ELEKTROPLATING
2019
I. JUDUL
II. TUJUAN
hasil pelapisan nikel pada besi secara lapis listrik (elektroplating) yang diperoleh.
A. Elektroplating
menggunakan bantuan arus listrik melalui suatu elektrolit dengan tujuan memindahkan
Prinsip kerja dasar pelapisan logam adalah penempatan ion-ion logam pelapis diatas
substrat yang akan dilapisi melalui metode elektrolisis yakni dengan adanya arus searah maka
senyawa kimia akan terurai dalam larutan elektrolit. Ion-ion positif akan bergerak ke katoda
dan ion-ion negatif akan bergerak menuju anoda sehingga terjadi pelapisan pada substrat atau
benda yang akan dilapisi. Anoda merupakan elektroda yang menghasilkan elektron
sedangkan katoda adalah elektroda yang menerima elektron yang merupakan tempat
pengendapan pada saat elektroplating. Sebagai anoda digunakan platina karena bersifat inert
sedangkan katodanya merupakan substrat yang dipakai untuk membuat lapisan tipis,
misalnya jika ingin melapisi bahan dengan Cr maka larutan elektrolitnya asam kromat dan
Mn+ + ne M0
M0 Mn++ ne
Dalam operasi pelapisan, kondisi operasi penting untuk diperhatikan, karena kondisi
tersebut akan menentukan berhasil atau tidaknya proses pelapisan serta mutu lapisan yang
dihasilkan.
Makin tinggi rapat arus, makin tinggi kecepatan pelapisan dan memperkecil ukuran
benda kerja. Bila rapat arus terlalu tinggi maka lapisannya akan kasar dan nampak
hitam.
Sebaiknya arus yang digunakan adalah setabil karena dapat mempengaruhi mutu
c. Suhu Larutan
d. PH larutan
larutan dalam menghasilkan larutan yang baik. Larutan bersifat basa bila PHnya =
B. Larutan Elektrolit
Umumnya berupa larutan garam yang logamnya akan dilapiskan dan mudah larut.
Aktivitas ion logam ditentukan oleh konsentrasi garam logamnya, derajat disosiasi dan
a. Kenampakan (Appearance)
b. Keuletan (Ductility)
c. Kekerasan (Hardness)
a. Covering Power
b. Throwing Power
sama.
c. Levelling
Adalah kemampuan elektrolit untuk menghasilkan lapisan yang lebih tebal pada
lekukan.
-kertas gosok
-stopwatch
V. SKEMA KERJA
Perlakuan awal
Kotoran dihilangkan dg
detergen ,jika sulit diberi H2SO4
(Vo) (Vt)
Tembaga 4 Volt 5.38 Volt 15.143 g 15.146 g 0.003
Kuningan 4 Volt 5.38 Volt 14.202 g 14.211 g 0.009
Paku 1 2 Volt 7.15 Volt 5.506 g 5.635 g 0.129
Paku 2 4 Volt 5.38 Volt 3.847 g 3.848 g 0.001
Paku 3 4 Volt 5.38 Volt 3.858 g 3.865 g 0.001
VII. PEMBAHASAN
Proses elektroplating pada dasarnya sama dengan pemurnian logam secara elektrolisis.
Pada proses elektroplating reaksi tidak dapat berjalan secara spontan sehingga memerlukan
energyi listrik agar proses dapat berlangsung. Energi yang dipergunakan pada proses
elektroplating berasal dari arus listrik searah. Pada proses electroplating terjadi transfer energi
dari energi listrik menjadi energi kimia dan terjadi transfer elektron dari anoda ke katoda.
Pada anoda terjadi reaksi oksidasi, sedangkan pada katoda terjadi reaksi reduksi (Handayani,
2003).
Elektroplating dibuat dengan jalan mengalirkan arus listrik melalui larutan antara logam
atau material lain yang lebih konduktif. Dua buah plat logam merupakan anoda dan katoda
dihubungkan pada kutub positive dan negative terminal sumber arus searah (DC). Logam
yang terhubung dengan kutub posoitive disebut anoda dan logam yang terhubung dengan
kutub negative disebut katoda. Ketika sumber tegangan digunakan pada elektrolit, maka
kutub positive mengeluarkan ion bergerak dalam larutan menuju katoda dan disebut sebagai
kation. Kutub negatif juga mengeluarkan ion, bergerak menuju anoda dan disebut anion
(Purwanta, 2005).
Arus listrik menjadi sangat penting pada proses elektroplating, dikarenakan perbedaan
potensial dari dua elektroda tersebut ditimbulkan dengan adanya aliran arus listrik tersebut.
Berbeda dengan proses yang terjadi pada proses sel gavani yang terjadi secara spontan, pada
elektroplating ini potensial total yang dihasilkan adalah minus, sehingga keadaan harus
dipaksakan agar nilai potensial totalnya menjadi plus, salah satunya dengan bantuan arus
listrik.
Dari hasil proses elektroplating yang telah dilaksanakan, benda kerja lumayan terlapisi .
Hal ini diperkirakan oleh beberapa fsktor diantaranya besar kuat arus, waktu elektroplating,
elektrolit yang digunakan, dan benda kerja yang kurang bersih.
VIII. KESIMPULAN
Pada proses elektroplating reaksi tidak dapat berjalan secara spontan sehingga
Dari hasil proses elektroplating yang telah dilaksanakan, benda kerja lumayan
terlapisi Hal ini diperkirakan oleh beberapa Faktor diantaranya besar kuat arus, waktu
elektroplating, elektrolit yang digunakan, dan benda kerja yang kurang bersih.
Pada praktikum proses elektroplating penulis dapat menyimpulkan bahwa ketebalan
dan waktu yang di berikan atau dapat dikatakan berbanding lurus dengan naiknya arus
dan waktu.
elektroplating.
DAFTAR PUSTAKA
Helmy Alian, 2010, Pengaruh Tegangan pada proses elektroplating baja dengan
pelapisnseng dan krom terhadap kekerasan dan laju korosinya, Jurusan Teknik Mesin, FT,
Samsudin Raharjo, 2010, Pengaruh Variasi Tegangan Listrik Dan Waktu Proses
Elektroplating Terhadap Ketebalan Serta Kekasaran Lapisan Pada Baja Karbon Rendah