Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

PROSES PENYEPUHAN BENDA DARI LOGAM


DENGAN METODE ELEKTROLISIS

Disusun Oleh:
1. Afifah Zahrah
2. Hanadiah Nuraini Fikri 0056920603
3. Karimatul Ulya 0067333481
4. Lina Kamila 0056063811
5. Zaskia Alya Putri 0056920603

SEKOLAH MENENGAH ATAS ISLAM TERPADU PUTRI AL-HANIF


Kompleks pendidikan al-Hanif, Jl. Perumahan Bumi Cibeber Kencana Blok
F, Kec. Cibeber, kota Cilegon, Provinsi Banten 42423
TAHUN AJARAN 2023-2024
A. Dasar Teori
Elektrolisis adalah peristiwa penguraian zat elektrolit oleh arus listrik
searah. Dalam sel elektrolisis, energi listrik dapat menghasilkan reaksi kimia.
Sel elektrolisis berfungsi sebagai pompa untuk menjalankan perpindahan
elektron yang mengalir dari kutub positif (anoda) ke kutub negatif (katoda).
Elektron dialirkan melalui elektroda yang tidak bereaksi (inert). Biasanya
digunakan batang karbon, emas atau platina.
Dalam elektrolisis, pada anode terjadi peristiwa oksidasi (pelepasan
elektron), sedangkan pada katode terjadi peristiwa reduksi (penangkapan
elektron). Elektroplating/penyepuhan adalah melapisi logam dengan logam
yang lain dengan tujuan untuk melindungi logam terhadap korosi atau
perbaikan penampilan logam yang akan dilapisi diletakkan pada katoda.
Logam pelapis diletakkan pada anoda dan kedua elektroda dicelupkan dalam
larutan garam/elektrolit.
B. Tujuan Praktikum
1. Untuk mengetahui pembuatan larutan CuSO 4 dengan menggunakan
metode elektrolisis
2. Untuk mengetahui proses elektrolisis pada penyepuhan logam besi
dengan menggunakan logam tembaga
3. Untuk menjelaskan reaksi yang terjadi pada proses penyepuhan logam
besi dengan menggunakan logam tembaga
C. Waktu dan Tempat Penelitian
Praktikum dilakukan di SMAIT Putri Al-Hanif Cilegon-Banten pada
tanggal 3 November 2023.
D. Alat dan Bahan
Alat:
1. Gelas
2. Penjepit buaya dan kabel
3. Baterai
4. Kawat tembaga 3 buah
5. Peniti kecil dan peniti besar
6. Sarung tangan
7. Tissue
Bahan: Air aki (H2SO4)
E. Langkah Praktikum
Pembuatan Larutan CuSO4:
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Tuangkan air aki sebanyak 250 mL ke dalam gelas kimia
3. Jepit dua buah kawat tembaga dengan menggunakan penjepit buaya
kabel
4. Hubungkan kabel berwarna merah dan hitam ke baterai
5. Celupkan dua buah kawat tembaga tersebut ke dalam air aki dan
tunggu sampai larutan berubah warna menjadi biru
Penyepuhan logam besi dengan tembaga:
1. Hubungkan peniti kecil ke katode (kutub negatif) dan logam
tembaga ke anode (kutub positif) dengan menggunakan jepit buaya
1. Hubungkan kabel dengan susunan baterai
2. Celupkan peniti dan tembaga ke dalam larutan CuSO4
3. Amati perubahan yang terjadi pada peniti dan tembaga
4. Catat waktu saat mulai ada perubahan pada peniti dan
dokumentasikan hasil

F. Data dan Hasil Praktikum


Logam Pengamatan Waktu saat
mulai
perubahan
Sebelum penyepuhan Setelah penyepuhan
Peniti kecil Berwarna perak Berwarna hitam sedikit
berkarat
Peniti besar Berwarna perak Berwarna merah
berkarat

Tembaga Berwarna kuning Berwarna putih


keemasan keperakan
G. Analisis Data
Elektroplating/penyepuhan adalah melapisi logam dengan logam yang lain
dengan tujuan untuk melindungi logam terhadap korosi atau perbaikan
penampilan logam yang akan dilapisi diletakkan pada katoda. Logam pelapis
diletakkan pada anoda dan kedua elektroda dicelupkan dalam larutan
garam/elektrolit.
Benda logam yang akan disepuh dijadikan katode dan potongan tebal logam
penyepuh dijadikan anode. Pada praktikum ini, benda logam yang akan disepuh
adalah peniti kecil dan besar, sedangkan logam penyepuh adalah tembaga. Kedua
elektrode itu dibenamkan dalam suatu larutan garam dari logam penyepuh yang
dihubungkan dengan sumber arus searah (arus DC). Logam besi/baja mudah
terkena korosi/karat. Untuk melindungi besi/baja dari korosi, maka besi/baja
dilapisi suatu logam yang sukar teroksidasi, seperti nikel (Ni), timah (Sn), krom
(Cr), perak (Ag), atau emas (Au). Prinsip kerja penyepuhan/pelapisan logam
adalah sel elektrolisis larutan dengan menggunakan elektrode yang bereaksi.
Pada praktikum pertama, kami melakukan pembuatan CuSO4 dengan kawat
tembaga (Cu). Prinsip yang digunakan ialah sel elektrolisis. Sel elektrolisis ialah
sel yang mengubah energi listrik menjadi energi kimia. Pada prinsip elektrolisis,
katoda berada di kutub negatif dan anoda berada di kutub positif. Dengan adanya
aliran listrik yang mengalir melalui kawat tembaga, terjadilah proses oksidasi dan
reduksi. Elektroda yang digunakan adalah dua kawat tembaga lurus yang
berwarna kuning keemasan. Salah satu tembaga dijepit dengan kabel yang
bermuatan positif (anoda), dan tembaga lain dijepit dengan kabel yang bermuatan
negatif (katoda).

Persamaan reaksinya sebagai berikut:


Cu(s) + H2SO4(aq) → CuSO4(aq) + SO2(g) + 2 H2O
Pada percobaan ini, warna salah satu kawat tembaga memudar dari kuning
keemasan menjadi berwarna perak. Percobaan ini menghasilkan larutan CuSO4.
Cu mengendap disebabkan karena terjadinya proses reaksi oksidasi dan reduksi.
Cu yang mengendap adalah Cu yang berada di katoda, Cu ini mengalami reaksi
reduksi dan menerima elektron dari Cu yang berada di anoda yang mengalami
oksidasi.
Pada praktikum kedua, kami melakukan percobaan penyepuhan logam besi
oleh tembaga. Logam besi yang kami gunakan adalah peniti kecil dan peniti besar
yang berwarna perak/silver. Pada proses electroplating kali ini, peniti yang akan
dilapisi ditempatkan sebagai katoda (kutub -) dan logam tembaga yang melapisi
digunakan sebagai anoda (kutub +). Larutan elektrolit yang digunakan
mengandung garam dari logam yang akan melapisi (CuSO4).
Selanjutnya, adanya arus listrik menyebabkan ion-ion logam yang berasal dari
larutan elektrolit menangkap elektron (terjadi reaksi reduksi) dan membentuk
lapisan pada kutub katoda. Peristiwa ini juga mengakibatkan atom-atom logam
pada kutub anoda melepas elektron yang kemudian larut dalam larutan elektrolit
sebagai ion Cu2+ (reaksi oksidasi). Selanjutnya ion Cu2+ akan bergerak ke katoda
Fe untuk menangkap elektron sehingga ion Cu 2+ tersebut tereduksi membentuk
atom-atom Cu padat.
Jadi pada percobaan ini, yang bertindak sebagai katoda adalah peniti kecil dan
peniti besar. Pada katoda terjadi reaksi reduksi, zat yang tereduksi adalah ion Cu 2+
menjadi logam Cu yang menempel pada besi Fe, sehingga katodanya adalah Fe
(besi).
Persamaan reaksi di katoda: Cu2+(aq) + 2e → Cu(s)
Sedangkan yang bertindak sebagai anoda adalah logam tembaga (Cu). Pada
anoda terjadi reaksi oksidasi, zat yang mengalami oksidasi adalah logam tembaga
Cu, maka logam Cu tersebut yang menjadi anoda.
Persamaan reaksi di anoda: Cu → Cu2+(aq) + 2e
Pada saat percobaan, terjadi perbedaan lama waktu penyepuhan antara peniti
kecil dan peniti besar. Hal ini terjadi karena semakin kecil ukuran, maka porsi
akumulasi pergerakan pelepasan ion tembaga pada anoda dan pengendapan ion
tembaga pada katoda akan semakin besar.

H. Daftar Pustaka
Ansari, Irman, dkk. 2017. "Pengaruh Waktu dan Luas Permukaan Terhadap
Ketebalan Produk pada Elektroplating Acid Zinc." Jurnal Ilmiah Teknik
Kimia 1, no. 1 (Januari): 25-31. Diakses pada 19 November 2023.
http://dx.doi.org/10.32493/jitk.v1i1.522
Desiria, Amelia. 2014. Pembuatan Larutan CuSO4.
(https://www.academia.edu/6984588) diakses pada tanggal 19 November
2023.
Muti'ah, dkk. 2018. "Demonstrasi Cara Penyepuhan Logam Untuk Meningkatkan
Motivasi Belajar Kimia Siswi SMAN 1 Batulayar, Lombok Barat." Jurnal
Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat. 1, no. 1 (Februari): 104-110.
Diakses pada 19 November 2023. https://doi.org/10.29303/jppm.v1i1.495
Wulandari, Pipit, dkk. 2017. Laporan Praktikum Penyepuhan Logam Tembaga.
(https://sainsivet.blogspot.com/2017/12/laporan-praktikum-penyepuhan-
logam.html) diakses pada tanggal 18 November 2023. Pukul 10:56 WIB.

Anda mungkin juga menyukai