Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA RADIASI

MATERI
OPERASI MESIN BERKAS ELEKTRON

Disusun Oleh :
Nama : Asy Syarifain ( 011500402 )
Claudia Yosephin ( 011500404 )
Mutia Sari Sholikha ( 011500417 )
Kelompok : Sembilan (9)
Jurusan : Teknokimia Nuklir
Pembimbing : Ir. Sukaryono

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR


BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
YOGYAKARTA
2017
I. Tujuan

Mahasiswa dapat mengoperasikan MBE dengan benar dan mengerti tentang


tanggung jawab pelaksanaan operasi MBE serta pekerjaan yang berhubungan
dengan operasi MBE.

II. Dasar Teori


A. Pengertian Mesin Berkas Elektron

Mesin berkas elektron ( MBE) merupakan mesin pemercepat elcktron.


Mesin Berkas Elektron (MBE) 350 keV/10 mA yang ada di PTAPB-BATAN
Yogyakarta mempunyai energi berkas 350 keV dan arus berkas 10 mA. Dalam
pengoperasiannya mesin ini dapat diatur besarnya tegangan pemercepat, arus
berkas dan kecepatan konveyor, sehingga dapat ditentukan besarnya dosis serap
yang diinginkan.

Tabel 1. Spesifikasi Teknis MBE 350 keV/10 mA di PTAPB-BATAN


Yogyakarata
Model BA-350/l 0/03
Energi elektron maksimum 350 keV
Arus elektron maksimum 10 mA
Ukuran berkas iradiasi 1200 mm x 60 mm
daya listrik 5 kVA
Kecepatan konvcyor 0,18 - 0,3 m/mcnit
Sumber elektron Tipe termionik, filamen dari tungsten, housing dari SS
Sumber tegangan tinggi Cockroft-Walton, kapasitas 500 kV/20 mA
Sistem pemfokus Lensa magnetik solenoid, panjang kumparan 100 em
Sistem pemayar Kumparan elcktromagnet. pole bcrbentuk trapcsium,
medan magnct maksimum 90 gauss.
Sistem vakum Pompa rotari dan turbo molckul
Jendela Bahan titanium. tebal 50 11m
Gambar 1. Mesin Berkas Elektron MBE

Teknologi MBE adalah teknologi nuklir yang banyak dimanfaatkan di


bidang industri, medis bahkan lingkungan. Dalam bidang industri sering
digunakan sebagai 1. Proses pembuatan isolasi kabel tahan suhu tinggi dan cuaca,
2. Proses vulkanisasi permukaan ban mobil, 3. Sterilisasi minuman dan makanan.
Dalam bidang kedokteran digunakan untuk sterilisasi peralatan medis. Dalam
bidang lingkungan digunakan untuk pengolahan limbah polusi industry gas NOx
dan Sox.
Prinsip kerja MBE secara umum adalah berkas elektron dihasilkan oleh
sumber elektron dimasukkan ke tabung pemercepat untuk dipercepat sampai
dengan energi yang diinginkan sesuai dengan kemampuan sistem pemercepatnya.
Untuk mempercepat berkas elektron ini, diperlukan sumber tegangan tinggi
sebagai tegangan pemercepat yang dipasang pada elektrode pemercepat. Berkas
elektron ini kemudian difokuskan, diarahkan dan dimayarkan dengan sistem optik
(sistem pemfokus, pengarah dan pemayar) kemudian dikeluarkan melalui jendela
(window) menuju target yang diiradiasi. Pada saat operasi, lintasan berkas
elektron di dalam mesin berkas elektron (MBE) harus pada kondisi hampa, yaitu
pada tingkat kehampaan sekitar 10-5 mbar agar tidak terjadi hambatan berkas
elektron dari sumber elektron menuju window.
Makin tinggi tingkat kehampaan, makin baik untuk operasi mesin berkas
elektron karena makin kecil hambatan yang terjadi. Setelah keluar melalui
jendela, berkas elektron digunakan untuk mengiradiasi target yang diletakkan
setelah window pada tekanan atmosfir, maka target yang diiradiasi didekatkan
pada jendela dengan mempertimbangkan hembusan yang terjadi oleh udara
pendingin jendela.
Dalam proses radiasi dengan berkas elektron, ada tiga parameter utama
yang harus diperhatikan agar suatu proses radiasi berjalan efisien dan mencapai
sasaran (Djaloesis, 1996), yaitu :
1. Radiasi berkas elektron, parameter radiasi berkas elektron meliputi energi
radiasi dan arus berkas elektron. Energi radiasi menentukan daya penetrasi radiasi
dan laju dosis terhadap cuplikan yang diiradiasi, sedangkan arus berkas hanya
menentukan laju dosis radiasi.
2. Cuplikan yang diiradiasi, parameter cuplikan yang diiradiasi meliputi fasa,
densitas dan geometri.
3. Teknik radiasi, teknik iradiasi terhadap bahan dapat dilakukan secara batch,
semi batch dan sinambung (continue).
Parameter radiasi meliputi energi radiasi dan arus berkas elektron. Energi
radiasi menentukan jarak bahan yang diiradiasi, sedangkan arus berkas
menentukan laju dosis radiasi. Parameter bahan yang diiradiasi meliputif ase dan
bentuk bahan. Teknik iradiasi terhadap bahan dapat dilakukan secara batch, semi
batch atau kontinu (sinambung). Sistem pembawa bahan untuk diiradiasi dapat
dilakukan dengan berbagai cara misalnya, sistem konveyor, langsung bergerak
atau dialirkan, tergantung pada fase dan bentuk bahan. Semakin tinggi energi
berkas elektron, semakin tinggi penetrasi berkas elektron. Elektron yang
dipercepat akan berkurang energinya setelah menembus bahan pada kedalaman
tertentu. Penetrasi radiasi dipengaruhi densitas bahan. Semakin tinggi densitas
bahan semakin rendah penetrasi elektron, dan sebaliknya.
B. Keunggulan proses radiasi dengan MBE
Sebelumnya proses radiasi banyak menggunakan sinar gamma, namun
dengan perkembangan MBE proses radiasi banyak memanfaatkan berkas
elektron. Berkas elektron sebagai sumber radiasi sangat kompetitif bila
dibandingkan dengan sinar gamma. Beberapa keunggulan dari berkas elektron
untuk proses radiasi adalah:
1. Proses radiasi dengan kapasitas besar dapat dilakukan dalam waktu yang
sangat singkat (orde detik), karena MBE mampu memberikan dosis yang cukup
tinggi.
2. Daerah bahan yang diiradiasi dapat dikendalikan dengan seksama melalui
parameter-parameter sistem pemayaran berkas elektron.
3. Efisiensi pemanfaatan energi radiasi sangat tinggi, karena berkas elektron
memberikan energinya secara langsung pada bahan yang diiradiasi.
4. Keselamatan radiasi sangat tinggi, karena berkas elektron dapat dikendalikan
dengan cara menghidupkan dan mematikan MBE.
5. Disamping itu, berkas eklektron tidak menimbulkan kontaminasi radioaktif
(teknologi ramah lingkungan).

III. Alat dan Bahan

1. MBE 350 keV/10 mA


2. Prosedur pngoperasian
3. Data check list
4. Perlengkapan proteksi radiasi (keselamatan)
5. Survey meter
6. Personal monitor (TLD)

IV. Langkah Kerja


1. Sebelum dilaksanakan proses iradiasi, terlebih dahulu mengisi daftar check list
MBE 350 keV/10 mA.
2. Setelah daftar check list diisi, dipastikan bahwa saat mengoperasikan MBE
terdapat operator, petugas dosimeter radiasi, petugas perawatan perbaikan, dan
PPR.
3. Dicatat data-data seperti tegangan pemercepat, arus berkas electron,
kevakuman, waktu radiasi, dan relative humadity.
4. Setelah semua siap dilakukan proses iradiasi selama 2 menit. Dilakukan variasi
pada arus berkas electron, dicari hubungan antara arus berkas electron dengan
arus filament, arus berkas electron dengan sumber tegangan tinggi, dan
linieritas antara arus kolom dengan sumber tegangan tinggi.
5. Ketika proses iradiasi selesai, didiamkan selama 8 menit.
6. Seluruh data pengoperasian harus dicatat dalam log book.
V. Data Pengamatan
1. Data Paparan
Faktor kalibrasi : 0,991
Background : 0,14 µSv/hr
Lokasi : depan pintu

Waktu Laju dosis µSv/hr


10.20 18
11.00 25,6
11.30 1,5

2. Operasi MBE untuk praktikum CTA


Suhu : 21 ᵒC
Suhu osilator : 17 ᵒC
RH : 70%
Tekanan kompresor : 8,8 kg/cm2
Arus berkas electron (Ibe) : 500 µA
Arus sumber tegangan tinggi ((ISTT) : 4 mA
Arus filament (Ifil) : 15,02 A
Arus coloumn (Icol) : 32 µA
Tekanan udara saat mulai vakum : 8,1 x 10-6 mbar
Tekanan udara saat mulai operasi : 7,56 x 10-6 mbar
Waktu Iradiasi : 2 menit

3. Operasi MBE untuk praktikum Fricke


Suhu : 22 ᵒC
Suhu osilator : 10 ᵒC
RH : 80%
Tekanan kompresor : 8,8 kg/cm2
Arus berkas electron (Ibe) : 600 µA
Arus sumber tegangan tinggi ((ISTT) : 4,5 mA
Arus filament (Ifil) : 16,05 A
Arus coloumn (Icol) : 30 µA
Tekanan udara saat mulai vakum : 8,0 x 10-6 mbar
Tekanan udara saat mulai operasi : 7,3 x 10-6 mbar
Waktu Iradiasi : 2 menit

4. Operasi MBE untuk pembuatan grafik


Suhu : 22 ᵒC
Suhu osilator : 17 ᵒC
RH : 82%
Tekanan kompresor : 8,8 kg/cm2
Tekanan udara saat mulai vakum : 8,1 x 10-6 mbar

a. Ibe vs Ifil dengan STT Tetap

Ibe (µA) Ifil (A)


0 9,04
0 10,08
5 11,04
10 12,05
50 14,02
100 15,06

b. Ibe vs STT dengan Ifil Tetap

Ibe(µA) STT (kV)


0 10
0 20
35 32
90 40
100 43
c. Icol vs STT atau Grafik Linearitas

Icol (µA) STT


6 60
13 120
20 180
24 240
26 252

VI. Perhitungan

Dari tiga hubungan yang diperoleh dapat dibuat grafik untuk masing-
masing hubungan sebagai berikut

a. Ibe vs Ifil

Ibe VS Ifil
120
100 100
80
Ibe 60
(µA) 50
40
20
10
0 0 0 5
0 5 10 15 20
Ifil (A)

b. Ibe vs STT

Ibe vs STT
120
100
80
Ibe 60
(µA)
40
20
0
0 10 20 30 40 50
STT (kV)
c. Icol vs STT

Icol vs STT
30
25
R² = 0.9901
20
Icol 15
(µA)
10
5
0
0 50 100 150 200 250 300
STT (kV)

VII. Pembahasan

Mesin berkas elektron (MBE) adalah suatu peralatan listrik dan elektronik
yang mempercepat elektron hasil pemanasan sebuah filamen, dengan medan
listrik dari beda potensial atau tegangan yang relatif tinggi sehingga diperoleh
elektron berenergi. Elektron tersebut kemudian digunakan untuk meradiasi sampel
percobaan. Dengan demikian MBE dapat juga dikatakan sebagai sumber radiasi
yang dioperasikan pada tegangan tinggi.

Prinsip kerja dari MBE yaitu adanya berkas electron yang dihasilkan oleh
sumber elektron secara emisi termionik pada katoda yang dipanaskan. Proses ini
terjadi dalam sebuah tabung yang mempunyai kepala seperti emas yang disebut
generator cockcrorf Walton yang terdapat electrode-elektrode di
dalamnya. Setelah keluar dari sumber elektron, berkas elektron dilewatkan
melalui tabung pemercepat untuk dinaikkan energinya hingga mencapai energi
yang diinginkan. Hal ini dilakukan dengan cara memasang tegangan listrik yang
tinggi pada elektrode-elektrode tabung pemercepat. Dari tabung pemercepat
berkas elektron difokuskan, diarahkan dan dimayarkan dengan system optic agar
dapat mengenai seluruh permukaan bahan yang akan diiradiasi. Berkas elektron
yang telah keluar dari tabung pemercepat discan menggunakan sistem pemayar
(scanning system) dan dikeluarkan melalui jendela MBE. Material yang diiradiasi
diletakkan di bawah jendela MBE meskipun seharusnya material ini dijalankan
dengan ban berjalan/conveyor namun karena conveyor yang ada mengalami
kerusakan maka material hanya diletakkan di bawah jendela MBE. Semua system
ini dikendalikan oleh operator dari luar.
Proses pengoperasian MBE ini meliputi pemeriksaan awal check list
pengkondisian berupa suhu ruangan, kelembapan relatif, suhu pendingin osilator,
kevakuman, tegangan terisolir, kondisi pemayar; blower, mengatur tegangan
tinggi, tekanan kompresor, waktu iradiasi, dan tekanan udara.. Untuk semua data
yang didapatkan harus di catat pada log book, hal ini perlu dilakukan agar
pengoperasian MBE berada dalam kondisi yang seharusnya dan juga dapat
menjadi data jika diperlukan. Dari hasil check list tersebut maka dapat dilihat
bahwa MBE yang berada di PSTA-BATAN dapat di gunakan dan dalam keadaan
yang baik.

Selama proses MBE berjalan maka dilarang memasuki ruangan dan segala
sesuatunya hanya dapat di kendalikan pada ruang kendali yang berada pada
samping ruang tersebut. Jika pengoperasian telah selesai dilakukan kemudian
diukur besar dosis yang terpapar. Hal yang perlu diperhatikan adalah setelah
operasi MBE selesai akan terbentuk gas ozon yang sangat berbahaya bagi
kesehatan manusia sehingga bagi mahasiswa yang akan mengambil bahan setelah
iradiasi berkas elektron ini harus menggunaka masker. Ozon mempunyai bau
yang sangat tajam, menusuk hidung dengan bau yang menyengat mirip dengan
klorin dan sifat pengoksidasi kuat . Ozon dapat terbentuk pada kadar rendah
dalam udara akibat arus listrik seperti kilat, dan oleh tenaga tinggi seperti radiasi
eletromagnetik. Karena itulah, disarankan menggunakan masker. Dan untuk
prosedur keselamatan maka selama praktikum menggunakan jas lab,
menggunakan sarung tangan selama menyiapkan bahan maupun untuk
pengambilan bahan, dan terdapat PPR sebagai pengawas dalam lingkup nuklir.
Pada percobaan yang dilakukan lebih difokuskan bagaimana cara
mengoprasikan MBE secara baik dan benar. Dari data yang didapatkan maka
dapat dibuat grafik linieritas antara antara arus colom (Icol) vs sumber tegangan
tinggi (STT) dan grafik hubungan antara arus berkas elektron (Ibe) vs arus filamen
(Ifil) ; arus berkas elektron (Ibe) vs sumber tegangan tinggi (STT).
Dari percobaan pertama maka dapat dibuat grafik atara arus berkas
elektron (Ibe) vs arus filamen (Ifil) .
Ibe VS Ifil
120

100 100

80
Ibe 60
(µA) 50
40

20
10
5
0 0 0
0 2 4 6 8 10 12 14 16
Ifil (A)

Dari grafik yang diperoleh menunjukan bahwa semakin besar nilai arus
filamen maka nilai arus berkas elektron akan semakin besar pula. Hal ini
disebabkan karena semakin besar arus yang digunakan untuk memanaskan
filamen maka akan semakin banyak elektron yang terbentuk. Proses
menghasilkan elektron dari filamen tersebut yaitu dengan dengan mengalirkan
arus listrik terus menerus terhadap filament sehingga akan terjadi kenaikan panas
secara eksponensial.
Percobaan kedua yaitu mencari hubungan antara arus berkas elektron (Ibe)
vs sumber tegangan tinggi (STT).

Ibe vs STT
120

100

80
Ibe 60
(µA)
40

20

0
0 10 20 30 40 50
STT (kV)

Dari grafik yang diperoleh menunjukan bahwa semakin besar nilai STT
maka akan semakin besar pula arus berkas elektron. Dari data grafik untuk nilai
STT sekitaran 10-20 belum terbentuk arus, sedangkan pada nilai 30 keatas telah
terbentuk arus dan arus maximal yang didapat yaitu 100 dengan STT 43.
Hubungan ini sesuai dengan teori bahwa untuk melepas elektron dari suatu
katoda maka dibutuhkan tegangan yang cukup tinggi maka semakin tinggi
tegangan semakin barnyak electron yang dihasilkan semakin tinggi arus berkas
electron yang ada.
Pada percobaan terakhir mencari hubungan linieritas antara arus kolom
(Icol) vs sumber tegangan tinggi (STT).

Icol vs STT
30

25
R² = 0.9901
20
Icol 15
(µA)
10

0
0 50 100 150 200 250 300
STT (kV)

Dari grafik yang diperoleh menunjukan bahwa nilai linieritas yang hampir
mendekati kesempurnaan yaitu 0,99 (sempurna nilai R2 sama dengan 1). Dengan
nilai yang di dapat mendekati satu maka alat MBE yang digunakan dapat
digunakan dan beroperasi dengan kestabilan yang cukup baik. Hal ini juga
membuktikan teori yang menyatakan bahwa arus berbanding lurus terhadap
tegangan dan berbanding terbalik terhadap tahanan (hukum kirchof).
Dalam pengkondisian MBE sendiri termaksud dalam prosedur
keselamatan, sehingga diharapkan pengkondisian dilakukan secara benar dan
baik. Seperti pada aspek operasi MBE, diperlukan perangkat saling kunci yang
dikenal sebagai sistem interlock. Sistem interlock sendiri adalah kondisi saling
kunci dari beberapa parameter operasi pada MBE, sehingga untuk
mengoperasikan MBE harus dipenuhi keadaan yang sesuai dengan persyaratan
yang diijinkan. Jika ada salah satu parameter operasi tidak bekerja sebagaimana
mestinya, maka MBE tidak dapat dioperasikan. Pada MBE di PTAPB terdapat
lima belas parameter operasi yang harus digunakan sebagai parameter interlock
yaitu, darurat, vakum, monitor orang, monitor ozon, monitor radiasi, suhu ruang,
door open, door lock, kontak operasi, pemayar, konveyor, berkas bocor, blower
window, HV, dan pemfokus. Sehingga aspek keselamatan dapat tercapai untuk
pengoperasian MBE maupun bagi pekerja dan lingkungan.

VIII. Kesimpulan
1. Mesin Berkas Elektron (MBE) merupakan instrumen nuklir untuk
mempercepat berkas elektron.
2. Pengoperasian MBE dapat dilakukan ketika seluruh persyaratan yang
tercantum dalam check list telah terpenuhi.
3. Semakin besar nilai arus filamen maka nilai arus berkas elektron akan
semakin besar pula.
4. Semakin besar nilai sumber tegangan tinggi maka semakin mudah
terbentuknya arus elektron.
5. Kestabilan alat MBE masih dalam rentang stabil dan dapat di boperasikan
6. Aspek keselamatan sangat penting yaitu seperti keselamatan pekerja
dengan menggunakan jas lab, sarung tangan, masker, maupun
keselamatan MBE dengan sistem interlock.

IX. Daftar Pustaka


Sukaryono , dkk.2017.Petunjuk Praktikum Kimia Radiasi Operasi
Mesin Berkas Elektron Tipe BA 350 keV / 10 mA.Yogyakarta : PTAPB- PSTA
BATAN.
Saptaaji, Rany dkk.2010.Petunjuk Praktikum Operasi Mesin Berkas
Elektron Tipe BA 350 keV / 10 mA.Yogyakarta : PTAPB-BATAN
Suminto, dkk.2006. MODEL SIMULASI SISTEM INTERLOCK
MESIN BERKAS ELEKTRON PTAPB-BATAN BERBASIS LABVIEW. Yogyakarta
: PTAPB- PSTA BATAN.
https://www.blueair.com/id/ozone-health-effects
http://jurnal.sttn-batan.ac.id/wp-content/uploads/2008/07/07-karman
jfn_hal121-130.pdf
Yogyakarta, 5 Desember 2017

Pembimbing PRAKTIKAN

Asy Syarifain

Claudia Yosephin

Mutia Sari Sholokha


Ir. Sukaryono

Anda mungkin juga menyukai