Ir. Y. Agus Jayatun, MT.

Teknik Mesin
ITNY
 VISKOSITAS
VISKOSITAS DINAMIS VISKO KINEMATIK
UNIT : Ns/m2, mNs/m2, UNIT : cSt
cp (centipoise) ( centi Stoke )

d
k 
5
3 10 dyne.s
1.mNs / m  1x10
2

10 4 cm 2 
 1x10  2 dyne.s / cm 2
 : Massa jenis ( g/cm3 )
 1.cp (1.centipoise)
Contoh
Air, temperature 20 oC,  d 1x10 2 dyne.s.cm 2
k  
mempunyai viskositas  1.g .cm 3
dinamik 1 cp. Berapa
viskositas 1x10  2.g .cm.s  2 .s.cm  2

kinematiknya ? bila 1.g .cm 3
massa jenis air = 1 1
s
g/cm3  1x10  2 2
 10 2
cm 2
/s
cm
 1 cSt

Catatan : 1 dyne = 1 g.cm/s2, 1 N = 1 kg.m/s2

1 N = 105 dyne
Contoh
High Viscosity Kerosene,
pada temperature 20  d 2 x102 dyne.s.cm 2
o
C, mempunyai k  
 0,9.g .cm 3
viskositas dinamik 2
cp. Berapa viskositas 2 x10 2.g .cm.s  2 .s.cm  2
kinematiknya ? bila 
0,9.g .cm 3
massa jenis high visc.
kerosene = 0,9 g/cm3 s 1
2 2
 2,22 x10 2
 2, 22 x10 cm 2
/s
cm
 2,22 cSt

Catatan : 1 dyne = 1 g.cm/s2, 1 N = 1 kg.m/s2

1 N = 105 dyne
 VISCOSITY INDEX
• Lubricating Oil dikelompokan menjadi beberapa
kelompok yang metode pengelompokannya
didasarkan pada sifat perubahan kinematic viscosity
dari lubricating oil itu terhadap perubahan
temperatur.
• Pengelompokan menggunakan angka numerik yang
disebut Kinematic Viscosity Index (KVI), yang nilainya
dari 0 s/d 100. Nilai yang lebih tinggi
mengidentifikasikan bahwa lubricating oil itu lebih
stabil terhadap perubahan temperatur.
 GROUP KVI

Low Viscosity Index ( LVI ) Below 35

Medium Viscosity Index ( MVI ) 35 - 80

High Viscosity Index ( HVI ) 80 - 110

Very High Viscosity Index ( VHVI ) Over 110

SAE
SAE merupakan kependekan dari Society of Automotive Engineer. SAE merupakan asosiasi yang mengatur
standarisasi dari minyak pelumas. SAE sendiri pada oli pelumas merupakan indikasi kekentalan dari minyak
pelumas itu sendiri.

Kekentalan merupakan kemampuan untuk menahan aliran pada suatu cairan. Contohnya, cairan yang kental
cenderung akan susah untuk mengalir sedangkan cairan yang encer akan cenderung untuk mudah mengalir.

Pada oli pelumas, tingkat kekentalan ini dibuat berbeda-beda tergantung pada penggunaannya. Ada
tingkatan yang kental dan ada tingkatan yang encer.

Pada kemasan botol oli akan tertulis SAE 10W – 30, SAE 10W – 40 , SAE 15W – 40, SAE 20W – 40, SAE 20W –
50, SAE 30, SAE 90 dan sebagainya.

Oli yang tidak mempunyai range kekentalan contohnya SAE 30 dan SAE 90 merupakan oli single grade,
sedangkan oli yang memiliki range kekentalan contohnya SAE 10W – 30, SAE 10W – 40 dan sebagainya
merupakan oli multi grade.

Oli pelumas multi grade ini dapat digunakan tanpa pengaruh perubahan suhu. Huruf W pada oli ini
menunjukkan ukuran kekentalan oli pada suhu -20o C sehingga pada negara yang memiliki empat iklim maka
oli multi grade ini dapat digunakan pada semua iklim.

Sebagai contoh oli dengan SAE 10W – 30 maka maksudnya adalah oli tersebut akan bernilai SAE 10 pada
suhu -20o C dan oli tersebut akan bernilai SAE 30 pada suhu 100o C.
API
API atau kependekkan dari American Petroleum Institute merupakan sebuah angka yang menunjukkan
tingkat kualitas dari oli pelumas.

Spesifikasi API ini juga tertulis dikemasan botol oli pelumas, dan biasanya jika kode ini diperhatikan maka kita
akan menemui dua huruf sesudah tulisan API misalnya SA dan CA. Untuk huruf pertama menunjukkan
klasifikasi penggunaan oli, jika huruf S maka oli pelumas digunakan untuk melumasi mesin bensin sedangkan
jika huruf pertamanya C digunakan untuk mesin diesel.

Perhatikan tabel di bawah ini :

Klasifikasi oli untuk mesin bensin

Klasifikasi API Penggunaan dan kualitas oli

SA Minyak murni tanpa bahan tambahan (additive)

SB Digunakan untuk mesin operasi ringan yang mengandung sedikit jumlah anti oxident

SC Oli yang mengandung detergent dispersent, anti oxident dan lain-lain

SD Digunakan untuk mesin operasi dengan temperatur tinggi dan di dalamnya

mengandung detergent dispersent, anti oxident, resisting agent, dan lain-lain

SE Digunakan untuk mesin sedang dan di dalamnya mengandung lebih banyak detergent
dispersent, anti oxident, resisting agent, dan lain-lain

SF Tingkat olinya tinggi dan menggunakan pemaikaian resistance dan daya tahan paling
baik
Klasifikasi oli untuk mesin diesel

Klasifikasi API Penggunaan dan kualitas oli

CA Digunakan untuk mesin diesel pada operasi beban ringan yang

mengandung detergent dispersent, anti oxident dan lain-lain

CB Digunakan untuk mesin diesel pada operasi beban sedang yang

mengandung detergent dispersent, anti oxident dan lain-lain

CC Mengandung lebih banyak detergent dispersent, anti oxident dan lain-

lain. Dapat digunakan di dalam mesin diesel dengan turbo charged.

CD Digunakan untuk mesin diesel dengan turbo charged dengan

kandungan sulfur solar yang kecil. Sedangkan kandungan detergent
dispersent di dalamnya besar.
 TRADITIONAL USE

GROUP SPECIFICATION

Low viscosity oils ( e.g. below about 0,01 Ns/m2 at

Spindle oils 60 oC), suitable for the lubrication of high-speed
bearings such as textile spindles.
Light machine Medium viscosity oils (e.g. 0,01 – 0,02 Ns/m2 at 60
oils o
C), suitable machinery running at moderate speed

Heavy machine Higher viscosity olis (e.g. 0,02 – 0,10 Ns/m2 at 60

oils o
C), suitable for slow machinery

Viscosities from 0,12 – 0,3 Ns/m2 at 60 oC, suitable

Cylinder oils for lubricating of steam engine cylinder.
Lubrication

Full fluid
film
lubrication
Friction and wear
behaviour and
the attainable life Mixed
of a rolling lubrication
bearing depend
on the lubricating
condition.
Boundary
lubrication
Lubrication

Lubricant outlet Q Lubricant inlet

Roller deformation

h0 Lubricant film

Raceway deformation

P0 Hertzian pressure distribution

EHD pressure acc. to Hertz
distribution
Lubrication

Hair Thickness of
75 µm
the Lubrication film
1 µm

Dust Soot particle

15 µm 5 µm
Lubrication

elastohydrodynamic mixed friction

lubrication

wear particles between the

contact surfaces
Lubrication

Roller

Water Water

Outer Ring
Lubrication

2.,5

2
LRel.
1.5

0.5

0
0.001 0.01 0.03 0.1 1 10 100
water content in %
Lubrication

When designing a new machine, the

lubricating system for the rolling bearings
should be selected as early as possible. It can
be either grease or oil lubrication. In special
cases, bearings are lubricated with solid
lubricants.
Grease lubrication - Basics (1)

Grease lubrication is used

for 90 % of all rolling
bearings. The main
advantages of grease
lubrication are:

• a very simple design

• grease enhances the
sealing effect
Grease lubrication - Basics (2)

• long service life with

maintenance-free lubrication
• suitable for speed indexes
n*dm < 500000 min–1* mm
(n = speed, dm = mean bearing diameter)

• If
low stresses are involved,
(speed, temperature, loads)
re-lubrication is not
necessary.
Grease lubrication - Basics (3)

• Ifhigh stresses are involved

(speed, temperature, loads)
re-lubrication at appropriate
intervals must be planned

• In this case a grease valve and

collecting chamber for the used

grease must be provided

Grease lubrication - Initial fill

Bearings have to be filled with grease when they

have not been greased by FAG
General recommendations:

•n x dm > 100.000 [min-1 x mm],

fill 20% to 25% of free space
• n x dm < 50.000 [min-1 x mm],
fill 100% of free space
• Housing spaces left and right
of the bearing, fill 50% of free

space
Re-lubrication interval (1)
500000
h
200000
100000 test rigs

lubrication 50000 electric motor

interval
tf 20000 FAG grinding
lubrication interval spindle
10000
grease life sealed roller bearing
5000 continuous casting mill
truck
trailer axle
2000
1000
axle box roller
500 bearing TAROL
300
200
20 30 50 70 100 200 min-1 ∙ mm 1000 2000
∙103
kf ∙ n ∙ dm
kf Values for Grease Service Life Calculation
(for standard lithium soap base greases under favourable environmental conditions)

Bearing Type kf Bearing Type kf

Deep Groove Ball Bearings single row 0,9...1,1 Cylindrical Roller Bearings single row 3...3,5 *)
double row 1,5 double row 3,5
Angular Contact Ball B. single row 1,6 full complement 25
double row 2
Cylindrical Roller Thrust Bearings 90
Spindle Bearings a = 15° 0,75
Needle Roller Bearings 3,5
a = 25° 0,9
Four-Point Bearings 1,6 Tapered Roller Bearings 4

Self-Aligning Ball Bearings 1,3...1,6 Barrel Roller Bearings 10

Thrust Ball Bearings 5 ...6 Spherical Roller Bearings

without lips (E design) 7...9
Angular Cont. Thrust Ball B. double row 1,4 Spherical Roller Bearings
with centre lip 9...12
Grease Life Time vs. Bearing Temperature

1
Klüber Asonic
HQ 72-102

L30
0, 1
Klüber Asonic
reduction- GHY 72
Faktor f3
Shell Alvania
0,01 R3

Chevron
SRI 2

0,001
80 100 120 140 160 180 200
Temperature in °C
Re-lubrication interval (2)

• Higherrate of bearing failures might occur when

determined lubrication intervals are exceeded
• Failure rates depend on grease quality
• Grease renewal or replenishment must be
scheduled on time
Re-lubrication quantity

Interval X
per hour 0,00004
Weekly 0,002
Monthly 0,003
Yearly 0,004

Quantity: m1 = D x B x X [g]

D : Outside diameter [mm]

B : Width [mm]
X : Re-lubrication Factor [g/mm²]
Re-lubrication quantity

prior to start-up during operation

Re-lubrication quantity
Grease selection (1)

Grease specification
depends on:
• Load
• Temperature
• Speed
• Vibration
• Sealing Properties
Arcanol - Rolling bearing tested grease
Low temp High temp Low friction, High loads, Vibratory
high speeds low speeds stressing
Multitop ++ O + + +
Multi2 + O O O O
Multi3 + O O O +
Load220 O O - ++ +
++ extremely
Load400 - O - ++ + suitable
Load1000 O O -- ++ + + very suitable
O suitable
Temp90 ++ + O O O
- less suitable
Temp110 ++ ++ + O O
-- not suitable
Temp120 + ++ - ++ O
Temp200 ++ ++ -- + -
Speed2,6 ++ O ++ -- -
Vib3 + + - + ++
Bio2 + + O O O
Food2 + - O O O
Oil lubrication - Basics (1)

Oil lubrication is
recommended if

•adjacent machine
components are supplied
with oil as well
•heat must be dissipated
by the lubricant.
Oil lubrication - Basics (2)

Oil specification
depends on:
• Load
• Temperature
• Speed
Oil lubrication - Oil change

General recommendations:

• With operating temperature of 50°C (122°F) to

70°C (158°F) we can change the oil all three to
five years.
• For each 15°C ( 59°F ) of temperature
increase we reduce the changing time to half.
• If the operating temperature is 100°C (212°F)
the oil should be changed in one to two years.
Example of grease lubrication

A grease deposit is
formed by means of a
baffle plate. Thus a major
amount of grease is near
the bearing but not inside
it. At high temperatures,
the grease deposited
separates oil which
lubricates the bearing
adequately and over a
long period.
Example of grease lubrication

Lubricating groove and

several lubricating holes in
the bearing outer ring. The
symmetrical grease
feeding ensures a uniform
supply to the two rows of
rollers. Spaces or grease
discharge holes must be
provided to allow the spent
grease to be expelled on
either side.
Example of grease lubrication

A baffle plate
prevents the
grease from
escaping from
bearings with
grease pumping
or conveying
effect or with a
vertical axis.
Example of grease lubrication

Relubrication from one

side.
During relubrication,
grease escapes from
the opposite side.
Grease escape bores or
grease valves prevent
the retention of grease
when replenishment of
large quantities is
required.
Example of oil lubrication

In an oil sump or oil

bath, the bearing is
partly immersed in oil.
When the shaft is in
the horizontal position,
the bottom rolling
element
should be half or
completely covered
when the bearing is
stationary
Example of oil lubrication

Oil circulation
with ring oiler
Example of oil lubrication

Oil circulating
lubrication for
Bearing types with
pumping effect.
Example of oil lubrication

With oil jet lubrication,

the oil jet is forced
between cage and
inner ring.