Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

TEKNOLOGI KONVERSI MASSA POLUTAN SECARA FISIK DAN KIMIA

Dosen Pengampu
Arseto Yekti Bagastyo S.T., M.T., M.Phil, PhD.

Disusun oleh
Adhisa Neela Noor Safira
NRP 6014221027

DEPARTEMEN PASCASARJANA TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK SIPIL, PERENCANAAN, DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2022
PEMISAHAN AIR LIMBAH BERMINYAK DENGAN MIKROFILTRASI
MEMBRAN KERAMIK DAN TEKNIK ELEKTROKOAGULASI

1. PROSES PENGOLAHAN
Proses elektrokoagulasi (EC) memanfaatkan flokulasi dan koagulasi untuk menghilangkan
minyak dan lemak dari air. Proses ini menggunakan elektroda Al yang di bawah pengaruh
perbedaan potensial menghasilkan generasi spesies flokulasi dari anoda. Flok Al(OH)3 amorf
yang dihasilkan selama proses EC memiliki luas permukaan yang besar dan juga memiliki
afinitas tinggi terhadap partikel koloid. Gas hidrogen dan oksigen yang dihasilkan selama
proses EC selanjutnya membantu menghilangkan minyak dan lemak dari larutan cair. Reaksi
yang terjadi secara singkat diberikan di bawah ini reaksi yang terjadi di anoda

Reaksi yang terjadi di anoda:


1) Al(s) → Al3+(aq) + 3e−
2) 2H2O → O2(g) + 4H+ + 4e−

Reaksi yang terjadi di katoda:


3) 2H2O + 2e− → H2(g) + 2OH−(aq)

Reaksi yang terjadi secara massal:


4) Al3+(aq) + 3OH− → Al(OH)3(s)
5) Al(OH)3(s) + OH− → Al(OH)4 – (dalam kondisi biasa)

A. Bahan & Metode


Berdasarkan artikel rujukan, bahan dan metode eksperimen proses pemisahan ini
menggunakan air pembuangan yang berasal dari lokasi pengeboran Barekuri, Oil India
Limited (OIL). Sampel diperoleh berasal dari lokasi pengeboran yang memiliki kedalaman
sumur 3364 m. Sampel efluen diperoleh memiliki jumlah padatan tersuspensi, TDS, sulfat,
klorida, COD dan BOD yang sangat tinggi. Kadungan minyak dan lemaknya sekitar 35mg/L.

B. Pengukuran & Analisis


Dalam artikel rujukan pengukuran & analisis menggunakan konsentrasi minyak dan lemak
dalam limbah setelah pengolahan EC ditentukan menggunakan spektrofotometer UV-Vis .
Kualitas efluen yang diolah setelah elektrokoagulasi dan mikrofiltrasi dapat dilihat dalam hal
kekeruhan, konduktivitas, salinitas, TDS, DO dan pH menggunakan kit penganalisis air.
Studi tentang flok yang dihasilkan selama proses EC dan membran yang digunakan untuk
mikrofiltrasi dilakukan dengan menggunakan EDX FESEM dan Delsa. Logam yang ada
dalam sampel seperti Fluorida, Kromium, Tembaga, Merkuri, Nikel, Timbal dll. dianalisis
menggunakan Spektroskopi Serapan Atom. Karena konsentrasi logam kurang lebih
mendekati nilai batas yang diizinkan, konsentrasi akhir setelah koagulasi elektro telah
dianalisis alih-alih studi terperinci.

C. Perisapan Membran
Pembangkit listrik termal dicampur dengan natrium karbonat, asam borat, natrium metasilikat
dan alumina menggunakan mortar dan pastel. Campuran yang diperoleh dicampur dengan air
milipore dalam jumlah tertentu agar terbentuk pasta dengan konsistensi yang sesuai untuk
dicetak pada cetakan cincin. Pasta kemudian dicor pada cincin MS untuk membentuk
membran berbentuk cakram yang kemudian disimpan di bawah berat seragam 1-2 kg
semalaman untuk mencegah deformasi membran selama proses pengeringan dan sintering.
Membran ini kemudian dikeluarkan dari cincin MS dengan sangat hati-hati dan ditempatkan
dalam oven udara panas pada suhu 110 °C untuk menghilangkan air dan kadar air berlebih
selama 12 jam. Membran yang kering kemudian disinter pada 3 suhu yang berbeda yaitu 700,
800, 900, dan 1000 oC selama 12 jam. Membran tersebut kemudian dipoles dan dicuci
sebelum digunakan untuk mikrofiltrasi.

D. Elektrokogulasi
Efluen yang terkumpul dari OIL diolah terlebih dahulu menggunakan elektrokoagulasi
sebelum disaring menggunakan membran keramik. Set up terdiri dari kotak persegi panjang
dengan dimensi 0,23 m × 0,08 m × 0,04 m dengan kapasitas penyimpanan 600 ml. Lembaran
aluminium berdimensi 0,07 m × 0,77 m × 0,001 m dengan jarak antar elektroda 0,005 m.
Proses elektrogulasi dilakukan untuk mempertahankan berbagai parameter operasi untuk
mempelajari penghilangan minyak dan lemak selama proses elektrokoagulasi. Dengan
demikian, elektrogulasi dilakukan dengan memvariasikan parameter seperti kerapatan arus,
jarak elektroda dan pH awal.
2. OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN
Operasional & pemeliharaan adalah sebagai berikut:

a. Pengukuran kerapatan arus, jarak elektroda, dan pH awal pada penyisihan dari
minyak & lemak
b. Pengukuran kerapatan arus, jarak elektroda, dan pH awal pada penyisihan klorida,
TSS, dan sulfat
c. Pengestimasian korosi, ketebalan film, konsumsi energi, dan biaya operasi

3. PERKEMBANGAN TERKINI
Dalam pengolahan air limbah minyak elektrokoagulasi memainkan peran yang penting,
sehingga peneliti beranggapan bahwa proses ini dalam kombinasi dengan teknik lain dapat
menjadi metode yang efektif untuk proses yang sangat efisien. Keuntungan utama adalah
tidak diperlukannya bahan kimia aditif tambahan untuk meningkatkan proses destabilisasi
emulsi, pengaturan kerja yang sederhana dan mudah digunakan, investasi yang lebih rendah
dan biaya operasi yang lebih rendah dan yang paling penting adalah penurunan jumlah
produksi lumpur. Namun, karena konsumsi elektroda seiring waktu dan korosinya, menjadi
perlu untuk mengganti elektroda untuk kinerja yang lebih baik.

4. KELEBIHAN & KEKURANGAN PENGELOLAAN


Kelebihan proses pengolahan limbah dengan elektrokoagulasi antara lain flok yang
dihasilkan elektrokoagulasi ini sama dengan flok yang dihasilkan koagulasi biasa, lebih cepat
mereduksi kandungan partikel yang paling kecil, hal ini disebabkan pengaplikasian listrik ke
dalam air akan mempercepat 6 pergerakan partikel-partikel di dalam air sehingga akan
memudahkan prose selektrokoagulasi. Kekurangan dari proses pengolahan limbah dengan
metode elektrokoagulasi adalah tidak dapat digunakan untuk mengolah limbah cair yang
mempunyai sifat elektrolit cukup tinggi dikarenakan akan terjadi hubungan singkat antar
elektroda, besarnya reduksi logam berat dalam limbah cair dipengaruhi oleh besar kecilnya
arus voltase listrik searah pada elektroda, luas sempitnya bidang kontak elektroda dan jarak
antar elektroda, batangan anoda yang mudah mengalami korosi sehingga harus selalu diganti

REFERENSI
Changmai M., Pasawan M., & Purkait M.K. (2019). Treatment of oily wastewater from
drilling site using electrocoagulation followed by microfiltration. Separation and Purification
Technology, 463-472.

Anda mungkin juga menyukai