Anda di halaman 1dari 4

Nama: Gian Varian Setyadi

NPM: 1706070936
UTS Pencegahan Pencemaran

SOAL 1
1. Jelaskan yang dimaksud dengan Produksi Bersih dan Pencegahan Pencemaran.
Bagaimana keterkaitan antara keduanya?
Jawab:
Upaya untuk mencegah terjadinya pencemaran dalam perencanaan
pembangunan suatu industri dapat dilakukan seperti yang diterapkan pada salah satu
strategi pencegahan pencemaran, yaitu produksi bersih. Produksi bersih merupakan
suatu strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif dan terpadu yang perlu
diterapkan secara terus-menerus pada proses produksi dan daur hidup produk dengan
tujuan untuk mengurangi risiko terhadap kelangsungan hidup manusia maupun
lingkungan.
Fokus utamanya adalah pada proses dan pengurangan kerugian yang ditimbulkan
ketika terjadi kasus pencemaran lingkungan akibat limbah industri, selaras dengan tujuan
industri, yaitu meminimalkan input (sumber daya seperti tenaga kerja, bahan, modal, dan
energi) sekaligus memaksimalkan output (produk akhir yang akan dijual untuk
meningkatkan pendapatan perusahaan).

2. Jelaskan mengapa Produksi Bersih bisa meningkatkan efisiensi produksi dan


mengurangi biaya pentaatan hukum.
Jawab:
Produksi bersih secara umum terdiri atas 2 metode penanganan, yaitu reduksi
pada sumbernya dan pemanfaatan kembali limbah. Salah satu langkah dalam
mereduksi sumber pencemaran adalah mensubstitusi bahan baku, yaitu mengganti
bahan baku utama dan sekunder yang lebih baik dalam hal biaya, efisiensi produksi,
atau berkurangnya bahaya kesehatan dan keamanan terkait. Dengan meningkatkan
efisiensi produksi, maka dapat mengurangi konsumsi yang tidak perlu.
Selain faktor substitusi, terdapat juga faktor operasi. Dalam hal ini, industri perlu
melakukan proses optimasi. Proses optimasi melibatkan rasionalisasi urutan proses,
menggabungkan atau memodifikasi proses operasional untuk menghemat material
dan sumber daya energi dan waktu, dan meningkatkan efisiensi proses produksi.
Hukum yang tertulis pada Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 1990 tentang
Pengendalian Pencemaran Air, dikatakan bahwa pengendalian pencemaran air
merupakan kegiatan yang salah satunya mencakup pengawasan terhadap penataan
peraturan pengendalian pencemaran air, termasuk penataan mutu limbah cair, serta
penegakan hukumnya. Dengan menerapkan produksi bersih, maka industri sudah
mentaati penataan mutu limbah yang telah ditetapkan sehingga biaya pentaatan
hukum berkurang.

3. Dikenal ungkapan “From Cradle to Grave” dan “FROM CRADLE to CRADLE”.


a. Apa makna dan beda kedua ungkapan tersebut ?
b. Beri contoh.
Jawab:
A. From Cradle to Grave, berarti melakukan tindakan evaluasi terhadap dampak
lingkungan yang diciptakan oleh produk atau aktivitas perusahaan dari awal
siklus hidupnya hingga akhir hidupnya atau pembuangannya. Dalam hal ini
berarti produk samping ataupun limbah tak terpakai yang dihasilkan dari proses
produksi hanya akan melalui proses pembuangan saja.
From Cradle to Cradle, berarti menentukan strategi berkelanjutan yang meniru
siklus regeneratif alam di mana limbah digunakan kembali, yaitu dengan cara
menjadikan limbah yang dihasilkan menjadi bahan untuk daur hidup produksi
produk lain ataupun dilalui proses daur ulang sehingga dapat dimanfaatkan
kembali untuk unit operasi produksi tertentu.
B. Contoh cradle to grave: Pengelolaan limbah B3 mulai dari dihasilkan, digunakan,
disimpan, dikelola, sampai dibuang atau ditimbun.
Contoh cradle to cradle: Plastik casing komputer didaur ulang menjadi cangkir
minuman kemudian didaur kembali menjadi kantong plastik dan terakhir betul-betul
menjadi sampah.

SOAL 2
1. Pengelolaan limbah dalam industri / kegiatan lain sudah sering didengungkan, tapi
pelaksanaan belum berjalan dengan baik karena adanya beberapa kendala. Sebut dan
jelaskan secara singkat paling sedikit 3 kendala/kesulitan tersebut.
Jawab:
 Pengolahan limbah cair, padat, atau gas memiliki risiko pindahnya polutan dari satu
media ke media lingkungan lainnya, dimana dapat menimbulkan masalah lingkungan
yang sama gawatnya, atau berakhir sebagai sumber pencemar secara tak langsung
pada media yang sarna.
 Walaupun tidak setinggi biaya pemulihan kerusakan lingkungan, pengolahan limbah
memerlukan biaya tambahan pada proses produksi, sehingga biaya per satuan produk
naik.
 Pengembangan teknologi pengolahan limbah tidak mendorong upaya ke arah
pengurangan limbah pada sumbernya serta kurang menjanjikan pemanfaatan limbah
lebih jauh. Teknologi pengolahan limbah yang ada saat ini dapat gagal berfungsi atau
sangat berfluktuasi dalam efisiensinya.
 Tidak tentunya kapasitas daya dukung lingkungan karena dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti sumber daya alam, sosial-budaya, sosial-ekonomi,
perekonomian, dan teknologi.
 Perlunya upaya perbaikan kondisi lingkungan yang rusak dan tercemar pada
pendekatan daya dukung lingkungan dimana upaya ini akan membutuhkan biaya yang
sangat tinggi.

2. Menurut pendapat Anda konsep minimisasi limbah apakah mutlak perlu dilakukan
dalam berbagai kegiatan? Jelaskan jawab Anda.
Jawab:
Konsep zero waste diartikan sebagai konsep untuk mengupayakan agar suatu
kegiatan itu menghasilkan limbah dalam jumlah yang sekecil-kecilnya, bahkan kalau
bisa, tidak menghasilkan limbah sama sekali. Upaya ini disebut sebagai minimisasi
limbah. Oleh sebab itu, minimisasi limbah secara mutlak perlu dilakukan dalam
berbagai kegiatan agar proses kegiatan yang dilakukan dapat secara optimal
menghasilkan produk yang memiliki probabilitas nilai tambah lebih baik.
SOAL 3
1. Ada beberapa hal penting dalam pemilihan proses pengelolaan limbah, karena
kemungkinan timbulnya masalah baru. Sebut dan jelaskan 4 masalah yang Anda
anggap penting yang mungkin timbul baik dalam :
a) pengelolaan limbah pada umumnya
b) pengolahan limbah pada umumnya maupun dalam prosesnya.
Jawab:
a. pengelolaan limbah pada umumnya berarti pengelolaan pada limbah yang sudah
terbentuk. Berikut kendala yang dimiliki oleh strategi pengelolaan ini:
 limbah tetap terbentuk
 hanya mengubah bentuk limbah
 meningkatkan biaya produksi
 upaya perbaikan kerusakan tinggi
 umumnya cenderung melanggar peraturan
Masalah-masalah tersebut memiliki kemungkinan akan muncul pada strategi
pengelolaan limbah end of pipe treatment.
b.
 Pengolahan limbah cair, padat, atau gas memiliki risiko pindahnya polutan dari
satu media ke media lingkungan lainnya, dimana dapat menimbulkan masalah
lingkungan yang sama gawatnya, atau berakhir sebagai sumber pencemar
secara tak langsung pada media yang sarna.
 Tidak tentunya kapasitas daya dukung lingkungan karena dapat dipengaruhi
oleh beberapa faktor seperti sumber daya alam, sosial-budaya, sosial-
ekonomi, perekonomian, dan teknologi.
 Pengembangan teknologi pengolahan limbah tidak mendorong upaya ke arah
pengurangan limbah pada sumbernya serta kurang menjanjikan pemanfaatan
limbah lebih jauh. Teknologi pengolahan limbah yang ada saat ini dapat gagal
berfungsi atau sangat berfluktuasi dalam efisiensinya.
 Perlunya upaya perbaikan kondisi lingkungan yang rusak dan tercemar pada
pendekatan daya dukung lingkungan dimana upaya ini akan membutuhkan
biaya yang sangat tinggi.
2. Kalau Anda diminta merancang proses pengolahan limbah, besaran dan kondisi apa
saja yang perlu Anda ketahui ? Sebut dan jelaskan paling sedikit 5 besaran/kondisi.
Jawab:
Karakteristik limbah yang perlu diketahui:
a) BOD (Biochemical Oxygen Demand) menggunakan
Analisis BOD menggunakan prinsip winkler, yaitu reaksi oksidasi zat organik dengan
oksigen yang terkandung dalam air oleh mikroorganisme. Analisis ini dilakukan untuk
mengetahui tingkat biodegradasi limbah cair.
b) COD (Chemical Oxygen Demand) menggunakan

Analisis COD dilakukan dengan prinsip Closed Reflux dengan melalui oksidasi oleh larutan
K2Cr2O7 dalam keadaan asam. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui penurunan
konsentrasi organik.
c) pH menggunakan SNI 06-6989 11-2004

Analisis nilai pH diukur dengan menggunakan Electrometric Method (pH meter) dengan
menggunakan alat Basic pH meter03771 Denver Instrument.
d) TSS menggunakan
Analisis TSS dengan menggunakan metode gravimetri. Analisis gravimetri adalah suatu
teknik analisis kuantitatif yang didasarkan pada pengukuran massa. Hal ini melalui
pengendapan, penyaringan, pencucian endapan, pengeringan dan penimbangan. Analisis
ini dilakukan untuk mengetahui jumlah padatan tersuspensi yang terlarut dalam air limbah.
e) Pb menggunakan

Analisa Pb menggunakan prinsip Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Prinsip analisis yang
dilakukan adalah dengan penambahan asam nitrat bertujuan untuk melarutkan analit logam
dan menghilangkan zatzat pengganggu yang terdapat dalam contoh uji dalam air dan air
limbah dengan bantuan pemanas listrik, kemudian diukur dengan SSA menggunakan gas
asetilen, C2H2

3. Apa makna atau kenapa dalam merancang kolam sedimentasi perlu diketahui
besaran :
a) Waktu detensi
b) Laju limpahan
c) Beban weir ?
Jawab:
a. pada pengolahan biologis semakin besar waktu detensi, semakin besar pula
kebutuhan lahan untuk kolam.
b. pemakaian air juga dapat diperkirakan laju limpahan air limbah yang ada di pabrik.
c.
4. Proses /operasi apa yang diperlukan untuk pengolahan air limbah :
a) dengan debit maupun kandungannya berfluktuasi.
b) Senyawa organik koloid nonbiodegradable
c) Senyawa organik biodebradable terlarut
d) limbah mengandung logam berat
e) limbah mengandung VOC.

5.

5.

Anda mungkin juga menyukai