KOROSI

Ir. Yohanes Agus Jayatun, M.T.

Sekolah Tinggi Teknologi Nasional
( STTNAS)
Jurusan Teknik Mesin
Yogyakarta

jayatun2008@gmail.com
 MATERIAL :

BAJA KARBON
ASTM A 515
ASTM A516

VERTIKAL
HORISONTAL

MEDIA KERJA

LPG
LNG
UDARA
NITROGEN
Dll.
CORROSION

Ir. Y. Agus Jayatun, M.T.

Teknik Mesin – STTNAS, Yogyakarta
jayatun2008@gmail.com,
 Daftar Pustaka
1. Anonim – Material Teknik - Power Point Slide
2. Anonim – Fundamental of Corrosion Control
and Cathodic Protection – Power Point Slide
3. Tony G. Rizk, PE. dan Nigel Strike – Control of
DC and AC Interference on Pipeline –
Houston, Texas
 KOROSI (CORROSION)

Definisi:
adalah perusakan/penghancuran material
karena adanya reaksi kimia dengan
lingkungan sekitarnya.
 Corrosion
Degradation of materials
~ Metal Loss
~ De-colouration
~ Pits
~ Damage due to Erosion
~ De-Lamination
~ Cracking, Buckling
 Penggolongan Korosi:

1. Uniform/general attack (korosi umum)

2. Galvanic corrosion (korosi galvanis)
3. Crevice corrosion (korosi celah)
4. Pitting corrosion (korosi sumur)
5. Intergranular corrosion (korosi batas butir)
6. Selective leaching (korosi selectif)
7. Erosion corrosion (korosi erosi)
8. Stress corrosion (korosi tegangan)
 1. Uniform/general attack (korosi umum)
⇒ Korosi yang umum terjadi pada baja.
⇒ Akibat adanya reaksi kimia atau elektro kimia yang merata
pada permukaan logam
Pencegahannya :
a. penggunaan material yang tepat dan pelapisan (coating),
b. inhibitor (suatu zat yang ditambahkan dalam konsentrasi
yang kecil ke lingkungan untuk menurunkan laju korosi),
c. proteksi katodik.
Uniform Corrosion

Formerly a ship

9
 2. Galvanic corrosion (korosi galvanis)

Terjadi akibat adanya beda

potensial antara dua benda yang
terhubung secara elektrolit.
Logam yang ketahanan korosinya
kurang: anodik
logam yang ketahanan korosinya
tinggi : katodik
 Galvanic
 Dissimilar metals are physically joined
in the presence of an electrolyte.
 The more anodic metal corrodes.

Bilge pump - Magnesium

shell cast around a steel
core.
 3. Crevice corrosion (korosi celah)

Daerah yang kemungkinan

Korosi lokal yang sering terjadi pada terkena korosi.
celah atau daerah yang dilindungi.
Penyebabnya: adanya larutan yang
terjebak pada lubang dari
permukaan gasket, lap joint, atau
kotoran yang terjebak dibawah baut
atau pada kepala rivet. Cara pencegahannya.
Pencegahannya: sangat sulit. Cara
lain dengan mengkondisikan dalam
kelembaban yan rendah (low
humadity)
Crevice Corrosion

Narrow and confined spaces.

 4. Pitting corrosion (korosi sumur)

Serangan korosi mengakibatkan

terjadinya lubang-lubang pada logam.
Diameter lubang relatif kecil.
Jenis korosi yang sangat berbahaya
karena sulit untuk mendeteksi dan
mengukurnya secara kuantitatif.
Pencegahannya dengan memilih
material yang tahan terhadap korosi
sumur.
Pitting
Pitting is a localized form of corrosive
attack. Pitting corrosion is typified by
the formation of holes or pits on the
metal surface. Pitting can cause
failure, yet the total corrosion, as
measured by weight loss, may be 304 stainless
steel / acid
minimal. chloride
solution

5th Century sword

Boiler tube
5. Intergranular corrosion (korosi batas butir)

Korosi yang terjadi akibat

adanya :
 ketidakmurnian di batas butir.
 bertambahnya salah satu dari
elemen paduan di batas butir.
 pengurangan salah satu elemen
paduan di batas butir.
Contoh peristiwa sensitasi
(sensitizing).
 Intergranular
Corrosion along
grain boundaries,
often where precipitate
particles form.
 6. Selective leaching (korosi selectif)

Penghilangan satu elemen dari suatu paduan padat melalui proses

korosi.
Contoh: 1. Penghilangan Zn pada paduan brass (kuningan)
2. Penghilangan Al, atau Co atau Fe atau Cr dari
paduannya.
Pencegahannya:
• mengurangi zat-zat yang agresif pada fluida kerja,
• proteksi katodik,
• mengurangi unsur yang terkorosi, misalnya red brass (15% Zn)
Selective Leaching
Preferred corrosion of
one element/constituent
[e.g., Zn from brass (Cu-Zn)].
Dezincification.
 7. Erosion corrosion (korosi erosi)

Proses korosi yang dipercepat

dengan adanya gesekan antara
fluida korosif dengan permukaan
logam.

Pencegahannya:
• Pelapisan (coating) dengan
permukaan yang keras.
• Proteksi katodik.
Erosion-corrosion
Combined chemical attack and
mechanical wear (e.g., pipe
elbows).

Brass water pump

 8. Stress corrosion (korosi tegangan)

Sering juga disebut stress corrosion cracking, yaitu retak

(crack) yang disebabkan oleh tegangan tarik (tensile stress)
dan korosi yang spesifik. Contoh : hydrogen embrittlement
Pencegahannya:
• proteksi katodik,
• menurunkan beban/tegangan yang bekerja,
• menghilangkan zat-zat yang korosif,
• pelapisan (coating),
• shot-peening atau shot-blasting untuk menghasilkan
tegangan sisa tekan.
 Stress Corrosion Cracking, SCC
• A structure that has SCC sensitivity, if
subjected to stresses and then exposed to a
corrosive environment, may initiate cracks
and crack growth well below the yield
strength of the metal.
• Consequently, no corrosion products are
visible, making it difficult to detect or
prevent; fine cracks can penetrate deeply
into the part.
 PENCEGAHAN KOROSI

Korosi dapat dikontrol dengan berbagai cara. Pertimbangan

utama adalah masalah ekonomi, terutama akibat yang
ditimbulkannya .

Kontrol terhadap korosi

Pemilihan Coating Disain: Proteksi Kontrol

-menghindari
material: (pelapisan): kotodik lingkungan.
konsentrasi tegangan
-Logam -Logam -menghindari kontak (temperatur,
-Non logam -Organik dengan logam tidak konsentrasi
-Non organik sejenis oksigen dll).
-menghindari adanya
jebakan air
 MENGAPA

KOROSI PASTI TERJADI

 ENERGI
THE RULE OF LAW

• Semua proses alami dipengaruhi oleh perubahan energi.

• Korosi adalah proses alami, sehingga prosesnya dipengaruhi
oleh perubahan-perubahan energi
• Pengkajian tentang perubahan energi disebut
thermodinamika
• Pandang sistem, yang didefinisikan ttg sejumlah massa zat
tertentu yang dikaji
• Disekeliling sistem bayangkan ada tembok pemisah. Diluar
sistem disebut lingkungan sekitar.
• Hk. Thermodinamika I : Energi tidak dapat diciptakan maupun
dimusnahkan.
• Hk. Thermodinamika II : Semua perubahan spontan terjadi
disertai pelepasan energi bebas dari sistem ke lingkungan
sekitar pada temperatur dan tekanan konstan.
KETIKA KOROSI BERLANGSUNG SECARA ALAMI, TERJADI PROSES
PELEPASAN ENERGI BEBAS

• Dalam keadaan yang sebebas-bebasnya alam selalu berkepentingan untuk

meminimkan energi.
• Air mengalir ke tempat yang lebih rendah
• Secangkir kopi panas akan dingin dengan sendirinya.
• Mobil yang berjalan dan kemudian akan berhenti dengan sendirinya.
• DENGAN KATA LAIN PANAS TIDAK AKAN MENGALIR DENGAN SENDIRINYA
DARI TEMPAT DINGIN KE TEMPAT PANAS.
• Campur tangan manusia dapat membuat keadaan sistem selalu berada
pada level energi tinggi : kincir bisa tetap berputar sepanjang ada
pemasok energi yang tetap membuatnya berputar.
• TAMPAKNYA ALAM SENGAJA MEMINIMIMKAN ENERGI LOGAM-LOGAM
MELALUI KOROSI.
 TEORI KEADAAN PERALIHAN
• Perhatikan persamaan berikut :
A+B C+D
Keadaan peralihan

G 
Energi Bebas, G

ReaktanA
+B G

Hasil reaksi C+
D

Koordinat Reaksi
• Hasil korosi belum tentu sama dengan bijih logam, tetapi sebagian besar
serupa dan energi-energi pada bijih dan pada hasil korosi cenderung
sebanding
• G bukan merupakan laju korosi, hanya menggambarkan kecenderungan
logam untuk mengalami korosi.
• Teori keadaan peralihan mengatakan bahwa proses kebalikan itu sungguh
mungkin, tetapi berlangsung dengan laju yang lebih rendah dan hanya
dimungkinkan pada skala molekuler
 MEKANISME KOROSI

katodik
anodik

konduktor

H2O

OH- H2
A+
B+
e-
H2+ e-

A(OH) - karat elektrolit

YANG MEMPENGARUHI
LAJU KOROSI
 Factors Affecting Corrosion Rate
 Potential Difference Between Anode and
Cathode (Galvanic Series)
 Circuit resistance – Resistivity of the
Electrolyte
 Chemical Activity
 Stray Currents
 Potential Difference
Interconnecting two dissimilar metals in an
electrolyte will create a corrosion cell. The
strength of this cell increases as the distance
within the galvanic series increases.
 Galvanic Series
Example: connecting magnesium to copper will produce a corrosion cell with a
potential of about 1.5 volts.

 METAL VOLTS (CSE)

 Commercially Pure Magnesium -1.75
 Magnesium Alloy -1.60
 Zinc -1.10
 Aluminum Alloy -1.05
 Commercially Pure Aluminum -0.80
 Mild Steel (clean & shiny) -0.50 to -0.80
 Mild Steel (rusted) -0.20 to -0.50
 Cast Iron (not graphitized) -0.50
 Lead -0.50
 Mild Steel in Concrete -0.20
 Copper, Brass, Bronze -0.20
 High Silicon Cast Iron -0.20
 Carbon, Graphite, Coke +0.30
 Circuit Resistance
Circuit resistance includes the following:
 Resistance of the anode
 Resistance of the cathode
 Resistance of the electrolyte
 Resistance of the metallic path

Increasing the resistance will reduce the corrosion rate.

Resistance of Common Electrolytes
 Soils – High resistivity water reduces the
corrosion rate, while low resistivity water
increases the corrosion rate.
ELECTROLYTE ANTICIPATED
RESISTIVITY CORROSIVITY
CLASSIFICATION (ohm-cm)

Low Resistance 0 to 2,000 Severe

Medium 2,000 to 10,000 Moderate

High 10,000 to 30,000 Mild

Very High Above 30,000 Increasingly Less

 Resistance of Common Electrolytes
 Water – Approximate resistivity values

Water resistivity Ohms-cm

open sea 20-25
seawater (coastal) 30-40
river water 500-10,000
tap water 1,000-10,000
rain water 20,000
distilled water 500,000
pure water 20,000,000
 Chemical Activity
Passive (less corrosive) Environment
 High pH (neutral or basic)

 Low Moisture Content

 Lack of Salts

 High Resistivity

 Low Temperature

 Homogenous Environment
 Chemical Activity
Active (more corrosive) Environment
 Low pH (acidic)

 High Moisture Content

 Salts

 Low Resistivity

 Moderate to High Temperature

 Heterogeneous Environment
•DC STRAY CURRENT INTERFERENCE
 DC Stray Current Interference

• Stray current interference occurs when DC current

travels along a non-intended path.
• Where DC stray current is received by a structure,
the area becomes cathodic and generally, no
corrosion occurs
• Where DC stray current exits the structure to
return to its source, corrosion occurs and
depending on magnitude of stray current, can
lead to accelerated corrosion failures.
Sources of DC Stray Currents
•Static DC Currents:
– Foreign Cathodic Protection Systems

•Dynamic DC Currents:
– DC Traction Power Systems: Transit, People
Movers, Mining Transport Systems
– HVDC : Imbalance, Monopolar Earth Return
– Welding Equipment with Improper Ground
– Geomagnetic (Telluric) Earth Currents
 Corrosion Caused by Stray
Current

Company Pipeline
Rectifier
-
+

Area of Current
Discharge –
Anode Bed
ANODIC
Area of Current Pickup –
Cathodic
•AC STRAY CURRENT INTERFERENCE
 AC Interference
• High Voltage AC Power
Lines Can Cause:
1. AC Corrosion of The
Steel

2. Personnel Shock
Hazard Due To Induced
AC Voltages
 AC Corrosion
• AC current can cause corrosion of the steel
pipeline.

Courtesy NACE
 AC Interference
• A more frequent consideration as right-of ways become more difficult to
obtain.
• The electromagnetic field created by AC power changes 120 times per
second.
• Metallic structures subject to a changing electromagnetic field will exhibit an
induced voltage (hence induced AC current).
• Phase to ground faults can expose an underground structure to very high AC
currents

• .
 AC Interference
The magnetic field generated by the overhead power lines induces an AC voltage
onto the pipeline (which creates AC currents). The magnitude of such currents
depend on many factors such as coating condition, soil composition, power line
voltage, distance, etc.

Pipeline
Soil
 AC Corrosion
•Based on recent studies of AC corrosion related failures, the following
guideline was developed:
 AC induced corrosion does not occur at AC current densities less
than 20 A/m2; (~ 1.86 A/ft2)
 AC corrosion is unpredictable for AC current densities between 20
to 100 A/m2; (~ 1.86 A/ft2 to 9.3 A/ft2)
 AC corrosion typically occurs at AC current densities greater than
100 A/m2; (~9.3 A/ft2)
 Highest corrosion rates occur at coating defects with surface areas
between 1 and 3 cm2 ( 0.16 in2 – 0.47 in2)
• KOROSI ADALAH PROSES ELEKTROKIMIA

• HASIL PROSES KOROSI ADALAH KARAT

 CATHODIC PROTECTION
1. GALVANIC ( SACRIFICIAL ANODE ) ANODA DIKORBANKAN
ANODA DIKORBANKAN
DIGUNAKAN MAGNESIUM SEBAGAI
ANODA YANG DIKORBANKAN , JIKA
SUDAH MENGECIL DIGANTI BARU
ANODA DIMASUKKAN KEDALAM
MAGNESIUM KARUNG BERISI PASIR YANG TELAH
DIPROSES UNTUK MENGHINDARI
ELEKTRON PENGOTORAN PADA ANODA. YANG
DIALIRKAN ADALAH ELEKTRON

2. IMPRESSED CURRENT ARUS YANG DIPAKSAKAN

RECTIFIER ANODA YANG DIGUNAKAN BIASA

NYA BESI TUANG ATAU CARBON DAN
TIDAK CONSUMABLE. YANG DIALIR
KAN ADALAH ARUS LISTRIK SEARAH,
BUKAN ELEKTRON.

ANODE ARUS
ZINC Sacrificial Anode MAGNESIUM Sacrificial Anode

ALUMINIUM Sacrificial Anode

 ALUMINIUM Sacrificial
Anode
konstruksi lepas pantai

ALUMINIUM Sacrificial
Anode
Cargo Tank
ZINC Sacrificial Anode
 IMPRESSED CURRENT CATHODIC PROTECTION

SISTIM ANODA DALAM PADA SISTIM INI ANODA DIPA

SANG PARALEL PADA POSISI
VERTIKAL UNTUK DAPAT MEN
VENT JANGKAU PERMUKAAN PIPA
YANG LEBIH LUAS DAN LEBIH
EFEKTIF . DENGAN MENGGU
SELUBUNG NAKAN PIPA SEBAGAI WADAH
PIPA ANODA AKAN MEMPERMUDAH
PIPE SUPPORT
PEMASANGAN BEBERAPA ANO
DA SEKALIGUS . SELUBUNG PI
PA AKAN “ HABIS “ TERLEBIH
PIPA
DAHULU NAMUN ANODA TE
TAP UTUH KARENA DIDALAM
PIPA DIISI DENGAN SEJENIS
ANODA ARANG .
PELAT
PEMUSAT