Anda di halaman 1dari 66

Bahan Konstruksi

Pengendalian Korosi: Proteksi Katodik, Proteksi


Anodik, dan Inhibitor

Jurusan Teknik Kimia


Politeknik Negeri Bandung
SKEMA SEL KOROSI
• Sebab awal terjadinya proses korosi berupa:
1) Perbedaan potensial alamiah antara dua logam yang berbeda.
2) Variasi kondisi metalurgi di permukaan logam.
3) Perbedaan kondisi lokal lingkungan, seperti variasi oksigen di
permukaan dimana daerah kaya oksigen menjadi katoda dan daerah
miskin oksigen menjadi anoda.
KONSEP DASAR
PROTEKSI
KATODIK

• Korosi terjadi di
mana arus listrik
meninggalkan logam
menuju elektrolit,
dan sebaliknya
korosi tidak terjadi
di mana arus listrik
masuk ke dalam
logam.
KONSEP DASAR
PROTEKSI KATODIK

• Daerah anodik sekarang terisolasi,


dan logam tidak terkorosi lagi.
Dengan mengisolasi anoda dengan
anoda baru ini, maka seluruh logam
sekarang bersifat sebagai katoda dan
tidak terkorosi.
• Dalam keadaan terproteksi katodik,
logam yang diproteksi dialiri arus
listrik melalui anoda dan lingkungan
menuju logam, atau logam dibanjiri
dengan electron.
POTENSIAL
PROTEKSI
• Setiap penurunan potensial dari
potensial korosi berarti sudah
suatu perlakukan proteksi
katodik, di mana logam
cenderung lebih stabil dan laju
korosinya berkurang. Makin besar
arus listrik dialirkan, makin besar
penurunan potensialnya dan
logam makin stabil atau tingkat
laju korosinya makin rendah.
KRITERIA PROTEKSI KATODIK
• Proteksi katodik akan menurunkan laju
korosi, secara teoritis sampai nol, yaitu
apabila potensial logam diturunkan sampai
potensial anodik rangkaian terbuka (open
circuit potential).
• Berdasarkan teori polarisasi pada potensial
tersebut terjadi suatu kondisi setimbang,
rapat arus anodik sama dengan rapat arus
katodik, dan terjadi pertukaran rapat arus
(exchange current density), sehingga
korosinya sama dengan nol.
ELEKTRODA PEMBANDING
KRITERIA PROTEKSI KATODIK
KRITERIA PROTEKSI KATODIK
• Dalam tanah :
1) ≤ -0,85 V(CSE), diukur dengan meng-kontakkan elektroda pada
elektrolit yang berhubungan.
2) ≥ 100 mV, sisa polarisasi katodik (absolut
• Dalam air laut :
1) ≤ - 800 mV (Ag/AgCl)
2) digeser 300 mV atau lebih besar ke arah negatif (absolut) dari
potensial korosi
CARA PROTEKSI KATODIK
• Proteksi katodik dapat dicapai dengan dua cara:
1. Dengan anoda galvanik (korban), “Sacrificial Anode Cathodic Protection”
(SACP)
2. Dengan arus tanding/luar, “Impressed Current Cathodic Protection” (ICCP)
• SACP menggunakan logam reaktif sebagai anoda luar yang dihubungkan secara
elektrik kepada baja yang dilindungi. Perbedaan potensial alamiah antara anoda
dan baja, seperti diindikasikan dengan posisi relatif mereka dalam deret galvanik,
menyebabkan arus positif mengalir dari anoda kedalam elektrolit lalu ke baja.
Akibatnya semua permukaan baja menjadi bermuatan lebih negatif dan menjadi
katoda.
• ICCP menggunakan anoda inert (pelarutan nol atau rendah) dan sumber tenaga
DC luar (AC yang disearahkan, rectified) untuk mengalirkan arus dari anoda luar ke
permukaan katoda (baja). Anoda yang digunakan dapat berupa besi cor berkadar
silikon (Si) tinggi, grafit, atau titanium (Ti).
SKEMA SISTEM PROTEKSI KATODIK
KEPERLUAN DASAR PROTEKSI
KATODIK
• SACP:
1. Anoda korban,
2. Kontak langsung (lasan) antara anoda, konduktor dan struktur,
3. Koneksi yang aman dan hambatan yang minimum antara konduktor ke struktur
dan konduktor ke anoda.
• ICCP:
1. Anoda inert (tunggal atau kluster yang terkoneksi dalam backfill, atau biasa
disebut groundbed),
2. Sumber tenaga DC (transformer-rectifier, TR),
3. Konduktor yang terisolasi dengan baik, hambatan yang minimum dan koneksi
yang aman antara anoda dan sumber tenaga,
4. Koneksi yang aman dan hambatan yang minimum antara sumber tenaga ke
struktur
SYARAT CP LEBIH EKONOMIS DAN
HANDAL
a. Kesinambungan listrik. Hambatan dari konduktor dan struktur harus meminimalkan penurunan
potensial (IR drop) dari arus proteksi yang kembali ke struktur.
b. Pelapisan (coating). Adanya lapisan pelindung/isolasi pada struktur akan sangat menurunkan
keperluan arus CP dari permukaan logam yang dilindungi. Penggunaan lapisan yang sesuai dan
baik meningkatkan efektifitas sebaran arus CP. Kombinasi dari pelapisan dan CP umumnya akan
menghasilkan sistim perlindungan yang paling praktis dan ekonomis. Pelapisan yang ideal
memiliki tahanan listrik tinggi, kontinuitas dan ikatan yang kuat ke permukaan logam. Karakteristik
lain yang diharapkan adalah stabilitas dalam lingkungan, ketahanan abrasi dan kesesuaian dengan
lingkungan basa yang diciptakan atau ditingkatkan oleh CP.
c. Isolasi struktur. Seringkali penyebaran arus CP perlu dibatasi. Untuk pipa dan tangki, hal ini dapat
dicapai dengan menyisipkan sambungan isolasi listrik monolithic pada struktur atau perangkat
flen isolasi. Untuk mengisolasi sistim pembumian (grounding), kadang digunakan sel polarisasi,
yang mampu menahan arus DC tegangan rendah CP tetapi melewatkan arus AC tegangan tinggi.
d. Fasilitas uji. Penting untuk memikirkan lokasi fasilitas uji, stasiun uji, kupon pemantauan korosi,
elektroda pembanding permanen dan bagaimana data dapat dikumpulkan atau dilihat secara
rutin.
APLIKASI PROTEKSI KATODIK
• Aplikasi proteksi katodik sangat luas, dapat untuk mengendalikan
korosi semua strutur logam asal berada dalam lingkungan elektrolit:
dalam tanah, air, larutan kimia. Ini berarti bahwa proteksi katodik
secara praktis tidak dapat diterapkan untuk pengendalian korosi di
udara.
• Semua bentuk korosi dapat dikendalikan dengan proteksi katodik,
termasuk : korosi merata, korosi sumuran (pitting), korosi celah, korosi
tegangan,(SCC), korosi lelah, korosi kavitasi, korosi oleh bakteri, dsb.
APLIKASI PROTEKSI KATODIK
1. Struktur dalam tanah dan dalam air: 3. Struktur terapung:
• Jaringan pipa dan tanki bahan bakar. • Kapal, tanker, kapal keruk. dll.
• Struktur bangunan logam.
• Anjungan lepas pantai.
• Tulangan beton.
• Dok apung.
• Kabel komunikasi.
• Dasar tanki yang berkontak tanah. • Barges.
2. Struktur di atas tanah: • Ponton.
• Bagian dalam tanki air. • Peralatan bantuan navigasi.
• Kondenser dan heat-exchanger.
• Tanki-tanki air panas.
• Tanki-tanki reservoir air di apartemen
Pasivasi
• Pasivasi adalah suatu fenomena kimia, yaitu suatu kondisi
ketahan korosi akibat lapisan tipis permukaan (film) pada
kondisi oksidasi dengan polarisasi anodic tinggi.
• Beberapa logam dan paduan mempunyai film penghalang
sederhana dengan korosi turun pada potensial aktif dan
polarisasi anodic rendah, tidak dinyatakan pasif.
• Contoh yang paling umum adalah pasivasi logam oleh lapisan tipis
logam oksida yang terbentuk pada permukaannya, dan melindungi
dengan erat bagian dalam logam tersebut dari korosi.
• Beberapa logam membentuk lapisan ini secara spontan saat
terpapar udara, contohnya aluminium bereaksi spontan dengan
oksigen di udara membentuk lapisan aluminium oksida (Al2O3)
Pasivasi & Diagram E-pH
• Pada diagram E-pH untuk kebanyakan
logam menunjukkan stabilitas satu atau
lebih oksida pada potensial standar dalam
larutan oksidator
• Contoh untuk besi menunjukkan oksida
Fe2O3 dan Fe3O4 adalah stabil pada
daerah yang lebar E-pH
• Suatu film pasif dibentuk oleh
reaksi elektrokimia
langsung
Fe + H2O  Fe(OH)2 + 2H+ + 2e
• Senyawa tidak larut dibentuk dengan
pelarutan dan pengendapan kembali
tidak dan oksida protektif dibentuk
akibat oksidasi di permukaan.
• Laju korosi dikurangi sebagian sesuai
film pasif mulai terbentuk, deposit nyata
sehingga tidak visible pada permukaan
Proteksi anodik
• Polarisasi anodic • Polarisasi anodik
• a . Aktif (terkorosi)
c • b. Pasif
• c . Transpasif
b

a
Pengaruh pH dan suhu terhadap
Pasivasi
E

pH
turun,
Tnaik

Log i
Pengaruh paduan krom
a. Polarisasi logam
besi (Fe) murni
b. Polarisasi besi
dengan adanya
krom (10,5%)
Krom
mempengaruhi
………………shg
laju korosi logam
…………………
……
……………..
Pengaruh ion klorida
Ion klorida meningkat,
maka menghasilkan
kurve polarisasi
[Cl - ] anodik menyebabkan
• Daerah pasif
menyempit
• Daerah aktif (korosi)
melebar
• Laju korosi logam
naik atau meningkat
Mekanisme proteksi anodik
•Sebagai anoda, logam akan terkorosi. Pada laju korosi relatif
tinggi, proses tersebut pada logam/paduan tertentu dapat
membentuk produk korosi yang bersifat selaput mono layer
yang lekat pada permukaan logam dan bersifat protekfif,
karena mempunyai konduktivitas sangat rendah.

•Dengan terbentuknya selaput protektif tersebut, laju korosi


turun drastis, meskipun potensial logam/paduan dinaikkan.

•Pada kenaikan potensial selanjutnya selaput protektif akan


rusak  terjadi transpasivitas.
Definisi Proteksi anodic
Proteksi Anodik adalah teknik pengendalian logam
dengan jalan memperlakukan logam sebagai anoda
dalam suatu sel elektrokimia.

Sel elektrokimia adalah gabungan antara konduktor


logam – elektrolit – konduktor logam – konduktor
logam dalam rangkaian tertutup.

Metal elektrolit Metal


Proses proteksi anodik
Pada saat terkorosi, logam akan larut sebagai ion. Proses ini
bersamaan dengan terbentuknya oksigen di anoda, sehingga
terjadi reaksi pembentukan oksida logam yang lekat.

M  M++ + 2e
H2O  2H+ + ½O2 + 2e

Sebelum ion logam masuk elektrolit segera menangkap


oksigen. Proses ini terjadi pada suatu rapat arus anodik
tertentu.
Proses proteksi anodik

e
+ +
e

e H2O
e
M + H2O  MO + 2H+ + 2e
e
Reaksi2 lapisan protektif

M - OH2  M-OH + H+ + e

M - OH2  M-O + 2H+ + 2e

M - OH– + OH–  M-O + H2O + 2e


pH
Metoda Proteksi
Anodik

Galvanik
Logam mulia (Pt, Pd, Ag, Cu) diaplikasikan sebagai
unsur pemadu membentuk katoda lokal, atau
dilapiskan pada logam yang dipasivasi
karat, Ti, Zr) (baja tahan
• Elektrolitik
Arus listrik searah dari sumber luar dialirkan ke logam yang
diproteksi anodik, dan diteruskan ke katoda melalui
elektrolit, dan potensial dari logam yang diproteksi akan
naik sampai potensial pasif, dan dijaga atau diatur pada
potensial tersebut dengan potensiostat.
8
2
Aplikasi Proteksi anodik
• Proteksi terhadap
reaksi anodik, dengan
membentuk lapisan
protektif atau lapisan
pasif.
• Proteksi anodik:
tanki SS18Cr-8Ni yang
berisikan asam sulfat
Aplikasi proteksi anodic
Proteksi anodik hanya dapat diaplikasikan pada sistem
logam/paduan yang mempunyai sifat membentuk
selaput protektif dalam lingkungan tertentu.

Contoh :
Baja tahan karat 18/8 dalam 30% H2SO4 + 1% NaCl

Perhatian :
Aplikasi proteksi anodik sangat berbahaya. Kalau salah
mengatur potensial, justru akan menyebabkan pitting.
Oleh karena itu kalau tidak memahami benar sebaiknya
tidak mengaplikasikannya.
85
INHIBITOR KOROSI
• Menurut definisi, inhibitor korosi adalah zat kimia yang, ketika ditambahkan
dalam konsentrasi kecil ke lingkungan, secara efektif menurunkan laju
korosi. Efisiensi inhibitor dapat dinyatakan dengan ukuran peningkatan ini:

• Secara umum, efisiensi inhibitor meningkat dengan peningkatan konsentrasi


inhibitor. Seringkali ada beberapa sinergi positif antara inhibitor yang
berbeda dan oleh karena itu campuran umumnya dipilih dalam formulasi
komersial.
• Penggunaan inhibitor kimia untuk menurunkan laju proses korosi cukup
bervariasi. Dalam industri ekstraksi dan pengolahan minyak, misalnya,
inhibitor korosi selalu dianggap sebagai garis pertahanan pertama melawan
korosi.
CONTOH
INHIBITOR
Inhibitor Korosi
• Suatu zat dalam jumlah kecil
ditambahkan ke lingkungan dapat
mengurangi atau memperkecil laju
korosi logam
• Inhibitor x katalisator
Tujuan Penggunaan Inhibitor
• Memperpanjang usia pakai peralatan
• Mencegah penghentian pabrik (shut down)
• Mencegah kecelakan akibat rusaknya
peralatan
• Mencegah kehilangan pertukaran panas
(heat transfer)
• Mempertahankan rupa permukaan logam
tetap menarik
Proses Inhibisi
• Bereaksi dengan
H H H H permukaan logam
H H membentuk lapisan
H N tipis (film)
N • Bereaksi dengan
O N oksigen terlarut, shg
menyebabkan
O 2 + N2H4  N2 + H2O
lingkungan menjadi
tak korosif
Klasifikasi Inhibitor
• Inhibitor anodik (kromat, nitrit, fosfat, molibdat,
benzoat, silikat, dsb)
• Inhibitor katodik (arsenat, karbonat, Zn sulfat,
presipitat Ca&Mg)
• Inhibitor presipitat (fosfat silikat)
• Scavenger (sulfit, hidrazin  efek katodik)
• Fasa uap (sikoheksilamin  pasivasi garam
nitrat)
• Pembentuk film (amina, Imidazolin, dst
adsorpsi)  inhibitor organic
Inhibitor anodik
E
Memproteksi reaksi
inh anodik
Potensial logam
menjadi ………..
Tanpa Inh
Rapat arus …………..
Sehingga laju korosi
logam …………..
Log (i)
Inhibitor Katodik
E
• Memproteksi reaksi
katodik atau
mempengaruhi
polarisasi katodik.
• Akibatnya:
> potensial logam …
> rapat arus …….
Sehingga laju korosi
Log (i)
…………….
Inhibitor anodik dan katodik
Pasivasi

• Inhibitor pasivasi merupakan jenis spesifik


inhibitor anodik, jika konsentrasi cukup 
efektif, jika tidak cukup berbahaya, karena
menyebabkan …………………
• Inh. oksidator : kromat, nitrit
• Inh. Non oksidator :efektif jika ada oksigen
terlarut, fosfat, silikat, benzoat, molibdat, dsb
Pengaruh konsentrasi inhibitor
• Jika konsentrasi tdk
• berbahaya, sebab menimbulkan korosi sumuran
mencukupi
• Jika berlebihkonsentrasi
juga berbahaya
• Konsentrasi yang cukup harus melewati daerah aktif
Inhibitor aman dan berbahaya
• Inhibitor aman adalah inhibitor yang bila ditambahkan
dalam jumlah kurang (terlalu sedikit) dari konsentrasi
kritisnya, tetap akan mengurangi laju korosi. Inhibitor aman
ini umumnya inhibitor katodik, contohnya garam- garam
seng dan magnesium, calcium, dan polifosfat.
• Inhibitor berbahaya adalah inhibitor apabila ditambahkan di
bawah harga kritis akan mengurangi daerah anodik, namun
luas daerah katodik tidak terpengaruh. Sehingga kebutuhan
arus dari anoda yang masih aktif bertambah hingga mencapai
harga maksimum sedikit di bawah konsentrasi kritis. Laju
korosi di anoda yang aktif itu meningkat dan memperhebat
serangan korosi sumuran. Contohnya adalah molibdat, silikat,
fosfat, borat, kromat, nitrit, dan nitrat.
Inhibitor Adsorpsi
• Menghibisi membentuk
Fe N
lapisan tipis (film)
----- • Senyawa organik 
chemisorp  donor sepasang
Fe +2 : N -----
elektron
logam larutan
• Elektronegativitas
O>N>S>Se>P
Mekanisme
Inhibitor organic
• Inhibitor organic adalah inhibitor yang berasal dari
senyawa organic yang mekanismenya sama dengan
poliposfat yang harus diadsorpsi secara kimia pada
permukaan logam
• Proses chemisorpsinya adalah spesifik ke substrat
logam,dan efektivitasnyaa berbeda uuntuk material
logam yang berbeda
• Adsorpsi secara kimia suatu senyawa organic difasilitasi
adanya gugus polar dalam struktur molekulairnya, yang
secara cepat menyerang permukaan logam
• Efektivitas gugus polar melibatkan sulfur (S), nidrogen
(N), hidroksil (OH), selenium (Se), atau posfor (P)
( misalnya pospfonat)
Lanjutan
• Efektivitas inhibisi suatu
molekul organic dapat
dipengaruhi ukuran
molekul, asimetri, berat
molekul, dan densitas
electron.
• Beberapa molekul organic
pada gambar dapat digunakan
sebagai inhibitor
• Umumnya, sifat inhibisi
molekul organic diturunkan
rumus empiris dan sifat
lainnya
Mekanisme proteksi
Presipitasi
• Larutan netral, permukaan logam dilapisi oksida,
hidroksida, atau garam untuk mengurangi laju korosi
logam
• Inh membantu menstabilkan pembentukan film
 pasivasi
• Presipitat membantu inh korosi  presipitat
menghalangi reaksi oksigen di permukaan
logam
• Senyawa hidroksida, karbonat  presipitat Ca &
Mg dengan pengaturan pH lingkungan
Scavaging agent

Scavenging inhibitors remove corrosive ions from


solutions. Well-known scavenging inhibitors include
hydrazine and sodium sulfite. These two inhibitors
remove dissolved oxygen from treated boiler water.
Sodium sulfite reaction:
Na2SO3 + 1/2 O2 = Na2SO4 (1)
Hydrazine reaction:
2 (H2NNH2) +1/2 O2 = 2NH3 + H2O + N2 (2)
Inhibitor netral
• Neutralizing inhibitors reduce the hydrogen
ion in the environment. Typicalneutralizing
inhibitors are amines,ammonia (NH3), and
morpholine.
• These inhibitors are particularly effective in
boiler water treatment and weak acid
solutions but have not been widely used on
pipelines.
Larutan asam
Inhibitor fasa uap
• Senyawa yang dipindahkan ke ruangan tertutup
tempat berlangsungnya korosi dengan cara
menguapkan
• Etilen dialirkan dalam kukus (steam) untuk
mencegah korosi dalam tabung kondensat
dengan cara menetralkan CO2 yang asam
• Jika uap inh kontak dengan permukaan logam
akan terkondensasi dan terhidrolisis oleh
kelembaban di sekitarnya, shg membebaskan
nitrit, benzoat, ion karbonat
• Jika tersedia oksigen, baja akan terpasifkan
Mekanismenya
• VCI melapisi permukaan logam sampai s -5.Lapisan
molekul mempasivasi permuka-an dan menciptakan
penghalang (barier) yang mencegah oksidasi.Sel korosi
(aliran elektron dalam logam dan aliran ion dalam elektrolit
ke permukaan kogam tidak terjadi dengan sendirinya.
• Penyimpanan sederhana dilapisi logam pada kotak. Jika
logam ridak diwrapping,logam ada lapisan pelindung. Bagian
yang bersih, bebas korosi dan siap digunakan tanpa
pencucian, pencelupan, atau pembersihan.
• Molekul VCI bermigrasi ke daerah2 tak terlapisi pada
bentuk yang terkompleks. Molekul dibangun pada
permukaan logam sampai penghalang selanjutnya
terbentuk pada bagian logam.
Penggunaan Inhibitor
• Penggunaan inhibitor
dipengaruhi oleh sifat dan
permukaan logam, sifat, dan
komposisi lingkungan, suhu,
aliran fluida, dan
konsentrasi/perlakuan
inhibitor
Cara Pemakaian Inhibitor
• Injeksi terus menerus
• Pemasokan secara batch
• Cara pencetan
• Volatillisasi
• Penerapan cara coating
Berbagai Proses dan Jenis Inhibitor
Sistem Inhibitor
Potable water CaCO3 deposition, silicate, polyphosphat
Recirculating Kromat, nitrat 300-500 ppm, Capifosfat, 15-37
cooling water ppm, silikat 20-40 ppm
Automotif Nitrit, benzoat, boraks, fosfat, Namercapto-
coolants benzotriazole, benzotriazole
Amonia, morpholine, cycloheksamina,
Steam condensate benzilamina, octadecylamina 1-3 ppm
Refrigeration boraks, kromat, 2000-3300 ppm,
Brine dan seawater seawater encer: Na nitrit ; 3-10%, hot disalting
brine: camp kromat dan fisfat
Fenil urea, mercaptan, sulfida, 0,003-0,01%
Asam sulfat
Piridina, quinolin, amina, decylamina, feniltiurea,
dibenzil
Hcl sulfoksida
Berbagai Proses dan Jenis Inhibitor
• Oil production & refining
• Primer & secondair recovery: fatty
imidazolina,variasi amina primer, diamina,
amida –amina, alkil piridine
• Refining: Imidazolina & derivatnya
Contoh
Contoh penggunaan Inhibitor
Tugas membuat makalah berkelompok
Perlakuan awal untuk membersihkan
permukaan logam
1. Sand blasting
2. Emulsi
3. chemical penggunaan asam dan basa
Coating organic atau anorganik
4. Galvalum
5. Powder coating
6. Elektroplating cadmium
7. Elektroplating emas
Lanjutan
5. Pengendalian korosi pada tangki asam
sulfat
6. Pengeboran minyak lepas pantai
7. Perlindungan di Dermaga
8. Perlindungan korosi pada pipa gas
9. Perlindungan rel KA
10 perlindungan korosi pada boiler
11. Perlindungan korosi pada Alat angkut
12. Perlindungan korosi pada kapal laut
Isi
• Pengertiannya
• Pilih lingkungan yang sesuai
• komposisi zat korosif dalam media
• Mekanisme korosi logam
• Jenis logam yang digunakan
• Bentuk serangan korosinya
• Jenis proteksi apa saja yang digunakan dan
bagaimana proses nya
• Sistem proteksinya
( usahakan serta gambar agar lebih menarik
)

Anda mungkin juga menyukai