Anda di halaman 1dari 11

JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 6, NO.

1, APRIL 2017 7

ANALISIS TEKNIK PENCEGAHAN KOROSI PADA LAMBUNG KAPAL


DENGAN VARIASI SISTEM PENCEGAHAN ICCP DIBANDINGKAN
DENGAN SACP

Oleh:
Tri Karyono, Budianto, Reza Gadis Pamungkas
Teknik Perancangan dan Konstruksi Kapal, Jurusan Teknik Bangunan Kapal
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
Jl. Teknik Kimia, kampus ITS, Keputih, Sukolilo, Surabaya 60111
E-mail: t.karyono@yahoo.co.id; budianto.structure@gmail.com; rezagadis23@gmail.com

Abstrak. Perlindungan badan kapal terhadap korosi dengan menggunakan metode cathodic
protection. Pada prinsipnya adalah sel elektrokimia untuk mengendalikan korosi dengan
mengkonsentrasikan reaksi oksigen pada sel galvanic dan menekan korosi pada katoda dalam sel
yang sama. Pada proteksi katodik, logam yang akan dilindungi dijadikan katoda dan reaksi
oksidasi terjadi di anoda. Oleh sebab itu perlindungan terhadap korosi sangat penting untuk
dilakukan, pemilihan jenis anoda dan penentuan kebutuhan jumlah anoda juga tidak kalah penting.
Ada dua macam perlindungan katodic yang di gunakan yaitu ICCP (Impressed Current Cathodic
Protection) dan SACP (Sacrificial Anode Cathodic Protection) dimana dalam menentukan jumlah
anodanya dapat dilakukan melalui observasi dari aturan aturan yang ada, serta pengalaman di
lapangan dan wawancara dapat dijadikan suatu pertimbangan dalam penentuan jenis anoda dan
mengestimasi kebutuhan anoda tersebut. Kedua system tersebut dibandingkan dalam jangka 20
tahun, dari segi teknik dengan menggunakan perbandingan perhitungan sesuai standar DnV, yang
dibandingkan dari tahap desain, tahap instalasi, dan maintenance. Hasil dari tahap desain memiliki
Tingkat perlindungan ICCP lebih luas yaitu 0.7008 kg mampu mengcover area seluas 10m 2
sedangkan untuk SACPn dengan total berat aluminium 1,01077 kg mampu mengcover area seluas
10 m2. Sedangkam hasil pada tahap Instalasi dimana Sistem SACP cenderung lebih mudah dari
sistem ICCP. Dan untuk tahap maintenance dimana sistem ICCP lebih unggul daripada sistem
SACP.
Kata Kunci: Korosi, Proteksi Katodik, Kebutuhan Anoda, Jenis Anoda.

Negara kepulauan Indonesia adalah Negara (Threthewey, 1991). Jika dilihat dari segi
yang beriklim tropis serta memiliki bentang konstruksi pada plat kapal laut, plat lam-
laut luas, dengan tingkat humiditas tinggi bung kapal adalah yang paling rawan ter-
maka proses korosi adalah sesuatu yang ti- kena korosi, hal tersebut di karenakan per-
dak dapat terhindarkan. Oleh sebagian besar mukaan pelat lambung kapal terutama yang
orang, korosi diartikan sebagai karat, yakni berada di bawah garis air selalu terendam air
sesuatu yg hampir dianggap musuh umum laut. Korosi pada pelat lambung kapal dapat
masyarakat. ‘Karat’ (rust), tentu saja, adalah menyebabkan menurunya kakuatan plat
sebutan yang belakangan ini hanya dikhu- lambung kapal, mengurangi kecepatan ka-
suskan bagi korosi pada besi, sedangkan pal, serta mengurangi jaminan keselamatan
‘korosi’ adalah gejala destruktif yang mem- dan keamanan muatan barang dan penum-
pengaruhi hampir semua logam. Walaupun pang. Untuk menghindari kerugian lebih
besi bukan logam pertama yang dimanfaat- besar akibat korosi air laut, maka pelat
kan oleh manusia, tidak perlu diingkari lambung kapal perlu di beri perlindungan
bahwa logam itu paling banyak digunakan. dari serangan korosi secara berkala. Dalam
8 Tri Karyono, Budianto, Reza Gadis Pamungkas, Analisis Teknik Pencegahan Korosi pada Lambung...

usaha untuk mencegah korosi pada kapal liputi hilangnya logam pada bagian yang
terdapat beberapa macam metode yang terekpose. Korosi terjadi dalam berbagai
dipergunakan yaitu dengan pemberian macam bentuk, mulai dari korosi merata
lapisan (coating), melakukan proteksi kato- pada seluruh permukaan logam sampai
dik. Proteksi katodik meliputi metode anoda dengan korosi yang terkonsentrasi pada
tumbal Sacrificial Anode Cathodic Protec- bagian tertentu saja. Korosi pada logam
tion (SACP) dan metode arus paksa terjadi karena adanya aliran arus listrik dari
Impressed Current Cathodic Protection satu bagian pada ke bagian yang lain di
(ICCP). Dewasa ini banyak kapal yang permukaan logam. Aliran arus ini akan
menggunakan sistem Sacrificial Anode Ca- menyebabkan hilangnya metal pada bagian
thodic Protection (SACP) untuk pengen- dimana arus dilepaskan ke lingkungan
dalian korosi pada badan kapal, padahal (oksidasi atau reaksi anoda). Proteksi terjadi
selain Sacrificial Anode Cathodic Protection di titik dimana arus kembali ke permukaan
(SACP) ada metode cathodic protection logam (reaksi katoda). Terdapat empat unsur
yang lain, yaitu sistem Impressed Current pokok yang harus dipenuhi agar korosi
Cathodic Protection (ICCP), akan tetapi dapat terjadi. Jika salah satunya hilang,
sistem Impressed Current Cathodic 2 Pro- maka korosi tidak dapat terjadi. Empat
tection (ICCP) jarang dipakai di kapal-kapal unsur pokok tersebut antara lain;
Indonesia. Oleh karena itu perlu dilakukan a. Anoda, tempat terjadinya reaksi oksidasi.
analisis sistem mana yang lebih mengun- Adanya beda potensial menyebabkan
tungkan dari segi teknik, dalam mengendali- timbulnya aliran arus listrik. Arus listrik
kan proses korosi pada badan kapal. Adapun mengalir dari potensial tinggi ke potensial
analisis yang dilakukan pada analisis teknik rendah sedangkan elektron mengalir berla-
Perancangan Sistem Pencegahan Korosi wanan dengan arah arus listrik. Potensial
Pada Lambung Kapal, Dengan Variasi Sis- anoda lebih negatif dari katoda sehingga
tem Pencegahan Menggunakan ICCP elektron di anoda mengalir melalui kontak
(Impressed Current Cathodic Protection) metalik ke katoda.
Dibandingkan dengan SACP (Sacrificial b. Katoda, tempat terjadinya reaksi reduksi.
Anode Cathodic Protection)” untuk mem- Katoda yang menerima elektron mem-
bandingkan anoda mana yang lebih efisien buat terjadinya reaksi katodik pada permu-
dalam hal teknik untuk dapat digunakan kaan katoda, dimana elektron akan berada di
studi kasus kapal SSV (Strategic Sealift permukaan katoda dan bereaksi dengan ion
Vessel). Hal itu untuk mendapatkan kajian positif dari elektrolit. Contohnya adalah
teknik yang efektif dan efisien tentang pada reaksi elektron dengan H dalam
keutamaan jenis sistem kathodik protection membentuk molekul H2 yang berupa
pada lambung kapal dalam operasional di gelembung gas sehingga katoda akan
laut bebas, didapatkan hasil yang optimum. terproteksi dari korosi 5
c. Elektrolit, Lingkungan tempat katoda dan
Pengertian Korosi anoda terekpose.
Korosi merupakan penurunan mutu Larutan elektrolit berfungsi sebagai
logam akibat reaksi elektrokimia dengan media penghantar listrik. Agar terbentuk
lingkungannya. Secara umum korosi me- suatu loop maka dibutuhkan elektrolit guna
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 6, NO. 1, APRIL 2017 9

menghantarkan arus dari anoda menuju e. Atmosfer industri/ perkotaan


katoda. f. Atmosfer pedesaan
d. Adanya kontak metalik g. Cairan asam
Adanya kontak antara anoda dan h. Cairan basa
i. Tanah
katoda sehingga elektron dapat mengalir da-
j. Uap
ri anoda menuju katoda. Elektron hanya bisa k. Gas: SO2, NO, NO2, gas bahan bakar,
mengalir melalui kontak metalik. Elektron gas hasil pembakaran.
tidak bisa mengalir di dalam elektrolit.
Faktor Metalurgi
Atom-atom logam menata dirinya da-
lam susunan tiga dimensi yang teratur, di-
sebut struktur kristal. Sebagai contoh, atom-
atom besi (Fe) tertata dalam kemasan kristal
bcc (body centered cubic), sementara atom-
atom aluminium (Al) memiliki struktur kris-
tal fcc (face centered cubic). Kristal-kristal
bergabung dengan orientasi/ arah yang sa-
ma, membentuk butir (grain). Antar butir
terdapat daerah dimana atom-atom berada
Gambar 1 Mekanisme Korosi pada kondisi acak, disebut batas butir.

Faktor Mempengaruhi Korosi

Faktor Lingkungan
Baja karbon akan mudah terkorosi di
lingkungan atmosfer, sementara baja tahan
karat austenitik (austenite stainless steel)
bersifat tahan korosi di lingkungan atmosfer.
Akan tetapi, bila stainless steel menghadapi
lingkungan air laut, maka dia akan meng- Gambar 2 Susunan atom pada logam
alami korosi yang cukup hebat. Logam Jenis-Jenis Korosi
ditentukan oleh dua hal secara simultan,
Berdasarkan bentuk dan tempat ter-
yaitu sifat logam dan lingkungan yang di-
jadinya, korosi terbagi dalam beberapa jenis
hapai. Perilaku korosi suatu logam diten-
antara lain, korosi seragam (uniform cor-
tukan oleh dua hal tersebut karena korosi
rosion), korosi sumuran, korosi antar butir,
sendiri terjadi karena adanya interaksi antara
korosi erosi, korosi galvanic, korosi celah
logam dengan lingkungannya. Contoh ling-
dan masih banyak lainnya. Korosi seragam
kungan yang mungkin dihadapi logam:
atau korosi umum merupakan proses
a. Air laut, air garam
b. Air distilat independen dari mikro material dan desain
c. Air tawar komponen. Hal ini sangat tergantung pada
d. Atmosfer laut kondisi lingkungan dan komposisi material-
10 Tri Karyono, Budianto, Reza Gadis Pamungkas, Analisis Teknik Pencegahan Korosi pada Lambung...

nya, umumnya terjadi pada tingkat yang Korosi Sumuran


lambat. Semua bentuk sisa korosi terlokali- Korosi sumuran merupakan korosi
sasi, tergantung pada lingkungan, komponen yang muncul dan terkonsentrasi pada daerah
dan sistem desain, dan/atau struktur mikro tertentu. Bentuk korosi ini biasanya disebab-
bahan. Bentuk ini biasanya menghasilkan kan oleh klorida. Mekanisme terbentuknya
laju korosi lebih tinggi dari korosi seragam, korosi sumuran sama dengan korosi celah.
dan dalam beberapa kasus bisa sangat cepat. Hanya saja korosi sumuran ukurannya lebih
Masing-masing dari berbagai bentuk korosi kecil jika dibandingkan dengan korosi celah.
harus dievaluasi untuk bahan dan lingkung- Karena jaraknya yang saling berdekatan satu
annya ketika merancang suatu sistem sama lain, korosi sumuran akan mengakibat-
bangunan yang baru. Bagian berikut menca- kan permukaan logam menjadi kasar. Korosi
kup semua bentuk korosi yang juga sumuran terjadi karena komposisi material
mengamati kerentanan beberapa bahan dan yang tida homogen, rusaknya lapisan pelin-
skema perlindungan untuk berbagai bentuk dung, adanya endapan dipermukaan materi-
korosi. (Benjamin D. Craig, 2006) Berikut al, serta adanya bagian yang cacat pada
ini merupakan penjelasannya. material.
Korosi Seragam (Uniform Corrosion)
Korosi seragam adalah serangan koro-
sif umum yang terjadi di wilayah yang luas
pada permukaan bahan. Hal ini hanya ter-
gantung pada komposisi bahan dan ling-
kungan. Hasilnya adalah penipisan bahan
sampai terjadi kegagalan sistem. (Benjamin
D. Craig, 2006). Korosi yang muncul ter- Gambar 4 Korosi Merata
lihat merata pada seluruh permukaan logam
Korosi Antar Butir
dengan intensitas yang sama. Salah satu
contohnya adalah efek dari korosi atmosfer Korosi antar butir atau interglanular
pada permukaan logam. Korosi seragam corrosion merupakan korosi yang terjadi
terjadi apabila seluruh bagian logam me- pada graind boundary sebuah logam atau
miliki komposisi yang sama. Korosi jenis ini alloy. Korosi tipe ini biasanya disebabkan
biasanya dapat diatasi dengan cara meng- karena adanya impuritas atau pengotor pada
coating permukaan logam. batas butir dan terjadi secara local
disepanjang batas butir pada logam paduan.

Gambar 3 Korosi Merata


Gambar 5 Korosi Merata
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 6, NO. 1, APRIL 2017 11

Korosi Erosi macam logam sebagai komponennya, misal-


Korosi erosi merupakan gabungan dari nya pada automotif. Jika aluminium terhu-
kerusakan elekrokimia dan kecepatan fluida bung langsung dengan baja, maka alumini-
yang tinggi pada permukaan logam. Korosi um akan terkorosi. Untuk mengatasi hal ini,
erosi dapat pula terjadi karena adanya aliran maka di antara aluminium dan baja harus di-
fluida yang sangat tinggi melewati benda tempatkan sebuah benda non logam atau
yang diam atau statis. Atau bisa juga terjadi isolator untuk memisahkan kontak listrik di
karena sebuah objek bergerak cepat di da- antara keduanya. Mekanisme korosi galva-
lam fluida yang diam, misalnya baling- nik biasanya digunakan untuk sistem protek-
baling kapal laut. si pada komponen baja, misalnya proteksi
pada lambung kapal, tiang penyangga der-
maga, pipa baja, tiang penyangga jembatan
dan lain sebagainya.
Korosi Celah
Korosi celah merupakan korosi yang
terkonsentrasi pada daerah tertentu. Korosi
Gambar 6 Korosi Merata
celah terjadi karena adanya larutan atau
elektrolit yang terperangkap di dalam celah
Korosi Galvanik atau lubang, misalnya pada sambungan dua
Korosi galvanik terjadi ketika dua 15 permukaan logam yang sejenis, permu-
logam yang memiliki potensi listrik yang kaan logam yang retak, baut dan tapal. Elek-
berbeda (berbeda logam) yang terhubung trolit yang terperangkap pada lubang akan
secara elektrik, baik melalui fisik menyen- menimbulkan beda konsentrasi oksigen,
tuh satu sama lain atau melalui listrik dari sehingga terbentuk sel korosi. Daerah de-
media, seperti elektrolit. (Benjamin D. ngan konsentrasi oksigen tinggi berperan se-
Craig, 2006). Deret galvanik menunjukkan bagai katoda dan daerah konsentrasi oksigen
potensial logam dalam lingkungan tertentu. rendah berperan sebagai anoda.
Semakin tinggi beda potensial antara dua
logam (dalam deret galvanik jaraknya makin
jauh), maka semakin besar pula arus yang
mengalir atau korosi semakin hebat.

Gambar 8 Korosi Celah

Dasar-Dasar Proteksi Katodik

Gambar 7 Korosi Galvanik Proteksi katodik adalah pengendalian


laju korosi yang dihasilkan oleh polarisasi
Korosi galvanik ini banyak terjadi pa-
katodik permukaan logam yang terkorosi
da benda yang menggunakan lebih dari satu
12 Tri Karyono, Budianto, Reza Gadis Pamungkas, Analisis Teknik Pencegahan Korosi pada Lambung...

(Marshall, 1984). Derajat proteksi ditentu- berbahan magnet mempunyai rasio pema-
kan oleh potensial logam terhadap elektrolit kaian rendah, dimana mempunyai masa aktif
bukan oleh besarnya arus, hal ini dapat yang relatif lama.
diartikan bahwa arus searah yang berasal
Sacrificial Anode Cathodic Protection
dari anoda dipaksa menuju kepermukaan (SACP)
struktur sehingga terjadi perubahan beda
Sacrificial Anode, arus listrik disuplai
potensial antara daerah anoda dan katoda.
dari proses korosi yang terjadi pada “pro-
Sejauh ini proteksi katodik banyak diguna-
tective anode” yang terbuat dari logam aktif
kan untuk mengendalikan korosi pada pipa
seperti zinc (seng) atau aluminium khusus
minyak, lambung kapal, anjungan pengebor-
yang memiliki arus positif yang lebih besar
an lepas pantai, pipa gas serta pipa air
daripada logam. Perbedaan voltase ini me-
dibawah tanah. Kesemuanya dilindungi dari
nyebabkan adanya daya tarik electron bebas
serangan korosi di salah satu lingkungan
negatif yang lebih besar daripada daya tarik
alami yang sehingga kerusakan pada sistem
ion-ion pada logam. Ini mengakibatkan
ini akan berakibat fatal terhadap kinerja sis-
“protective anode” menjadi terserang korosi
tem proteksi. Ada kemungkinan dapat
(dikorbankan) dan sebaliknya logam akan
menimbulkan masalah efek iterferensi arus
terlindung dari korosi. Anoda tumbal yang
terhadap struktur disekitarnya
sering digunakan adalah seng, aluminium,
Impressed Current Cathodic Protection dan magnesium. Ketiga anoda tersebut
(ICCP) mempunyai karakteristik yang berbeda-beda
Perlindungan katodik dalam kasus ini dalam melindungi logam katoda. Seng,
adalah dengan mengaplikasikan katodik pa- aluminium, dan magnesium ini banyak
da permukaan yang terkorosi, untuk tujuan dipakai di laut. Material-material tersebut
ini arus DC yang dihasilkan digunakan un- cukup negative potensialnya untuk dijadikan
tuk meluruskan dan arus arus AC diluruskan anoda yang melindungi baja dari air laut.
menggunakan transformator. Saat cathodic Meskipun demikian, dalam prakteknya,
ada di permukaan yang dilapisi, potensi di komposisi dari logam-logam ini ketika
permukaan akan turun. Objek yang terhu- dipakai sebagai anoda adalah sangatlah
bung secara elektrik ke sistem penyearah, penting. Sering kali elemen-elemen paduan
sehingga dapat menutup jaringan listrik. ditandai memberikan pengaruh pada
Alasan yang paling umum untuk memilih performen logam sebagai anoda untuk
impressed current cathodic protection yaitu proteksi katodik. Menurut Mihmidaty
dengan menggunakan galvanic cathodic ka- (2009), komposisinya harus memenuhi
rena kebutuhan arus proteksinya baik diban- prosedur properti sebagai berikut: (1)
dingkan dengan proteksi dengan berbahan Mempunyai negatif potensial yang cukup
lain. Anoda yang digunakan sebagai pro- untuk memastikan proteksi katodik pada
teksi mempunyai kebutuhan yaitu mempu- lingkungan khusus. (2) Kemampuannya
nyai masa aktif yang lama. Dengan demiki- meneruskan korosi selama pemakaian dan
an, material seperti platinum titanium, mag- bukannya membentuk lapisan pasif atau
net, baja silikon, dan grafit biasanya diguna- protektif pada permukaan. (3) Efisiensi
kan pada pengaplikasian tersebut. Anoda anoda tinggi.
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 6, NO. 1, APRIL 2017 13

METODOLOGI tahui pemakaian anoda yang optimum yang


digunakan dalam analisis pencegahan korosi
Tahapan Analisis dengan variasi sistem ICCP dibandingkan
Tahapan analisis teknik pencegahan dengan SACP. Tiap Metode dalam flow-
korosi sesuai dengan diagram alir di bawah chart dapat dijelaskan sebagai berikut.
ini.
Study literatur, mengumpulkan data, dan
Studi fabrikasi di Galangan.
Mulai
Tahap ini dilakukan agar penulisan
dan penggunaan metode pada analisis teknik
Study literatur, mengumpulkan data, ini sesuai dengan konteks keilmuan yang
dan Studi fabrikasi di Galangan ada. Studi Literatur yaitu proses pencarian
data atau referensi baik dari perpustakaan,
internet dan sumber lain yang terkait. (1)
Menghitung kebutuhan
anoda alumunium dan titanium Data yang diambil yaitu data-data yang
mendasari perhitungan kebutuhan aluminum
Tidak Ya anode dan titanium anode dalam sistem pro-
teksi katodik. (2) Dan disini referensi terse-
sesuai
but diambil dari berbagai sumber seperti
NACE, dan buku referensi yang lain, serta
standart building practice dari galangan.
Analisis perbandingan kebutuhan
anoda antara anoda aluminium Selain itu dilakukan studi lapangan yaitu
dengan anoda titanium wawancara dengan pihak terkait, yakni
pekerja di galangan untuk mendapatkan data
pendukung terkait kebutuhan anoda pada
Aspek Teknik lambung SSV dan Proses Penempatannya
Menghitung kebutuhan anoda alumunium
dan titanium.
Pemilihan
anoda Dilakukan pengumpulan data dimana
setelah data diperoleh, diolah sesuai dengan
jarak penempatan metode yang tepat untuk dipakai dalam
antar anoda menjawab permasalahan. Pada analisis
teknik ini pengolahan data dilakukan de-
ngan: (1) Aluminum anode, menghitung
Selesai Kebutuhan Aluminum anode sesuai perhi-
tungan galangan. (2) Titanium anode, meng-
Gambar 9 Flowchart tahapan analisis teknik hitung Kebutuhan Titanium anode sesuai
perhitungan galangan
Analisis Kebutuhan Desain
Tahapan-tahapan analisis teknik pen- Aspek teknik
cegahan korosi yang digambarkan dalam Diguanakan perhitungan kebutuhan
bentuk flowchart bertujuan untuk menge- anaoda bedasarkan sumebr dari regulasi
14 Tri Karyono, Budianto, Reza Gadis Pamungkas, Analisis Teknik Pencegahan Korosi pada Lambung...

Klasifikasi yang berlaku. Mengacu pada HASIL DAN PEMBAHASAN


jenis material yang dipasang dialam
lambung kapal. Data Utama Kapal
Data yang dianalisis menggunakan
Pemilihan anoda
Kapal SSV (Strategic Sealift Vessel).
Dapat dipilh anaoda yang memiliki Merupakan kapal perang yang dibuat khusus
tingkat hasil yang bagus, sehingga dida- untuk Filipina. Itu merupakan pengem-
patkan hasil yang optimum. bangan dari kapal sejenis yang pernah di-
Jarak Penempatan produksi PT PAL Indonesia (Persero), yakni
Menentukan aluminum anode dengan kapal Landing Platform Dock 125 meter.
jarak penempatan anoda tumbal pada Kapal SSV ini dikerjakan di galangan kapal
lambung kapal. PT. PAL Indonesia (Persero). Dengan
ukuran utama kapal sebagai berikut.
Piranti pendukung perancangan LOA : 123.00 m
 Perangkat Keras (Hardware) LWL : 114.64 m
Dalam kebutuhan perangkat keras LBP : 107.49 m
untuk menunjang analisis teknik pencegahan Lebar (B) : 21.80 m
korosi maka dibutuhkan sebuah perangkat Tinggi (H) : 11.30 m
Sarat (T) : 5.00 m
keras yaitu: (1) Laptop dengan processor
Vmaks : 16.00 Knots
minimal dual core dan memory 3 GB, (2) Displascement : 7200 ton
Portable hardisk 2 tB untuk proses
perhitungan Tinggi kapal 11.30 meter, dikarenakan
 Perangkat Lunak (Software) anoda hanya berfungsi untuk melindungi
Dalam suatu perancangan analisis terhadap daerah yang tercelup air maka
teknik pencegahan korosi yang digunakan perhitungan dihitung sampai sarat kapal,
saat melakukan perhitungan analisis teknik 5,00 meter.
membutuhkan suatu software guna
menunjang sistem tersebut adapun software
yang dibutuhkan antara lain: (1) Visual
Basic, dan (2) MS Excell
Desain dan Perencanaan
Analisis teknik pencegahan korosi
yang akan dikerjakan ini, seperti pada
gambar 10. Blok diagram Perencanaan kapal
sebagai berikut.
Gambar 11 Contoh kapal SSV
Kebutuha Analisis Aspek Penempa
n anoda perbandi teknik tan
ngan anoda Perencanaan Sacrificial Anode Cathodic
Protection (SACP)
Gambar 10 Blok Analisis Teknik Pencegahan
Korosi
Tahap Desain Dalam system ini,
Aluminum anode yang digunakan berbentuk
Wilson Walton dengan type W111 dengan
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 6, NO. 1, APRIL 2017 15

dimensi (A x B x C x D) 530 x 395 x 150 x  Rudder = 7 pcs @ 5.2 kg


30 mm dan memiliki berat 5.2 Kg. Dengan kapasitas anoda sesuai dengan
rumus sbb:

Kapasitas anoda = Js x Ts …….. (1)


Qg
Dimana :
Js = 0,015 A/m2
Ts = 2th x 8760
= 17520 jam
Qg = 2600 Ah/kg

Didapatkan kapasitas anoda sebagai


berikut: 1,01077 kg/10m2. Dimana dengan
Gambar 11 Aluminum anode Wilson Walton anoda Aluminium seberat 1,01077 kg
mampu mengcover area seluas 10m2.
Luas bidang basah di luar 0,1 L dari AP
dan di dalam 0,1 L dari AP Analisis Teknis Sacrificial Anode
Untuk luas lambung yang diproteksi, Cathodic Protection (SACP)
data WSA di peroleh dari pihak galangan Analisa teknis yaitu peninjauan sistem
yaitu 2345 m2. Pihak Desain galangan dalam bidang teknis, hal ini berhubungan
membagi dua daerah lambung kapal yang dengan kelayakan system Sacrificial Anode
perlu diproteksi yaitu luas bidang basah di dalam melakukan kinerjanya, diawali de-
luar 0,1 AP dan luas bidang basah di dalam ngan pendesainan system sesuai dengan ke-
0,1 AP. Hal itu untuk lebih mengoptimalkan butuhan objeknya. Setelah dilakukan peran-
pembagian dan penempatan anoda khusunya cangan untuk kapal SSV (Strategic Sealift
di daerah kritis. Vessel) kemudian diikuti dengan peran-
a. Luas bidang basah di luar 0,1 L dari AP cangan pemasangan system SACP secara
= 90% x luas bidang basah lambung baik dan benar. Bukan hanya pemasangan
kapal (WSA) yang harus sesuai standart, namun perawat-
= 90% x 2345 m2 an sistem ini juga harus di perhatikan, hal
= 2110,5 m2
ini berfungsi agar system tetap berjalan
b. Luas bidang basah di dalam 0,1 L dari AP
= 10% x luas bidang basah lambung efektif, efisien, dan lancar. Pada tahap
kapal (WSA) instalasi pemasangan anoda, dilakukan se-
= 10% x 2345 m2 belum kapal diluncurkan.
= 234,5 m2 Anoda dipasang dengan cara di las
pada bagian lengan anoda dan disambung-
Perhitungan Kebutuhan Aluminium kan langsung pada badan kapal. Pada bagian
Anode lengan anoda yang dihubungkan langsung
Data-data yang dibutuhkan dalam pada kapal, lapisan coatingnya dihilangkan,
perhitungan kebutuhan aluminum anode, hal ini bertujuan agar aliran arus dari anoda
berdasarkan sumber data yang di peroleh. lebih efektif, tidak terhambat oleh coating.
Jumlah Kebutuhan Aluminum Anode Anoda dipasang pada bagian-bagian kapal
 External Hull = 63 pcs @ 5.2 kg yang telah ditentukan pada tahap pendesain-
16 Tri Karyono, Budianto, Reza Gadis Pamungkas, Analisis Teknik Pencegahan Korosi pada Lambung...

an sesuai dengan lay out. Untuk sistem Dengan mengetahui kebutuhan arus
maintenance dari Sacrificial Anode Catho- proteksi sebesar 90,2825 Ampere. Maka
dic Protection (SACP) berdasar pada NACE jumlah anoda dengan tipe yang dibutuhkan
RP0176 (NACE, 2002). Maintenance sys- yaitu, sesuai dengan rumus
tem Sacrificial Anode Cathodic Protection
(SACP) dilakukan dengan cara penggantian Jumlah anoda = It/Io .. (2)
anoda setiap 2 tahun sekali. Penggantian = 90.2825/4
dilakukan dengan cara yang sama saat = 22.57 Pcs
Dimana
instalasi.
It = 90,2825 Ampere
Penempatan Anoda Tumbal Io =4 Ampere
Jarak proteksi antar anoda tidak boleh
Hasil perhitungan jumlah anoda se-
lebih dari 8 m. Satu buah anoda harus di-
banyak 22,57 pcs Dibulatkan menjadi 23
tempatkan untuk melindungi luasan (lam-
Pcs Dimana dengan anoda titanium seberat
bung kapal maupun rudder) maksimal de-
0.7008 kg mampu mengcover area seluas
ngan jarak radius 8 m (360o) baik dari
10m2.
samping kanan atau kiri anoda maupun dari
atas atau bawah anoda. Penempatan anoda PENUTUP
dimulai dari garis FP kapal
Kesimpulan
Perencanaan System Impressed Current
Dari hasil pembahasan bahwa jenis
Cathodic Protection (ICCP)
anoda korban yang digunakan sangat mem-
Data Anoda yang digunakan dalam pengaruhi tingkat efektifitas dan efisiensi
system Sacrificial Anode Cathodic Protec- saat diterapkan untuk melindingi suatu
tion (SACP) dengan material titanium. konstruksi baja lambung kapal, sehingga di
Komponen-komponen yang terdapat pada dapatkan perbedaan perbandingan secara
sistem ICCP adalah, Power Supply Unit teknik: (a) Tahap desain, tingkat perlindung-
(Rectifier), Anode, Reference cell, Remote an ICCP lebih luas yaitu 0.7008 kg mampu
Monitoring Panel, Rudder Stock Bonding, mengcover area seluas 10m2 sedangkan
Shaft Earthing Device. Analisa teknis adalah SACP dengan total berat aluminium
peninjauan sistem dalam bidang teknis. Hal 1,01077 kg mampu mengcover area seluas
ini berhubungan dengan kelayakan sistem 10m2. (b) Tahap Instalasi: Sistem SACP
ICCP dalam melakukan kinerjanya. Diawali cenderung lebih mudah dari sistem ICCP.
dengan pendesaian sistem sesuai kebutuhan (c) Tahap Maintenance: Pada tahap ini,
objeknya yang berdasarkan code Det Norske sistem ICCP lebih unggul dari sistem SACP,
Veritas Recommended Practise (DnV RP)
B104 Cathodic Design (2005). Bukan hanya Saran
pendesainan saja yang diperhatikan, tetapi Untuk Analisis selanjutnya dapat
instalasi (pemasangan), dan maintenance dipertimbangkan untuk menggunakan per-
(perawatan) sistem ini harus diperhatikan. lindungan MGPS (Marine Growth Preven-
Hal ini bertujuan agar sistem tetap berjalan tion System) yang dapat melindungi dan
efisien, efektif, dan lancar. Berikut skema menghambat pertumbuhan kerang dan
aliran arus yang terjadi pada system ICCP. hewan laut untuk memperlambat laju korosi.
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 6, NO. 1, APRIL 2017 17

DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Zaki. 2006. Principles of Corrosion NACE International. 2002. Corrosion En-
Engineering and Corrosion Contro. gineer’s Reference Book, Third Edi-
Elsevier Science & Technology Books tion. Texas, USA.
Benjamin D.C. 2006. Corrosion Preventi- Roberge, Pierre R. 1999. Handbook of Cor-
vion and Control: A Program Mana- rosion Engineering. New York: Mc
gement Guide for Selecting Materia. Graw Hill Book Co.
New York: AMMTIAC Trethewey, K.R. 1991. Korosi untuk Maha-
DNV. Recommended Practice RP B401. siswa dan Rekayasawan, Terjemahan
1993. Cathodic Protection Design, Alex Tri Kantjono Widodo. Jakarta:
Det Norke Veritas Industry AS, PT. Gramedia Pustaka Utama.
Hovik, 1993. Widharto, Sri. 2001. Karat dan Pencegah-
Fontana, M.G. 1986. Corrosion Engine- annya. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.
ering. New York: Mc Graw-Hill Book
Company.

Anda mungkin juga menyukai