Anda di halaman 1dari 20

MODUL

PROSES PLATING PADA


PERMUKAAN PLASTIK ABS
1. PLASTIK ABS

Plastik ABS, singkatan dari Acrylonitrile Butadiene Styrene, termasuk


dalam kategori thermoplastic yang mengandung acrylonitrile, butadiene
dan styrene. Plastik ABS dapat dicetak untuk menghasilkan bentuk yang
diinginkan dengan cara injection molding dan dapat dielektroplating
dengan terlebih dahulu dilakukan tahap metalisasi.

Di pasaran, jenis plastik ABS ada beberapa macam dan tidak semua plastik
ABS dapat diproses elektroplating. Agar tidak mengalami kegagalan saat
diproses elektroplating maka pilihlah jenis plastik ABS dengan grade
electroplating.

Dibandingkan dengan jenis plastik lainnya, plastik ABS merupakan jenis


plastik yang mempunyai faktor keberhasilan untuk diplating lebih besar.
Hal tersebut disebabkan oleh mudahnya permukaan plastik ABS dietsa
secara kimiawi. Kondisi tersebut berpengaruh pada tingginya tingkat daya
lekat (adhesive) lapisan logam yang menempel pada permukaan plastik
ABS.

Berikut adalah ilustrasi gambar penampang permukaan plastik dari kondisi sebelum dietsa dan telah dietsa
lalu diplating khrom.

Skema di atas menunjukkan susunan lapisan diatas permukaan plastik ABS yang telah dietsa dimana:
 Lapisan elektroles nikel diperoleh setelah diproses elektroles nikel plating. Proses elektroles nikel
plating adalah proses melapiskan logam nikel pada permukaan plastik secara kimiawi tanpa supply
arus DC dari luar.
 Lapisan tembaga diperoleh setelah diproses elektroplating tembaga. Proses elektroplating
tembaganya menggunakan larutan berbasis asam (acid copper plating).
 Lapisan nikel diperoleh setelah diproses elektroplating nikel (bright nickel).

Proses Plating pada Permukaan Plastik ABS I 1


2. PERBEDAAN ELEKTROLES DENGAN ELEKTRO PLATING

Dalam Bab 1, disebutkan terdapat lapisan elektroles dan electroplating. Berikut ditampilkan tabel
perbedaan elektroles dengan elektro plating.
Metoda pelapisan logam
Perihal
Elektroplating Elektroles plating
Definisi Proses menempelkan logam pada permukaan Proses menempelkan logam pada permukaan yang
elektroda yang telah bersifat konduktor secara telah bersifat katalis melalui reaksi reduksi.
elektrokimia.
Kebutuhan utama Membutuhkan supply arus listrik DC dari luar dan Membutuhkan bahan kimia yang berfungsi sebagai
koneksi listrik antara anoda-katoda dengan alat reduktor.
pen-supply arus listrik DC.
Skema sistem bak

Reaksi kimia yang terjadi Anoda (+): terjadi reaksi oksidasi (larutnya logam Reaksi reduksi terbentuknya lapisan logam
anoda ke dalam larutan) dipermukaan benda akibat adanya bahan reduktor.
Katoda (-): terjadi reaksi reduksi (terbentuk lapisan Contoh reaksi di elektroles nikel plating:
logam di permukaan benda) H2PO - + Ni2+ + H2O (catalyst) = H2PO - + Ni + 2H+
2 3
Contoh reaksi di elektroplating tembaga: H2PO - + H2O = H2PO - + H 2 
2 3
Anoda (+): -
Cu = Cu2+ + 2e- -
H2PO2 + H (catalyst) → H2O + OH +P
Katoda (-):
Cu2+ +2e- = Cu
Hasil lapisan

Bagian benda yang dekat dengan anoda akan lebih Tebal lapisan relatif merata di setiap bagian
tebal karena mempunyai rapat arus yang lebih permukaan benda.
besar.
Parameter kondisi operasi o Komposisi kimia o Komposisi kimia
yang sangat berpengaruh o Suhu larutan o Suhu larutan
o pH larutan o pH larutan
o Agitasi o Agitasi
o Kebersihan larutan o Kebersihan larutan
o Rapat arus
o Anoda
Sistem bak larutannya o Bak o Bak
o Larutan o Larutan
o Heater o Heater
o Filter o Filter
o Power supply (Rectifier)
o Anoda
o Benda kerja (katoda)

Proses Plating pada Permukaan Plastik ABS I 2


3. TAHAPAN PROSES PLATING PADA PERMUKAAN PLASTIK ABS

Tahapan proses plating pada permukaan plastik ABS adalah sebagai berikut :
1. Soak cleaning
2. Rinse
3. Chemical etching
PREPARASI PERMUKAAN
4. Rinse
5. Netralisasi
6. Rinse
7. Pre dip
8. Rinse (singkat saja)
9. Katalisasi palladium
10. Rinse (singkat saja)
11. Akselerasi KATALISASI PALLADIUM + ELEKTROLES PLATING
12. Rinse (METALISASI)
13. Elektroles plating (nikel)
14. Rinse
15. Acid dip
16. Rinse

17. Elektroplating tembaga (acid copper)


18. Rinse
ELEKTROPLATING
19. Lanjut proses elektroplating yang
diinginkan…..

Keterangan dari masing-masing tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Soak cleaning.
Fungsi tahap soak cleaning adalah membersihkan permukaan plastik ABS dari berbagai pengotor
seperti gram bekas bor, debu, oli, lemak maupun tapak tangan. Permukaan plastik ABS harus bersih
agar efektifitas reaksi kimia pada tahap berikutnya dapat lebih besar sehingga peluang keberhasilan
proses plating logamnya pun akan menjadi lebih besar pula. Beberapa kegagalan yang disebabkan
oleh tidak sempurnanya pelaksanaan tahap soak cleaning adalah :
 Pada daerah tertentu tidak terbentuk lapisan.
 Lapisannya mudah terkelupas.
 Lapisannya menggelembung (blister).

b. Chemical etching.
Fungsi tahap chemical etching adalah mengikis permukaan plastik ABS agar terbentuk pori-pori.
Fungsi dari pori-pori tersebut adalah untuk meningkatkan daya lekat lapisan dan lebih memudahkan
terbentuknya lapisan.

Proses Plating pada Permukaan Plastik ABS I 3


c. Netralisasi.
Fungsi tahap netralisasi adalah untuk menghilangkan bekas larutan chemical etching yang masih ada
di pori-pori permukaan plastik ABS.

d. Katalisasi palladium.
Fungsi tahap katalisasi adalah untuk menghasilkan permukaan plastik ABS yang bersifat katalis.
Permukaan plastik dinyatakan telah bersifat katalis jika pada permukaan plastik tersebut telah
terlapisi Palladium. Indikasi telah menempelnya Palladium adalah terdapatnya lapisan tipis
kehitaman pada permukaan plastik ABS yang telah dibilas.
Permukaan plastik yang bersifat katalis sangat mutlak diperlukan agar saat benda kerja berada di
tahap elektroles plating, pada permukaannya dapat terbentuk lapisan logam.

e. Akselerasi.
Fungsi tahap akselerasi adalah :
 Melarutkan lapisan tipis Sn (timah) yang menutupi lapisan Pd (palladium).
Lapisan tipis Sn terbentuk secara simultan pada saat proses katalisasi palladium berlangsung.
Lapisan tipis Sn yang terbentuk dapat menjadi penghambat/penghalang bagi terbentuknya
lapisan logam saat proses elektroles plating berlangsung. Dengan dihilangkannya lapisan tipis Sn
tersebut maka permukaan plastik benar-benar bersifat katalis sehingga mudah untuk dilapisi
logam saat berada di tahap elektroles plating.
 Menghilangkan bahan pencemar logam yang masih berada di permukaan benda kerja.
Keberadaan bahan pencemar logam tersebut dapat mengurangi efektivitas reaksi di tahap
elektroles plating dan dapat mempercepat rusaknya larutan elektroles plating.

f. Elektroles plating.
Fungsi tahap elektroles plating adalah untuk menghasilkan lapisan logam yang akan menjadi lapisan
dasar yang konduktor agar benda kerja dapat terlapisi logam di tahap elektroplating. Metoda
elektroles plating adalah cara melapiskan logam yang berlangsung pada permukaan yang telah
bersifat katalis dan pelaksanannya tidak membutuhkan supply arus listrik dari luar.
Jika ada daerah/bagian tertentu dari permukaan plastik ABS yang tidak terbentuk lapisan elektroles
plating maka pada daerah tersebut sudah dapat dipastikan tidak akan terbentuk lapisan logam saat
tahap elektroplating dilakukan.
Jenis elektroles plating yang dapat diterapkan setelah tahap katalisasi palladium adalah:
 Elektroles plating tembaga - produknya adalah lapisan logam tembaga.
 Elektroles plating nikel – produknya adalah lapisan logam nikel. Lapisan logam nikelnya
berupa paduan Ni-P (nikel-phosphor) yang mempunyai karakteristik lebih keras dan tahan
korosi dibandingkan dengan lapisan logam tembaga produk elektroles plating tembaga.
Dalam proses plating pada permukaan plastik ABS, jenis elektroles plating yang umum
digunakan adalah elektroles plating nikel.

g. Acid dip.
Acid dip adalah proses perendaman dalam larutan asam yang bertujuan untuk menghilangkan drag
out (sisa larutan tahap sebelumnya yang menempel dipermukaan benda kerja) dan lapisan oksida
serta mencegah terbentuknya blister pada lapisan.

h. Rinse.
Rinse (pembilasan) adalah proses untuk menghilangkan drag out (sisa larutan tahap sebelumnya
yang menempel dipermukaan benda kerja) dengan menggunakan air.

Dengan dilakukannya rinse (pembilasan) diharapkan dapat:


 Mencegah pencemaran dan memperpanjang umur pakai larutan.
 Mengefektifkan reaksi kimia antara permukaan benda kerja dengan larutan.

Pelaksanaan pembilasan sangat boros dalam penggunaan air. Beberapa teknik pembilasan telah
dikembangkan untuk mengurangi pemakaian air dan mengefektifkan pembilasan.

i. Elektroplating.
Elektroplating adalah cara melapiskan logam yang berlangsung pada permukaan yang konduktor dan
pelaksanaannya membutuhkan supply arus listrik dari luar. Fungsi dilakukannya tahap
elektroplating setelah tahap elektroles plating adalah untuk menghasilkan lapisan logam yang lebih
tebal dalam waktu yang lebih singkat. Jenis elektroplating yang dapat diterapkan setelah
tahap elektroles
Proses Plating pada Permukaan Plastik ABS I 4
plating adalah elektroplating tembaga yang menggunakan larutan berbasis asam (acid copper
plating). Elektroplating tembaga yang berbasis asam sangat cocok digunakan untuk menambah tebal
lapisan dengan cepat.

Jika diinginkan untuk dilakukan tahap electroplating lanjutan (misalnya electroplating bright
nickel), setelah melalui tahap elektroplating tembaga, disarankan untuk menerapkan tahap acid
dip/pickling guna menghilangkan lapisan oksida pada permukaan lapisan tembaga. Lapisan oksida
pada permukaan tembaga ditandai dengan munculnya warna kehitaman pada permukaan lapisan
tembaga. Permukaan lapisan tembaga yang teroksidasi jika tidak dibersihkan dapat mengurangi
daya lekat lapisan berikutnya.

Proses Plating pada Permukaan Plastik ABS I 5


Bahan kimia dan kondisi operasi proses elektroplating tembaga pada permukaan plastik ABS.

Kondisi operasi
No. Tahap Nama Larutan
Suhu lrt. pH lrt. Tegangan Rapat Arus (RA) Arus Eff. El.plating Waktu rendam Pengadukan Penyaringan

1 Soak cleaning Metal cleaner atau 50-70°C 2-10 mnt Menggerakkan benda kerja
PS clean 1 Gelembung udara (bebas oli)
2 Rinse Ruangan 30 dtk-1,5 mnt Menggerakkan benda kerja
3 Chemical etching Etching plastik ABS 60-70°C 30-60 mnt Menggerakkan benda kerja
4 Rinse Ruangan 30 dtk-1 mnt Menggerakkan benda kerja
5 Netralisasi Netralisasi Ruangan 0,5-1 mnt Menggerakkan benda kerja
6 Rinse Ruangan 30 dtk-1 mnt Menggerakkan benda kerja
7 Pre dip Pre dip Ruangan 0,5-1 mnt Menggerakkan benda kerja
8 Rinse Ruangan 30 dtk-1,5 mnt Menggerakkan benda kerja
Palladium conc.: 7 ml/ltr
9 Katalisasi palladium Asam khlorida 37%: 120-200 ml/lt. Ruangan 5-10 mnt Menggerakkan benda kerja
Air suling
10 Rinse Ruangan < 5 detik Menggerakkan benda kerja
11 Akselerasi Akselerasi Ruangan 5-10 mnt Menggerakkan benda kerja
12 Rinse Ruangan < 5 detik Menggerakkan benda kerja
PS elesni 2-A / EN-A: 80 ml/lt.
13 Elektroles nikel 65-85°C 4,6-5 5-20 mnt Menggerakkan benda kerja Kontinu
PS elesni 2-B / EN-B: 150 ml/lt.
14 Rinse Ruangan 30 dtk-1,5 mnt Menggerakkan benda kerja
15 Acid dip/Pickling *) Sulfuric acid: 50-100 ml/lt. Ruangan 30-90 dtk Menggerakkan benda kerja
16 Rinse *) Ruangan 30 dtk-1 mnt Menggerakkan benda kerja
Elektroplating tembaga Gelembung udara (bebas oli)
17 Acid copper plating Ruangan 3-9 V 3-6 A/dm2 99+% Tabel 1) Kontinu
(acid copper) Tabel 1) bertekanan tinggi
Tebal: min. 12 mikron Min. 20 mnt Menggerakkan benda kerja
18 Rinse Ruangan 30 dtk-1 mnt Menggerakkan benda kerja
19 Acid dip/Pickling *) Sulfuric acid: 50-100 ml/lt. Ruangan 30-90 dtk Menggerakkan benda kerja
20 Rinse *) Ruangan 30 dtk-1 mnt Menggerakkan benda kerja
Keterangan :
*)
Jika diperlukan.
1)
Lihat lampiran Cara Pembuatan dan Penggunaan Larutan.

Proses Plating pada Permukaan Plastik ABS I 6


Peralatan yang dibutuhkan untuk proses elektroplating tembaga pada permukaan plastik ABS.

Anoda Peralatan
No. Tahap
Bahan anoda Kantong anoda Bak Heater Agitator Exhaust Power supply Lain-lain

Mild steel, Coil steel/stainless steel Mekanik


1 Soak cleaning Ya
Stainless Steel Electric immersion steel/stainless steel Pompa udara
2 Rinse Plastik PVC, PP Mekanik
Baja lapis keramik
Baja lapis Pb/Ti Coil stainless steel atau titanium
3 Chemical etching Mekanik Ya
Hard rubber Electric immersion heater silika
Plastik PVC
4 Rinse Plastik PVC, PP Mekanik
5 Netralisasi Plastik PVC, PP Mekanik Ya
6 Rinse Plastik PVC, PP Mekanik
7 Pre dip Plastik PVC, PP Mekanik Ya
8 Rinse Plastik PVC, PP Mekanik
9 Katalisasi palladium Plastik PVC, PP Mekanik
10 Rinse Plastik PVC, PP Mekanik
11 Akselerasi Plastik PVC, PP Mekanik
12 Rinse Plastik PVC, PP Mekanik
Coil titanium
13 Elektroles nikel Plastik PP Mekanik
Electric immersion heater kuarsa/silika
14 Rinse Plastik PVC, PP Mekanik
15 Acid dip/Pickling *) Plastik PVC, PP Mekanik
16 Rinse *) Plastik PVC Mekanik
Elektroplating tembaga Tembaga Kain berbahan Pompa udara
17 Plastik PVC Ya Rectifier DC
(acid copper) phosphorized sintetis Mekanik
18 Rinse Plastik PVC Mekanik
19 Acid dip/Pickling *) Plastik PVC, PP Mekanik
20 Rinse *) Plastik PVC Mekanik
Keterangan : *) Jika diperlukan.

Proses Plating pada Permukaan Plastik ABS I 7


Urutan bak proses elektroplating tembaga pada permukaan plastik ABS

20 19 18 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
17

+ Legend tangki:
1. Soak cleaning
2. Rinse
3. Chemical etching
4. Rinse
5. Netralisasi
6. Rinse
7. Pre dip
8. Rinse
9. Katalisasi palladium
10. Rinse
Keterangan gambar: 11. Akselerasi
Heater 12. Rinse
13. Elektroles plating (nikel)
Anoda: 14. Rinse
15. Acid dip/Pickling
1. Tembaga untuk tahap strike plating (cyanide copper) 16. Rinse
dan acid copper 17. Elektroplating tembaga (acid copper)
18. Rinse
19. Acid dip/Pickling
DC power supply 20. Rinse

Proses Plating pada Permukaan Plastik ABS I 8


4. KONTROL LARUTAN KATALISASI PALLADIUM DAN ELEKTROLES NIKEL

A. KONTROL LARUTAN KATALISASI PALLADIUM

Kontrol terhadap Yang dilakukan


Konsentrasi asam khlorida  Lakukan analisa terhadap konsentrasi asam khlorida.
 Jika konsentrasinya kurang tambahkan bahan kimia asam khlorida 37% ke
dalam larutan hingga konsentrasinya kembali sesuai dengan standar komposisi
yang ada.
Konsentrasi PS Katalis 2  Buatlah sample standar larutan katalisasi palladium lalu simpan ditempat yang
gelap dan kering.
 Lakukan analisa larutan katalisasi palladium dengan sample standarnya.
 Jika ada degradasi warna terhadap larutan katalisasi palladium maka
tambahkanlah bahan PS Katalis 2 hingga diperoleh persamaan warna dengan
sample standar.

B. KONTROL LARUTAN ELEKTROLES PLATING

Kontrol yang dilakukan pada larutan elektroles plating nikel adalah :


Kontrol terhadap Yang dilakukan
Kandungan logam nikel  Lakukan analisa terhadap konsentrasi nikel.
 Jika konsentrasi nikelnya kurang tambahkan bahan kimia PS elesni A ke dalam
larutan hingga konsentrasi nikel kembali sesuai dengan standar komposisi yang
ada.
Kandungan bahan reduktor sodium  Lakukan analisa terhadap konsentrasi sodium hypophosphite.
hypophosphite  Jika konsentrasi sodium hypophosphite-nya kurang, tambahkan bahan kimia PS
elesni C ke dalam larutan hingga konsentrasi sodium hypophosphite kembali
sesuai dengan standar komposisi yang ada.

Proses Plating pada Permukaan Plastik ABS I 9


5. TROUBLESHOOTING PLATING PADA PERMUKAAN PLASTIK ABS

Beberapa masalah yang kerap ditemui dalam praktek plating pada permukaan plastik ABS adalah sebagai
berikut :
1. Lapisan elektroles plating tidak terbentuk.
2. Terdapat pitting.

Penyebab dan cara penanggulangan dari beberapa permasalahan tersebut diatas adalah :
Permasalahan Penyebab Troubleshooting
Lapisan elektroles Permukaan plastik ABS belum teretsa  Check kondisi operasi (misalnya: suhu larutan,
plating tidak terbentuk. dengan baik. konsentrasi larutan dan waktu proses) tahap
chemical etching.
 Lakukan pencelupan benda kerja dalam bak
chemical etching jika kondisi operasi telah
memenuhi standar.
Permukaan plastik ABS belum bersifat  Bilas benda kerja agar bersih dari sisa larutan
katalis. chemical etching.
 Check kondisi operasi (misalnya: konsentrasi
larutan dan waktu proses) tahap katalisasi
palladium.
 Lakukan pencelupan benda kerja dalam bak
katalisasi palladium jika kondisi operasi telah
memenuhi standar.
Konsentrasi logam nikel dan bahan  Lakukan analisa terhadap konsentrasi logam nikel
reduktor sodium hypophosphite larutan dan bahan reduktor sodium hypophosphite dalam
elektroles plating terlalu rendah. larutan elektroles plating.
 Tambahkan bahan kimia (PS elesni A dan B) yang
dibutuhkan agar konsentrasi larutan kembali
sesuai dengan standar komposisi yang ada.
 Check kondisi operasi (misalnya: pH larutan dan
waktu proses) tahap elektroles plating.
 Lakukan pencelupan benda kerja dalam bak
elektroles plating jika kondisi operasi telah
memenuhi standar.
Terdapat pitting. Substratnya sudah ada : Perbaiki proses machiningnya.
 Pitting.
 Tanda marking yang belum
dihilangkan.
Permukaan benda kerja tertutup Atur posisi benda kerja yang digantung agar
gelembung gas. permukaannya tidak tertutup oleh gelembung gas.
Proses preparasi permukaan benda  Lakukan tahap cleaning dan pickling dengan
kerja belum sempurna (masih ada sempurna sesuai jenis logam dasar yang akan
pengotor dan belum aktif). diplating.
 Jika permukaan benda kerja terdapat oli, lemak
dan kotoran yang sulit untuk dihilangkan maka
perlu dilakukan hand cleaning.
Larutannya terdapat pengotor padat. Bersihkan larutan secara berkala.
Proses etsa yang berlebihan.

Proses Plating pada Permukaan Plastik ABS I 10


6. MAKE-UP & OPERASIONAL LARUTAN

A. LARUTAN SOAK CLEANING

PERHATIAN…!!!
 Pembuatan larutan harus dilakukan di dalam ruang asam atau ruangan yang mempunyai sirkulasi udara baik.
 Pastikan bahwa anda melakukan pembuatan larutan dengan hati-hati demi keselamatan anda.
 Gunakan larutan di dalam ruangan yang mempunyai sirkulasi udara baik atau dilengkapi exhaust untuk menghisap uap
larutan.
 Jika bahan kimia atau larutannya mengenai anggota badan segera bilas dengan air mengalir.

1. PEMBUATAN LARUTAN
a. Bahan kimia yang digunakan:
Bahan kimia Komposisi untuk membuat 1 liter
PS clean 1 65 gr
Aqua DM Ditambahkan hingga volume mencapai 1 liter

b. Alat utama yang digunakan untuk membuat 1 lt larutan:


 1 bh - Gelas kimia plastik kapasitas 1000 ml.
 1 bh - Timbangan.
 1 bh - Sendok takaran.
 1 bh - Batang pengaduk.

c. Pembuatan 1 liter larutan:


 Masukkan Aqua DM sebanyak 500 ml ke dalam gelas kimia plastik.
 Tambahkan PS clean 1 sebanyak 65 gram lalu aduk hingga larut.
 Tambahkan Aqua DM ke dalam gelas kimia plastik hingga volumenya menjadi 1000 ml.
 Aduk kembali larutan hingga rata.
 Larutan siap digunakan.

2. PENGGUNAAN LARUTAN
a. Alat utama yang digunakan:
 Bak dari bahan baja atau stainless steel.
 Alat pemanas type (pilih salah satu):
o Electric immersion heater berbahan kuarsa/silika atau stainless steel
o Coil berbahan baja atau stainless steel.
 Pengaduk larutan : menggerakkan benda kerja (mechanical agitation).

b. Penggunaan larutan:
 Suhu larutan : 50-70°C.
 Waktu proses : 2-10 menit.
 Ruangan : berventilasi baik atau dilengkapi dengan exhaust.

Proses Plating pada Permukaan Plastik ABS I 11


B. LARUTAN CHEMICAL ETCHING

PERHATIAN…!!!
 Anda sedang menggunakan bahan asam yang masuk ke dalam kategori bahan korosif, pastikan bahwa saat pembuatan
larutan dilakukan di dalam ruang asam atau ruangan yang mempunyai sirkulasi udara baik dan operator dilengkapi
dengan sarung tangan dan masker.
 Pastikan bahwa anda melakukan pembuatan larutan dengan hati-hati demi keselamatan anda.
 Gunakan larutan di dalam ruangan yang mempunyai sirkulasi udara baik atau dilengkapi exhaust untuk menghisap uap
larutan.
 Jika bahan kimia atau larutannya mengenai anggota badan segera bilas dengan air mengalir.
 Limbah larutan akan mencemari lingkungan dan berbahaya jika langsung dibuang. Konsultasikan dengan pihak
berwenang untuk pembuangan limbahnya.

1. PEMBUATAN LARUTAN
a. Bahan kimia yang digunakan:
Bahan kimia Komposisi untuk membuat 1 liter
Chromic acid 550 gr
Asam sulfat 180 ml
Aqua DM Ditambahkan hingga volume mencapai 1 liter

b. Alat utama yang digunakan:


 1 bh - Gelas kimia plastik kapasitas 1000 ml.
 1 bh - Timbangan.
 1 bh - Sendok takaran.
 1 bh - Batang pengaduk.
 1 bh - Pipet ukur.

c. Pembuatan 1 liter larutan:


 Masukkan Aqua DM sebanyak 500 ml ke dalam gelas kimia plastik.
 Tambahkan chromic acid sebanyak 550 gr lalu aduk hingga larut.
Perhatian !!
Bahan chromic acid termasuk kategori bahan yang korosif.
Bahan chromic acid mudah menyerap air, oleh karenanya, segera tutup kembali tempat menyimpan chromic
acid jika telah dibuka.
Bagian tubuh/lantai yang terkena chromic acid segera bilas dengan air mengalir. Bagian tubuh/lantai tersebut
akan tampak kuning dan agak lama untuk menghilangkannya. Oleh karenanya, gunakan sarung tangan/alas
lantai untuk menghindarinya.
Larutan chromic acid dapat mengikis plastik, oleh karenanya selalu perhatikan kondisi plastiknya untuk
menghindari kebocoran akibat terkikis oleh larutan chromic acid.

 Tambahkan asam sulfat sebanyak 180 ml secara perlahan-lahan lalu aduk hingga larut.
Perhatian !!
Akan keluar uap dari konsentrat asam sulfat pada saat penambahan asam sulfat. Suhu larutan akan meningkat
saat penambahan konsentrat asam sulfat. Hindari menghirup uap tersebut dan lakukan di tempat berventilasi
baik.

 Tambahkan Aqua DM hingga volume totalnya menjadi 1000 ml lalu aduk hingga rata.
 Larutan siap digunakan dan tutup jika larutan tidak digunakan.

2. PENGGUNAAN LARUTAN
a. Alat utama yang digunakan:
 Bak dari bahan plastik PVC atau hard rubber.
 Pengaduk larutan : menggerakkan benda kerja (mechanical agitation).

b. Penggunaan larutan:
 Suhu larutan : 60-70°C.
 Waktu proses : 30 - 60 menit.
 Ruangan : berventilasi baik atau dilengkapi dengan exhaust.

Proses Plating pada Permukaan Plastik ABS I 12


C. LARUTAN NETRALISASI

PERHATIAN…!!!
 Anda sedang menggunakan bahan asam yang masuk ke dalam kategori bahan korosif, pastikan bahwa saat pembuatan
larutan dilakukan di dalam ruang asam atau ruangan yang mempunyai sirkulasi udara baik dan operator dilengkapi
dengan sarung tangan dan masker.
 Pastikan bahwa anda melakukan pembuatan larutan dengan hati-hati demi keselamatan anda.
 Gunakan larutan di dalam ruangan yang mempunyai sirkulasi udara baik atau dilengkapi exhaust untuk menghisap uap
larutan.
 Jika bahan kimia atau larutannya mengenai anggota badan segera bilas dengan air mengalir.
 Limbah larutan akan mencemari lingkungan dan berbahaya jika langsung dibuang. Konsultasikan dengan pihak
berwenang untuk pembuangan limbahnya.

1. PEMBUATAN LARUTAN
a. Bahan kimia yang digunakan:
Bahan kimia Komposisi untuk membuat 1 liter
Asam khlorida 105 ml
Aqua DM Ditambahkan hingga volume mencapai 1 liter

b. Alat utama yang digunakan:


 1 bh - Gelas kimia plastik kapasitas 1000 ml.
 1 bh - Batang pengaduk.
 1 bh - Pipet ukur.

c. Pembuatan 1 liter larutan:


 Masukkan Aqua DM sebanyak 750 ml ke dalam gelas kimia plastik.
 Tambahkan asam khlorida sebanyak 100 ml secara perlahan-lahan lalu aduk hingga larut.
Perhatian !!
Akan keluar uap dari konsentrat asam khlorida pada saat penambahan asam khlorida. Hindari menghirup uap
tersebut dan lakukan di tempat berventilasi baik.

 Tambahkan Aqua DM hingga volume totalnya menjadi 1000 ml lalu aduk hingga larut.
 Larutan siap digunakan dan tutup jika larutan tidak digunakan.

2. PENGGUNAAN LARUTAN
a. Alat utama yang digunakan:
 Bak dari bahan plastik PVC atau PP.
 Pengaduk larutan : menggerakkan benda kerja (mechanical agitation).

b. Penggunaan larutan:
 Suhu larutan : suhu ruangan.
 Waktu proses : 0,5 - 1 menit.
 Ruangan : berventilasi baik atau dilengkapi dengan exhaust.

Proses Plating pada Permukaan Plastik ABS I 13


D. LARUTAN KATALISASI PALLADIUM

PERHATIAN…!!!
 Anda sedang menggunakan bahan asam yang masuk ke dalam kategori bahan korosif, pastikan bahwa saat pembuatan
larutan dilakukan di dalam ruang asam atau ruangan yang mempunyai sirkulasi udara baik dan operator dilengkapi
dengan sarung tangan dan masker.
 Pastikan bahwa anda melakukan pembuatan larutan dengan hati-hati demi keselamatan anda.
 Gunakan larutan di dalam ruangan yang mempunyai sirkulasi udara baik atau dilengkapi exhaust untuk menghisap uap
larutan.
 Jika bahan kimia atau larutannya mengenai anggota badan segera bilas dengan air mengalir.
 Limbah larutan akan mencemari lingkungan dan berbahaya jika langsung dibuang. Konsultasikan dengan pihak
berwenang untuk pembuangan limbahnya.

1. PEMBUATAN LARUTAN
a. Bahan kimia yang digunakan:
Bahan kimia Komposisi untuk membuat 1 liter
PS katalis 1A 7 ml
Asam khlorida 37% 120-200 ml
Aqua DM Ditambahkan hingga volume mencapai 1 liter

b. Alat utama yang digunakan:


 1 bh - Gelas kimia plastik kapasitas 1000 ml.
 2 bh - Pipet ukur.
 1 bh - Batang pengaduk.

c. Pembuatan 1 liter larutan:


 Masukkan Aqua DM sebanyak 500 ml ke dalam gelas kimia plastik kapasitas 1000 ml.
 Tambahkan asam khlorida 37% sebanyak 180 ml secara perlahan-lahan lalu aduk hingga larut.
Perhatian !!
Akan keluar uap dari konsentrat asam khlorida pada saat penambahan asam khlorida. Hindari menghirup uap
tersebut dan lakukan di tempat berventilasi baik.

 Tambahkan PS katalis 1A sebanyak 7 ml lalu aduk hingga larut.


 Tambahkan Aqua DM hingga volume totalnya menjadi 1000 ml lalu aduk hingga larut.
 Larutan siap digunakan dan tutup jika larutan tidak digunakan.
 Buatlah sample utama dengan menggunakan larutan katalisasi palladium yang masih fresh untuk
standar pembanding tingkat warna. Sample utama tersebut dapat digunakan saat akan
melakukan perawatan larutan katalisasi palladium. Simpan sample utama dalam plastik yang
tertutup dan letakkan dalam ruang gelap dan dingin.

2. PENGGUNAAN LARUTAN
a. Alat utama yang digunakan:
 Bak dari bahan plastik PVC atau PP.
 Pengaduk larutan : menggerakkan benda kerja (mechanical agitation).

b. Penggunaan larutan:
 Suhu larutan : ruangan.
 Waktu proses : 5-10 menit.
 Ruangan : berventilasi baik atau dilengkapi dengan exhaust

Proses Plating pada Permukaan Plastik ABS I 14


E. LARUTAN AKSELERASI

PERHATIAN…!!!
 Anda sedang menggunakan bahan asam yang masuk ke dalam kategori bahan korosif, pastikan bahwa saat pembuatan
larutan dilakukan di dalam ruang asam atau ruangan yang mempunyai sirkulasi udara baik dan operator dilengkapi
dengan sarung tangan dan masker.
 Pastikan bahwa anda melakukan pembuatan larutan dengan hati-hati demi keselamatan anda.
 Gunakan larutan di dalam ruangan yang mempunyai sirkulasi udara baik atau dilengkapi exhaust untuk menghisap uap
larutan.
 Jika bahan kimia atau larutannya mengenai anggota badan segera bilas dengan air mengalir.
 Limbah larutan akan mencemari lingkungan dan berbahaya jika langsung dibuang. Konsultasikan dengan pihak
berwenang untuk pembuangan limbahnya.

1. PEMBUATAN LARUTAN
a. Bahan kimia yang digunakan:
Bahan kimia Komposisi untuk membuat 1 liter
PS akselerator A 210 ml
Aqua DM Ditambahkan hingga volume mencapai 1 liter

b. Alat utama yang digunakan untuk membuat 1 lt larutan:


 1 bh - Gelas kimia plastik kapasitas 1000 ml.
 1 bh - Pipet ukur.
 1 bh - Batang pengaduk.

c. Pembuatan 1 liter larutan:


 Masukkan Aqua DM sebanyak 500 ml ke dalam gelas kimia plastik.
 Tambahkan PS akselerator A sebanyak 210 ml lalu aduk hingga larut.
 Tambahkan Aqua DM hingga volume totalnya menjadi 1000 ml lau aduk hingga larut.
 Larutan siap digunakan dan tutup jika larutan tidak digunakan.

2. PENGGUNAAN LARUTAN
a. Alat utama yang digunakan:
 Bak dari bahan plastik PVC atau PP.
 Penggantung benda.
 Pengaduk larutan : menggerakkan benda kerja (mechanical agitation).

b. Penggunaan larutan:
 Suhu larutan : suhu ruangan.
 Waktu proses : 5-10 menit.
 Ruangan : berventilasi baik atau dilengkapi dengan exhaust.

Proses Plating pada Permukaan Plastik ABS I 15


F. LARUTAN ELEKTROLES PLATING NIKEL

PERHATIAN…!!!
 Pembuatan larutan harus dilakukan di dalam ruang asam atau ruangan yang mempunyai sirkulasi udara baik.
 Pastikan bahwa anda melakukan pembuatan larutan dengan hati-hati demi keselamatan anda.
 Gunakan larutan di dalam ruangan yang mempunyai sirkulasi udara baik atau dilengkapi exhaust untuk menghisap uap
larutan.
 Jika bahan kimia atau larutannya mengenai anggota badan segera bilas dengan air mengalir.
 Limbah larutan akan mencemari lingkungan dan berbahaya jika langsung dibuang. Konsultasikan dengan pihak
berwenang untuk pembuangan limbahnya.
 Bahan kimia ini berbau menyengat.

1. PEMBUATAN LARUTAN
a. Bahan kimia yang digunakan:
Bahan kimia Komposisi untuk membuat 1 liter
PS elesni 2-A / EN-A 80 ml
PS elesni 2-B / EN-B 150 ml
Aqua DM Ditambahkan hingga volume mencapai 1 liter

b. Alat utama yang digunakan:


 1 bh - Gelas kimia pyrex kapasitas 1000 ml.
 2 bh - Pipet ukur.
 1 bh - Batang pengaduk.

c. Pembuatan 1 liter larutan:


 Masukkan Aqua DM sebanyak 750 ml ke dalam gelas kimia pyrex.
 Tambahkan PS elesni 2-A sebanyak 80 ml lalu aduk hingga larut.
 Tambahkan PS elesni 2-B sebanyak 150 ml lalu aduk hingga larut.
 Tambahkan Aqua DM hingga volume totalnya menjadi 1000 ml lalu aduk hingga larut.
 Larutan siap digunakan dan tutup dengan rapat jika larutan tidak digunakan.

2. PENGGUNAAN LARUTAN
a. Alat utama yang digunakan:
 Bak dari bahan plastik PP.
 Penggantung benda.
 Pengaduk larutan : menggerakkan benda kerja (mechanical agitation).
 Penyaringan larutan. Jika menggunakan alat penyaring larutan berbentuk cartridge, pilihlah
cartridge berukuran maks. 5 mikron.

b. Penggunaan larutan:
 Suhu larutan : 70-85C.
 pH larutan : 4,6-5.
 Waktu proses : 5-20 menit.
 Ruangan : berventilasi baik atau dilengkapi dengan exhaust.
 Penyaringan larutan disarankan dapat dilakukan secara berkesinambungan.

Proses Plating pada Permukaan Plastik ABS I 16


G. LARUTAN ELEKTROPLATING TEMBAGA (ACID COPPER PLATING)

PERHATIAN…!!!
 Anda sedang menggunakan bahan asam yang masuk ke dalam kategori bahan korosif, pastikan bahwa saat pembuatan
larutan dilakukan di dalam ruang asam atau ruangan yang mempunyai sirkulasi udara baik dan operator dilengkapi
dengan sarung tangan dan masker.
 Pastikan bahwa anda melakukan pembuatan larutan dengan hati-hati demi keselamatan anda.
 Gunakan larutan di dalam ruangan yang mempunyai sirkulasi udara baik atau dilengkapi exhaust untuk menghisap uap
larutan.
 Jika bahan kimia atau larutannya mengenai anggota badan segera bilas dengan air mengalir.
 Limbah larutan akan mencemari lingkungan dan berbahaya jika langsung dibuang. Konsultasikan dengan pihak
berwenang untuk pembuangan limbahnya.

1. PEMBUATAN LARUTAN
a. Bahan kimia yang digunakan:
Bahan kimia Komposisi untuk membuat 1 liter
Copper sulfat 200 gr
Asam sulfat 30 ml
Asam khlorida 0,1 ml
Brightener AC-01 2 ml
Aqua DM Ditambahkan hingga volume mencapai 1 liter

b. Alat utama yang digunakan:


 1 bh - Gelas kimia kapasitas 1000 ml.
 1 bh - Timbangan.
 1 bh - Sendok takaran.
 1 bh - Batang pengaduk.
 2 bh - Pipet ukur.

c. Pembuatan 1 liter larutan:


 Masukkan Aqua DM sebanyak 750 ml ke dalam gelas kimia.
 Tambahkan asam sulfat sebanyak 30 ml secara perlahan-lahan.
Perhatian !!
Akan keluar uap dari konsentrat asam sulfat pada saat penambahan asam sulfat. Suhu larutan akan meningkat
saat penambahan konsentrat asam sulfat. Hindari menghirup uap tersebut dan lakukan di tempat berventilasi
baik.

 Tambahkan copper sulfat sebanyak 200 gr lalu aduk hingga larut.


 Tambahkan Aqua DM hingga volume larutannya menjadi 950 ml lalu aduk kembali hingga larut.
 Tambahkan Asam khlorida sebanyak 0,1 ml lalu aduk hingga larut.
Perhatian !!
Akan keluar uap dari konsentrat asam khlorida pada saat penambahan asam khlorida. Hindari menghirup uap
tersebut dan lakukan di tempat berventilasi baik.

 Tambahkan Brightener AC-01 sebanyak 2 ml lalu aduk hingga larut.


 Tambahkan Aqua DM hingga volume larutannya menjadi 1000 ml lalu aduk kembali hingga larut.
 Lakukan dummy plating dengan rapat arus rendah 0,2-0,5 A/dm2 selama minimal 8 jam.
 Larutan siap digunakan. Tutuplah bak jika larutan tidak digunakan.

2. PENGGUNAAN LARUTAN
a. Alat utama yang digunakan:
 Bak dari bahan plastik PVC atau PP.
 Penggantung anoda. Disarankan terbuat dari bahan titanium. Jika penggantungnya menggunakan
berasal dari tembaga maka :
o Lapisi penggantungnya dengan plastisol terutama pada bagian yang terendam untuk
mengurangi terjadinya reaksi antara penggantung dengan larutan.

Proses Plating pada Permukaan Plastik ABS I 17


o Pastikan agar terdapat kontak yang baik antara benda kerja dengan penggantung supaya aliran
listriknya tidak terhambat.
 Rectifier dengan kapasitas arus DC yang disesuaikan dengan beban.
 Pengaduk larutan : gelembung udara (bebas oli) bertekanan tinggi (air agitation)
dan menggerakkan benda kerja (mechanical agitation).

b. Anoda:
 Anoda : logam tembaga jenis tembaga phosphorized.

c. Penggunaan larutan:
 Suhu larutan : 20-40°C (suhu ruangan).
 Tegangan : 3-9 V.
 Rapat arus : 3-6 A/dm2.
Untuk mengetahui besarnya arus yang dialirkan gunakan rumus berikut :
Arus (Ampere) = Luas benda (cm2) x Rapat arus (A/dm2) x 0,01

Luas permukaan Arus yang dialirkan *)


100 cm2 4,5 Ampere
200 cm2 9 Ampere
300 cm2 13,5 Ampere
400 cm2 18 Ampere
*) Arus tersebut ditentukan dengan asumsi rapat arus dipatok 4,5 A/dm2.

 Waktu proses : lihat tabel berikut.

Rapat arus (A/dm2) Waktu proses *)


3 18 menit
4,5 12 menit
5 10,8 menit
6 9 menit
*) Waktu proses tersebut diperoleh untuk menghasilkan tebal lapisan tembaga sekitar 12 mikron
dengan asumsi efisiensi elektroplating dipatok 100%.

 Ruangan : berventilasi baik atau dilengkapi dengan exhaust.


 Koneksi listrik anoda dan katoda dengan rectifier:
o Koneksi katoda/benda kerja (benda yang akan diplating) dihubungkan ke kutub negatif
rectifier dengan kabel atau bus bar tembaga.
o Koneksi listrik anoda dihubungkan ke kutub positif rectifier dengan kabel atau bus bar
tembaga.
Perhatian !!
Koneksi listrik harus baik agar aliran arus tidak terhambat.

Proses Plating pada Permukaan Plastik ABS I 18


H. LARUTAN ACID DIP

PERHATIAN…!!!
 Anda sedang menggunakan bahan asam yang masuk ke dalam kategori bahan korosif, pastikan bahwa saat pembuatan
larutan dilakukan di dalam ruang asam atau ruangan yang mempunyai sirkulasi udara baik dan operator dilengkapi
dengan sarung tangan dan masker.
 Pastikan bahwa anda melakukan pembuatan larutan dengan hati-hati demi keselamatan anda.
 Gunakan larutan di dalam ruangan yang mempunyai sirkulasi udara baik atau dilengkapi exhaust untuk menghisap uap
larutan.
 Jika bahan kimia atau larutannya mengenai anggota badan segera bilas dengan air mengalir.
 Limbah larutan akan mencemari lingkungan dan berbahaya jika langsung dibuang. Konsultasikan dengan pihak
berwenang untuk pembuangan limbahnya.

1. PEMBUATAN LARUTAN
a. Bahan kimia yang digunakan:
Bahan kimia Komposisi untuk membuat 1 liter
Asam sulfat 75 ml
Aqua DM Ditambahkan hingga volume mencapai 1 liter

b. Alat utama yang digunakan:


 1 bh - Gelas kimia kapasitas 1000 ml.
 1 bh - Batang pengaduk.
 1 bh - Pipet ukur.

c. Pembuatan 1 liter larutan:


 Masukkan Aqua DM sebanyak 750 ml ke dalam gelas kimia.
 Tambahkan Asam sulfat sebanyak 75 ml secara perlahan-lahan.
Perhatian !!
Akan keluar uap dari konsentrat asam sulfat pada saat penambahan asam sulfat. Suhu larutan akan meningkat
saat penambahan konsentrat asam sulfat. Hindari menghirup uap tersebut dan lakukan di tempat berventilasi
baik.

 Tambahkan Aqua DM hingga volume larutannya menjadi 1000 ml lalu aduk kembali hingga larut.
 Larutan siap digunakan. Tutuplah bak jika larutan tidak digunakan.

2. PENGGUNAAN LARUTAN
a. Alat utama yang digunakan:
 Bak dari bahan plastik PVC atau PP.
 Penggantung.
 Pengaduk larutan : menggerakkan benda kerja (mechanical agitation).

b. Penggunaan larutan:
 Suhu larutan : suhu ruangan.
 Waktu proses : 30-90 detik.
 Ruangan : berventilasi baik atau dilengkapi dengan exhaust.

Proses Plating pada Permukaan Plastik ABS I 19

Anda mungkin juga menyukai