangan yang kecil memiliki proses yang
lama untuk dapat merekatkan lapisan krom ke specimen, tetapi arus yang kecil dapat
menghasilkan lapisan krom yang baik tetapi bila proses dilakukan harus dengan waktu
yang lama. Sedangkan dengan arus tegangan yang besar pada lapisan krom memiliki
proses pelapisan krom yang cepat melekat pada specimen. itu akan memaksa cepat
merekatnya specimen ini maka hasil yang didapat tidak akan baik dan apabila pada
proses pencelupan memakan waktu yang lama krom akan kebakar.
 Pengaruh Arus Terhadap Kekasaran Pengaruh hasil kekasaran permukaan krom pada
arus tegangan adalah pada arus tegangan rendah atau tinggi sama sekali tidak
berpengaruh pada permukaan kekarasan krom. Itu disebabkan banyak yang
SARJANA
LAB BAHAN DAN
UNIVERSITAS NEGERI TERAPAN
PENGOLAHAN
YOGYAKARTA TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK JOBSHEET PELAPISAN
“ELECTROPLATING” PERMUKAAN

mempengaruhi faktor – faktor tersebut adalah proses pemolesannya, konsentrasi larutan,


debu dan gesekan antar specimen
 Dari hasil proses elektroplating yang telah dilaksanakan, benda kerja mengalami
kegosongan dan sebagian terlapisi oleh tembaga. Hal ini diperkirakan oleh beberapa
faktor diantaranya besar kuat arus, waktu elektroplating, elektrolit yang digunakan, dan
benda kerja yang kurang bersih. Pada gambar diatas terlihat benda kerja setelah proses
elektroplating justru terlihat jelek karena pelapisan tidak merata. Besar arus yang
dialirkan pada spesimen 1 proses elektroplating ± 5A/dm2 sehingga larutan tidak
sempurna bereaksi saat listrik dialirkan atau tidak terjadi proses pelapisan. Kemudian
pada spesimen ke 2 besar arus yang digunakan 7A/dm2, larutan bereaksi saat listrik
dihasilkan dan hasil lapisan yang didapat sedikit lebih tebal dibandingkan dengan arus
listrik 5A/dm2. Dengan meningkatnya kuat arus listrik yang mengalir maka jumlah ion-
ion akan semakin banyak, sehingga ion-ion akan semakin banyak terlepas dari larutan
dan mengendap pada katoda/benda kerja. Pengaruh waktu terhadap tebal lapisan
berakibat pada ketebalan lapisan, apabila waktu proses semakin lama maka akan
semakin meningkat pula ketebalan lapisan. Pada benda kerja hasil elektroplating juga
terdapat kegosongan, hal ini kemungkinan karena jarak anoda yang terlalu dekat
maupun terlalu jauh. Tidak hanya itu, larutan yang digunakan pada proses elektroplating
sudah usang, jadi pada benda kerja terjadi pelapisan yang tidak sempurna.
SARJANA
LAB BAHAN DAN
UNIVERSITAS NEGERI TERAPAN
PENGOLAHAN
YOGYAKARTA TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK JOBSHEET PELAPISAN
“ELECTROPLATING” PERMUKAAN

BAB IV
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Setelah melakukan proses pengujian dapat disimpulkan bahwa semakin besar arus yang
digunakan maka akan semakin berpengaruh atau menimbulkan efek lapisan pada benda uji
tersebut. Dan jika semakin kecil arus yang digunakan maka sangat kecil kemungkinan
terjadinya lapisan pada permukaan benda uji dan juga membutuhkan waktu yang lama.
Kemudian juga semakin halus permukaan benda uji maka akan menimbulkan hasil efek
lapisan yang sangat bagus.
Dari uraian dan pembahasan dengan adanya perubahan arus listrik akan berpengaruh
terhadap hasil pelapisan krom maka dapat diambil kesimpulan : Timbulnyaa crack yang
besar, disebabkan oleh proses lama pencelupan dan arus yang pas sehingga hasil crom tidak
akan gosong atau tidak akan melekat pada benda kerjanya, yang apabila di pakai akan
gampang mengelupas. Hubungan arus tegangan pelapisan krom terhadap kekerasan
disebabkan karena arus tegangan pelapisan krom yang cepat atau lama akan mengakibatkan
daya lapis yang rendah dan sebaliknya, sehingga lama tidaknya waktu pelapisan sangat
berpengaruh pada proses pelapisan krom ini maka akan berpengaruh terhadap kekerasan.
Hubungan arus tegangan pelapisan krom terhadap kekasaran lapisan karena arus tegangan
yang lama akan mengakibatkan kekasaran permukaan yang rendah dan sebaliknya.Ini
berarti tingkat hubungan arus tegangan dan waktu pelapisan krom sangat berpengaruh
terhadap kekasaran lapisan
5.2. Saran
 Arus yang digunakan saat pengujian diharapkan lebih besar.
 Voltase yang digunakan saat pengujian diharapkan lebih besar.
 Waktu yang diperlukan untuk pengujian diharapkan lebih banyak.
 Benda uji yang digunakan diharapkan dengan mempunyai permukaan yang halus.
 Melakukan diskusi kepada rekan dan dosen pembimbing praktek ,bila terjadi ketidak
sempurnaan pada hasil electroplating, mengkaji kembali hasil yang diperoleh agar
mengetahui detail pennyebab atas permasalahan tersebut .

Anda mungkin juga menyukai