Anda di halaman 1dari 9

Hasil Diskusi dengan Pak Ucup

1. Dari semua line, tahapan proses yang berbeda hanya di Line E.


Perbedaan tersebut terjadi sebagai bentuk respon klaim dari AHM
perihal adanya temuan pitting pada benda kerja:

• Pitting merupakan tipe korosi yang hampir mustahil untuk bisa dilihat
ketika masuk tahapan Final Inspection karena secara kasat mata tidak
akan bisa terlihat jelas, kecuali dengan menggunakan mikroskop SEM.

• Karakteristik utama dari pitting adalah berawal dari pinhole yang


terbentuk sangat kecil, namun jejaknya mampu menembus hingga
permukaan benda kerja.

• Terjadinya pitting diawali oleh permukaan benda kerja yang tidak


bersih. Indikasi zat pengotor yang dapat mengotori permukaan benda
kerja dapat dianalisa dengan mengetahui terlebih dahulu perihal
treatment yang diberikan pada benda kerja sebelum melalui
electroplating. Dalam hal ini, treatment terakhir yang diberikan pada
fork pipe sebelum plating adalah proses CLG yang dilakukan dengan
bantuan coolant yang merupakan water-based.

• Pada hakikatnya, kondisi permukaan benda kerja setelah CLG sudah


cukup bersih untuk bisa langsung segera diberikan treatment
electroplating. Namun, terdapat waktu tunggu yang cukup lama yang
di alami benda kerja setelah CLG untuk menuju electroplating, mulai
dari 1 jam hingga 1 shift. Selama jeda tersebut, benda kerja berpotensi
dikotori oleh debu yang dihasilkan dari proses CLG tersebut maupun
dari lingkungan eksternal diluar proses CLG. Semakin lama debu
tersebut menempel pada permukaan, maka akan timbul kerak yang
susah dibersihkan. Dengan kondisi seperti itu, pada akhirnya
diperlukan proses pre treatment.

• Tahapan proses pretreatment yang diberikan juga harus


menyesuaikan jenis pengotor yang ada di permukaan benda kerja.
Pada prinsipnya, jika benda kerja sebelumnya melalui treatment
berupa welding, yang notabene akan sangat berpotensi menimbulkan
kerak yang susah dibersihkan, maka diperlukan lebih banyak variasi
jenis pretreatment. Dari setiap proses electroplating, pretreatment
yang paling superior adalah electrocleaning. Rangkaian proses
electrocleaning terdapat 4 macam:

1. Single Anode Electrocleaning


2. Double Anode Electrocleaning
3. Single Cathode Electrocleaning
4. Gabungan Cathode-Anode Electrocleaning

*Cathode electrocleaning yang diaplikasikan secara tunggal hanya


dapat efektif untuk pembersihan benda kerja yang berbasis stainless
steel. Sehingga dalam hal ini tidak dapat menjadi opsi.

Proses tunggal Anode diaplikasikan dalam larutan yang bersifat basa,


sedangkan Cathode dalam larutan asam. Pada prinsipnya, proses
pembersihan yang dilakukan pada suasana asam akan lebih superior
karena gas yang dihasilkan pada katoda akan lebih banyak daripada
ketika pada suasana basa. Gas tersebut yang berfungsi sebagai
scrubber yang menyikat semua jenis kotoran. Namun jika sistemnya
asam, pergerakan arus listrik mengarah ke benda kerja sehingga
partikel-partikel logam yang terkandung dalam tangki berpotensi akan
tertarik dan menimbulkan smut pada permukaan benda kerja sehingga
permukaan menjadi kasar (kondisi ini dapat di minimalisir dengan
mengatur cycle time, arus, dan konsentrasi bahan kimianya yang
berkaitan satu sama lain), yang pada akhirnya akan mengurangi
adhesi dari plating. Oleh sebab itu, dengan dikombinasikan dengan
proses Anode yang bersifat basa, efek samping tersebut akan jauh
lebih diminimalisir, di samping itu juga tingkat kebersihan permukaan
akan lebih tinggi.

Pada proses Double Anode: Anode-Degreasing-Anode. Jenis bahan


kimia yang dipakai di degreasing dan anode adalah sama, namun
pada tangki proses anode electrocleaning di berikan pelat mild steel
dan arus listrik DC. Proses ini yang diterapkan di Line E untuk
mengatasi temuan pitting.

Rule of Thumb:

1. Jika sebelum plating diberikan treatment welding → Kombinasi


2. Jika saat dengan Anode saja masih timbul pitting → Double Anode
atau Kombinasi
3. Jika sebelum plating sudah di CLG → Single Anode sudah cukup

2. Latar belakang terkait urutan proses plating Nickel Hard Chrome: Semi
Bright Nickel – Bright Nickel – Hard Chrome:
• Semi Bright adalah lapisan nickel yang berfungsi sebagai anti karat.
Secara visual, permukaan benda kerja akan terlihat buram serta
kontur lapisan yang terbentuk ketika dilihat dengan Mikroskop adalah
sebagai berikut:

(Tampak Samping)
Karakter kontur lapisan yang terbentuk seperti itu dipengaruhi oleh
zat-zat aditif yang diberikan dalam tangki. Chemical yang ada dalam
dalam tangki, seperti: Nikel Sulfat, Nikel Klorida, dan Asam Borat
adalah chemical utama yang sama-sama terkandung dalam tangki
Semi Bright maupun tangki Bright.

• Bright adalah lapisan nickel yang berfungsi sebagai pencerah /


dekoratif. Kontur lapisan yang terbentuk:

(Tampak Samping)
(Tampak Depan)
Fungsi 3 Chemical tersebut (Berdasarkan Aturan Watts Solution):
1. NiSO4 = Sumber utama penghasil ion Nikel dalam larutan tangki
selain Nikel Anode, Konsentrasinya sebanding dengan current
density
2. NiCl2 =
Keuntungan (Diberikan sesuai ketentuan takaran):
➢ Meningkatkan proses oksidasi dari Nikel Anode
➢ Meningkatkan konduktivitas larutan
➢ Meningkatkan keseragaman distribusi ketebalan plating
(Throwing Power)

Kerugian (Konsentrasi klorida berlebihan):

➢ Meningkatkan korosivitas larutan


➢ Meningkatkan internal stress dari plating akibat gas hydrogen
yang dihasilkan pada katoda terikat ke permukaan dan
melakukan penetrasi sehingga menimbulkan crack yang dalam
3. H3BO3 = Buffer / Menstabilkan pH
➢ Ketika proses plating berlangsung, pH larutan dan konsentrasi
ion nikel perlahan meningkat akibat efisiensi arus di katoda yang
secara umum lebih rendah daripada efisiensi arus di anoda

Keterangan:

✓ Definisi Cathode Current Efficiency = Persentase dari arus yang


mendepositkan nikel di katode terhadap total arus yang diaplikasikan
✓ Definisi Anode Current Efficiency = Persentase dari arus yang
memproduksi ion nikel di anoda terhadap total arus
Rule of Thumb:

✓ Rentang cathode current efficiency = 90%-97%


Keduanya juga ditambahkan zat aditif yang bernama NPA yang
berfungsi sebagai Anti-Pitting Agent / Wetting Agent / Surfactan untuk
mengantisipasi korosi pitting dengan cara:
1. Mengurangi tegangan permukaan sehingga gelembung udara dan
hydrogen tidak terpenetrasi ke permukaan benda kerja
2. Mencegah penetrasi hydrogen ke dalam permukaan benda kerja yang
menyebabkan penurunan kekuatan tarik dan elastisitas

• Hard Chrome adalah lapisan akhir yang berfungsi untuk meningkatkan


resistensi terhadap Korosi, Aus, Abrasi, dan Panas. Penampakan dari
lapisan yang dapat terbentuk:

Visualisasi Lapisan Hard Chrome yang Diinginkan (Terdiri dari Agregasi Microcrack) – SEM

Visualisasi Lapisan Hard Chrome yang Diinginkan (Terdiri dari Agregasi Microcrack) – Kasat Mata

Karakteristik yang dianggap optimal adalah semakin banyak terbentuk


crack-crack kecil / microcrack akan semakin baik (seperti Gbr di atas).

Karakteristik yang dianggap NG adalah crack yang terbentuk sedikit


dan berukuran makro:

Visualisasi Lapisan Hard Chrome yang Tidak Diinginkan

Diperlukannya banyak microcrack tersebut berkaitan langsung dengan


fungsi kerja dari fork pipe. Dalam shock absorber, pergerakan fork
pipe terhubung langsung dengan oil seal. Gesekan antara fork pipe
dan oil seal akan lebih lancar ketika permukaan fork pipe dapat
terlapisi oleh minyak secara menyeluruh dan keberadaan minyak
dapat tahan lama.

Dengan terbentuknya banyak microcrack pada lapisan plating, ketika


permukaan dilapisi oleh minyak berupa kerosin maka microcrack
tersebut dapat menyimpan minyak.

3. Pembahasan terkait potensi Plating Peel Off yang disebabkan oleh


fenomena Bipolar dan Stray Current
• Bipolar

Level cairan

Anode
Guide

Definisi:

- Fenomena Induksi Elektrostatis yang terjadi ketika 2 benda


kerja yang muatannya sama saling bersentuhan
Potensi kesalahan yang mengakibatkan terjadinya fenomena
bipolar:

1. Masking Tengah tidak terpasang dengan benar


2. Cathode Spring tidak dapat menahan benda kerja selama 1
siklus proses penuh
3. Fork pipe bagian bawah tidak rata

Pembahasan:

- Poin pertama dapat menyebabkan fork pipe atas dan bawah


bersentuhan langsung
- Poin kedua dapat menyebabkan forkpipe jatuh sehingga
meningkatkan kemungkinan adanya kontak langsung antara fork
pipe jatuh dengan yang ada di jig
- Poin ketiga dapat meningkatkan kemungkinan forkpipe untuk
jatuh, selain terplatingnya area lower.
- Temuan korosi bisa dikatakan bahwa itu disebabkan oleh
fenomena bipolar apabila area yang terkorosi hanya pada satu
sisi saja. Jika area yang terkorosi terdapat di banyak spot atau
terjadi di berbagai sisi, maka bukan disebabkan oleh bipolar.

• Stray Current
Definisi:
- Terjadinya percabangan arah arus listrik akibat keberadaan
benda logam lain yang berpotensi bermuatan ion negative / positif
ketika tercelup dalam larutan elektrolit ber arus listrik

- Fenomena ini cenderung terjadi apabila bahan dasar tangki yang


digunakan juga berupa logam besi

Pada proses actual, bahan dasar tangki yang digunakan adalah


Plastik Polypropylene

4. Pembahasan terkait Detil Proses


• Pre-Treatment: Degreasing → Anodic Electrocleaning → Acid
Activate
• Sirkulasi degreasing dan Electrocleaning menuju Oil Skimmer
• Proses actual pada degreasing sudah menerapkan suhu rendah:
➔ Standard: 30-50oC
➔ Aktual Check Sheet Parameter Produksi: 30 – 42oC
➔ Rentang suhu yang ditetapkan sebagai suhu ideal: 30 – 34oC
➔ Pelarut yang digunakan adalah Air PAM
➔ Perbedaan utama bahan kimia yang berfungsi sebagai
pendispersi kontaminan minyak adalah perubahan dari NaOH
menjadi KOH.
Walaupun keduanya dapat menjalankan fungsi yang sama dalam
proses degreasing: water softening, pH control, alkalinity builder,
dan agen saponifikasi (mengubah lemak jadi sabun), namun
dalam hal karakteristik senyawa pembentuknya adalah berbeda,
berikut fungsi yang spesifik dimiliki oleh masing-masing:

1. KOH = Digunakan sebagai elektrolit dalam baterai alkalin


2. NaOH = Digunakan dalam water purification

Kelebihan KOH sebagai bahan utama dalam degreasing untuk


proses electroplating = KOH lebih konduktif dari NaOH

• Sedangkan pada electrocleaning masih pada suhu tinggi:


➔ Standard:
• Tujuan Acid Activate:
1. Menghilangkan sisa lapisan alkalin serta menurunkan pH benda
kerja
2. Membentuk pori-pori mikro pada permukaan benda kerja sehingga
proses plating dapat mengalami adhesi yang baik (konsepnya
sama seperti microcrack pada lapisan plating hard chrome)

IDEAL & PROCESS OPTIONS


a

Anda mungkin juga menyukai