Anda di halaman 1dari 7

The 11th University Research Colloquium 2020

Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

Kinetika Reaksi pada Pengolahan Limbah Fe Sintesis


dengan Metode Elektrokoagulasi
Emi Erawati1 dan Naura Nazhifah1
1
Dosen Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta
2
Progam Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A.Yani, Tromol Pos I, Pabelan, Kartasura, Surakarta, 57102
*Email: emi.erawati@ums.ac.id

Abstrak
Keywords:Limbah Proses industri seperti pertambangan, pelapisan logam, atau
Fe; elektrokoagulasi; pembuatan baterai menghasilkan logam berat yang dibuang ke
konstanta kecepatan lingkungan, tentunya hal ini dapat mencemari lingkungan. Dalam
reaksi; orde reaksi jumlah tertentu logam Fe adalah salah satu jenis logam yang
dibutuhkan manusia. Namun hal ini akan berdampak buruk bagi
lingkungan dan kesehatan manusia apabila kadar Fe melebihi
konsentrasi 1 g/L. Metode elektrokoagulasi merupakan salah satu
metode yang dapat digunakan untuk mengolah limbah Fe. Penelitian
ini bertujuan untuk mempelajari efisiensi penurunan limbah,
konstanta kecepatan reaksi, dan reaksi dengan menggunakan
variabel jenis elektroda dan jarak antar elektroda. Limbah Fe
sintetis dibuat dengan mencampur (FeSO4).7H2O dengan 500 mL
aquadest diaduk selama 25 menit dengan kecepatan 400
rpm.= Proses elektrokoagulasi dilakukan dengan memasukkan
limba=h Fe sintetis sebanyak 500 mL kedalam rangkaian alat
elektrokoagulasi dengan tegangan 10V dengan menggunakan variasi
jenis elektroda yaitu Al, Fe, dan Cu dan jarak antar elektroda (4,5,
dan 6). Setelah proses elektrokoagulasi sampel limbah diambil setiap
0; 25 ;50; 75; 100; dan 125 menit dan diuji menggunakan AAS.
Berdasarkan penelitian efisiensi penurunan limbah tertinggi adalah
sebesar 99,99% pada variasi elektroda Cu. Hasil penelitian
menunjukkan orde reaksi yang sesuai untuk elektrokoagulasi limbah
sintesis Fe adalah orde dua dengan konstanta kecepatan reaksi
sebesar 2,4535 ppm-1menit-1.

1. PENDAHULUAN Dalam jumlah tertentu logam Fe adalah


Proses industri seperti pertambangan , salah satu jenis logam berat yang dibutuhkan
pelapisan logam atau pembuatan baterai manusia. Namun hal ini akan berdampak
menyisakan logam berat yang dibuang ke buruk bagi lingkungan dan kesehatan
lingkungan [1], tentunya hal ini dapat masyarakat apabila kadar Fe melebihi baku
mencemari lingkungan karena logam berat mutu. Konsentrasi Fe yang lebih dari
dapat menyebabkan penyakit serius atau 1 g/L akan menyebabkan terjadinya iritasi
bahkan kematian akibat bioakumulasi mereka pada mata dan kulit. Apabila kelarutan besi
di vital organ tubuh yang hidup melalui rantai dalam air melebihi 1 g/L akan menyebabkan
makanan[2]. Ion logam berat tidak dapat air berbau seperti telur busuk [3].
terurai di lingkungan sehingga perlu Elektrokoagulasi adalah proses
pengolahan lebih lanjut supaya aman ketika elektrokimia yang melibatkan penggunaan
dibuang kelingkungan [1]. arus searah in situ untuk meningkatkan
oksidasi dari anoda logam yang terbuat dari

354
The 11th University Research Colloquium 2020
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

besi (Fe), alumunium (Al), atau logam lain zaitun, limbah domestik, lindi TPA, dan tekstil
untuk menghasilkan secara positif ion yang [10].
dibebankan [4]. Elektrokoagulasi adalah Pada banyak kasus, konstanta
teknologi elektrokimia dengan jangkauan luas kecepatan reaksi hanya dapat diperoleh
dapat digunakan untuk menghilangkan melalui percobaan. Reaktor yang digunakan
kontaminan dan digunakan untuk mengolah adalah batch yang merupakan wadah
air yang mengandung COD, limbah minyak, sederhana untuk menampung zat-zat yang
atau logam [5]. terlibat dalam reaksi selama reaksi
Pada katoda terjadi reaksi reduksi, yaitu berlangsung. Alat tersebut digunakan untuk
kation ion positif ditarik oleh katode dan menentukan kemajuan reaksi atau sudah
menerima tambahan elektron sehingga seberapa banyak zat mengalami reaksi
bilangan oksidasinya berkurang. Ketentuan terhadap waktu dengan cara salah satunya
reaksi pada katode sebagai berikut [6]; mengamati perubahan konsentrasi
1. Ion logam alkali (IA) dn alakali tanah komponennya [11].
(IIA) tidak direduksi, yang tereduksi air
maka H2O tereduksi menjadi H2.
2H2O(l) + 2e 2OH-(aq) + H2(g) (1)
2. Jika kation tidak sukar tereduksi maka
kation logam tersebut yang terduksi
menjadi logamnya.
Mx+(aq) + ne M(s) (2)
3. Jika elektrolit berupa
lelehan/leburan/cairan (tidak
mengandung air) maka kation apapun
tetap tereduksi menjadi logamnya.
Mx+(aq) + ne M(s) (2) Gambar 1. Kurva ilustrasi persamaan reaksi
Oksidasi anoda memperhatikan jenis orde satu
elektrode dengan ketentuan [7]:
1. Jika elektroda tidak inert maka yang Metode yang digunakan untuk mencari nilai
teroksidasi adalah anoda, konstanta kecepatan reaksi dengan metode
2. M(s) Mx+(aq) + ne (4) integral. Jika kita menganggap bahwa reaksi
3. Ion OH- dari basa teroksidasi menjadi O2. antara Al(OH)3 bereaksi dengan kontaminan
4. Ion halida teroksidasi menjadi gas ferro sulfat itu orde satu maka dapat
halogen. diasumsikan bahwa Al(OH)3 terbentuk dan
2X(aq) X2(g) + 2e (6) bereaksi dengan kontaminan tetap atau
Keuntungan elektrokoagulasi dibandingkan konstan sehingga persamaan kecepatannya
koagulasi konvensional yaitu aspek ekonomi adalah[6]:
(biaya perawatan lebih rendah), volume lumpur -rA = - A (7)
yang dihasilkan lebih rendah, kualitas lumpur Untuk persamaan ini, pemisahan dan integrasi
yang lebih baik (kadar air yang lebih rendah, menghasilkan:
flok yang jauh lebih besar dan lebih stabil
A (8)
dengan settlability yang lebih baik, efisiensi
yang serupa atau sedikit lebih baik, Untuk persamaan ini, pemisahan dan integrasi
menghindari penambahan bahan kimia, menghasilkan:
kemudahan otomasi, peralatan sederhana, dan (9)
ukuran sistem elektrokoagulasi yang ringkas Atau
(memungkinkan desentralisasi pengobatan),
rentang pH fungsional yang lebih besar dan -ln = kt (10)
efek netralisasi pH, dan adanya electroflotaition Atau
[8,9]. A = A0.e
-kt

Metode elektrokoagulasi telah berhasil (11)


digunakan dalam pemurnial air limbah minyak

355
The 11th University Research Colloquium 2020
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

Dengan rA adalah kecepatan penurunan limbah 2. METODE PENELITIAN


Fe sintetis dalam (ppm) dan k merupakan Pada penelitian ini bahan yang digunakan
konstanta kecepatan orde satu dengan satuan adalah FeSO4.7H2O sebagai bahan pembuatan
min-1. limbah sintesis, H2SO4, dan aquades.
Jika kita menganggap bahwa reaksi itu orde Alat-alat yang digunakan dalam penelitian
dua maka reaksinya sebagai berikut [6]: ini adalah rangkaian alat elektrokoagulasi dan
FeSO4.7H2O + Al(OH)3 Produk plat logam alumunium, besi serta tembaga
saat t=0 A0 B0 0 (12) berukuran 7x15 cm sebagai elektroda. Proses
t=t A0-X B0-X x (13) elektrokoagulasi limbah cair simulasi dibuat
maka: dengan melarutkan FeSO4.7H2O dalam 500
mL aquades dan diaduk selama 25 menit
- = A B (14) dengan kecepatan 400 rpm. Setelah itu aliran
- = ( A0-x)( B0-x) (15) arus listrik searah dihidupkan dengan
menghidupkan power supplay dengan
Jika diasumikan A0 = B0 tegangan 10V pada variasi jenis elektroda (Al,
Maka persamaan kecepatannya sebagai Cu, dan Fe) dan jarak antar elektroda (4,5 dan
berikut: 6) pada setiap variasi waktu 0; 25; 50; 75;
2 2 2
-rA = - A= A0 (1- A) (16) 100; 125 menit sampel diambil untuk di uji
Dan hasil integrasinya adalah kadar Fe dengan AAS. Efisiensi penurunan
limbah optimum pada variasi jenis elektroda
- = = (17) Al, Fe, dan Cu digunakan untuk menentukan
Konsentrasi tergantung dari waktu sehingga variasi jarak antar elektroda 4 cm, 5 cm, dan 6
dirumuskan: cm.
(18) Larutan standar dibuat dengan variasi
0,1; 0,5; 1; 5; 10; 20 ppm. Setelah itu larutan
Analisis data dilakukan dengan
standar dan sampel diuji menggunakan AAS
perhitungan efisiensi reduksi Fe dalam limbah
untuk mengetahui kadar logam Fe yang tersisa
cair yang dihitung dengan persamaan [12]:
setelah proses elektrokoagulasi.
ƞ% = x100% (19)
Dengan k merupakan konstanta kecepatan 3.HASIL DAN PEMBAHASAN
orde dua, satuan ppm-1min-1. 3.1 Pengaruh Jenis Plat dan Jarak
Penelitian ini bertujuan mengetahui variasi antar Elektroda terhadap Efisiensi
jenis elektroda dan jarak antar elektroda Penurunan Limbah pada Proses
terhadap efisiensi penurunan konsentrasi Elektrokoagulasi
limbah Fe sintetis, selain itu menentukan orde Efisiensi penurunan limbah Fe sintesis
reaksi dan konstanta kecepatan reaksi. pada variasi jenis elektroda diperoleh efisiensi
secara berurutan pada plat Cu, Fe, dan Al
adalah yaitu 99,99%; 58,09%, dan 26,69%.
Hal ini kemungkinan disebabkan larutan besi
(II) Sulfat (FeSO4) dengan elektroda
Al2+(aq) + 2e- Al(s)2 (Al tereduksi sendiri)
sedangkan pada anoda
2H2O(l) 4H+(aq) + O2 + 4e-
dimana SO4 mengandung oksigen, jadi yang
teroksidasi adalah air sehingga plat elektroda
alumunium dalam pembentukan Al(OH)3
kurang sehingga proses elektrokoagulasi
kurang efektif. Selain itu kemungkinan pada
Gambar 2. Kurva ilustrasi persamaan reaksi
saat proses elektrokoagulasi tegangan 10V
orde dua
elektrode anoda mengalami pasifikasi
sehingga membentuk Al2O3.

356
The 11th University Research Colloquium 2020
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

3.2 Pengaruh Jarak Antar Elektroda


terhadap Efisiensi Penurunan Limbah
pada Proses Elektrokoagulasi
Efisiensi penurunan limbah Fe sintetis
ditunjukkan oleh Gambar 5 menunjukkan
pada saat jarak elektrode 4, 5, dan 6 cm
diperoleh efisiensi limbah secara berurutan
adalah 99,99%, 98,34%, dan 99,44%. Dari
Gambar 3. Efisiensi reduksi limbah sintesis percobaan untuk limbah sintetis Fe dapat
Fe variasi jenis elektroda diketahui bahwa limbah Fe sintetis untuk
variasi jarak elektrode mempunyai
Tabel 1. Efisiensi penurunan kadar besi kecenderungan yang sama, yakni efisiensi
variasi jenis elektroda tertinggi dicapai pada saat jarak elektrode 4
Wakt Efisiensi Penurunan Fe (%) cm, diikuti dengan 5 cm, dan yang paling
u Fe Al Cu rendah pada jarak elektrode 6 cm. Hal ini
terjadi karena semakin jauh jarak antar
0 0 0 0
elektroda, hambatan akan semakin besar
25 2,573 6,03 56,95
sehingga produksi koagulan dalam hal ini
50 8,955 6,30 99,81
Al(OH)3 juga akan berkurang yang
75 11,48 8,91 99,99
menyebabkan efisiensi penurunan kontaminan
100 21,17 11,34 99,99
berkurang. Efisiensi penurunan kontaminan
125 58,09 26,69 99,99
meningkat seiring semakin pendeknya jarak
elektroda [12]. Jarak yang pendek antar
Efisiensi penurunan kadar besi elektrode anoda dan katoda dapat mengurangi
menggunakan elektroda tembaga dan besi hambatan ion dalam transportasinya.
lebih tinggi dibandingkan elektroda
alumunium, hal ini karena elektroda
alumunium melepaskan partikel yang lebih
kecil daripada besi dan tembaga akibatnya
efisiensi besi dan tembaga akan lebih tinggi
dari alumunium [5]. Sifat kation logam pada
konsentrasi rendah tidak berdampak nyata [2].
Lapisan tersebut mencegah pelarutan logam
dan transfer elektron pada anoda sehingga ion
Al3+ yang dihasilkan di anoda berkurang yang
berdampak efisiensi proses elektrokoagulasi
menurun [6].
Gambar 5. Efisiensi reduksi pada limbah Fe
Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui
pada variasi jarak elektroda
bahwa efisiensi tertinggi adalah sebesar
99,99% dicapai saat waktu 125 menit pada
Tabel 2. Data efisiensi penurunan kadar Fe
variasi elektroda Cu. Hal ini terjadi karena
variasi jarak antar elektroda
semakin lama waktu reaksi maka elektroda
Waktu Efisiensi Penurunan Fe (%)
yang terlarut semakin banyak sehingga proses
4 cm 5 cm 6 cm
pembentukan koagulan semakin meningkat
dan efisiensi penurunan kontaminan semakin 0 0 0 0
baik. Dalam proses elektrokimia, elektrolit 25 56,95 49,00 38,88
pendukung juga diperlukan untuk 50 99,81 79,34 65,15
meningkatkan konduktivitas, elektrolit 75 99,99 97,64 83,10
memiliki efek yang cukup besar, kinetika 100 99,99 98,34 98,04
electrodissolution dari anoda, hal ini dapat 125 99,99 99,44 98,34
mempengaruhi koagulan dalam pembentukan
flok [9,15].

357
The 11th University Research Colloquium 2020
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

3.3 Penentuan konstanta kecepatan Jika kita menganggap bahwa reaksi


reaksi kimia antara Al(OH)3 yang terbentuk dari proses
Kinetika reaksi mempelajari laju elektrokoagulasi bereaksi dengan kontaminan
reaksi kimia secara kuantitatif dan ferro sulfat diasumsikan orde satu maka dapat
mempelajari faktor-faktor yang diasumsikan bahwa Al(OH)3 yang terbentuk
mempengaruhi laju reaksi tersebut. Laju dan bereaksi dengan kontaminan tetap atau
reaksi kimia adalah jumlah mol reaktan per konstan sehingga dari persamaan
satuan volume yang bereaksi dalam satuan kecepatannya adalah dapat dilihat pada
waktu tertentu. Dalam setiap reaksi persamaan (7) sampai (18) [6].
elektrokimia seperti elektrokoagulasi, Prediksi penentuan konstanta
elektroplating, electrorefining faktor-faktor kecepatan reaksi dapat dilihat dari nilai harga
yang mempengaruhi reaksi adalah kuat arus R2 pada reaksi orde 1 antara dengan 0,08604-
dan densitas yang akan mengendalikan laju 0,9675 sedangkan pada orde 2 harga R2
reaksi [13]. Bila dibuat sebuah kurva antara 0,6465-0,9132. Sehingga pada reaksi
penurunan konsentrasi reaktan sebagai fungsi elektrokoagulasi limbah Fe sintesis orde
waktu, maka akan diperoleh kurva bahwa reaksi yang lebih sesuai adalah orde dua. Hal
slope kurvanya pada setiap titik selalu negatif, ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
karena konsentrasi reaktan selalu menurun. oleh [9] menggunakan proses elektrokoagulasi
Jadi laju reaksi pada setiap titik sepanjang mengikuti orde dua [9].
kurva = - dC/dt. Tetapi apabila laju reaksi
dituliskan sebagai laju pembentukan produk,
maka laju reaksi akan bernilai positif. Orde
reaksi adalah jumlah pangkat konsentrasi
dalam bentuk diferensial. Secara teoritis orde
reaksi merupakan bilangan bulat kecil, namun
dalam beberapa hal pecahan atau nol. Pada
umumnya orde reaksi terhadap suatu zat
tertentu tidak sama dengan koefisien dalam
persamaan stoikiometri reaksi [14]. Konstanta Gambar 6. Kurva proses elektrokoagulasi
kecepatan reaksi pada elektrokoagulasi limbah kadar besi variasi plat elektroda orde satu
Fe sintesis ditampilkan pada Tabel 4.

Tabel 4. Data konstanta kecepatan kinetika


reaksi reduksi orde satu variasi plat elektroda
dan jarak.
Variasi k (menit-1) R2
Fe-Fe 0,0057 0,6723
Plat
AlAl 0,002 0,7725
Elektroda Cu-Cu 0,0895 0,864 Gambar 7. Kurva proses elektrokoagulasi
4 cm 0,0895 0,0864 kadar besi variasi jarak orde satu
Jarak 5 cm 0,0439 0,9675
6 cm 0,0361 0,9295

Menurut [15] pada penurunan COD


limbah tekstil dengan proses elektrokoagulasi
lebih sesuai didekati dengan menggunakan
orde satu. Sedangkan proses elektrokoagulasi
limbah cair stronsium dan cesium merupakan Gambar 8. Kurva proses elektrokoagulasi
orde dua dan studi kinetika pemindahan total kadar besi variasi plat elektroda orde dua
organik karbon pada limbah litografi
merupakan reaksi orde 2 [16].

358
The 11th University Research Colloquium 2020
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

didekati dengan reaksi orde 2 dengan


kecepatan reaksi sebesar 2,4535 ppm-1 menit-1

UCAPAN TERIMA KASIH


Penelitian ini dibiayai dengan skim
Penelitian Individu Dosen Universitas
Muhammadiyah Surakarta.

Gambar 9. Kurva proses elektrokoagulasi REFERENSI


kadar Fe sintesis orde dua [1] Sadeek, S. A., Negm, N. A., Hefni, H. H.
H., Abdel, M. M. International Journal of
Berdasarkan Gambar 9 maka diperoleh Biological Macromolecules Metal
konstanta kinetika reaksi reduksi orde dua adsorption by agricultural biosorbents :
yang ditampilkan pada Tabel 5. Adsorption isotherm , kinetic and
biosorbents chemical structures.
Tabel 5 Konstanta kinetika reaksi reduksi International Journal of Biological
orde dua variasi plat elektroda dan jarak Macromolecules; 2015; 81: 400–409.
antar elektroda. [2] Doggaz, A., Attour, A., Le, M., Mostefa,
K (ppm- P., Tlili, M., Lapicque, F. Iron removal
Variasi 1 R2
menit-1 from waters by electrocoagulation :
Plat Fe-Fe 0,0001 0,6465 Investigations of the various
AlAl 0,00003 0,6915 physicochemical phenomena involved
Elektroda Separation and Purifi cation Technology
Cu-Cu 24,535 0,9132
Iron removal from waters by
4 cm 24,535 0,9132
electrocoagulation : Investigations of the
Jarak 5 cm 0,0156 0,7352 various physicochemical phenomena
6 cm 0,0063 0,7584 involved. Separation and Purification
Technology; 2018; 217–225.
Pada penelitian [17] diperoleh konstanta [3] Febrina, L. A. A. (2017). Studi
kecepatan reaksi model kinetika untuk Penurunan Kadar Besi (Fe) dan Mangan (
menurunkan polutan mengunakan Mn ) dalam Air Studi Penurunan Kadar
elektrokoagulasi sebagai berikut: Besi (Fe) dan Mangan (Mn) Dalam Air.
Jurnal Teknologi; 2015; 1
Tabel 6. Parameter model kinetika untuk
[4] Al-qodah, Z., Al-shannag, M. (2017).
menurunkan polutan mineral sulfida
Heavy metal ions removal from
mengunakan elektrokoagulasi.
wastewater using electrocoagulation
Variasi K R2 processes : A comprehensive review
COD 0,08 0,84 Heavy metal ions removal from
Orde satu SO42- 0,39 0,72 wastewater using electrocoagulation
processes : A comprehensive review.
Ca 0,18 0,90 Separation Science and Technology;
COD 0,0013 0,998 2017; 52(17): 2649–2676.
Orde dua SO42- 0,0043 0,997 [5] Nariyan, E., Sillanpää, M., &
Wolkersdorfer, C. Electrocoagulation
Ca 0,0010 0,992
treatment of mine water from the deepest
working European metal mine –
KESIMPULAN Performance, isotherm and kinetic
Efisiensi penurunan limbah Fe sintesis studies Electrocoagulation treatment of
adalah 99,99% pada tegangan 10 V, jarak mine water from the deepest working
antar elektroda 4 cm, dengan menggunakan European metal mine – Performance ,
elektroda Cu pada waktu 125 menit. isotherm and kinetic studies. Separation
Penurunan limbah Fe sintesis lebih sesuai

359
The 11th University Research Colloquium 2020
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

and Purification Technology; 2017; 363– Chemical Engineering Journal; 2018;


373. 358–367.
[6] Prayitno, Rindatami, V. Model [13] A.S. Naje, S.A. Abbas, Combination of
Matematik Reduksi Thorium dalam electrocoagulation and electro-oxidation
Proses Elektrokoagulasi Thorium processes of textile waste waters
Reduction Mathematical Model on treatment, Civ. Environ. Res; 2013; 63-
Electrocoagulation Process. Eksplorium; 73.
2017; 121–132. [14] Nath, B., Fabrication, F., Project, F., &
[7] Abideen Idowu Adeogun. Abs tract. Complex, N. F. (2015). Study On
Removal of Basic Dye Bromophenol Thorium Removal Effuleny Thorium
Blue from aqueous solution by Removal R. Removal From Effluent.
Electrocoagulation using Al – Fe International Thorium Energy; 2019;
Electrodes: Kinetics, Equilibrium and Conference – ThEC15.
Thermodynamics Studies. Journal of [15] Ilhan, F., Ulucan-altuntas, K., Avsar, Y.,
Physical and Theoretical Chemistry; Kurt, U., & Saral, A. Electrocoagulation
2018; 15: 87–103. process for the treatment of metal-plating
[8] Prabowo. S, Nurlaili, Muflihah, R A wastewater : Kinetic modeling and
Tindangen, S. The Application of energy consumption; Front. Environ. Sci.
Electrolysis Method to Reduce Ammonia Eng; 2019; 13(5): 73
Content in Liquid Waste of Tofu The [16] Nath, B., Fabrication, F., Project, F., &
Application of Electrolysis Method to Complex, N. F. Study On Thorium
Reduce Ammonia Content in Liquid Removal From Effluent By
Waste of Tofu; 2018; 1–6. Electrocoagulation. International
[9] Prasetyaningrum, A., Jos, B., Thorium Energi;2015;Conference –
Dharmawan, Y., Prabowo, B. T., ThEC15.
Fathurrazan, M., & Fyrouzabadi. The [17] Wu, M., Hu, Y., Liu, R., Lin, S., Sun,
influence of electrode type on W., & Lu, H. Science of the Total
electrocoagulation process for removal of Environment Electrocoagulation method
chromium (VI) metal in plating industrial for treatment and reuse of sulphide
wastewater. Journal of Physics: mineral processing wastewater :
Conference Series; 2018; 1025(1): 1-2
Characterization and kinetics. Science of
[10] Thangamani, R., Velayutham, K., the Total Environment; 2019; 696.
Amudha, T., & Dhanasekaran, A. 134063.
Degradation of Synthetic Agro
wastewater (Fipronil) using Electro
Coagulation Process by Iron Electrodes;
2018; 1–6.
[11] Garcia-segura, S., Maesia, M., Eiband, S.
G., Vieira, J., Melo, D., & Martínez-
huitle, C. A. Electrocoagulation and
advanced electrocoagulation processes :
A general review about the fundamentals,
emerging applications and its association
with other technologies. Journal of
Electroanalytical Chemistry; 2017; 267–
299.
[12] Chen, X., Ren, P., Li, T., Trembly, J. P.,
& Liu, X. Zinc removal from model
wastewater by electrocoagulation :
Processing , kinetics and mechanism.

360

Anda mungkin juga menyukai