Disusun oleh :
NIM : 5212414035
FAKULTAS TEKNIK
2016
A. Latar Belakang
Mata kuliah teknik pelapisan dan korosi merupakan mata kuliah yang
membahas tentang konsep dasar korosi dan pelapisan, metode-metode pelapisan logam
(fero dan non fero). Dalam mata kuliah ini dijelaskan secara teori dan praktek bagaimana
cara dan perosedur kerja dari pelapisan khususnya pelapisan logam. Diharapkan
mahasiswa tidak hanya mengetahui teori saja, melainkan juga dapat mempraktikkan
bagaimana cara melapis suatu logam. Laporan ini merupakan salah satu tugas untuk
melengkapi mata kuliah teknik pelapisan dan korosi. Yang didalamnya menjelaskan apa
yang kami lakukan selama peraktek.
Pelapisan pada logam adalah hal yang sangat penting agar logam yang akan
kita gunakan tidak terkena korosi dan cepat aus untuk beberapa waktu. Contoh konkret
korosi misalnya bila sepotong baja dimasukkan ke dalam larutan garam (air laut).
Terbentuk karat di dekat dasar panel baja, jauh dari sumber oksigen, takni udara. Inilah
yang dapat mengganggu struktur logam sehingga logam kurang berfungsi dengan baik.
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum mata kuliah Teknik Pelapisan dan Korosi adalah:
1. Agar mahasiswa mengetahui cara pelapisan logam.
2. Agar mahasiswa mengetahui bahan dan alat pelapisan logam.
3. Agar mahasiswa mengetahui tentang karakteristik Logam, Pelapisan logam, dan
korosi pada logam.
4. Agar mahasiswa dapat mengetahui pelapisan yang tepat untuk menghindari korosi
pada logam. Mahasiswa dapat mengetahui proses elektroplating (Pelapisan) benda
kerja (Palu)
5. Mengaplikasikan teori yang telah diperoleh dibangku perkuliahan
6. Mahasiswa dapat melaksanakan proses elektroplating dengan baik sesuai dengan
prosedur yang telah di tetapkan.
7. Mahasiswa mampu menentukan atau memilih bahan lapis yang sesuai dengan
karakteristik bahan yang akan dilapisi untuk pemanfaatan tertent
2
C. Waktu Pelaksanaan
Praktikum electroplating besi pada palu dengan tembaga dan seng dilaksanakan pada
hari rabu selama 2 kali pertemuaan. Dimulai pada jam 11.00 14:00 WIB, bertempat
di Lab. Konstruksi gedung E5 Lt.1.
1. Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum adalah : Rectifier selenium dengan tegangan
yang keluar sebesar 6,9,12 volt dan jumlah arus 2000 Ampere.
a. Palu (1 buah)
b. Larutan elektrolit
1) Air 1 liter
2) Cupper cyanide 53 gr
3) Brigthiner cupper 1,25 cc
4) Sodium cyanide 9 kg
5) Sodium hydroxide 3,2 kg
6) Brigthiner 2,5 cc
c. Air (secukupnya)
d. Bensin (secukupnya)
e. Larutan Elektrolit ( Cu SO4 )
3
f. Larutan Asam (HCl ) (secukupnya)
g. Alkali ( Larutan air dan sabun )
E. Landasan Teori
Elektroplating atau pelapisan secara listrik adalah proses pengendapan ion-ion logam
pada katoda dengan cara elektrolisa. Selama proses pengendapan terjadi reaksi kimia
pada elektroda dan elektrolit, baik reaksi reduksi mapun oksidasi secara terus-menerus.
Untuk itu, perlu diperlakukan arus listrik searah. Pelapisan dengan tembaga mudah
dilakukan. Yang penting mencegah jangan sampai terjadi deposit celup pada logam
yang kurang mulia, kerena tidak melekat baik/membubuk. Caranya dengan mengurangi
aktifitasnya, yaitu mengkomplekskannya, misalnya memakai sianida.
4
3. Untuk menghilangkan lemak menggunakan NaOH, Na2CO3, dll.
4. Jangan sekali kali tangan menyentuh langsung dengan logam
Selain hal itu kondisi operasi (Arus, Voltage, Suhu dan PH) yang ada juga harus
memenuhi syarat sebagai berikut:
c. Suhu Larutan
Kenaikan suhu larutan menyebabkan bertambahnta ukuran kristal.
- mengurangi terserapnya H2
Kerugian : - viskositas larutan menurun
Reduksi
H2O H+ + OH-
Oksidasi (katoda)
Cu2+ + 2e Cu
H+ + e- H
5
H+H H2
F. Langkah Kerja
Dalam praktik electroplating palu dengan tembaga (Cu) dan zinc (Zn ) ini, ada
beberapa langkah-langkah yang harus dikerjakan yaitu:
1. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam proses pelapisan (seting
alat, bahan dan tempat)
2. Menghilangkan dari bahan yang melekat. Dengan mengamplas sampai halus atau
dengan partikel korundum yang dibungkus dengan kain poles.
3. Pre Treatment atau Pembersihan Awal.
a. Degreasing
Membersihkan kotoran (lemak, debu, dan lain-lain)
6
e. Menghidupkan rectifier dengan memperhatikan Current density atau arusnya
serkitaar 1 4 ampere
f. Setelah sekitar 10 15 menit benda kerja diangkat dari bak electroplating dan
dicelupkan kedalam air.
Rectifier
Batang tembaga pada katoda yang dihubungkan dengan kutub negatif
rectifier.
Batang tembaga pada anoda yang dihubungkan dengan kutub positif
rectifier
logam anoda Cu
Benda kerja
Larutan elektrolit
Bak electroplating
5. Treatment atau Pelapisan Tembaga II (Cu)
a. Menghubungkan benda kerja dengan kutub negatif / katoda rectifier.
b. Menghubungkan logam anoda (Cu) dengan kutub positif / anoda pada rectifier.
7
c. Mencelupkan kedua elektroda kedalam larutan elektrolit dengan komposisi
Copper Cyanide 20 gr/ltr, Sulfurid acid 60 gr/ltr
d. Jarak antara anoda dan katoda tidak boleh terlalu dekat gunakan jarak 10 15
cm
e. Menghidupkan rectifier dengan memperhatikan Current density atau arusnya
serkitaar 2 4 ampere
f. Setelah sekitar 15 menit benda kerja diangkat dari bak electroplating dan
dicelupkan kedalam air.
g. Tujuan utamanya adalah memberikan lapisan tembaga yang lebih kuat.
G. Hasil Pratikum
Hasil dari praktikum sangat dipengaruhi oleh halus dan bersihnya benda kerja
sebelum dilapisi. Oleh karena itu dalam membersihkan dan mengamplas benda kerja
harus benar-benar halus dan bersih agar benda kerja menjadi lebih mengkilat dan lapisan
tidak mudah terkelupas sehingga hasilnya menjadi lebih maksimal. Selain itu suhu
larutan elektrolit juga harus dipstikan sesuai dengan ketentuan, karena bila suhu
kerjanya terlalu tinggi maka hasilnya tidak akan memuaskan.
Gambar contoh hasil pratikum :
8
Dari pelapisan yang telah dilakukan terhadap benda kerja dengan bahan pelapis
seng,dan nikel dapat disimpulkan bahwa pelapisan yang telah dilakukan ada yang
kurang baik, biasanya hal itu terjadi disebabkan karena antara lain :
a. Arus dari rectifier terlalu besar dan tidak stabil akibatnya benda kerja
gosong/terbakar sebelum waktu yang telah ditentukan selesai.
b. Banyaknya benda kerja yang dilapisi secara bersama dan waktu memulai dan
mengakhirinya tidak taratur.
c. Pelapisan nikel seharusnya didahului dengan tembaga sehingga ketebalan bisa
maksimal dan pada praktek yang dilakukan hal ini tidak ada sehingga lapisan yang
terbentuk tipis dan korosi cenderung muncul kembali sehingga benda kerja tampak
kekuning-kuningan (kesalahan prosedur).
d. Kurang murninya larutan elektrolit yang di gunakan (bercampur dengan bahan-bahan
lain, kotoran dan sebagainya).
H. Keselamatan Kerja
Didalam proses praktikum, sepalu kali terjadi hal-hal yang diinginkan, seperti
kecelakaan ataupun yang lain. Untuk mengatasi hal itu, maka faktor keselamatan kerja
harus diperhatikan. Adapun keselamatan kerja dapat dibedakan menjadi:
1 Keselamatan Pekerja
a. Patuhilah peraturan yang ada didalam Laboratorium
b. Pakailah pakaian kerja (Wearpack)
c. Mengetahui tentang cara penggunaan alat
d. Pakailah sepatu
e. Jagalah kebersihan
2 Keselamatan alat-alat kerja
a. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
b. Perhatikan teknik penggunaan alat
c. Jangan gunakan alat dengan sembarangan
d. Letakkan alat ditempat yang aman setelah menggunakan
3 Keselamatan benda kerja
9
a. Perhatikan bahan yang digunakan
b. Bersihkan dan haluskan benda kerja agar hasil pelapisannya baik.
c. Memperhatikan Voltage dan arus yang akan digunakan untuk proses
electroplating
d. Perhatikan waktu yang digunakan untuk melapisi bahan (palu) agar benda tidak
gosong dan tidak terlalu tipis.
10
DAFTAR PUSTAKA
11