Anda di halaman 1dari 12

Analisa Electrostatic Precipitator (ESP) Pada

Exhaust Dalam Upaya Pengendalian Partikulat


Debu Gas Buang Main Engine
Kapal Latih BIMASAKTI
Oleh kelompok IV
Anggota :
1. Guspariani
2. Rislah laila A. P
3. Vira Elza
4. Ade Supratman
5. M. Fathur R
6. Ayu Mustika
7. Putri Aulia
8. Fiska Febrina
LATAR BELAKANG

Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya manusia harus melakukan


pembangunan yang mana hampir semua kegiatan itu mengeluarkan
limbah ke lingkungan, salah satunya adalah pencemaran udara.

Kegiatan industri merupakan salah satu kegiatan yang berkontribusi


sangat besar sebagai sumber pencemaran udara. Jenis aktivitas dan
proses serta bahan baku yang digunakan dalam kegiatan industri
sangat menentukan jenis pencemar udara yang akan dihasilkan.
PENDAHULUAN

Berbagai macam cara digunakan untuk mengendalikan emisi


gas hasil pembakaran, terutama hasil pembakaran pada
kendaraan bermotor. Salah satu cara yang digunakan adalah
Electrostatic Precipitator (ESP). Efisiensi dari sistem ESP ini
sangat berarti untuk mengurangi emisi Partikulat dan
menghasilkan emisi yang tidak berbahaya bagi lingkungan.

 Prinsip utama sistem ini adalah menangkap atau mengikat


debu yang keluar dari hasil pembakaran dengan memberikan
arus listrik tegangan tinggi pada kawat elektroda bermuatan
negatif sehingga debu-debu akan termuati oleh muatan negatif
akibatnya debu-debu yang keluar dari hasil pembakaran tertarik
atau terikat pada pelat-pelat yang bermuatan positif dan gas
bersih bergerak menuju cerobong asap.
Prinsip Kerja Electrostatic Precipitator

mengalirkan udara kotor melewati sebuah medan listrik yang berada di antara
elektroda yang mempunyai polaritas berlawanan

Gas atau udara yang mengandung debu melewati medan dari tegangan
tersebut (voltage field).

Maka dengan demikian gas-gas dan udara yang mengandung partikel-partikel


debu itu akan dimuati oleh elektron-elektron.

Potensial listrik mengakibatkan perpindahan partikel-partikel debu yang


bermuatan elektron tadi kearah pelat-pelat pengumpul debu (collecting plate)

kemudian partikel-partikel debu tadi yang menempel pada pelat-pelat itu akan
melepaskan muatan listriknya
Electrostatic Precipitator (ESP)
Alat pengendali debu yang berfungsi untuk memisahkan gas dan
abu sebelum gas tersebut keluar dari stack salah satunya adalah
Electrostatic Precipitator (ESP).

Terdiri dari collecting plate dan electrode dan peralatan listrik yang
digunakan untuk menghasilkan dan mengendalikan rangkaian
tegangan tinggi dan beroperasi pada prinsip dasar bahwa
berlawanan tegangan.

Dengan pengisian partikel (atau partikulat) dari debu atau abu


dengan muatan listrik negatif, maka kemudian tertarik ke
collecting plate bermuatan positif.
Komponen Electrostatic
Precipitator (ESP)
komponen Electrostatic
Precipitator :

1. Roof
2. High Voltage Transformer-Rectifier Unit
3. Manhole
4. Discharge Electrode Rapping Motor
5. Outlet Nozzle
6. Manhole
7. Collecting Electrode
8. Internal Walkway
9. Discharge Electrode
10. Collecting Electrode Rapping Motor
11. Hopper
12. Partition Plate of Hopper
13. Thermal Insulation
14. Inlet Nozzle
15. Gas Distribution Screen
16. Discharge Electrode Support Insulator
Metodologi Penelitian Teknik Analisa Data Data Mesin Kapal

• Pengujian model • Setelah simulasi


dilakukan pada model selesai
menggunakan selanjutnya adalah
Matlab R2010a. analisa data dan
Pengujian model ini pembahasan yaitu
bertujuan untuk membandingkan
mengetahui data yang sudah
kecepatan aliran/ didapat dari
velocity contour. pengujian
Pada saat pengujian model.Hasil dari
model akan simulasi adalah
dilakukan beberapa Velocity Contour,
percobaan dengan dimana kecepatan
ukuran ESP tetap, yang diperoleh
sedangkan jarak tersebut akan
antar plat, jarak dihitung secara
antara plat dengan matematik untuk
kawat mendapatkan
efisiensi.
METODOLOGI PENELITIAN
Pembuatan
Ukuran dan Model Elektrostatik Precipitator

Pada Penelitian ini peneliti menggunakan model yang diperoleh dari


penelitian sebelumnya dan dikembangkan sendiri oleh peniliti dengan
memvariasikan jarak dari kawat elektroda dan juga memvariasikan
tegangan listrik pada kawat elektroda.
 Ukuran Model ESP :
 Tipe :Plate-WirePrecipitator
 Jarak plat-plat : 60 mm;75 mm;90 mm
 Jarak plat-kawat :30mm;37,5mm;45 mm
 Jarak kawat-kawat : 60 mm;75 mm;90 mm
 Ukuran plat : 1200 x 540 mm
 Diameter kawat : 10 mm
 Tebal plat pengumpul: 6 mm
 Ukuran ESP : 767mm x 1300 mm x 645 mm
 Tegangan Listrik : 15000 v dan 17000 v
Lanjutan....
Tampak Samping Tampak depan Tampak atas
PEMBAHASAN
 tingkat efisiensi penangkapan debu oleh ESP tertinggi adalah model
dengan jarak kawat 60 mm dengan tegangan 17000 volt. Sedangkan
tingkat efisiensi penangkapan debu oleh ESP terendah adalah model
dengan jarak kawat 90 mm dengan tegangan 15000 volt. Karena
semakin rapat jarak kawatnya dan semakin tinggi tegangannya maka
semakin besar hambatan terhadap fluida sehingga semakin berkurang
kecepatan fluidanya.
 Pada Penelitian sebelumnya yang menggunakan software Fluent
dengan jarak elektroda 47 mm dan tegangan listrik 16,8 kV
menghasilkan efisiensi penangkapan debu oleh ESP sebesar 99,1 %,
 terjadi perbedaan hasil dengan penelitian yang sekarang yaitu
perbedaan nilai efisiensi sebesar 1,85 % hal ini diakibatkan karena
perbedaan persamaan yang digunakan pada software Fluent dan
Matlab, kemudian ada beberapa parameter yang digunakan di Fluent
tapi diabaikan pada Simulasi Matlab. Meskipun terjadi perbedaan 1,85
%, ESP pada penelitian ini dapat mengurangi partikulat debu sebesar
97,25 %.

Anda mungkin juga menyukai