Disusun Oleh:
Dalila Jasmin Bintang Arrahman
(0520220031)
B. Fungsi Pelumasan
Sistem pelumasan ini memiliki beberapa fungsi dan tujuan, antara lain:
a. Mengurangi gesekan serta mencegah keausan dan panas, dengan cara yaitu oli
membentuk suatu lapisan tipis (oil film) untuk mencegah kontak langsung
permukaan logam dengan logam.
b. Sebagai media pendingin, yaitu dengan menyerap panas dari bagianbagian yang
mendapat pelumasan dan kemudian membawa serta memindahkannya pada sistem
pendingin.
c. Sebagai bahan pembersih, yaitu dengan mengeluarkan kotoran pada bagian-
bagian mesin.
d. Mencegah karat pada bagian-bagian mesin.
e. Mencegah terjadinya kebocoran gas hasil pembakaran.
f. Sebagai perantara oksidasi.
C. Jenis Pelumasan
a. Jenis Pelumasan Menurut Bahan Dasarnya
- Pelumas mineral (pelikan) yang berasal dari minyak bumi. Mineral yang
terbaik digunakan untuk pelumas mesin-mesin diesel otomotif, kapal, dan
industri.
- Pelumas nabati, yaitu yang terbuat dari bahan lemak binatang atau tumbuh-
tumbuhan. Sifat penting yang dipunyai pelumas nabati ini ialah bebas sulfur
atau belerang, tetapi tidak tahan suhu tinggi, sehingga untuk mendapatkan sifat
gabungan yang baik biasanya sering dicampur dengan bahan pelumas yang
berasal dari bahan minyak mineral, biasa disebut juga compound oil.
- Pelumas sintetik, yaitu pelumas yang bukan berasal dari nabati ataupun
mineral. Minyak pelumas ini berasal dari suatu bahan yang dihasilkan dari
pengolahan tersendiri. Pada umumnya pelumas sintetik mempunyai sifatsifat
khusus, seperti daya tahan terhadap suhu tinggi yang lebih baik daripada
pelumas mineral atau nabati, daya tahan terhadap asam, dll.
b. Jenis Pelumasan berdasarkan viscosity atau kekentalan
- Oli monograde, yaitu oli yang indeks kekentalannya dinyatakan hanya satu
angka.
- Oli multigrade, yaitu oli yang indeks kekentalannya dinyatakan dalam lebih
dari satu angka.
c. Jenis Pelumasan menurut bentuknya
- Liquid (pelumas cair), misalnya pelumas motor bakar, pelumas hidrolis.
- Semi Liquid , misalnya grease.
- Solid (pelumas padat), pelumas jenis dikarenakan sifat dari material kontak itu
sendiri yang sudah licin,biasanya digunakan pada mesin di industri makanan.
d. Jenis Pelumasan menurut temperatur lingkungan
- Minyak pelumas dingin (kode W/winter).
- Minyak pelumas panas (kode S/summer).
Di daerah panas/tropis seperti Indonesia dianjurkan menggunakan pelumas
dingin (W), sedangkan didaerah subtropis/dingin dianjurkan untuk
menggunakan pelumas panas(S).
Untuk pelumas mesin pada kendaraan bermotor sekarang ini telah dilengkapi
dengan berbagai macam aditif, sehingga sudah tidak memerlukan tambahan aditif
lagi. Oli dengan dengan bahan aditif yang komplit harganya lebih mahal, sehingga
diharapkan dapat bekerja pada berbagai kondisi. Masing – masing produsen oli
mempunyai rahasia sendiri terhadap produknya.
E. Index Viskositas
Index viskositas merupakan hubungan antara viskositas/kekentalan pelumas
terhadap perubahan temperatur. Temperatur kerja yang semakin tinggi akan
menurunkan viskositas pelumas, demikan juga sebaliknya semakin rendah temperatur
kerja kekentalan pelumas akan naik. Terhadap index viskositas ini pelumas dibedakan
menjadi dua jenis, yatu:
- Pelumas Monograde, yaitu pelumas yang hanya mampu bekerja pada
viskositas tertentu saja.
- Pelumas Multigrade, yaitu pelumas yang mampu bekerja pada berbagai
kondisi viskositas.
F. Kerja Pelumas
Kerja pelumas adalah memberi sparasi antar elemen mesin, sehingga tidak tejadi
kontak, ketebalan lapisan film pada daerah kontak antara 0,1 – 1,0 µm (9). Dengan
demikian tidak akan terjadi keausan pada masing-masing elemen. Secara matematis
umur sebuah elemen mesin bisa sampai tak terhingga jika pelumasannya berlangsung
sempurna. Daerah pelumasan atau lubrication regim dijelaskan pada gambar berikut.
2. Grease NLGI 0
3. Oli EPA 90
4. Oli TELLUS 32
5. Oli TONA 68
6. Oli TELLUS 46
8. Heater Grease
9. Viscosity Cup
10. Thermogun
15. PH Meter
2. Grease
No. Instruksi
1. Cetak grease pada kertas ukur
2. Panaskan grease pada suhu 30°
3. Tekan grease dengan alat tekan
4. Hitung banyak garis yang ditutupi grease
5. Ulangi proses dengan suhu grease 50°, 70°, dan 90°
6. Buat laporan hasil percobaan
3. Coolant
No. Instruksi
1. Membuat larutan air PH netral 95-97% dan oli yushiro 3-5%
dalam 250ml
2. Cek PH larutan coolant dengan PH meter
3. Cek kadar oli pada coolant dengan refractometer
2. Grease
No. Jenis Grease Suhu Banyak Garis
1. NLGI 0 30° 7
50° 7
70° 7
90° 8
2. NLGI 2 30° 5
50° 6
70° 6
90° 6
3. Coolant
Kadar PH Kadar Oli
7,82 4
Daftar Pustaka
Angga, Ekas Kurniawan. 2019. Sistem Pelumasan, Semarang: Universitas Maritim
Amni Semarang.