Korosi harus dicegah pada suatu konstruksi dikarenakan korosi sangat berpengaruh terhadap
kekuatan konstruksi bagunan tersebut. Seperti yang diketahui bahwa kondisi baja tulangan
sangat berpengaruh terhadap kualitas baja tulangan. Kondisi baja adalah suatu keadaan
yang memperlihatkan apakah baja tulangan tersebut masih dalam kondisi normal atau telah
mengalami reaksi dengan lingkungan sekitarnya yang memungkinkan terjadinya penurunan
kualitas baja tulangan tersebut. Salah satu hal yang dapat menurunkan kualitas dari baja
tulangan adalah terjadinya korosi pada baja tulangan tersebut dikarenakan baja tulangan
merupakan logam yang mudah mengalami korosi, maka jika konsentrasi Natrium Klorida
(NaCl) yang mengenai baja tulangan tersebut tinggi maka semakin besar pula laju
korosinya. Hal ini berlaku untuk baja tulangan yang terkorosi asam, sulfat, garam
sulfat dan asam-asam lainnya. Apabila ini tidak dicegah tentu saja akan mengakibatkan
terjadinya penurunan kualitas dari baja tulangan tersebut.
1. Terjadinya retakan kecil pada permukaan material logam yang berakibat melebarnya
pori antar partikel penyusun logam karena material logam menerima tegangan
berlebihan.
2. Daerah peretakan semakin melebar dan terjadi rengkahan-rengkahan antar partikel
yang berakibat pori-pori semakin melebar sehingga mudah di terobos atom-atom
pengkorosif.
3. Atom-atom pengkorosif masuk ke dalam pori-pori partikel penyusun logam sehingga
menyebabkan terjadinya korosi.
4. Korosi semakin menjalar ke dalam struktur penyusun logam secara fatal karena
sinergitas antara tegangan dan atom-atom pengkorosif.
5. Tahap terakhir yaitu tahap kegagalan material logam ( Patah/ hancurnya logam yang
menyebabkan ambruknya suatu konstruksi yang terbuat dari material logam)