Anda di halaman 1dari 79

SISTEM PROTEKSI KATODIK

Review Prinsip Pengendalian Korosi


2

 Pada dasarnya, pengendalian korosi adalah metode untuk


memutus aliran elektron atau arus dalam sebuah sirkuit korosi
Beberapa cara/ metode pengendalian korosi:
 Desain dan pemilihan material

 Pengendalian media korosif (chemical treatment)

 Pelapisan (coating)

 Mengubah potensial logam (Proteksi

Katodik dan Anodik)


3

 Yang paling populer dan aplikatif di industri  merubah


potensial logam, dimana  logam dikondisikan berada pada
potensial aman (tidak terkorosi).

 Potensial aman ini adalah potensial imun dan potensial pasif


(Pourbaix, 1966).

 Bila logam berada pada salah satu dari kedua kondisi


potensial tersebut, maka logam tidak terkorosi
4

 Marcel Pourbaix menciptakan sebuah diagram yang


menggambarkan hubungan antara potensial logam pada
berbagai pH di lingkungan air pada T = 25oC
 Menurut diagram ini, sebuah logam dapat mengalami korosi
pada potensial dan pH tertentu, dan pada harga potensial
dan pH lain, logam tidak terkorosi
5

 pH diplot pada sumbu


Redox potential (V)

horisontal, dan potensial vs SHE


pada sumbu vertikal
 Garis horisontal mewakili reaksi
transfer elektron, tidak
tergantung pH, tetapi
tergantung potensial. Garis
tersebut memisahkan zona
stabilitas fasa
6

 Garis vertikal tergantung pH


Redox potential (V)

dan tidak disertai dengan


transfer elektron. Contoh

 Garis miring lurus, adalah


potensial oksidasi dan reduksi
larutan pada kondisi
kesetimbangan dengan
hidrogen dan oksigen.
Melibatkan transfer elektron
dan perubahan pH.
7

 Konsentrasi seluruh ion logam


Redox potential (V)

diasumsikan 10-6 mol per liter


larutan. Pada konsentrasi yang
lebih rendah, korosi sangat
mungkin tidak terjadi
 Diagram ini dibuat pada kondisi
setimbang, T = 25oC
 Garis hydrogen dan oksigen
dinyatakan dengan garis
terputus
8
9

 Diagram di atas adalah pengembangan uji deret EMF dimana


logam dicari potensialnya terhadap Standard Hydrogen
Electrode (SHE)
 Kemudian dilakukan pengujian serupa untuk pH yang berbeda
10
11
12

 Untuk Fe, pada pH asam


sampai pH 7, akan mengalami
korosi jika potensialnya
bernilai:

 >= -600 mV vs SHE jika


berada di lingkungan air

 Harga -600 mV di atas adalah


potensial natural baja (Eo) untuk
proses korosi di lingkungan air
13

 Jika potensial -600 miliVolt disetarakan dengan reference


Cu/CuSO4 untuk lingkungan tanah,
dan
 Jika potensial -600 miliVolt disetarakan dengan reference
Ag/AgCl untuk lingkungan air

 maka didapatkan besaran potensial untuk baja sebesar:


14
15

 Harga -600 miliVolt adalah harga potensial natural baja


untuk proses korosi (Eo baja) vs SHE

 Demikian pula dengan harga -822 miliVolt, juga merupakan Eo


baja  pada reference Ag/AgCl.

 Demikian pula dengan harga -916 miliVolt, juga merupakan Eo


baja  pada reference Cu/CuSO4.

 Dari nilai potensial di atas, maka selanjutnya dibuat suatu


ketetapan:
Kriteria menurut Standar
16

 Untuk lingkungan air, digunakan standar NORSOK M-CR-


503 yaitu sebesar -800 s/d -1050 mV vs Ag/AgCl.
 NACE SP0169 menetapkan kriteria proteksi katodik untuk
baja dan cast iron adalah antara -850 mV s/d -1000 mV
vs Cu/CuSO4 untuk perlindungan korosi di lingkungan
tanah.
 DNV-RP-B401 menetapkan kriteria proteksi katodik untuk
baja karbon dan baja paduan adalah antara -800mV s/d
-1050 mV vs Ag/AgCl untuk lingkungan air
17

 Pengendalian korosi dengan perubahan potensial logam


dibagi dalam 2 metode :
 (1) Sistem Proteksi Katodik

 (2) Sistem Proteksi Anodik.

 Untuk sistem proteksi katodik adalah pengendalian logam


agar berada pada potensial imun/ kebal namun tidak boleh
melampaui -1050 mV karena akan merusak lapisan pelindung
di permukaan logam  penggetasan hidrogen
18

 Yang dimaksud dengan penggetasan hidrogen adalah adanya


sejumlah ion hidrogen yang masuk ke dalam logam baja.
 Jika baja bermuatan negatif yang disebabkan banjirnya ion,
maka permukaan baja akan menarik ion H+ dari lingkungan.
 Ion H+ akan masuk ke dalam baja dan bereaksi
2H+ + 2e-  H2
 Baja akan keropos dan rentan untuk retak (loss of ductility and
causing crack)
Sistem Proteksi Katodik
19

 Prinsip kerja sistem ini adalah mengkondisikan agar struktur


yang akan dilindungi berperan sebagai katoda agar
terproteksi.
 Untuk itu perlu ada “sumber elektron” lain yang berperan
sebagai anoda yang memberikan elektronnya ke katoda
(struktur).
 Dengan cara ini maka struktur akan dibanjiri oleh elektron
yang akan memproteksi struktur, karena elektron membentuk
reaksi katodik.
20

 Sesuai proses elektrokimia alami, anoda mengalirkan electron


menuju katoda
21

 Dalam rangka mencegah elektron keluar dari logam, sekaligus


membanjiri logam tersebut dengan elektron, maka proses
perlindungan korosi yang dapat dipilih adalah

 Sistem Proteksi Katodik Anoda Tumbal (Sacrificial Anode)


 Sistem Proteksi Katodik Arus Paksa (Impressed Current)
22

 Caranya adalah dengan membalik arah electron, sehingga


electron tidak mengalir keluar, tetapi ditahan untuk tetap
pada anoda.
23
Sistem Proteksi Katodik Anoda Tumbal
(Sacrificial Anode)
24

 Prinsip dari SACP adalah memasangkan struktur dengan logam


lain yag lebih reaktif (menurut deret EMF), sehingga struktur
berubah menjadi katoda, dan logam yang ditambahkan
menjadi anoda (aktif terkorosi)
25

 Anoda bisa dipilih dari logam yang potensialnya lebih rendah


dari struktur sehingga bisa mengalirkan elektronnya ke katoda
tanpa bantuan energi dari luar. Bahan anoda untuk sistem ini
adalah Seng, atau Aluminium atau Magnesium
Skema Sistem Proteksi Anoda Tumbal
26
27

 Oleh karena sifat anoda korban yang berfungsi sebagai


pengganti baja dalam hal proses korosinya, maka untuk
keperluan desain SACP, maka ada hal-hal yang harus
diperhitungkan dengan tepat, antara lain:
 Umur desain sistem yang dilindungi
 Jenis lingkungan/ elektrolit dimana baja diletakkan (berkaitan dengan
tahanan tanah)
 jumlah anoda yang dibutuhkan (jumlah terpasang dan jumlah total yang
dibutuhkan)
 sifat dari anoda yang digunakan (massa anoda, ukuran, laju
pengausan, dsb)
Sistem Sistem Proteksi Katodik Arus Paksa
(Impresses Current)
28

 Untuk menghindari keadaan dimana arus yang mengalir


terbatas, sedangkan luasan logam yang dilindungi sangat
besar, maka pilihan Sistem Proteksi Katodik Arus Paksa
(Impressed Current) bisa digunakan.

 Anoda yang dipilih adalah material lain yang potensialnya


lebih tinggi dari katoda (struktur), dan diperlukan bantuan
energi dari luar berupa arus listrik agar struktur yang
diproteksi tetap dibanjiri elektron
29

 Bahan anoda yang digunakan adalah paduan timbal, titanium


lapis platina, niobium lapis platina, tantalum lapis platina,
grafit dll
 Sekalipun ICCP menggunakan sumber listrik permanen (DC
power), namun anoda di sini tetap dibutuhkan untuk menutup
sirkuit.
 Anoda yang dipakai adalah anoda yang secara teori tidak
termakan/ teroksidasi (boleh teroksidasi dalam laju yang
sangat lambat).
 Anoda ini disebut dengan anoda dummy
Skema Sistem Proteksi Arus Paksa
30
Choices
31

 Sebelum mengaplikasikan cathodic protection, beberapa


pertanyaan yang mungkin muncul
 Manakah yang dipilih antara anoda tumbal dan arus
paksa?
 Berapa arus yang dibutuhkan untuk mengimbangi aliran
elektron karena korosi
 Apa saja yang harus dilakukan berkenaan desain cathodic
protection?
 Bagaimana konfigurasi sistem proteksi yang maksimal?
32

 Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, hal-hal


yang harus dianalisa:
 Uji korosi lingkungan yang akan didesain CP-nya, mis: uji
resistivitas tanah, survey potensial
 Jenis logam yang akan diproteksi, dan apakah logam
tersebut terinsulasi atau tidak
 Dimensi/ ukuran logam yang akan diproteksi

 Jika sebelumnya telah terdapat sistem proteksi katodik,


bagaimana kesesuaian desain dan lingkungannya sekarang
COMPARISON OF CP SYSTEM CHARACTERISTICS
33

Galvanic (sacrificial anode) Rectifier (impressed current)


No External Power required External Power Required
Fixed driving voltage Adjustable Voltage
Fixed Current Adjustable Current
Limited Current (10 to 50 mA typical) Unlimited Current (10 mA to 100 A typical)

Usually used in lower resistivity Can be Used in almost Any


Electrolytes -> harus konduktif Resistivity Environment
Usually used with small or Can be Used on Any Size Structure
very well coated structures
Low $/Unit Cost High $/Unit Cost
High $/m2. of Metal Protected Low $/m2. of Metal Protected
Low Maintenance Higher Maintenance
Does NOT cause Stray Current Corrosion Stray DC Currents Can be Generated
KEBUTUHAN ARUS
34

 Agar logam yang dilindungi bisa dibanjiri elektron, maka


desain cathodic protection harus menyerap arus dari logam.

 Penyerapan arus dan pengeluaran elektron harus berimbang,


sehingga kebutuhan arus untuk mengimbanginya harus
ditentukan terlebih dahulu.
Hal-hal yang menjadi pertimbangan dalam
menganalisa kebutuhan arus
35

 Total surface area yang kontak dengan elektrolit


 Dielectric properties coating yang sudah ada.
 Faktor yang bisa merusak coating selama proses install.
 Umur protective coating.
 Percentage coverage yang diharapkan dari protective
coating.
 Current density sekitar untuk cathodic protection logam pada
lingkungan tersebut.
36

 Pada akhirnya, arus yang


dibutuhkan tergantung dari
perhitungan luasan logam
yang akan dilindungi dikalikan
dengan rapat arus “estimasi
terbaik” untuk lingkungan
tersebut
Survey Potensial
37

 Potensial yang diukur adalah beda potensial antara pipa


dengan tanah.
 Biasanya menggunakan CSE (CuSO4) untuk tanah
 Untuk lingkungan air laut, splash zone dan pantai, digunakan
reference electrode Ag/AgCl
38
WENNER FOUR PIN RESISTIVITY MEASUREMENT
(ASTM G57-58)
39

 Tujuan: mengetahui resistivity elektrolit  tanah


 Resistivity tanah berpengaruh terhadap kemampuan hantar arus
yang akan “dikirim” ke struktur yang dilindungi.

Metode :
 Memasang 4 pin dengan jarak yang sama ke dalam tanah,

kemudian diberikan arus dan dibaca output potentialnya


 Kedalaman tanah yang ingin diketahui resistivity-nya diwakili

oleh jarak antar pin


40

 Konfigurasi 4 pin

 Dua pin terluar adalah untuk mengalirkan arus (input).


Sedangkan 2 pin yang posisinya di dalam akan mengirimkan
output potential ke avometer (membaca potensial)
41
42

 Tahanan tanah (resistivity of soil) dihitung dengan


menggunakan persamaan:
r = 2pSR
dimana
S = jarak antar pin (cm)
R = tahanan yang diperoleh dari perhitungan
R = V/I (ohm)
 Kedalaman pin (electrode) tidak boleh melebihi nilai D/20
43

 Apabila pengambilan data dilakukan di beberapa tempat,


maka harga resistivity akhir adalah harga rata-rata semua
titik
 Jika spacing (S) diukur dalam satuan feet
r = 191,5 SR
METODE ANODA KORBAN
(SACRIFICIAL ANODE METHOD)
44

 Menggunakan prinsip sel galvanik


 Struktur yang dilindungi  Katoda
 Logam yang dikorbankan  Anoda
 Dibutuhkan beda potensial antara Anoda dan Katoda
 Apabila beda potensial Anoda & Katoda :
 Kecil  Efek proteksi Kurang
 Besar  Anoda cepat habis
 Diperlukan pemilihan anoda yang tepat
45

 Dipertimbangkan jarak penempatan anoda satu dengan yang


lain  efek Throwing power

 Parameter pemilihan anoda yang sangat dipertimbangkan


adalah :
 Kapasitas
 Pengausan (wastage)
 Umur proteksi
Kebutuhan Arus Proteksi (Current Rating)
46

 Baja dalam air laut


 Telanjang : 100 – 110 mA/m2
 Dengan lapis lindung : 20 – 30 mA/m2
 Baja dalam tanah
 Telanjang : 20 – 30 mA/m2
 Dengan lapis lindung : 4 – 10 mA/m2
Perhitungan Umur Anoda
47

 Utilization factor -> 85%


48
Contoh :
49

 32 lb anoda magnesium memproduksi 0,1 A pada effisiensi arus 50%,


sedangkan 30 pounds anoda seng memproduksi 0,1 Amp pada eff. arus
90%. Bandingkan umur kedua anoda tersebut.

Solusi :
 Umur Mg = 0,116 x 32 x 0,50 x 0,85 / 0,1 = 15,8 tahun
 Umur Zn = 0,0424 x 30 x 0,90 x 0,85 / 0,1 = 9,7 tahun
Perbandingan Anoda Mg dan Zn
50
51
Ministry of Defense, Defense Standard 02-704 (NES 704)
52
53
54
Backfill
55

 Pemasangan anoda korban dalam tanah diperlukan


penambahan backfill (pembungkus). Mengapa?
 Kondisi tanah selalu berubah, bisa menyebabkan laju
konsumsi anoda korban berubah-ubah juga (adanya
backfill dapat menciptakan local uniform environment)
 Adanya phosphate, carbonate, bicarbonate, didalam tanah
menyebabkan terbentuknya lapisan film pasif pada anoda
 menurunkan efisiensi pemberian arus
56

 Backfill membantu penyerapan moisture sehingga


disekitar anoda selalu basah
 Backfill harus memiliki tahanan yang rendah (250
ohm.cm) sehingga aliran arus dari anoda menjadi lancar
dan homogen

Backfill dibuat dari campuran Gypsum (CaSO4) dan


Bentonit (Clay)
57
58
Anoda Korban
59
60
61
62

CONTOH DESAIN SACRIFICIAL


ANODE
63

 Sebuah anjungan pengeboran dari bahan baja tak berlapis,


ditengah laut diproteksi dengan anoda korban yang didesain
untuk umur 10 tahun.
 Bentuk anoda adalah setengah silinder berdiameter 100 mm
dan panjang 400 mm. (Abaikan sisi belakang anoda)
a. Pilih anoda yang sesuai
b. Hitung jumlah anoda minimum yang memenuhi
persyaratan pada awal proteksi (desain 0 tahun)
c. Berapa jumlah anoda total untuk kebutuhan proteksi
struktur selama 10 tahun.
64

Data‐data :
 Luas permukaan struktur kaki yang basah 2000 m
2

 Luas permukaan struktur penyilang yang basah 500 m2

 Arus yang dibutuhkan untuk baja tak berlapis (uncoated) di air


laut : 110 mA/m2
65
66

Solusi : Misalnya dipilih anoda Seng


 Luas struktur = SA = 2500 (m2)
 Arus spesifik yang dibutuhkan = CD = 110 (mA/m2)
 Total arus yg dibutuhkan = 2500 x 110 mA = SA x CD = 275 (A)
 Bila keluaran arus anoda seng 6,5 A/m2 maka total luas anoda
untuk memasok 275 A = 275A/6,5 A/m2 = 42,3 m2
 Bila luas sebuah anoda = pdl / 2 = p (0,05m).(0,4m) = 0,063 m2
 Maka jumlah anoda minimum 0 tahun = 42,3m2/0,063m2 = 673
buah
Ministry of Defense, Defense Standard 02-704 (NES 704)
67
68

 Waktu disain = 10 (years)


 Arus total selama waktu disain = 275(A)x10y = 2750 (A.y)
 Laju pengausan vol seng = 1,518 x 10‐3 (m3/A.y)
 Total volume selama waktu disain = 2750 A.y x 1,518 x 10-3
m3/A.y = 4,1745 m3
 Volume sebuah anoda = p.r2.l/2 = p (0,05)2.(0,4)/2
= 0,00157 m3
 Jumlah anoda untuk proteksi selama 10 tahun = (4,1745
m3)/(0,00157 m3) = 2657 buah
69

Misalnya dipilih anoda Aluminium


 Luas struktur = 2500 (m2)

 Arus spesifik yang dibutuhkan = 110 (mA/m2)

 Total arus yg dibutuhkan = 2500 x 110 mA = 275 (A)

 Bila keluaran arus anoda aluminium 6,5 A/m2 maka total luas
anoda untuk memasok 275 A = 275/6,5 m2 = 42,3 m2
 Bila luas sebuah anoda = pdl/2 = p (0,05) .(0,4) = 0,063 m2
 Maka jumlah anoda minimum 0 tahun = 42,3/0,063 = 673
buah
70

 Waktu disain = 10 (year)


 Arus total selama waktu disain = 2750 (A.y)
 Laju pengausan vol aluminium = 1,18 x 10‐3 (m3/A.y)
 Total volume selama waktu disain = 2750 A.th x 1,18 x 10‐3
m3/A.th = 3,245 m3
 Volume sebuah anoda = p.r2.l/2 = p(0,05)2.(0,4)/2
= 0,00157 m3
 Jumlah anoda untuk proteksi selama 10 tahun
= (3,245)/(0,00157) = 2067 buah
Contoh pemakaian Proteksi Katodik Anoda Korban pada
pipeline dalam tanah
71

Problem :
 Ukuran pipa :  18” x 0,375” x 60 km
 Lapis Lindung : pita polietilen, overlap 5 cm lulus uji holiday
detector.
 Kondisi tanah : persawahan
 Umur proteksi : 20 tahun
 Resistivitas tanah ζ = 2000 Ω.cm
 Buatlah disain sistem proteksi katodik dg anoda korban (berat
dan ukuran anoda, jumlah anoda, posisi pemasangan, jarak
antar anoda, cara pemasangan,dll)
72

Solusi
 Jenis Anoda : Mg tipe potensial 1500 mV dengan backfill 
dasar pemilihan resistivity tanah 2000 ohm.cm.
 Asumsi lapis lindung baik, cacat 5 %.

 Kebutuhan arus proteksi untuk kondisi dilapisi polietilen : 10


mA/m2, bila bare (telanjang) 30 mA/m2
 Umur proteksi  standard Pertamina = 20 tahun
73

Menghitung kebutuhan arus proteksi


 Luas permukaan total = π.D.L = π.18.(0,0254) m x 60.000 m
= 86180 m2
 Kebutuhan arus proteksi total (I) = 86180 m2 x 4 mA/m2
= 344721 mA = 344,721 Ampere
Type, berat dan jumlah Anoda Mg.
 Arus keluaran anoda Mg = 10.8 A/m2
344,721 A
 Maka Luas anoda yang dibutuhkan =  31,919 m 2

10,8 A / m 2
74

Untuk menentukan ukuran anoda


 tahanan tanah < 1500 Ω.cm = 25 kg
1500 – 2500 Ω.cm = 15 kg
> 2500 Ω.cm = 8 kg
 Dipilih : 15 kg karena tahanan tanah = 2000 Ω.cm
 tepatnya 14,5 kg (yang ada dipasaran)
 Dipilih anoda Mg 32 lb
 Luas permukaan = 2(A x C) + (B x C) + (A x B)
 = 2(127 x 533) + (127 x 533) + 2(127 x 127)
 = 235331 mm2 Atau 0.235331 m2
 Maka Jumlah anoda yang dibutuhkan =
31,919m 2
 135,633 buah
0.235331m 2 / buah
 Atau 136 buah
76

 Waktu disain = 20 (years)


 Arus total selama waktu disain = 344,721(A) x 20y = 6894,41 (A.y)
 Laju pengausan vol Magnesium = 2,296 x 10‐3 (m3/A.y)
 Total volume selama waktu disain = 6894,41 A.y x 2,296 x 10-3 m3/A.y = 15,83
m3
 Volume sebuah anoda = p x l x t = 533 x 127 x 127 = 8596757 mm3
 = 0,008597 m3
15,83m 3
 Jumlah anoda untuk proteksi selama 10 tahun = 3
1841,34buah
0.008597m / buah
 = 1842 buah
 Jika panjang pipa 60000 m, maka jarak tiap anoda = 60000/136 = 441,176 m
77
78
79

Anda mungkin juga menyukai