Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

ENERGI DAN LISTRIK PERTANIAN

Pertemuan Ke-7

KALIBRASI ALAT UKUR SUHU

NAMA MAHASISWA :

Farhan Baihaqi F14190019

DOSEN :

Ir. Sri Endah Agustina M.S.

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2022

0
BAB I
TUJUAN DAN METODOLOGI

1.1. Tujuan

Praktikum ini bertujuan melakukan kalibrasi alat ukur suhu thermometer


dan thermocouple tipe K menggunakan oil bath dengan media minyak goreng dan
mencari kelayakan alat ukur suhu.

1.2. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Praktikum dilaksanakan pada 8 Maret 2022. Praktikum ini dilaksanakan di


Laboratorium Energi Terbarukan, Departemen Teknik Mesin dan Biosistem,
Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

1.3. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam uji kalibrasi alat ukur suhu adalah
lima termokopel batang Tipe K, recorder tipe Autonic, oil bath, lima termometer
alkohol, termometer standar (skala 50oC – 100oC), minyak, lakban, label kertas,
dan tisu.

1. Termokopel batang Tipe K

Gambar 1 Termokopel tipe K

1
2. Recorder tipe Autonic

Gambar 2 Recorder tipe Autonic


3. Oil Bath

Gambar 3 Oil Bath


4. Lima Termometer Alkohol (Skala -10oC – 110oC)

Gambar 4 Termometer alkohol


5. Termometer Standar (skala 50oC – 100oC)

2
Gambar 5 Termometer standar pada lingkaran merah
6. Minyak Goreng

Gambar 6 Minyak goreng untuk oil bath


7. Lakban

Gambar 7 Lakban hitam

3
8. Label Kertas

Gambar 8 Label kertas


9. Tisu

Gambar 9 Tisu kering

1.4. Bagian-Bagian Oil Bath

Tray/Nampan

Alat Ukur Suhu


Stir/Pengaduk

Recorder Autonics
Regulator

Penampung Minyak
Heat Adjustment

Lampu Indikator

Tombol on/off
4
Gambar 10 Bagian-bagian oil bath

Bagian-bagian Oil Bath dan fungsinya adalah :

1. Regulator = Pengaturan level suhu pemanasan pada minyak


2. Heat Adjustment = Pengaturan laju pemanasan
3. Tombol on/off = Mematikan dan menyalakan oil bath
4. Stir/Pengaduk = Melakukan pengaduk pada minyak agar suhu merata
disekitar minyak
5. Tray/Nampan = Tempat menampung alat ukur suhu yang akan dikalibrasi
dan mengatur kedalaman alat ukur suhu.
6. Alat ukur suhu = Alat yang akan dikalibrasikan di oil bath
7. Recorder Autonics = Tempat pembacaan suhu pada termokopel tipe K
8. Penampung minyak = Menampung minyak goreng
9. Lampu Indikator = lampu kiri untuk menandakan oil bath sedang bekerja,
lampu kanan menandakan sedang melakukan pemanasan sampai suhu
stabil

1.5. Prosedur Pengujian Kalibrasi

Pengujian kalibrasi alat ukur suhu dilakukan dengan oil bath yang berisi
minyak goreng dengan pengujian berupa termometer alkohol dan termokopel tipe
K sebanyak 5 unit dengan membandingkan dengan termometer standar yang
sudah terkalibrasi untuk mengetahui kelayakan di setiap alat ukur suhu yang akan
digunakan dalam pengukuran suhu lainnya. Berikut prosedur pengujian kalibrasi
alat ukur suhu:

1. Masukkan minyak goreng ke dalam oil bath dan oil bath diaktifkan
dengan menekan tombol push / turn dan dapat dioperasikan bersamaan
dengan tombol set.
2. Masukkan termometer standar ke dalam lubang pertama, setelah itu
masukkan lima termometer alkohol di semua lubang oil bath yang tersisa
secara berurutan.

5
3. Pastikan termometer dalam keadaan posisi miring agar tidak jatuh
kedalam tabung minyak, selain itu posisi dalam keadaan mudah dalam
pembacaan.
4. Masukkan lima termokopel tipe K kedalam lubang oil bath bersamaan
dengan termometer alkohol secara berurutan dan berikan penandaan
nomor menggunakan label kertas serta lakban agar tidak terlepas.
5. Atur suhu pada regulator oil bath sebesar 65oC, tergantung pada kondisi
suhu awal pembacaan suhu termometer.
6. Atur heat adjustment pada kecepatan level 4 agar tidak terlalu cepat suhu
naik.
7. Lihat pada indikator lampu pada regulator. Jika masih menyala maka
masih melakukan pemanasan pada minyak, jika indikator lampu mati
maka sudah sesuai dengan suhu pemanasan yang stabil.
8. Lakukan pembacaan suhu ketika indikator lampu sudah mati, pembacaan
pertama yaitu termometer standar. Setelah itu, lakukan pembacaan dan
pencatatan termometer alkohol dengan satu posisi pemandangan dan
termokopel pada recorder.
9. Lakukan berulang kali di setiap kenaikan suhu 5 o C pada regulator dan
ulang pada langkah ke-7.
10. Setelah selesai melakukan kalibrasi alat ukur suhu, turunkan suhu
regulator ke 15oC dan heat adj ke level 1 untuk melakukan pendinginan.
11. Matikan power oil bath dan angkat semua termometer standar terlebih
dahulu dan alat ukur suhu lainnya.
12. Bersihkan alat ukur suhu dengan tisu dan kembalikan alat ke tempat
semula.

1.6. Hal yang harus diperhatikan dalam Oil Bath

Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan saat melakukan pengujian


kalibrasi alat ukur suhu di Oil Bath antara lain:

1. Peletakkan termometer alkohol dan termokopel harus berurutan dan


mudah dibaca dalam satu posisi terhadap semua alat ukur suhu.

6
2. Termometer standar sebagai memverifikasi dan menkalibrasi dari data-
data alat ukur suhu bukan suhu di regulator.
3. Pastikan ujung termokopel sudah dililitan dan diberi solder.
4. Pastikan alat ukur suhu masuk dan menyentuh minyak goreng. Hati-hati
dalam memasukan alat ukur suhu kedalam nampan karena khawatir akan
masuk ke bagian penambung minyak.
5. Ketika lampu indikator masih nyala dan mati dibawah 1 menit, artinya
minyak belum mencapai stabilitas pada suhu.
6. Kalau lampu indikator sudah mati selama 1 menit lebih, artinya dapat
dilakukan pencatatan suhu karena suhu sudah mencapai stabil.
7. Ketika sudah selesai melakukan kalibrasi, jangan langsung mematikan oil
bath, tetapi turunkan suhu regulator ke suhu dingin dan turunkan heat adj
supaya tidak cracking.
8. Skala suhu regulator terlalu kasar yaitu 5o C

BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kegiatan pengukuran suhu bertujuan untuk mendapatkan nilai suatu suhu


dari objek yang diamati. Data-data yang didapatkan dari hasil pengukuran suhu
hanya merupakan estimasi. Estimasi masih mengandung keragu-raguan. Keragu-
raguan yang diperoleh dari hasil pengukuran dapat diartikan sebagai nilai
ketidakpastian. Nilai ketidakpastian dapat diperoleh dengan cara mengkalibrasi
alat ukur khususnya. Kalibrasi merupakan serangkaian kegiatan yang bertujuan
menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukan alat ukur dengan cara
membandingkan terhadap standar ukur yang mampu tertelusur pada standar
nasional maupun internasional. Hasil yang didapatkan dari kegiatan kalibrasi
adalah mendapatkan kesalahan penunjukan, nilai pada tanda skala, faktor
kalibrasi, atau faktor kalibrasi lainnya.

2.1. Hasil Pengamatan Termometer Alkohol dengan Termometer Standar

Tabel 1 Data hasil pengamatan termometer alkohol dengan termometer standar

7
T T Suhu Termometer Alkohol
regulator standard
T1 (˚C) T2 (˚C) T3 (˚C) T4 (˚C) T5 (˚C)
(˚C) (˚C)
65 63 65.1 68.5 64.8 64.8
65 65.1 62.5 64.9 68 64.9 64.9
65 63 65.2 68.5 64.8 64.7
62.833 64.833
Rata2 65.03333 65.0667 68.3333 64.8
3 3
71.5 67.9 69.8 74 69.1 69
70 71 68.1 69.9 74 69 69.9
70.9 67.9 69.5 74 69 68.9
67.966 69.033
Rata2 71.13333 69.7333 74 69.2667
7 3
76.5 72 74 78.9 74 73.8
75 75.8 72 74.9 78.9 74 73.9
75.8 72.1 74.2 78.9 73.9 73.8
72.033 73.966
Rata2 76.03333 74.3667 78.9 73.8333
3 7
82.5 77.8 79.8 85 79.2 79
80 81.5 77.5 79.9 85 79 79
82.1 78 79.8 85 79 79
77.766 79.066
Rata2 82.03333 79.8333 85 79
7 7
86.6 81.9 83.2 90 83 83
85 86.1 81.5 83.8 90 83 83
86 81.8 83.4 90 84 83
81.733 83.333
Rata2 86.23333 83.4667 90 83
3 3
92 86.1 88.2 95.8 88 88
90 92 86.2 89 96 89 88.9
92 86.8 88 96 88 88
86.366 88.333
Rata2 92 88.4 95.9333 88.3
7 3

Praktikum dalam pengujian kalibrasi alat ukur suhu termometer alkohol


dan termokopel tipe K menggunakan oil bath dengan minyak sebagai media untuk
mencari kelayakan suatu alat ukur yang akan digunakan sebagai penelitian.
Pembacaan data termometer dilakukan oleh tiga orang untuk memastikan
kesamaan dalam membaca data. Termometer standar sebagai mem-verifikasi dan
men-kalibrasi dari data-data alat ukur suhu. Hasil dari seluruh pembacaan
termometer alkohol memiliki perbedaan yang signifikan terhadap termometer
standar. Termometer standar pada suhu 65 oC memiliki pengukuran suhu yang

8
hampir sama dengan termometer alkohol ke-2, sedangkan termometer lainnya
berbeda jauh. Tetapi, suhu yang semakin meningkat akan membuat perbedaan
suhu termometer alkohol dengan termometer standar semakin besar juga.

Tabel 2 Hasil selisih antara termometer alkohol dengan termometer standar

Termometer Termometer Termometer Termometer Termometer


No 1 2 3 4 5
1 2.20 -0.03 -3.30 0.20 0.23
2 3.17 1.40 -2.87 2.10 1.87
3 4.00 1.67 -2.87 2.07 2.20
4 4.27 2.20 -2.97 2.97 3.03
5 4.50 2.77 -3.77 2.90 3.23
6 5.63 3.60 -3.93 3.67 3.70
Total 23.77 11.60 -19.70 13.90 14.27

Perlakuan hasil selisih termometer standar dengan setiap termometer


alkohol untuk mendapatkan rentang skala ketidaklayakan dalam kalibrasi alat
ukur suhu. Semakin besar hasil selisih termometer alkohol dengan termometer
standar, menandakan bahwa alat ukur tersebut tidak layak. Dalam tabel 2,
termometer alkohol ke-1 memiliki perbedaan yang sangat jauh dengan termometer
standar dengan total hasil selisih di setiap suhu regulator sebesar 23.77 oC, hal ini
yang menandakan termometer alkohol ke-1 sudah tidak layak untuk dipakai
penelitian.

Termometer alkohol ke-2 memiliki total hasil selisih sebesar 11.6 oC, nilai
terkecil didapatkan pada termometer alkohol ke-2. Hal ini menandakan bahwa
termometer alkohol ke-2 layak untuk dipakai penelitian. Dalam pemakaian
kelayakan termometer alkohol ini, tergantung dari peneliti dalam pemakaian
ketelitian di setiap alat ukur suhu. Jika peneliti ingin mempunyai ketelitian kurang
dari 4 oC, maka dapat digunakan termometer alkohol ke-2. Tetapi, jika peneliti
ingin mempunyai ketelitian yang hampir sama dengan termometer standar, maka
seluruh termometer alkohol yang diuji tidak layak untuk dipakai.

9
Termometer standar dengan Termometer alkohol
120

100
Termometer Alkohol

Termometer Standar
80
Termometer 1
60 Termometer 2
Termometer 3
40 Termometer 4
Termometer 5
20

0
60 65 70 75 80 85 90 95
Termometer Standar

Gambar 11 Grafik hubungan termometer standar dengan termometer alkohol

2.2. Hasil Pengamatan Termokopel Tipe K Dengan Termometer Standar

Tabel 3 Data hasil pengamatan termokopel tipe K dengan termometer standar

T T Suhu Termokopel Tipe K


regulato standar TC1 TC2 TC3 TC4 TC5 Rata2
r (˚C) d (˚C) ( ̊C) ( ̊C) ( ̊C) ( ̊C) ( C
̊ )
65
65 65.1 69 69 69 69 69 69
65
Rata2 65.03
71.5
70 71 73 72 72 72 72 72.2
70.9
Rata2 71.13
76.5
75 75.8 79 78 77 78 78 78
75.8
Rata2 76.03
82.5
80 81.5 85 84 83 84 84 84
82.1
Rata2 82.03
86.6
85 86.1 89 88 88 89 88 88.4
86
Rata2 86.23

10
92
90 92 95 94 93 94 94 94
92
Rata2 92            

Pembacaan data kalibrasi alat ukur termokopel tipe K dengan recorder


Autonics juga memiliki perbedaan terhadap termometer standar. Untuk
termokopel tipe K ini mendapatkan hasil data suhu yang lebih besar daripada suhu
termometer standar ditandai dengan hasil selisihnya adalah berupa minus. Tetapi,
recorder Autonics juga perlu dikalibrasi untuk bisa mendeteksi hasil ukur suhu
pada termokopel yang akurat. Kekurangan pada praktikum kalibrasi alat ukur
termokopel tipe K adalah tidak dilakukan kalibrasi pada recorder Autonics yang
memungkinkan adanya perbedaan pembacaan suhu kalibrasi. Hasil selisih terkecil
didapatkan pada termokopel ke-3 dengan total selisih sebesar 9.53oC pada Tabel 4
yang menandakan bahwa termokopel ke-3 lebih layak dipakai daripada
termokopel lainnya.

Tabel 4 Hasil selisih antara termokopel tipe K dengan termometer standar

Termokopel Termokopel Termokopel Termokopel Termokopel


No 1 2 3 4 5
1 -3.97 -3.97 -3.97 -3.97 -3.97
2 -1.87 -0.87 -0.87 -0.87 -0.87
3 -2.97 -1.97 -0.97 -1.97 -1.97
4 -2.97 -1.97 -0.97 -1.97 -1.97
5 -2.77 -1.77 -1.77 -2.77 -1.77
6 -3.00 -2.00 -1.00 -2.00 -2.00
Total -17.53 -12.53 -9.53 -13.53 -12.53

Termometer standar dengan Termokopel tipe K


100
90
80
Termometer Alkohol

70 Termometer Standar
60 Termokopel 1
50 Termokopel 2
40 Termokopel 3
30 Termokopel 4
20 Termokopel 5
10
0
60 65 70 75 80 85 90 95
Termometer Standar

11
Gambar 12 Grafik hubungan termometer standar dengan termokopel tipe K

Tabel 5 Persamaan garis termometer alkohol dan termokopel tipe K

No Termometer Alkohol Termokopel Tipe K


1 y = 0.8845x + 5.1371 y = 0.9871x + 3.9377
2 y = 0.8771x + 7.7465 y = 0.8051x + 16.055
3 y = 1.0308x + 0.859 y = 0.9316x + 6.9783
4 y = 0.8876x + 6.5362 y = 0.9746x + 4.2591
5 y = 0.8793x + 7.1285 y = 0.9595x + 5.2816

Tabel 6 Validasi dari persamaan garis

BAB III

PENUTUP

Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas briket hibrida yang


dikembangkan dari tongkol jagung dan kulit batang kelapa sawit. Pulp kertas
bekas digunakan sebagai bahan pengikat untuk memungkinkan aglomerasi dari
teknik densifikasi tekanan rendah.

DAFTAR PUSTAKA

Kpalo SY, Zainuddin MF, Manaf LA, Roslan AM. 2020. Production and
characterization of hybrid briquettes from corncobs and oil palm trunk
bark under a low pressure densification technique. Sustainability. 12(6):1-
16. doi:10.3390/su12062468

LAMPIRAN

12

Anda mungkin juga menyukai