Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA TERAPAN

LAPIS NIKEL (Ni)


Diajukan sebagai persyaratan dalam menyelesaikan Studi mata Kuliah
Kimia Terapan I Jurusan D3 Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Singaperbangsa Karawang
DOSEN PENGAMPU : RATNA DEWI ANJANI, S.T.

DISUSUN OLEH:
M YUSUF SIREGAR 1810630120059
ARDI ARIYANTO P 1810630120060
DEDE YOGA I 1810630180061
AZASQI APRILYANTO 1810630120062
IVO HARNANDO H 1810630120063
TIFANI AGUSTIRANTI 1810630120064

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Landasan Teori


Elektroplating merupakan suatu proses pengendapan elektro lapisan logam
pada elektrode yang bertujuan membentuk permukaan dengan sifat atau
dimensi yang berbeda dengan logam dasarnya. Plating termasuk salah satu
cara menanggulangi korosi pada logam dan juga berfungsi sebagai ketahanan
bahan. Di samping itu plating juga memberikan nilai estetika pada logam
yang dilapisi, yaitu warna dan tekstur tertentu, serta untuk mengurangi
tahanan kontak serta meningkatkan koduktivitas permukaan atau daya pantul.
Sebelum dilakukan pelapisan pada bahan dasar, permukaan logam harus
disiapkan untuk menerima adanya lapisan. Persiapan ini bertujuan untuk
meningkatkan daya ikat antara lapisan dengan bahan yang dilapisi.
Permukaan yang ideal dari bahan dasar adalah permukaan yang seluruhnya
mengandung atom bahan tersebut tanpa adanya bahan asing lainnya. Proses
ini meliputi abrasi mekanik yang dilakukan untuk jenis inert yang kasar dan
besar, pencucian untuk menghilangkan lemak, minyak dan debu agar lebih
bersih, dapat digunakan larutan organik dan arutan alkali untuk
menghilangkan oksidanya. Secara prinsip proses elektroplating mencakup
empat hal, yaitu pembersihan, pembilasan, pelapisan dan proteksi setelah
pelapisan. Keempat hal ini dapat dilakukan secara manual atau bisa juga
menggunakan tingkat otomatisasi yang lebih tinggi lagi.

Gambar 1. Skema pelaksanaan pelapisan logam secara listrik (elektroplating)


Keterangan :
(1) Anoda (bahan pelapis)
(2) Katoda (benda yang dilapisi)
(3) Elektrolit
(4) Sumber arus searah
Elektroplating termasuk proses elektrolisa yang biasanya dilakukan
dalam bejana sel elektrolisa dan berisi cairan elektrolit. Pada cairan tersebut
paling sedikit tercelup dua elektrode. Masing-masing elektrode dihubungkan
dengan arus listrik yang terbagi menjadi kutub positif (anoda) dan kutub
negatif (katoda). Di dalam proses elektrolisa terjadi reaksi oksidasi dan
reduksi. Prinsip dasar dari pelapisan logam secara listrik ini adalah
penempatan ion-ion logam yang ditambah elektron pada logam yang dilapisi,
yang mana ion-ion logam tersebut didapat dari anoda dan elektrolit yang
digunakan. Dengan adanya arus listrik yang mengalir dari sumber maka
elektron dialirkan melalui elektrode positif (anoda) menuju elektrode negatif
(katoda) dan dengan adanya ion-ion logam yang didapat dari elektrolit maka
menghasilkan logam yang melapisi permukaan logam yang lain yang dilapisi.
1.2. Tujuan
Mampu melakukan pelapisan permukaan logam (baja, kuningan) dengan nikel
sehingga memberi warna mengkilat dan memperbaiki ketahanan korosi
BAB II
METODE PELAKSANAAN

2.1. Alat dan Bahan


1. Alat
- Rectifier (penyearah arus)
- Amplas
- Anoda nikel murni (99,6%)
- Bak larutan elektrolit
- Termometer dan stopwatch
2. Bahan
- Plat/baja kuningan
- Kertas universal
- Larutan elektrolit dengan komposisi:
NiSO4 7H2O 260 gram/liter
NiCl 6H2O 35 gram/liter
H2BO3 35 gram/liter
Nisol 1206 30 cc
Nisol 1207 10 cc

2.2. Alat dan Bahan


1. Algoritma
1. Mulai
2. Siapkan benda kerja yang akan diproses
3. Amplas plat baja/kuningan
4. Timbang plat baja/kuningan
5. Setelah itu dicuci dengan air bersih
6. Melakukan benda kerja ke dalam laritan NaOH 10g/lt pada temperature 60
°C
7. Cuci dengan air bersih.
8. Rendam ke dalam larutan HCl 10% selama 5 menit untuk menghilangkan
karatnya
9. Bilas dengan air
10. Rendam ke dalam larutan H2SO4 5%
11. Bilas dengan air bersih
12. Siapkan bahan elektrolit dengan menimbangnya
13. Campur bahan – bahan elektrolit
14. Lakukan proses pelapisan dengan bahan elektrolit selama 15 menit
15. Angkat plat baja /kuningan dan cuci dengan air bersih
16. Timbang plat baja/kuningan
17. Selesai
2. Diagram Alir Proses Elektroplating Nikel

Mulai

Siapkan benda kerja

Amplas plat baja/kuningan

Lakukan proses pelapisan selama 15 menit

Timbang plat/kuningan

Cuci dengan air bersih

Rendam dengan HCl

Cuci dengan air bersih

Rendam ke larutan H2SO4

Cuci dengan air bersih

Siapkan dengan bahan elektrolit

Campur bahan elektrolit

A
B

Lakukan proses pelapisan selama 15 menit

Angkat plat baja dan cuci dengan air bersih

Timbang plat baja/kuningan

Selesai
BAB III
DATA PERCOBAAN

Gambar Keterangan
Pencucian logam yang telah diamplas
dengan air bersih

Pembersihan logam yang telah


diamplas ke dalam larutan NaOH 10
g/lt dengan temperature 60℃

Pembersihan logam dengan air bersih

Pembersihan logam ke dalam larutan


HCl 10% selama 5 menit
Bilas dengan air bersih kembali

Membuat larutan elektorit

Penimbangan larutan elektrolit NiSO4


7H2O (nikel sulfat) dengan komposisi
260 gram/liter
Pemanasan suhu larutan nikel sulfat
dengan air mendidih sambil
dilakukan pengadukan

Penimbangan larutan elektrolit NiCl


6H2O (nikel klorit) dengan komposisi
35 gram/liter

Campurkan larutan elektrolit nikel


klorit kedalam larutan nikel sulfat
sambil dilakukan pengadukan
Penimbangan larutan elektrolit H2BO3
(boraks) dengan komposisi 35
gram/liter

Pencampuran kembali larutan boraks


kedalam 2 larutan yang sudah
dilakukan pencampuran sebelumnya
sambil dilakukan pengadukan
kembali
Pencampuran cairan nisol 1206 dan
nisol 1207 dengan komposisi masing
– masing cairan sebanyak 30 cc dan
10 cc (sekitar 30 ml dan 10 ml) dan
dilakukan pengadukan
Mencelupkan logam kedalam larutan
elektolit yang telah dipanaskan dan
melakukan proses agitasi atau
pelapisan Ni dengan menghubungkan
logam tersebut pada rekriefer selama
15 menit dengan daya arus 6 V dan 3
A
Logam yang telah dilapisi Ni dengan
berat sekitar 0,103

BAB IV
HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

Nikel digunakan sebagai logam pelapis karena dapat melindungi logam. Jika
suatu logam yang dilindungi oleh sesuatu maka akan terputus hubungan dengan
lingkungan. Nikel memilik bagian luar yang tertutup oleh oskid yang rapat dan
liat,tahan pengaruh udara sehingga bagian dalam sukar teroksidasi oleh oksigen,
oksigen berada dalam lingkungan yang dapat membentuk korosi pada logam. Logam
yg digunakan adalah logam Cu. Logam ini memiliki potensial yg lebih rendah dari
pada nikel sehingga nikel dapat melindungi logam Cu. Sifat fisik permukaan yang
dilapisi nikel anan menjadi kuat, halus dan tahan goresan.
Pada proses elektroplating terutama pada pelisan nikel, untuk mendapatkan
hasil pelapisan yang baik memerlukan kondisi yang sesuai waktu proses pelapisan,
besar arus yang digunakan ataupun penggunaan seuatu lapisan dasar seperti logam
Cu. Cacat yang dapat yang dapat timbul pada hasil pelapisan antara lain permukaan
berwarna, timul bintik-bintik, dan permukaan kasar. Cacat yang ditimbulkan seperti
bintik hitam dapat dikarenakan oleh adanya asam yg terkandung dalam larutan
elaktrolit. Asam tersebut berasal dari aquadest yang sudah tidak murni yang
terkontaminasi zat lain.
Bintik hitam pula dapat ditimbulkan oleh proses pengamplasan yang kurang
merata. Dan hal tersebut dapat menyebabkan proses pelapisan yang kurang baik, dari
data praktikum yang di dapet ketebalan pelapisan dibagian seluruh logam menjadi
tidak merata. Selain dari proses pengamplasan diperlukan proses lainnya agar logam
lapis dapat menempel sempurna. Proses penghilangan goresan-goresan sebaiknya
digunakan gerinda dan kemudian dihaluskan dengan menggunakan buffing.
Sedangkan pencucian dengan asam bertujuan untuk membersihkan permukaan benda
kerja dari oksida atau karat secara kimia melalui perendaman. Larutan asam ini
terbuat dari percampuran air bersih dengan asam pekat yaitu asam klorida (HCL).
Proses elektroplating terjadi apabila arus listrik searah (DC) dialirkan antara
kedua elektroda katoda dan anoda dalam larutan elektrolit dengan waktu proses
pelapisan yang telah ditentukan. Pada anoda yakni logam Nikel terjadi oksidasi
sehingga akan terbentuk ion-ion positif, pada larutan elektrolit terjadi elektrolisis
garam-garam logam. Logam Ni yang telah mengalami oksidasi akan melepaskan
elektron-elektron dan larut dalam larutan elektrolit. Logam Ni yang teroksidasi akan
mengganti ion logam dalam larutan elektrolit yang ditarik oleh elektroda negatif
(katoda) yaitu tembaga (Cu). Dengan adanya hal tersebut akan terbentuk endapan
pada katoda yang berupa berat lapisan. Larutan elektrolit yang digunakan merupakan
garam lokam nikel sulfat (NiSO4). Karena pada anoda dan katoda terjadi perbedaan
potensial setelah dialiri listrik, makan logam nikel akan teroksidasi menjadi ion
logam bermuatan positif (Ni2+), ion logam nikel (Ni2+) dari anoda larut dalam larutan
untuk menggantikan ion logam nikel (Ni2+) dari garam logam NiSO4 yang telah
terelektolistis menjadi Ni2+ dan SO42- dan tertarik ke katoda untuk membentuk
lapisan nikel.

Reaksi yang terjadi selama proses pelapisan berlangsung :


Ni→ Ni2+ + 2e (oksidasi pada anoda)
NiSO4→Ni2+ + SO4 (elektrolisis barang logam)
Ni2+ + SO42- → NiSO4 (penggantian ion pada larutan)
Ni2+ + 2e → Ni (reduksi logam)
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Pada praktikum proses electroplating dapat disimpulkan  bahwa
ketebalan spesimen hasil proses electroplating
semakin meningkat seiring bertambah nya arus dan waktu yang diberikan
atau dapat dikatakan berbanding lurus dengan naiknya arus dan waktu

5.2. Saran
Pada proses pelapisan logam dengan metode electroplating harus
memperhatikan elektrolit yang digunakan, ph larutan, kuat arus, suhu larutan,
kebersihan dan kehalusan benda serta waktu tinggal proses electroplating
DAFTAR PUSTAKA

Suarsana, I Ketut. (Juni, 2008). Pengaruh waktu pelapisan nikel pada tembaga
dalam pelapisan khrom dekoratif terhadap tingkat kecerahan dan ketebalan
lapisan. Jurnal Ilmiah Teknik Mesin CAKRAM, 2(1), 48-60. Diambil dari
https://www.researchgate.net/publication/237711964_Pengaruh_waktu_pelapi
san_nikel_pada_tembaga_dalam_pelapisan_khrom_dekoratif_terhadap_tingk
at_kecerahan_dan_ketebalan_lapisan.
Sutomo, dkk. (2010). Pengaruh arus dan waktu pada pelapisan nikel dengan
electroplating untuk bentuk plat. Jurnal Teknik Mesin, 6(2), 12-19. doi:
https://doi.org/10.14710/metana.v6i2.3967

Anda mungkin juga menyukai