Anda di halaman 1dari 11

RANCANG BANGUN ALAT LAPIS LISTRIK (ELECTROPLATING)

Naskah Publikasi
untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat Ahli Madya

disusun oleh:
Andi Tusanto
1410504028

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TIDAR
2017
HALAMAN PENGESAHAN

NASKAH PUBLIKASI

RANCANG BANGUN ALAT LAPIS LISTRIK (ELECTROPLATING)


RANCANG BANGUN ALAT LAPIS LISTRIK (ELECTROPLATING)
Andi Tusanto1_A. Noor Setyo H.D2_Nurhadi3
Program Studi Diploma III Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Tidar
JL. Kapten S. Parman 39 Potrobangsan Magelang Utara, Jateng 56116
1
e-mai: anditusanto72@gmail.com
2
noorsetyo@yahoo.com

ABSTRAK

Proses pelapisan listrik termasuk kedalam proses pengerjaan akhir (metal finishing). Tujuan pelapisan
permukaan ini untuk perbaikan permukaan logam dasar sebagai pengerjaan akhir (finishing) serta melindungi
dari korosi. Peralatan electroplating nikel diantaranya, rectifier, bak penampung, anoda nikel, larutan
elektrolit (nikel) dengan menggunakan air suling yang dicampur dengan nickel sulfat 1750 g, nickel chlorid
350 g, boric acid 280 g, brightener Mnt 14 ml, brightener MU 14 ml, dengan volume air suling 7 (tujuh) liter.
Larutan cuci lemak yang dibuat menggunakan air suling dengan volume 4 (empat) liter sehingga komposisi
larutan coustic soda 200 g, sodium carbonat 200 g, dan 8 ml. Larutan cuci asam yang dibuat menggunakan
air suling dengan menggunakan perbandingan setiap volume 4 (empat) liter, volume asam klorida (HCL)
sebanyak 800 ml. Sebelum proses electroplating dilakukan terlebih dahulu membersihkan benda kerja dari
kotoran, baik secara mekanik maupun secara kimia, pembilasan menggunakan air suling, pengeringan,
memasang instalasi arus listrik dari rectifier ke anoda dan katoda, memasang anoda, memasang benda kerja
ke katoda, menyalakan agitasi dan rectifier, menunggu hingga waktu pelapisan terpenuhi, mematikan agitasi
dan rectifier, mengangkat benda kerja dari katoda, bilas benda kerja menggunakan air, mengeringkan benda
kerja dan poles benda kerja supaya lebih halus dan mengkilap. Hasil uji coba peralatan menunjukkan, dalam
waktu 10 menit dan temperatur 45°C diperoleh hasil terbaik pada arus 1,0-1,5A, selain waktu tersebut hasil
pelapisan gagal.

Kata kunci : Peralatan, Electroplating, Nikel.

ABSTRACT

Electrical coating process is included in the process of finishing (metal finishing). The purpose of this
surface coating is to repair the base metal surface as finishing and protect from corrosion. Hardware
electroplating nickel among others, rectifiers, tank, anode nickel electrolyte solution (nickel) using distilled
water mixed with nickel sulfate in 1750 g, nickel chlorid 350 g, boric acid 280 g, brightener Mnt 14 ml,
brightener MU 14 ml, With the volume of distilled water 7 (seven) liters. Fat washing solution is made using
distilled water with a volume of 4 (four) so that the composition of the solution coustic liter soda 200 g, 200 g
of sodium carbonate and 8 ml. Acid washing solution prepared using distilled water using a volume ratio of
any four (4) liters, the volume of hydrochloric acid (HCL) of 800 ml. Before the process of electroplating is
done first clean the workpiece from dirt, either mechanically or chemically, rinsing using distilled water,
drying, installation of the electric current from the rectifier to the anode and cathode, put the anode, put the
workpiece to the cathode, powering agitation and rectifiers, wait until the plating time is fulfilled, turn off the
agitation and rectifiers, lifting the workpiece from the cathode, the workpiece using a water rinse, drain the
workpiece and the polishing of the workpiece to be more smooth and shiny. The trial results demonstrate
equipment, within 10 minutes and a temperature of 45 °C obtained the best results in 1,0-1,5A flow, in
addition to the time of coating results failed.

Keywords: Equipment, Electroplating, Nickel.


1. PENDAHULUAN
Dewasa ini berbagai macam logan dibentuk, dicetak, dan dibuat sehingga menjadi wujud
yang diinginkan. Baja adalah sebuah logam yang murah dan digunakan secara luas untuk berbagai
macam aplikasi. Akan tetapi baja tidak tahan terhadap karat, sehingga diperlukan pelapisan untuk
melindungi permukaan dari kondisi lingkungan yang sifatnya korosif. Surface finishing adalah
setiap proses akhir yang ditujukan pada permukaan logam. Untuk memberikan sifat baru yang tidak
dimiliki oleh logam tersebut dalam kondisi asalnya. Surface finishing mempunyai banyak cara
dalam prosesnya, mulai dari memoles permukaan, mengecat, hingga membungkusnya dengan
logam lain. Proses surface finishing yang banyak dilakukan dewasa ini adalah proses
electroplating. Electroplating dapat diartikan sebagai proses pelapisan logam, dengan
menggunakan arus listrik dan senyawa kimia guna memindahkan partikel logam pelapis ke material
yang hendak dilapisi. Tujuannya supaya logam baja (benda kerja) tidak mudah berkarat, selain itu
penampilan benda kerja menjadi lebih baik.
Berdasarkan latar belakang ditas maka penulis membuat rancang bangun mengenai
electroplating. Bagamaina proses pembuatan alat electroplating untuk pelapisan nikel? Dan
bagaimana proses electroplating dilakukan dalam pelapisan nikel? Batasan masalah yang diambil
yaitu; hanya pembuatan prototype electroplating dan hanya membahas alat, bahan dan cara kerja
pebuatan prototype electroplating. Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam rancang bangun
alat lapis listrik ini adalah mengetahui prosedur cara pembuatan alat electroplating, mengetahui
proses electroplating nikel, dan menambah ilmu pengetahuan dan wawasan teknik pelapisan logam
dengan cara listrik.

2. TINJAUAN PUSTAKA
Soeprapto (1994:50-51), berpendapat bahwa electroplating adalah cara yang digunakan
untuk melapis permukaan logam besi dengan logam yang tahan terhadap karat seperti nikel dan
krom. Hasil electroplating sangat keras dan tahan terhadap goresan atau tumbukan. Selain itu
lapisan krom atau nikel logam Fe atau baja dapat mengurangi terjadinya korosi dan juga dapat
memperindah penampilan benda kerja.
Bird (1987), berpendapat bahwa logam besi dapat dilapisi dengan nikel, krom, emas,
tembaga, platina, timah, seng, perak,tetapi setiap jenis anoda yang akan dilapisi kepada besi harus
menggunakan larutan elektrolit yang sesuai dengan jenis anoda yang akan dilapisi. Jika larutan
dipanaskan, maka kecepatan pelapisan akan semakin bertambah.
Wasaraka (2002), berpendapat bahwa proses pelapisan logam dengan bantuan listrik ini
bertujuan untuk melindungi bahan yang dilapisi dengan memperbaiki mutu dari sifat permukaan
benda kerja, dengan melapiskan logam lain pada logam yang diperbaiki mutunya.

3. METODOLOGI

3.1 Langkah persiapan


Langkah awal persiapan pembuatan peralatan electroplating yaitu dengan mencari sumber
referensi yang akurat, dan mencari materi yang mengenai peralatan serta bahan yang digunakan
untuk electroplating. Mencari referensi dari berbagai macam sumber, baik media cetak, media
sosial, online, ataupun dari seseorang yang mendalami ilmu pelapisan logan dengan cara listrik
sehingga data yang didapat akurat. Setelah mendapatkan referensi yang akurat, maka langkah
selanjutnya yaitu merancang kerangka tempat larutan, ban mencari bahan-bahan yang akan
digunakan untuk membuat peralatan electroplating.

3.1.1 Perancangan bak penampung


Perancangan bak penampung larutan elektrolit nikel menggunakan bak yang terbuat dari
plastik dengan ukuran panjang 250 mm, lebar 180 mm, dan tinggi 180 mm. Selain itu bak
penampung pencucian dilengkapi rak dengan ukuran diameter 5 mm, terbuat dari bahan tembaga
sehingga dapat mengalirkan arus listrik. Selain itu bak penampung larutan nikel dilengkapi dengan
selang agitasi dengan ukuran diameter 5 mm.

3.1.2 Perancangan rectifier


Langkah yang harus dilakukan sebelum membuat rectifier yaitu, harus menentukan sekema
dari aliran arus listrik dan kebutuhan arus yang akan digunakan. Menyiapkan bahan yang
digunakan sesuai dengan ukuran pada diagram kelistrikan yang akan dibuat diantaranya potensio
(variabel resistor), dioda, resistor, capasitor, ic LM723 dan transistor.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN


Peralatan lapis listrik yang dibuat terdiri dari larutan pikling (asam), larutan cuci lemak,
pembilasan, larutan elektrolit nikel dan rectifier. Gambar berikut merupakan gambaran peralatan
yang electroplating telah dibuat.
Keterangan :
A = Larutan cuci asam D = Larutan elektrolit nikel
B = Larutan cuci lemak E = Rectifier
C = Air pembilas

Adapun kegunaan masing-masing larutan sesuai peruntukkannya, pencuci asam (A) dipakai
sebagai pencuci benda kerja supaya kotoran yang tertinggal setelah proses pengerjaan mekanik
selesai. Pencuci lemak (B) dipakai sebagai penuci benda kerja setelah pencucian asam, karena
setelah benda kerja dipegang pastilah meninggalkan lemak dari tangan. Bilas (C) digunakan untuk
membilas benda kerja setelah dilakukan pencucian asam, lemak dan sebelum benda kerja
dicelupkan kedalam larutan electroplating. Larutan elektrolit nikel (D) digunakan untuk media atau
tempat berlangsungnya proses electroplating. Rectifier (E) digunakansebagai sumber arus searah
pada proses electroplating. Spesifikasi peralatan lapis listrik yang dibuat terlihat pada tabel berikut.

No. Nama alat Jumlah Spesifikasi


1. Rectifier 1 unit Rctifier yang dibuat mempunyai arus 0,2-5,5
A, dan voltase 3-18 V
2. Larutan pencucian 1 unit Volume asam klorida 800 ml dicampur
asam dengan air suling 4 (empat) liter.
3. Larutan pencucian 1 unit Air suling dengan volume 4 (empat) liter
lemak yang dicampur dengan coustic soda 200 g,
sodium carbonat 200 g, dan surfactan 8 ml.
4. Larutan elektrolit 1 unit Air suling dengan volume 7 (tujuh) liter yang
nikel dicampur dengan nickel sulfat 1750 g, nickel
chlorid 350 g, boric acid 280 g, brightener
Mnt 14 ml, brightener MU 14 ml.

Pengujian yang dilakukan menggunakan baja karbon rendah dengan ukuran panjang 35 mm,
lebar 23 mm, dan tinggi 4 mm. Jumlah uji benda kerja adalah 15 (limabelas) buah, dengan kreteria
pengamatan ini adalah : 1) permukaan benda kerja yang halus, 2) mengkilap, 3) Meratanya hasil
electroplating, dan 4) tidak cacat seperti kotor, terkelupas dan hangus. Perlakuan benda kerja
menggunakan peralatan electroplating terlihat seperti Tabel berikut.

Perlakuan dalam percobaan


Kelompok Temperatur Waktu Sempel Benda kerja
No. Besar arus
(K) larutan nikel pelapisan (buah) sukses
(Ampere)
(°C) (menit)
1. K=1 0,7 45 10 3 0
2. K=2 1,1 45 10 3 3
3. K=3 1,5 45 10 3 2
4 K=4 2 45 10 3 0
5 K=5 2,5 45 10 3 0

Adapun langkah-langkah proses tersebut digambarkan seperti bagan aliran sebagai berikut:

Pekerjaan Pencucian Pencucian


Bilas
mekanis asam lemak

PEKERJAAN PENDAHULUAN

Pelapisan
Bilas nikel Pengeringan Bilas

Pengeringan
dan poles

4.1 Petunjuk keselamatan dan kesehatan kerja


Keselamatan dan kesehatan kerja pada proses electroplating sangat penting di lakukan,
karena mengingat bahan atau alat ini mengandung zat kimia yang berbahaya. Berikut adalah
petunjuk K3 yang harus dilakukan saat melakukan proses electroplating.

1. Operator alat lapis listrik terlebih dahulu menyiapkan alat keselamatan kerja berupa
sarung tangan karet, penutup hidung (masker), kacamata transparan atau kacamata
bengkel.
2. Memakai sarung tangan karet, bertujuan untuk menghindari tangan kontak langsung
dengan larutan elektrolit.
3. Memakai masker, bertujuan untuk menghindari operator dari zat kimia dari larutan yang
menguap. Usahakan masker yang digunakan tebal dan rapat, karena zat kimia yang
menguap berukuran kecil.
4. Memakai kacamata transparan, bertujuan untuk menghindari mata terkena cairan kimia
secara langsung.

4.2 Standar operasional prosedur alat


Standar operasional peralatan lapis listrik adalah sebagai berikut.
1. Menyiapkan dan menggunakan peralatan K3.
2. Menempatkan peralatan di ruang terbuka dan jauh dari bahan logam.
3. Menghubungkan kabel anoda dan katoda dari rectifier ke bak larutan.
4. Memasang anoda di penggantung pada larutan elektrolit nikel.
5. Memanaskan larutan pencuci lemak menggunakan pemanas hingga suhu larutan pencuci
lemak 50°C.
6. Menyalakan blower pada larutan elektrolit nikel dan memanaskan larutan elektrolit nikel
hingga suhu 45°C.
7. Mencuci benda kerja menggunakan larutan cuci asam selama 5 menit atau sesuai
kebutuhan setelah benda kerja dibersihkan secara mekanik.
8. Membilas benda kerja menggunakan air pembilas.
9. Mencuci benda kerja menggunakan larutan cuci lemak selama 5 menit.
10. Membilas benda kerja menggunakan air pembilas.
11. Mengeringkan benda kerja dan tidak boleh terkena lemak atau tangan.
12. Memasang benda kerja pada katoda larutan elektrolit nikel.
13. Menyalakan rectifier dengan cara memposisikan saklar pada posisi ON.
14. Mengatur besar arus yang akan digunakan dengan memutar potensiometer sebelah kiri.
15. Setelah waktu pelapisan cukup maka rectifier dimatikan dan mengangkat benda kerja.
16. Membilas benda kerja menggunakan air pembilas.
17. Poles benda kerja menggunakan kain poles beserta batu ijo hingga benda kerja halus dan
mengkilap.
18. Setelah pelapisan selesai maka peralatan dan larutan elektrolit dikembalikan pada posisi
semula.
5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Peralatan electroplating yang telah dibuat dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Proses pembuatan peralatan electroplting yang harus dilakukan yaitu membuat rectifier,
menyiapkan bak penampung, menyiapkan anoda nikel, membuat larutan elektrolit (nikel)
dengan menggunakan air suling yang dicampur dengan nickel sulfat 1750 g, nickel chlorid
350 g, boric acid 280 g, brightener Mnt 14 ml, brightener MU 14 ml, dengan volume air
suling 7 (tujuh) liter. Sedangkan untuk membuat larutan cuci lemak yang dibuat
menggunakan air suling dengan volume 4 (empat) liter sehingga komposisi larutan coustic
soda 200 g, sodium carbonat 200 g, dan 8 ml. Pembuatan larutan cuci asam sebagai
penghilang karat dilakukan dengan menggunakan air suling dengan menggunakan
perbandingan setiap volume 4 (empat) liter, volume asam klorida (HCL) sebanyak 800 ml.
2) Alur proses electroplating diakukan dengan cara membersihkan benda kerja dari kotoran,
baik secara mekanik maupun secara kimia (pekerjaan pendahuluan)  pembilasan
menggunakan air suling  pengeringan  memanaskan larutan elektrolit  memasang
instalasi arus listrik dari rectifier ke anoda dan katoda  memasang anoda  memasang
benda kerja ke katoda  menyalakan agitasi dan rectifier  menunggu sampai waktu
pelapisan terpenuhi  mematikan agitasi dan rectifier  mengangkat benda kerja dari katoda
 bilas benda kerja menggunakan air  mengeringkan benda kerja dan poles benda kerja
supaya lebih halus dan mengkilap. Hasil uji coba peralatan menunjukkan, dalam waktu 10
menit dan temperatur 45°C diperoleh hasil terbaik pada arus 1,0-1,5A, selain waktu tersebut
hasil pelapisan gagal.

5.2 Saran
1) Peralatan electroplating yang telah dibuat perlu dilakukan pengujian lanjutan untuk ukuran
benda kerja yang lebih besar dan bervariasi, sehingga dapat diketahui ukuran maksimal benda
kerja yang dilapisi menggunakan peralatan electroplating ini.

2) Peralatan electroplating yang telah dibuat perlu dilakukan inofasi larutan seperti larutan
krom dekoratif atau krom keras.

3) Peralatan electroplating yang dibuat seharusnya menggunakan penyaring (filter) kotoran,


sehingga tidak terdapat kotoran dan tidak menjadikan pencemar larutan.
6. DAFTAR PUSTAKA

Eko B, Deva Agus S, Harnowo Supriadi, Kms. Ridhuan. 2016, Pengaruh Jarak Anoda-Katoda
pada Proses Elektroplating Tembaga Terhadap Ketebalan Lapisan dan Efisiensi Katoda Baja
Aisi 1020, Jurnal Teknik Mesin Univ. Muhammadiyah Metro. Vol. 5 No. 1.
Ferdiansyah, E. 2014, Ilmu Bahan Teknik: Jakarta Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Saleh, A.A. 2014, Teknik Pelapisan Logam dengan Cara Listrik, Cet. 2, Bandung: Yrama Widya.
Suarsana, I.K. 2008, Pengaruh waktu pelapisan nikel pada tembaga dalam pelapisan khrom
dekoratif terhadap tingkat kecerahan dan ketebalan lapisan, Jurnal Ilmiah Teknik Mesin.
CAKRAM, Vol 2, No 1, juni 2008 51-52.
...............1996, Teknologi Pelapisan Logam, Bandung, Departemen Perindustrian.

Anda mungkin juga menyukai