Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM PELUMASAN

Disusun Oleh:
Dalila Jasmin Bintang Arrahman
(0520220031)

PROGRAM STUDI MEKATRONIKA


POLITEKNIK ASTRA
2023
1.1 Tujuan
1. Mengetahui apa itu pelumasan
2. Mengetahui jenis-jenis pelumas
3. Mengetahui fungsi pelumasan

1.2 Landasan Teori


A. Pengertian
Sistem Pelumasan adalah zat kimia yang umumnya cairan yang diberikan
diantara dua benda bergerak untuk mengurangi gaya gesek, Pelumasan berfungsi
sebagai lapisan pelindung yang memisahkan dua permukaan yang berhubungan,
cairan minyak lumas merupakan salah satu dari empat fase benda yang volumenya
tetap dalam kondisi suhu dan tekanan tetap. Dari empat fase benda tersebut adalah zat
cair, padat, gas dan massa jenis, cairan termasuk golongan fluida yang mana disebut
zat cair. Didalam hukum aliran viskos geseran dalam (viskositas) fluida adalah
konstan sehubungan dengan gesekanya.

Minyak lumas memiliki kekentalan yang berbeda-beda, kekentalan


(viskositas) pelumas diklasifikasikan secara khusus oleh international organization for
standardization (ISO).

B. Fungsi Pelumasan
Sistem pelumasan ini memiliki beberapa fungsi dan tujuan, antara lain:
a. Mengurangi gesekan serta mencegah keausan dan panas, dengan cara yaitu oli
membentuk suatu lapisan tipis (oil film) untuk mencegah kontak langsung
permukaan logam dengan logam.
b. Sebagai media pendingin, yaitu dengan menyerap panas dari bagianbagian yang
mendapat pelumasan dan kemudian membawa serta memindahkannya pada sistem
pendingin.
c. Sebagai bahan pembersih, yaitu dengan mengeluarkan kotoran pada bagian-
bagian mesin.
d. Mencegah karat pada bagian-bagian mesin.
e. Mencegah terjadinya kebocoran gas hasil pembakaran.
f. Sebagai perantara oksidasi.

C. Jenis Pelumasan
a. Jenis Pelumasan Menurut Bahan Dasarnya
- Pelumas mineral (pelikan) yang berasal dari minyak bumi. Mineral yang
terbaik digunakan untuk pelumas mesin-mesin diesel otomotif, kapal, dan
industri.
- Pelumas nabati, yaitu yang terbuat dari bahan lemak binatang atau tumbuh-
tumbuhan. Sifat penting yang dipunyai pelumas nabati ini ialah bebas sulfur
atau belerang, tetapi tidak tahan suhu tinggi, sehingga untuk mendapatkan sifat
gabungan yang baik biasanya sering dicampur dengan bahan pelumas yang
berasal dari bahan minyak mineral, biasa disebut juga compound oil.
- Pelumas sintetik, yaitu pelumas yang bukan berasal dari nabati ataupun
mineral. Minyak pelumas ini berasal dari suatu bahan yang dihasilkan dari
pengolahan tersendiri. Pada umumnya pelumas sintetik mempunyai sifatsifat
khusus, seperti daya tahan terhadap suhu tinggi yang lebih baik daripada
pelumas mineral atau nabati, daya tahan terhadap asam, dll.
b. Jenis Pelumasan berdasarkan viscosity atau kekentalan
- Oli monograde, yaitu oli yang indeks kekentalannya dinyatakan hanya satu
angka.
- Oli multigrade, yaitu oli yang indeks kekentalannya dinyatakan dalam lebih
dari satu angka.
c. Jenis Pelumasan menurut bentuknya
- Liquid (pelumas cair), misalnya pelumas motor bakar, pelumas hidrolis.
- Semi Liquid , misalnya grease.
- Solid (pelumas padat), pelumas jenis dikarenakan sifat dari material kontak itu
sendiri yang sudah licin,biasanya digunakan pada mesin di industri makanan.
d. Jenis Pelumasan menurut temperatur lingkungan
- Minyak pelumas dingin (kode W/winter).
- Minyak pelumas panas (kode S/summer).
Di daerah panas/tropis seperti Indonesia dianjurkan menggunakan pelumas
dingin (W), sedangkan didaerah subtropis/dingin dianjurkan untuk
menggunakan pelumas panas(S).

D. Bahan Aditif pada pelumas


Aditif adalah bahan kimia yang ditambahkan ke dalam oli untuk
meningkatkan kemampuan kerja dan memperpanjang umur oli. Jenis – jenis bahan
aditif antara lain:

Jenis Aditif Fungsi


Anti Wear dan EP Agen Mengurangi gesekan dan keausan
Viscosity Index Improvers Menjaga kekentalan pada saat temperature tinggi
Detergent Menjaga permukaan agar bebas dari deposit
Menjaga agar kotoran tidak larut dalam dan tetap
Dispersant
melayang di dalam opelumas

Untuk pelumas mesin pada kendaraan bermotor sekarang ini telah dilengkapi
dengan berbagai macam aditif, sehingga sudah tidak memerlukan tambahan aditif
lagi. Oli dengan dengan bahan aditif yang komplit harganya lebih mahal, sehingga
diharapkan dapat bekerja pada berbagai kondisi. Masing – masing produsen oli
mempunyai rahasia sendiri terhadap produknya.

E. Index Viskositas
Index viskositas merupakan hubungan antara viskositas/kekentalan pelumas
terhadap perubahan temperatur. Temperatur kerja yang semakin tinggi akan
menurunkan viskositas pelumas, demikan juga sebaliknya semakin rendah temperatur
kerja kekentalan pelumas akan naik. Terhadap index viskositas ini pelumas dibedakan
menjadi dua jenis, yatu:
- Pelumas Monograde, yaitu pelumas yang hanya mampu bekerja pada
viskositas tertentu saja.
- Pelumas Multigrade, yaitu pelumas yang mampu bekerja pada berbagai
kondisi viskositas.

F. Kerja Pelumas
Kerja pelumas adalah memberi sparasi antar elemen mesin, sehingga tidak tejadi
kontak, ketebalan lapisan film pada daerah kontak antara 0,1 – 1,0 µm (9). Dengan
demikian tidak akan terjadi keausan pada masing-masing elemen. Secara matematis
umur sebuah elemen mesin bisa sampai tak terhingga jika pelumasannya berlangsung
sempurna. Daerah pelumasan atau lubrication regim dijelaskan pada gambar berikut.

1.3 Alat & Bahan Percobaan


No. Nama Alat Gambar
1. Grease NLGI 2

2. Grease NLGI 0

3. Oli EPA 90

4. Oli TELLUS 32

5. Oli TONA 68
6. Oli TELLUS 46

7. Heater & Panci

8. Heater Grease

9. Viscosity Cup

10. Thermogun

11. Gelas Ukur

12. Grease Mold

13. Alat Tekan Grease


14. Kertas Ukur Grease

15. PH Meter

16. Pipet Ukur / Volume

17. Oli Yushiro

18. Stopwatch (stopwatch handphone)

1.4 Langkah Kerja


1. Oli
No. Instruksi
1. Menyiapkan 100ml oli
2. Panaskan oli hingga suhu 30°
3. Tuangkan oli pada viscosity cup dan letakan gelas ukur pada
lubang keluaran viscosity cup
4. Lepaskan stopper pada viscosity cup dan hitung viskositas oli
dengan stopwatch
5. Ulangi proses dengan suhu oli 50°, 70°, dan 90°
6. Buat laporan hasil percobaan

2. Grease
No. Instruksi
1. Cetak grease pada kertas ukur
2. Panaskan grease pada suhu 30°
3. Tekan grease dengan alat tekan
4. Hitung banyak garis yang ditutupi grease
5. Ulangi proses dengan suhu grease 50°, 70°, dan 90°
6. Buat laporan hasil percobaan
3. Coolant
No. Instruksi
1. Membuat larutan air PH netral 95-97% dan oli yushiro 3-5%
dalam 250ml
2. Cek PH larutan coolant dengan PH meter
3. Cek kadar oli pada coolant dengan refractometer

1.5 Hasil Pengamatan


1. Oli
No. Jenis Oli Suhu Vikositas
1. EPA 90 30° 03.21”
50° 02.06”
70° 01.33”
90° 00.56”
2. TELLUS 30° 00.52”
32 50° 00.42”
70° 00.33”
90° 00.31”
3. TONA 68 30° 01.23”
50° 00.47”
70° 00.38”
90° 00.37”
4. TELLUS 30° 01.50”
46 50° 00.53”
70° 00.40”
90° 00.34”

2. Grease
No. Jenis Grease Suhu Banyak Garis
1. NLGI 0 30° 7
50° 7
70° 7
90° 8
2. NLGI 2 30° 5
50° 6
70° 6
90° 6

3. Coolant
Kadar PH Kadar Oli
7,82 4
Daftar Pustaka
Angga, Ekas Kurniawan. 2019. Sistem Pelumasan, Semarang: Universitas Maritim
Amni Semarang.

Darmanto. 2013. Mengenal Pelumas Pada Mesin. Semarang: Universitas Wahid


Hasyim Semarang.

Anda mungkin juga menyukai