Dosen Pengampu
Arseto Yekti Bagastyo S.T., M.T., M.Phil, PhD.
Disusun oleh
Adhisa Neela Noor Safira
NRP 6014221027
1. PROSES PENGOLAHAN
Proses elektrokoagulasi (EC) memanfaatkan flokulasi dan koagulasi untuk menghilangkan
minyak dan lemak dari air. Proses ini menggunakan elektroda Al yang di bawah pengaruh
perbedaan potensial menghasilkan generasi spesies flokulasi dari anoda. Flok Al(OH)3 amorf
yang dihasilkan selama proses EC memiliki luas permukaan yang besar dan juga memiliki
afinitas tinggi terhadap partikel koloid. Gas hidrogen dan oksigen yang dihasilkan selama
proses EC selanjutnya membantu menghilangkan minyak dan lemak dari larutan cair. Reaksi
yang terjadi secara singkat diberikan di bawah ini reaksi yang terjadi di anoda
C. Perisapan Membran
Pembangkit listrik termal dicampur dengan natrium karbonat, asam borat, natrium metasilikat
dan alumina menggunakan mortar dan pastel. Campuran yang diperoleh dicampur dengan air
milipore dalam jumlah tertentu agar terbentuk pasta dengan konsistensi yang sesuai untuk
dicetak pada cetakan cincin. Pasta kemudian dicor pada cincin MS untuk membentuk
membran berbentuk cakram yang kemudian disimpan di bawah berat seragam 1-2 kg
semalaman untuk mencegah deformasi membran selama proses pengeringan dan sintering.
Membran ini kemudian dikeluarkan dari cincin MS dengan sangat hati-hati dan ditempatkan
dalam oven udara panas pada suhu 110 °C untuk menghilangkan air dan kadar air berlebih
selama 12 jam. Membran yang kering kemudian disinter pada 3 suhu yang berbeda yaitu 700,
800, 900, dan 1000 oC selama 12 jam. Membran tersebut kemudian dipoles dan dicuci
sebelum digunakan untuk mikrofiltrasi.
D. Elektrokogulasi
Efluen yang terkumpul dari OIL diolah terlebih dahulu menggunakan elektrokoagulasi
sebelum disaring menggunakan membran keramik. Set up terdiri dari kotak persegi panjang
dengan dimensi 0,23 m × 0,08 m × 0,04 m dengan kapasitas penyimpanan 600 ml. Lembaran
aluminium berdimensi 0,07 m × 0,77 m × 0,001 m dengan jarak antar elektroda 0,005 m.
Proses elektrogulasi dilakukan untuk mempertahankan berbagai parameter operasi untuk
mempelajari penghilangan minyak dan lemak selama proses elektrokoagulasi. Dengan
demikian, elektrogulasi dilakukan dengan memvariasikan parameter seperti kerapatan arus,
jarak elektroda dan pH awal.
2. OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN
Operasional & pemeliharaan adalah sebagai berikut:
a. Pengukuran kerapatan arus, jarak elektroda, dan pH awal pada penyisihan dari
minyak & lemak
b. Pengukuran kerapatan arus, jarak elektroda, dan pH awal pada penyisihan klorida,
TSS, dan sulfat
c. Pengestimasian korosi, ketebalan film, konsumsi energi, dan biaya operasi
3. PERKEMBANGAN TERKINI
Dalam pengolahan air limbah minyak elektrokoagulasi memainkan peran yang penting,
sehingga peneliti beranggapan bahwa proses ini dalam kombinasi dengan teknik lain dapat
menjadi metode yang efektif untuk proses yang sangat efisien. Keuntungan utama adalah
tidak diperlukannya bahan kimia aditif tambahan untuk meningkatkan proses destabilisasi
emulsi, pengaturan kerja yang sederhana dan mudah digunakan, investasi yang lebih rendah
dan biaya operasi yang lebih rendah dan yang paling penting adalah penurunan jumlah
produksi lumpur. Namun, karena konsumsi elektroda seiring waktu dan korosinya, menjadi
perlu untuk mengganti elektroda untuk kinerja yang lebih baik.
REFERENSI
Changmai M., Pasawan M., & Purkait M.K. (2019). Treatment of oily wastewater from
drilling site using electrocoagulation followed by microfiltration. Separation and Purification
Technology, 463-472.