Anda di halaman 1dari 14

ISSUE

Sept 2023

Metode
penanganan
GAS berbahaya
pada ruang
terbatas

7Jenis KOROSI
pada KAPAL
serta strategi pengendaliannya

0|Hi-Ship
HI–SHIP | MUKADIMAH



Halo Hi-Shipper, selamat berjumpa lagi dengan Buletin


Hi-Ship di edisi ke tujuh di bulan September2023.
Kali ini, tim redaksi telah menyiapkan beberapa tema yang
bisa menambah pengetahuan baru bagi kita semua,
diantaranya pengetahuan mengenai korosi, apa itu korosi
dan bagaimana cara menanggulangi korosi dikapal. Tentunya
dalam edisi kali ini tak lupa kita ucapkan Syukur
Alhamdulillah di mana armada baru yaitu TB. Hasnur 17 yang
telah resmi menjadi bagian dari armada PT. Hasnur
Internasional Shipping Tbk,. Tidak lupa pada rubrik SHE akan
kita ulas mengenai metode penanganan gas berbahaya pada
ruang terbatas yang nantinya akan sangat berguna bagi kita
semua, khususnya teman-teman kru kapal.

Selamat membaca,

Salam Redaksi



i|Hi-Ship

CHAPTER 1 | TENTANG KOROSI

Apa itu Korosi?

Korosi adalah fenomena alami yang Ilmu mengenai mencegahan dan


umumnya didefinisikan sebagai kerusakan pengendalian korosi sangatlah kompleks,
suatu material, biasanya logam, yang hal ini diperburuk oleh fakta bahwa korosi
diakibatkan oleh reaksi kimia atau memiliki berbagai bentuk dan dipengaruhi
elektrokimia dengan lingkungannya. oleh berbagai faktor luar. Faktor-faktor
Seperti bahaya alam lainnya, korosi dapat yang perlu dipahami antara lain pengaruh
menyebabkan kerusakan yang berbahaya kondisi lingkungan seperti resistivitas
dan mahal pada segala hal mulai dari tanah, kelembapan, dan paparan air asin
kendaraan, peralatan rumah tangga, (air laut) terhadap berbagai jenis bahan.
sistem air dan air limbah hingga jaringan Jenis produk yang akan diproses,
pipa, dan bangunan umum. ditangani, atau di diangkut. Masa pakai
dari struktur atau komponen yang
Namun tidak seperti bencana alam yang diperlukan, begitu dekatnya fenomena
disebabkan cuaca, terdapat metode yang penyebab korosi seperti arus menyimpang
telah terbukti untuk mencegah dan dari system rel, metode mitigasi yang
mengendalikan korosi yang dapat tepat dan pertimbangan lain sebelum
mungurangi atau menghilangkan
menentukan masalah spesifik korosi dan
dampaknya terhadap keselamatan umum,
menentukan solusi yang efektif.
perekonomian, dan lingkungan.

1|Hi-Ship
CHAPTER 1 | TENTANG KOROSI

D alam buku “Basic Corrosion Course Handbook” Langkah pertama dalam


mengendalikan korosi yang efektif adalah memiliki pengetahuan menyeluruh tentang
berbagai bentuk korosi, mekanisme yang terlibat, cara mendeteksinya, serta bagaimana
dan mengapa korosi tersebut terjadi.

A PA PENYEBAB KOROSI?
Semua bentuk korosi, kecuali beberapa
jenis korosi suhu tinggi, terjadi melalui aksi
sel elektrokimia. Unsur-unsur yang umum
pada semua sel korosi adalah :
1. Anoda, tempat terjadinya oksidasi dan
kehilangan logam.
2. Katoda, tempat terjadinya efek reduksi
dan perlindungan.
3. Jalur metal dan elektrolisis antara anoda
dan katoda yang dilalui arus elektronik
Gambar 1. Sel Elektrokimia dalam proses korosi
dan ionic, dan
4. Beda potensial yang menggerakkan sel. SEL ELEKTROKIMIA DALAM SEL KOROSI
Elektron mengalir melalui jalur logam dari
Potensi penggerak mungkin disebabkan tempat terjadinya reaksi anodic ke tempat
terjadinya reaksi katodik. Ion (partikel
oleh perbedaan karakteristik logam yang
bermuatan) mengalir melalui elektrolit
berbeda, kondisi permukaan, dan
untuk menyeimbangkan aliran ekektron.
lingkungan, termasuk konsentrasi kimia.
Anion (ion bermuatan negatif) dari reaksi
Terdapat mekanisme spesifik yang
katodik) mengalir menuju anoda dan
menyebabkan setiap jenis seranga, cara
kation (ion bermuatan positif dari anoda
pengukuran dan prediksi yang berbeda,
itu sendiri) mengalir menuju katoda.
serta berbagai metode yang dapat
Anoda terkorosi dan katoda tidak. Ada juga
digunakan untuk mengendalikan setiap
perbedaan tegangan atau potensial antara
bentuk korosi.
anoda dan katoda.

2|Hi-Ship
CHAPTER 1 | TENTANG KOROSI

“ Korosi
Pada
Kapal
Sebagian besar kontruksi kapal terbuat dari pelat
baja. Pelat baja untuk bangunan kapal memiliki
resiko kerusakan akibat terjadinya korosi. Korosi
pada kontruksi kapal baja yang diakibatkan air laut
dapat mengakibatkan menurunnya kekuatan
kontruksi dan umur dari kapal, sehingga mengurangi
jaminan keselamatan muatan dan penumpang
kapal. Untuk menghindari kerugian yang lebih besar
akibat korosi pada kontruksi kapal akibat air laut
maka diperlukan perlindungan korosi pada pelat
kapal antara lain dengan cara menggunakan cat
kapal dan penggunaan zinc anode pada bagian
kontruksi kapal yang tercelup air laut.

M engutip dari l Association of Corrosion Engineers


(NACE International), menurut buku yang ditulis oleh
Fontana dan Greene pada tahun 1967 ada 7 jenis
korosi dan cara yang penangulangan korosi pada
kapal yang dapat anda lakukan.

3|Hi-Ship
CHAPTER 1 | TENTANG KOROSI

1. Korosi Seragam (Uniform Attack)


Biasanya ditandai dengan reaksi kimia atau
elektrokimia yang berlangsung secara
seragam di seluruh permukaan yang terbuka
atau di area yang luas. Reaksi kimia terjadi
karena pH air yang rendah dan udara yang
lembab, sehingga makin lama pelat baja
makin menipis. Korosi jenis ini bisa dicegah
dengan cara diantaranya, pemilihan material
pelat baja yang tepat beserta pelapisannya
(coating), diberi lapis lindung yang
mengandung inhibitor dan perlindungan
katodik (cathodic protection).

2. Korosi Galvanis (2-Metal Corrosion)


Biasanya ditandai dengan reaksi kimia atau
elektrokimia yang berlangsung secara
seragam di seluruh permukaan yang terbuka
atau di area yang luas. Reaksi kimia terjadi
karena pH air yang rendah dan udara yang
lembab, sehingga makin lama pelat baja
makin menipis. Korosi jenis ini bisa dicegah
dengan cara diantaranya, pemilihan material
pelat baja yang tepat beserta pelapisannya
(coating), diberi lapis lindung yang
mengandung inhibitor dan perlindungan
katodik (cathodic protection).

4|Hi-Ship
CHAPTER 1 | TENTANG KOROSI

3.Korosi Celah (Crevice Corrosion)


Korosi yang terjadi pada logam yang
berdempetan dengan logam lain dan
diantaranya terdapat celah yang dapat
menahan kotoran dan air sehingga terdapat
kosentrasi oksigen. Jenis korosi ini biasanya
disebabkan oleh lubang yang kecil, dan celah-
celah di bawah kepala baut dan paku keling.

4. Korosi Lubang (Pitting Corrosion)


Korosi ini menimbulkan lubang yang terlokalisir
pada permukaan logam. Lubang-lubang ini
mungkin berdiameter kecil atau besar, tetapi
dalam kebanyakan kasus mereka relatif kecil.
Lubang terkadang terisolasi atau sangat
berdekatan sehingga terlihat seperti permukaan
kasar. Umumnya lubang dapat digambarkan
sebagai rongga atau lubang dengan diameter
permukaan hampir sama. Pitting adalah salah
satu bentuk korosi yang paling merusak dan
berbahaya.

5. Korosi Terlokasi (Intergranular Corrosion)


Intergranular adalah korosi terlokalisasi dalam daerah
yang sempit dan terjadi di batas butir. Logam merupakan
susunan butiran-butiran kristal seperti butiran pasir yang
menyusun batu pasir. Butiran-butiran tersebut saling
terikat yang kemudian membentuk mikrostruktur. Adanya
korosi menyebabkan butiran menjadi lemah terutama di
batas butir sehingga logam kehilangan kekuatan.

5|Hi-Ship
CHAPTER 1 | TENTANG KOROSI

6. Korosi Pengikisan (Erosion Corrosion)


Korosi erosi adalah percepatan tingkat kerusakan atau
serangan pada logam karena gerakan relatif antara
cairan korosif dan permukaan logam. Umumnya
gerakan ini cukup cepat, dan berkaitan dengan abrasi
Korosi yang terjadi karena gesekan antara cairan yang
korosif pada pemukaan logam ataupun karena aliran
fluida yang sangat deras yang dapat mengikis lapisan
pelindung atau aus pada logam. Korosi ini biasanya
terjadi pada bagian pipa dan propeller.

7. Korosi Retakan/Tegangan (Stress-corrosion


cracking)
Mekanisme korosi tegangan terjadi akibat adanya
hubungan dari 3 faktor komponen, yaitu bahan rentan
terhadap korosi, adanya larutan elektrolit (lingkungan)
dan adanya tegangan. Sebagai contoh, tembaga rentan
terhadap senyawa amonia, baja ringan rentan
terhadap larutan alkali dan baja tahan karat rentan
terhadap klorida.

K orosi laut memiliki dampak yang signifikan terhadap umur kapal. Oleh karena itu
strategi pengendalian korosi yang efektif harus dipilih dengan pemilihan lapisan yang
sesuai untuk lingkungan laut. Pelapisan lambung kapal dengan cat memiliki fungsi khusus
untuk melindungi kontruksi lambung kapal terutama yang terletak di bawah garis air dan
kontruksi kapal di atas garis air. Pengecatan pada kapal biasanya disebut dengan marine
coatings, dan terdapat 4 tipe pengecatan, diantaranya :

6|Hi-Ship
CHAPTER 1 | TENTANG KOROSI

1 Anti-fouling
Coating

2 Anti-corrosion
Coating

3 Foul Release
Coating

Self-cleaning
4 & Self-polishing
Coating

7|Hi-Ship
CHAPTER 2 | SHE RUBRIC

“ Metode
Penanganan Gas
Berbahaya Di
Ruang Terbatas

B agaimana mengurangi GAS


BERBAHAYA yang terdapat di
dalam ruang terbatas apabila
akan melakukan pekerjaan di
dalamnya??

8|Hi-Ship
CHAPTER 2 | SHE RUBRIC

Prinsip Blower
Mengganti udara atau kondisi atmosfer di dalam ruang terbatas
dengan udara baru dari luar ruang terbatas.

Alat Bantu : Kipas / Blower.


Cara Kerja : Memasukan udara luar kedalam ruang terbatas dengan
kipas dan agar gas berbahaya keluar.
Catatan : Tidak digunakan saat udara luar ruang terbatas dalam
kondisi polusi yang tinggi

Prinsip Absorption
Absorption, yakni dengan menyerap gas berbahaya yang ada dengan
menggunakan absorbent agar konsentrasinya dapat berkurang.

Media : Karbon Aktif, Zeolit.


Catatan : Absorbent harus disesuaikan dengan gas berbahaya
yang akan ditangani dan residu absorbent harus ditangani dengan baik

Prinsip Penguraian Gas


Menghilangkan gas berbahaya di dalam ruang terbatas dengan cara
mengubah gas berbahaya menjadi zat-zat yang lebih aman melalui
proses kimia atau fisika, Proses ini disebut fotolisis atau
fotodegradasi.

Media : Cahaya Ultraviolet (UV)


Catatan : Menghasilkan produk sampingan yang harus
dipastikan keamanannya dan dipengaruhi oleh factor-faktor seperti
suhu,tekanan, dll.

9|Hi-Ship
CHAPTER 2 | SHE RUBRIC

10 | H i - S h i p
Hi–SHIP | TIM REDAKSI

Penanggung Jawab : Yogi Marviansyah


Pemimpin Redaksi : M. Isa Anshori
Redaktur Tech. Dept : Zulkifli, Fahmi Y., Adnan F.
Redaktur SHE : Setiaji W. & Alif Zulian R.
Grafis : Nina Noorfitriani

11 | H i - S h i p
Hi–SHIP | SOURCE

AMPP (Association for Materials Protection and Performance)


National Association of Corrosion Engineers (NACE International)
http://blog.docking.id/korosi-pada-kapal-dan-penanggulangannya

12 | H i - S h i p

Anda mungkin juga menyukai