KIMIA TERAPAN
DISUSUN OLEH:
M YUSUF SIREGAR 1810630120059
ARDI ARIYANTO P 1810630120060
DEDE YOGA I 1810630180061
AZASQI APRILYANTO 1810630120062
IVO HARNANDO H 1810630120063
TIFANI AGUSTIRANTI 1810630120064
Mulai
Timbang plat/kuningan
A
B
Selesai
BAB III
DATA PERCOBAAN
Gambar Keterangan
Pencucian logam yang telah diamplas
dengan air bersih
BAB IV
HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN
Nikel digunakan sebagai logam pelapis karena dapat melindungi logam. Jika
suatu logam yang dilindungi oleh sesuatu maka akan terputus hubungan dengan
lingkungan. Nikel memilik bagian luar yang tertutup oleh oskid yang rapat dan
liat,tahan pengaruh udara sehingga bagian dalam sukar teroksidasi oleh oksigen,
oksigen berada dalam lingkungan yang dapat membentuk korosi pada logam. Logam
yg digunakan adalah logam Cu. Logam ini memiliki potensial yg lebih rendah dari
pada nikel sehingga nikel dapat melindungi logam Cu. Sifat fisik permukaan yang
dilapisi nikel anan menjadi kuat, halus dan tahan goresan.
Pada proses elektroplating terutama pada pelisan nikel, untuk mendapatkan
hasil pelapisan yang baik memerlukan kondisi yang sesuai waktu proses pelapisan,
besar arus yang digunakan ataupun penggunaan seuatu lapisan dasar seperti logam
Cu. Cacat yang dapat yang dapat timbul pada hasil pelapisan antara lain permukaan
berwarna, timul bintik-bintik, dan permukaan kasar. Cacat yang ditimbulkan seperti
bintik hitam dapat dikarenakan oleh adanya asam yg terkandung dalam larutan
elaktrolit. Asam tersebut berasal dari aquadest yang sudah tidak murni yang
terkontaminasi zat lain.
Bintik hitam pula dapat ditimbulkan oleh proses pengamplasan yang kurang
merata. Dan hal tersebut dapat menyebabkan proses pelapisan yang kurang baik, dari
data praktikum yang di dapet ketebalan pelapisan dibagian seluruh logam menjadi
tidak merata. Selain dari proses pengamplasan diperlukan proses lainnya agar logam
lapis dapat menempel sempurna. Proses penghilangan goresan-goresan sebaiknya
digunakan gerinda dan kemudian dihaluskan dengan menggunakan buffing.
Sedangkan pencucian dengan asam bertujuan untuk membersihkan permukaan benda
kerja dari oksida atau karat secara kimia melalui perendaman. Larutan asam ini
terbuat dari percampuran air bersih dengan asam pekat yaitu asam klorida (HCL).
Proses elektroplating terjadi apabila arus listrik searah (DC) dialirkan antara
kedua elektroda katoda dan anoda dalam larutan elektrolit dengan waktu proses
pelapisan yang telah ditentukan. Pada anoda yakni logam Nikel terjadi oksidasi
sehingga akan terbentuk ion-ion positif, pada larutan elektrolit terjadi elektrolisis
garam-garam logam. Logam Ni yang telah mengalami oksidasi akan melepaskan
elektron-elektron dan larut dalam larutan elektrolit. Logam Ni yang teroksidasi akan
mengganti ion logam dalam larutan elektrolit yang ditarik oleh elektroda negatif
(katoda) yaitu tembaga (Cu). Dengan adanya hal tersebut akan terbentuk endapan
pada katoda yang berupa berat lapisan. Larutan elektrolit yang digunakan merupakan
garam lokam nikel sulfat (NiSO4). Karena pada anoda dan katoda terjadi perbedaan
potensial setelah dialiri listrik, makan logam nikel akan teroksidasi menjadi ion
logam bermuatan positif (Ni2+), ion logam nikel (Ni2+) dari anoda larut dalam larutan
untuk menggantikan ion logam nikel (Ni2+) dari garam logam NiSO4 yang telah
terelektolistis menjadi Ni2+ dan SO42- dan tertarik ke katoda untuk membentuk
lapisan nikel.
5.1. Kesimpulan
Pada praktikum proses electroplating dapat disimpulkan bahwa
ketebalan spesimen hasil proses electroplating
semakin meningkat seiring bertambah nya arus dan waktu yang diberikan
atau dapat dikatakan berbanding lurus dengan naiknya arus dan waktu
5.2. Saran
Pada proses pelapisan logam dengan metode electroplating harus
memperhatikan elektrolit yang digunakan, ph larutan, kuat arus, suhu larutan,
kebersihan dan kehalusan benda serta waktu tinggal proses electroplating
DAFTAR PUSTAKA
Suarsana, I Ketut. (Juni, 2008). Pengaruh waktu pelapisan nikel pada tembaga
dalam pelapisan khrom dekoratif terhadap tingkat kecerahan dan ketebalan
lapisan. Jurnal Ilmiah Teknik Mesin CAKRAM, 2(1), 48-60. Diambil dari
https://www.researchgate.net/publication/237711964_Pengaruh_waktu_pelapi
san_nikel_pada_tembaga_dalam_pelapisan_khrom_dekoratif_terhadap_tingk
at_kecerahan_dan_ketebalan_lapisan.
Sutomo, dkk. (2010). Pengaruh arus dan waktu pada pelapisan nikel dengan
electroplating untuk bentuk plat. Jurnal Teknik Mesin, 6(2), 12-19. doi:
https://doi.org/10.14710/metana.v6i2.3967