Anda di halaman 1dari 18

SISTEM DISPERSI

TUJUAN

Tujuan adalah :
Untuk mampu membuat sediaan suspensi
dan emulsi yang baik serta mengetahui
parameter evaluasi
PRINSIP
Berdasarkan hukum stokes sedimentasi
yang terjadi berkaitan erat dengan ukuran
partikel dan zat terdispersi dan bergantung
pada viskositas fase pendispersi.
ALAT dan BAHAN
1. ALAT 2. BAHAN
a. Botol vial a. Tween 80
b. Mortar b. Span 80
c. Stamper c. Minyak
Jarak
d. Gelas ukur d. Aquadest
e. Kaki tiga e. Milimeter
block
f. Kasa asbes
g. Beker glass
h. Corong gelas
i. Label
PROSEDUR
A. Pembuatan Emulsi

Zat Aktif

Diemulsikan dalam 3 variasi


konsentrasi dengan zat
pengemulsi
B. Buat blanko emulsi tanpa zat pengemulsi
(emulgator)
R/ minyak jarak
span 80 tween 80 3
aquadest add 100%

Buat variasi konsentrasi emulgator berdasarkan


HLB butuh minyak mulai dari harga 6 hingga HLB
butuh 8
C. Pengamatan Sedimentasi

Sedimentasi

Catat volume pada


interval 0’; 15’; 30’; 60’;
Diamati 24 jam; 48 jam dan 72
jam.
PERHITUNGAN
1. HLB 6
Tween 80 = 15,0 1,7
6
Span 80 = 4,3 9 +
10,7
Tween 80 = 1,7/10,7 x 5 g
= 0,794 g
Span 80 = 9/10,7 x 5 g
= 4,205 g
2. HLB 7
Tween 80 = 15,0 2,7
7
Span 80 = 4,3 8 +
10,7
Tween 80 = 2,7/10,7 x 5 g
= 1,261 g
Span 80 = 8/10,7 x 5 g
= 3,738 g
3. HLB 8
Tween 80 = 15,0 3,7
8
Span 80 = 4,3 7 +
10,7
Tween 80 = 3,7/10,7 x 5 g
= 1,728 g
Span 80 = 7/10,7 x 5 g
= 3,271 g
DATA PENGAMATAN EMULSI
Va (mm)
WAKTU BLANKO Vo (mm)
HLB 6 HLB 7 HLB 8

0 menit 65 68 68 68 68

15 menit 65 68 68 68 68

30 menit 65 68 66 62 68

60 menit 65 68 63 60 68

24 jam 65 63 58 56 68

36 jam 65 60 55 53 68

72 jam 65 58 53 52 68
HLB
SEDIMENTASI BLANKO
6 7 8

0 menit 0,955 1 1 1

15 menit 0,955 1 1 1

30 menit 0,955 1 0,971 0,911

60 menit 0,955 1 0,926 0,882

24 jam 0,955 0,926 0,852 0,823

36 jam 0,955 0,882 0,808 0,779

72 jam 0,955 0,852 0,779 0,765


PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini akan dibahas mengenai “Sistem
Dispersi” Tujuan dari praktikum ini adalah untuk membuat
sediaan suspensi dan emulsi yang baik serta mengetahui
parameter evaluasi. Sedangkan prinsip yang mendasari
praktikum ini adalah berdasarkan hukum stokes sedimentasi
yang terjadi berkaitan erat dengan ukuran partikel dan zat
terdispersi dan bergantung pada viskositas fase pendispersi.
Sistem dispersi adalah sistem dimana suatu zat tersebar
merata (fase terdispersi) di dalam zat lain (fase pendispersi
atau medium). Pada praktikum ini sediaan yang akan dibuat
adalah sediaan emulsi. Emulsi adalah sistem dispersi kasar
dua atau lebih cairan yang tidak larut satu sama lain.
Untuk membuat suatu sediaan emulsi, diperlukan suatu
emulgator. Emulgator ini berfungsi untuk membuat partikel
minyak menjadi terdispersi dalam air sehingga air dan
minyak dapat menyatu.
Pada percobaan ini digunakan surfaktan kombinasi yaitu
Tween 80 dan Span 80 sebagai emulgator. Keduanya
merupakan emulgator golongan surfaktan non ionik. Span 80
akan membentuk tipe emulsi w/o sedangkan Tween 80 akan
membentuk tipe emulsi o/w. Span 80 memiliki HLB yaitu 4,3
dan Tween 80 memiliki nilai HLB 15,0. Makin rendah nilai
HLB suatu surfaktan maka makin lipofil surfaktan itu,
sedangkan makin tinggi nilai HLB surfaktan maka makin
hidrofil zat itu. Dalam percobaan ini digunakan surfaktan
dengn no. seri yang sama agar menghasilkan kestabilan
emulsi.
Karena pada percobaan ini digunakan surfaktan yang
kombinasi yaitu Tween 80 dan Span 80, maka diperlukan nilai
HLB (Hydrophylic - Lypopilic Balance) butuh minyak. HLB
butuh minyak setara dengan HLB campuran surfaktan yang
digunakan untuk mengemulsikan minyak sehingga
membentuk emulsi yang stabil. Pada praktikum ini nilai HLB
butuh yang diperlukan adalah 6, 7, dan 8. Dengan menghitung
nilai HLB kita dapat mengetahui berapa banyak surfaktan yang
digunakan untuk membuat suatu emulsi.
Untuk HLB 6, banyak tween 80 yang diperlukan adalah
sebanyak 0,794 gram dan span 80 yang diperlukan sebanyak
4,205 gram. Untuk HLB 7, tween 80 yang diperlukan adalah
sebanyak 1,261 gram dan span 80 yang diperlukan sebanyak
3,738 gram. Dan untuk HLB 8, tween 80 yang diperlukan
adalah sebanyak 1,728 gram dan span 80 yang diperlukan
sebanyak 3,271 gram. Minyak jarak yang digunakan pada
masing-masing HLB adalah 5 gram
Setelah mengetahui jumlah masing-masing Tween 80 dan
Span 80 yang digunakan, kemudian hal dilakukan selanjutnya
adalah membuat emulsi untuk masing-masing HLB butuh dan
membuat blanko emulsi. Blanko emulsi dibuat dengan cara
minyak jarak dicampur dengan air panas, tidak menggunakan
zat pengemulsi atau emulgator. Pertama dilakukan
penimbangan bahan-bahan sejumlah yang dibutuhkan.
Kemudian minyak dimasukkan ke dalam mortir dan
ditambahkan dengan Span 80, lalu kocok dengan cepat dan
ditambahkan Tween 80 sambil dikocok cepat, dan ditambah
air panas sedikit demi sedikit sampai terbentuk emulsi yang
sempurna. Tujuan dilakukannya pengocokan, agar minyak
dapat terdispersi ke dalam air dengan baik serta emulgator
dapat membentuk lapisan film pada permukaan fase
terdispersi agar membentuk emulsi yang stabil. Terbentuknya
emulsi ditandai dengan berubahnya warna campuran
menjadi putih susu.
Setelah dilakukan pengocokan, emulsi yang terbentuk
dimasukkan kedalam botol vial yang telah ditempel kertas
milimeter blok yang tujuannya agar mempermudah dalam
mengamati emulsi yang terbentuk pada botol vial dan
ditambahkan air panas sampai tanda batas, lalu ditutup dan
dikocok selama 3 kali. Selanjutnya, diamati volume emulsi
dalam interval waktu 0, 15, 30, 60 menit sampai 24, 48, dan
72 jam.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan mengenai sistem dispersi
maka dapat disimpulkan:
• Emulsi merupakan suatu sistem yang secara
termodinamika tidak stabil, terdiri dari dua fase sebagi
globul-globul dalam fasa cair lainnya.
• Pada praktikum ini digunakan surfaktan kombinasi yaitu
Tween 80 dan Span 80 sebagai emulgator.
• Hubungan volume sedimentasi (F) dengan ketidakstabilan
emulsi adalah semakin besar volume sedimentasi maka
semakin tidak stabil suatu emulsi.
• Emulsi yang sangat tidak stabil adalah emulsi HLB 8.

Anda mungkin juga menyukai