ABSTRAK
Aluminium banyak digunakan dalam dunia industri karena sifatnya yang ringan, ketahanan korosi yang
baik serta konduktivitas panas dan listrik yang tinggi. Kekerasannya yang tidak begitu tinggi dan penampilan
yang kurang menarik perlu diperbaiki, yang salah satunya dengan melapisi aluminium dengan nikel melalui
proses electroplating. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu pelapisan nikel pada aluminium
dalam dua jenis larutan elektrolit yang berbeda pada proses electroplating. Aluminium dilapisi nikel dengan
proses electroplating pada temperatur 30°C, kuat arus 0.4 A dengan variasi waktu pelapisan 10, 15 dan 20 menit
dalam Larutan I ( 200 g/L nikel sulfat, 175 g/L nikel khloride, 40 g/L boric acid ) dan Larutan II ( 330 g/L nikel
sulfat, 45 g/L nikel khloride, 38 g/L boric acid ). Setelah dilapisi, dilakukan pengujian kekerasan permukaan
dengan menggunakan indentasi mikro Vickers dengan pembebanan 10 gram. Pelapisan nikel pada aluminium
telah menyebabkan kenaikan kekerasan yang sangat signifikan, yakni pada Larutan I kenaikan tertinggi
mencapai 730% ( 33 ke 241VHN0.01 ) dan pada Larutan II mencapai 766% ( 33 ke 253VHN0.01 ). Nilai kekerasan
lapisan nikel pada Larutan II lebih besar dibanding Larutan I. Nilai kekerasan tertinggi pada Larutan I dan
Larutan II ini diperoleh pada waktu pelapisan selama 15 menit. Pada waktu pelapisan 10 dan 15 menit terjadi
peningkatan kekerasan permukaan, namun terjadi penurunan kekerasan permukaan untuk waktu pelapisan 20
menit.
PENDAHULUAN
Logam aluminium yang dilapisi nikel telah banyak digunakan yang aplikasinya seperti pada
piringan cakram harddisk komputer, koin, medali atau sebagai lapisan dasar sebelum lapisan krom
dari aksesoris kendaraan yang terbuat dari aluminium seperti velg mobil. Dipilihnya aluminium karena
sifatnya yang ringan dan ketahanan korosi yang baik, namun kekerasannya yang tidak begitu tinggi
dan penampilan yang kurang menarik perlu diperbaiki, yang salah satunya dengan melapisi aluminium
dengan nikel melalui proses electroplating. Pelapisan nikel sendiri telah banyak dilakukan, baik itu
untuk meningkatkan ketahanan korosi, memperbaiki penampilan ataupun untuk meningkatkan
kekerasan. Dalam penelitian ini akan dilihat bagaimana pengaruh konsentrasi larutan dan waktu
pelapisan nikel terhadap kekerasan pada aluminium.
Pelapisan Nikel
Dalam proses elektrolisa nikel, terjadi reaksi pada katoda, yaitu proses reduksi dari ion nikel dengan
bantuan elektron-elektron yang berasal dari sumber arus searah. Reaksi reduksi yang terjadi pada
katoda sebagai berikut :
Ni2+ + 2e- → Ni
2H+ + 2e- → H2
Reaksi yang terjadi pada anoda sebagai-berikut :
Ni → Ni2+ + 2e-
4OH- → O2 + 2H2O + 4e-
2Cl- → Cl2 + 2e-
Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit merupakan media proses berlangsungnya electroplating. Pada pelapisan nikel,
larutan elektrolitnya berupa larutan nikel sulfat. Ada beberapa jenis larutan elektrolit pada pelapisan
nikel, dalam penelitian ini digunakan dua larutan dengan komposisi larutan yang sama dalam 1 liter air
namun dengan konsentrasi larutan yang berbeda, seperti yang ditunjukkan dalam Tabel 1.
A-374
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III ISSN: 1979-911X
Yogyakarta, 3 November 2012
Jenis Larutan
Komposisi Larutan I (Chloride-Sulfate) Larutan II (Watts)
g/L pH )ttWatts((chloride(ulfate)
g/L pH
Nickel sulfate, NiSO4.6H2O 200 330
Nickel chloride, NiCl2.6H2O 175 1.5 – 2.0 45 1.5 – 4.5
NiCl
Boric .6H
acid,OH BO 40 38
3 3
Garam nikel merupakan sumber logam pelapis dalam larutan. Peningkatan konsentrasi nickel
sulfate mengikuti peningkatan rapat arus dan untuk distribusi pelapisan yang lebih baik (Lowenheim,
1978), sedangkan bila konsentrasi garam nikel rendah, maka permukaan lapisan akan terlihat seperti
terbakar bila rapat arus tinggi dan efisiensi katoda menjadi rendah. Nickel chloride sebagai sumber ion
chloride dibutuhkan untuk mencegah pasivity anoda dan ion chloride akan meningkatkan
konduktivitas larutan. Lapisan yang dihasilkan dari larutan dengan konsentrasi nickel chloride yang
tinggi adalah lebih halus permukaannya. Bila konsentrasi asam borat terlalu rendah, maka akan
mengurangi aksi penyanggaan dalam lapisan katoda dan membuat sulitnya pengontrolan pH larutan
(Napitupulu, 2005).
METODE
Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah logam aluminium yang banyak terdapat
dipasaran berupa plat lembaran. Spesimen dibentuk lingkaran dengan diameter 14 mm dan tebal 2 mm
sebanyak 9 spesimen untuk Larutan I dan 9 spesimen untuk Larutan II. Komposisi kimia (%) dari
logam aluminium ini ditunjukkan dalam Tabel 2.
Al Si Fe Cu Mn Zn
Spesimen aluminium sebelum proses electroplating dicelupkan dulu dalam larutan nitrit, larutan
zinkcatte dan larutan soda api, proses pengerjaannya ditunjukkan pada Gambar 1.
3X
Proses Electroplating
Spesimen yang telah siap selanjutnya dilakukan proses electroplating. Logam pelindung, yang
dalam hal ini adalah nikel bertindak sebagai anoda dan aluminium sebagai logam yang akan dilapisi
bertindak sebagai katoda seperti diperlihatkan pada Gambar 2, kedua elektroda tersebut dicelupkan
dalam suatu elektrolit yang mengandung nikel sulfat. Arus listrik DC akan dialirkan pada larutan ini
sehingga ion-ion dari larutan akan menempel pada permukaan aluminium. Untuk memperoleh hasil
yang optimal, permukaan aluminium harus dalam kondisi bersih saat proses pelapisan berlangsung
dan agar proses pelekatan ion-ion dari larutan elektrolit pada permukaan aluminium dapat berlangsung
lebih merata, maka diberikan sirkulasi pada larutan elektrolit.
A-375
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III ISSN: 1979-911X
Yogyakarta, 3 November 2012
Bahan-bahan untuk larutan elektrolit dilarutkan dengan menggunakan aquadest. Pada proses
pelarutan, kondisi aquadest pada temperatur berkisar 60 – 80 °C, sehingga diharapkan dapat cepat
larut dengan merata. Proses electroplating nikel ini dilakukan dalam dua jenis larutan. Pada jenis
larutan I, aluminium sebagai katoda dan nikel sebagai anoda dicelupkan pada larutan elektrolit yang
mengandung nikel sulfat 200 g/L dan nikel klorida 175 g/L. Proses pelapisan dikondisikan pada
temperatur 30°C, kuat arus 0.4 A dan voltase 3,5 V, waktu pelapisan divariasikan pada 10, 15 dan 20
menit. Kemudian secara terpisah dilakukan juga proses pelapisan nikel dalam jenis larutan II yang
mengandung nikel sulfat 330 g/L dan nikel klorida 45 g/L dengan kondisi temperatur, kuat arus,
voltase dan variasi waktu pelapisan yang sama seperti pada pelapisan jenis larutan I.
Uji Kekerasan
Spesimen aluminium yang telah dilapisi nikel selanjutnya di uji kekerasan. Pengujian kekerasan
menggunakan alat uji kekerasan micro Vickers dengan merek Buchler Micromet 2100 Series dengan
beban indentor 10 gram. Permukaan spesimen terlebih dahulu dibuat rata dan halus sebelum diuji.
Permukaan atas dan bawah spesimen harus sejajar agar didapat hasil pengukuran kekerasan lebih
presisi. Pengujian kekerasan dilakukan terhadap raw material (spesimen tidak mendapat perlakuan
electroplating) dan setelah mendapat perlakuan electroplating. Kekerasan permukaan (VHN) bahan
dicari dengan rumus:
1,854F
VHN = (kg/mm2) (1)
D2
dengan :
F : beban indentasi (kg)
D : panjang diagonal injakan indentor (mm)
PEMBAHASAN
a b c
Gambar 3. Spesimen Aluminium
A-376
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III ISSN: 1979-911X
Yogyakarta, 3 November 2012
Dari Tabel 3 dapat diketahui bahwa kekerasan spesimen aluminium setelah dilapisi nikel
meningkat sangat signifikan dibanding sebelum dilapisi nikel, peningkatan waktu pelapisan dari 10
sampai 15 menit akan meningkatkan kekerasan permukaan spesimen, namun mengalami penurunan
kekerasan pada waktu 20 menit. Kekerasan tertinggi untuk Larutan I dan Larutan II terjadi pada waktu
pelapisan 15 menit sebesar 241VHN0.01 dan 253VHN0.01. Terjadinya penurunan kekerasan ini
kemungkinan disebabkan karena sifat jenuh yang dimiliki oleh ion-ion nikel untuk menempel pada
permukaan spesimen yang mulai timbul pada waktu tertentu dalam proses electroplating, dimana
dapat mengurangi ikatan lapisan sehingga mengakibatkan penurunan kekerasan lapisan. Dari Gambar
4 dapat dilihat bahwa pada kondisi semua waktu pelapisan, nilai kekerasan dari aluminium yang
dilapisi nikel dengan menggunakan Larutan II lebih tinggi dari Larutan I. Jadi Larutan II lebih efektif
di dalam pelapisan aluminium dengan nikel. Tingkat kekerasan lapisan nikel pada Larutan II tampak
lebih baik dibanding Larutan I. Hal ini mungkin disebabkan karena tingkat konsentrasi nikel sulfat
pada Larutan II yang lebih tinggi menyebabkan distribusi pelapisan menjadi lebih baik dan nikel
klorida membantu meningkatkan konduktivitas larutan sehingga mobilitas ion-ion nikel menuju
katoda untuk membentuk endapan menjadi optimum.
KESIMPULAN
Pelapisan nikel pada aluminium dapat meningkatkan nilai kekerasan aluminium. Peningkatan
kekerasan mencapai 766% ( 33 ke 253VHN0.01 ), nilai kekerasan tertinggi ini dicapai pada waktu
pelapisan 15 menit dan menggunakan Larutan II (Larutan Watts).
DAFTAR PUSTAKA
A-377
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III ISSN: 1979-911X
Yogyakarta, 3 November 2012
Gezerman, A.O., Corbacioglu, B.D., 2010, Analysis of the Characteristics of Nickel-Plating Baths,
International Journal of Chemistry, Vol. 2 No.2.
Lowenheim, F.A., 1978, Electroplating, McGraw-Hill Book Company.
Malau, V., 2011, Perlakuan Permukaan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Napitupulu, R.A.M., 2005, Pengaruh Temperatur dan Waktu Pelapisan terhadap Laju Pelapisan
Nikel pada Baja Karbon Rendah, Jurnal Teknik SIMETRIKA Vol. 4 No. 2 – Agustus 2005: 345
– 351
Norziana, 2010, High Speed Nickel Plating on Difficult to Plate Metal (Aluminium), Universiti
Teknologi Malaysia : Master Thesis
Oloruntoba, D., Eghwubare, O., Oluwole, O., 2010, Effect of Some Process Variables on Nickel
Electroplating of Low Carbon Steel, Leonardo Electronic Journal of Practices and
Technologies.
Priyambodo, B.H., 2011, Pengaruh Kuat Arus terhadap Kekerasan, Struktur Mikro dan Laju Korosi
Lapisan Chromate Coating pada Logam Aluminium, UGM, Yogyakarta : Master Thesis
Santosa, 2007, Pengaruh Parameter Proses Pelapisan Nikel terhadap Ketebalan Lapisan, Jurnal
Teknik Mesin Vol. 9 No. 1 : 25-30
Van Vlack, L.H, 1982, Material For Engineering, USA, Addison-Wesley Publishing Company, Inc.
A-378