Anda di halaman 1dari 3

Tugas VIII Kimia Inti

1. Mengapa untuk mendeteksi partikel , , dan  diperlukan alat pendeteksi yang


berbeda?
2. Deskripsikanlah prinsip dasar alat pendeteksi partikel , , dan !
3. Mengapa pada detektor radiasi diperlukan penguatan energi dan pengubahan energi
listrik menjadi energi bentuk lain?
4. Detektror apa yang paling banyak digunakan dalam pendeteksian partikel radioaktif,
jelaskan mengapa demikian?
5. Mengapa penggunaan energi dalam bentuk pulsa, lebih hemat dibandingkan dengan
sistem arus listrik.

Jawab :

1.karena jumlah pasangan ion yang terbentuk bergantung pada jenis dan energi radiasinya.

Radiasi alfa dengan energi 3 MeV misalnya, mempunyai jangkauan (pada tekanan dan
suhu standar) sejauh 2,8 cm dapat menghasilkan 4.000 pasangan ion per mm lintasannya.

Radiasi beta dengan energi kinetik 3 MeV mempunyai jangkauan dalam udara (pada
tekanan dan suhu standar) sejauh 1.000 cm dan menghasilkan pasangan ion sebanyak 4
pasang tiap mm lntasannya.

2.Detektor ion gas Jumlah pasangan ion yang terbentuk bergantung pada jenis dan energi
radiasinya.

Radiasi alfa dengan energi 3 MeV misalnya, mempunyai jangkauan (pada tekanan dan
suhu standar) sejauh 2,8 cm dapat menghasilkan 4.000 pasangan ion per mm lintasannya.

Radiasi beta dengan energi kinetik 3 MeV mempunyai jangkauan dalam udara (pada
tekanan dan suhu standar) sejauh 1.000 cm dan menghasilkan pasangan ion sebanyak 4
pasang tiap mm lntasannya.
Detektor ini menggunakan dasar efek sintilasi (kelipan/intensitas sinar yang menumbuk
fosfor) apabila bahan sintilator dikenai suatu radiasi nuklir. Proses ini terutama disebabkan
oleh proses eksitasi yang diikuti oleh deeksitasi yaitu detektor sentilasi

Detektor zat padat Berdasarkan daya hantarnya, bahan dibagi menjadi: konduktor,
semikonduktor, dan isolator.

Pada kristal, elektron berada pada tingkat-tingkat energi yang sangat berdekatan hingga
menyerupai pita energi.

3.Seperti yang telah diketahui, radiasi dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Namun
demikian, kita tidak dapat memungkiri bahwa radiasi memiliki potensi bahaya yang juga
harus selalu dimonitori untuk itulah diperlukan adanya detektor. Detektor merupakan suatu
alat yang peka terhadap radiasi.

Prinsip kerja sebuah detektor adalah penguatan dan pengubahan energi menjadi bentuk lain.
Hal ini karena energi radioaktif sangat berbahaya dan juga radiasi memiliki potensi bahaya
yang harus diminitori serta radiasi tidak dapat kita liat. Hampir semua detektor radiasi energi
tinggi bekerja berdasarkan bahasa radiasi akan memberikan energi pada elektron elektron
dalam bahan yang dilewatinya sehingga elektron keluar dari atom dan atom menjadi ion
positif. Jadi setiap radiasi akan diubah menjadi pulsa listrik dengan ketinggian yang
sebanding dengan energi radiasinya.

4.Detektor isian gas adalah detektor yang paling banyak digunakan untuk mengukur radiasi
atau partikel. Dimana detektor isian gas merupakan tabung tertutup yang berisi gas yang
terdiri dari 2 elektrode. Dinding tabung sebagai elektrode negatif (katode) dan kawat yang
terbentang di dalam tabung pada proses sebagai elektrode positif (anode). Radiasi yang
memasuki detektor akan mengionisasi gas dan akan menghasilkan ion-ioj positif dan ion-ion
negatif (elektron). Jumlah ion yang di hasilkan tersebut sebanding dengan anergi radiasi dan
berbanding terbalik dengan daya ionisasi gas. Daya ionisasi gas berkisar dari 25 eV s.d 40
eV. Ion-ion yang di hasilkan di dalam detektor tersebut akan memberikan kontribusi
terbentuknya pulsa listrik atau arus listrik.

5. Listrik prabayar atau listrik pulsa adalah sistem pembayaran listrik yang berada di awal,
dimana pelanggan dapat mengendalikan berapa banyak energi listrik yang ingin digunakan.
Sedangkan listrik pascabayar atau menggunakan arus listrik adalah listrik yang metode
pembayarannya dibayarkan pada akhir bulan sesuai dengan energi listrik yang digunakan.
Keuntungan terbesar dari listrik prabayar adalah pemakaian listrik yang dapat disesuaikan
dengan anggaran belanja. Terdapat banyak kelebihan dalam penggunaan listrik pulsa, yaitu
Pemakaian listrik lebih terkendali, Tanpa ada sanksi denda pemutusan dan keterlambatan,
Pembelian disesuaikan kemampuan dan tanpa pencatatan meter, Tidak ada batas masa aktif
(selama kWh masih tersisa.

Anda mungkin juga menyukai