Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MAKALAH

TEKNIK INDUSTRI
“PROSES PEMBUATAN BAUT”

Disusun Oleh :

Sandy Prayoga
(2211034)

Dosen Pengampu,

Ir.Ery Sugito. ST., MT., ASCA

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI BATAM
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Baut adalah batang atau tabung yang permukaannya memiliki alur heliks. Ini terutama
digunakan sebagai bidang untuk mengubah torsi menjadi gaya linier dan sebagai pengikat
untuk menggabungkan dua benda. Bidang miring yang membungkus batang adalah definisi
lain dari baut.
Sebagian besar baut memiliki ulir kanan, yang digunakan untuk mengencangkannya
searah jarum jam. Saat baut akan menjadi torquer berlawanan arah jarum jam, misalnya, baut
ulir kiri digunakan. Pedal kiri sepeda memiliki ulir kiri.

B. Tujuan
Agar kita mengetahui komponen-komponen pada baut, dan proses pembuatan baut
pada mesin yang akan digunakan
BAB II
PEMABAHASAN

A. Jenis Bahan Material Baut


 Stainless Steel
 Alloy Steel
 Aluminium
 Titanium

B. Komponen Pada Baut

Gambar 1.1 Komponen Baut

C. Proses Pembuatan Baut:


1. Desain awal Produk

Gambar 1.2 Autocad


2. Mesin Proses Pembuatan Baut

Gambar 2.1 Mesin Pembuat Baut Otomatis/Mesin Heading

Gambar 2.2 Mesin Bubut


3. Tahapan Proses Pembuatan
A. Dengan Mesin Pembuat Baut Otomatis/Mesin Heading
1. Pemotongan : Benda kerja dipotong dengan panjang dan lebar baru. Panjang
satu silinder mur adalah 100 mm.
2. Pengikiran : kalau ukuran benda kerja tidak sesuai, haluskan dengan kikir sesuai
dengan ukuran yang ditentukan. Yaitu 100 mm.
3. Pembubutan : benda kerja hasil pemotongan tersebut lalu dibubut dengan mesin
bubut sampal mencapai diameter 9,8. Lakukanlah pembubutan secara bertahap
agar objek tidak patah dan tidak pula merusak mata pisau bubut. Proses ini
membutuhkan air pendingin (cooler) agar suhu mata pisau dan objek tidak
terlalu tinggi.
4. Pembentukan Kepala Baut : kalau sudah mendapat ukuran yang diinginkan,
tempellah kertas berbentuk segi enam yang sudah disiapkan, gunting dan
pelipis di kedua ujung silinder. Jepit benda dengan menggunakan ragum, lalu
kikir setiap sisi silinder tersebut dengan mengikuti alur kertas segi enam. Hati-
hati saat melakukannya, ya! Pada saat pengikiran, usahakan sisi satu dengan
sisi lainnya memiliki luas permukaan yang sama.
5. Penyenaian : langkah berikutnya, jepit objek dengan ragum. Kalau posisi objek
sudah diatur, maka ujung benda kerja (permukaan yang dibubut) disnai (dibuat
alur) sampai panjang tertentu. Lakukan proses ini secara bertahap.

B. Dengan Mesin Bubut


1. Pertama, ukur dengan tepat diameter yang diinginkan atau mur yang akan
dipasang. Undercut akan dibuat di bagian akhir.
2. Kedua, Anda harus menemukan posisi roda gigi sesuai dengan jangkauan dan
nada ulir. Anda dapat melanjutkan ke langkah berikutnya jika roda gigi (roda
gigi) dan semua tuas kontrol berada di posisi yang diinginkan.
3. Ketiga, siapkan pahat bubur ulir. Cara mengasahnya ini sekilas hampir sama
dengan mengasah permukaan pahat bubut, hanya saja bentuknya harus sesuai
dengan jenis drat yang sudah dibuat. Ulir metric bersudut 60 sedangkan
withworth bersudut 55. Atau kalau perlu kamu bisa pakai plat pengatur pahat.
4. Aturlah putaran spindle pada kecepatan yang sesuai dengan kondisi bahan pada
benda kerja. Rata- rata kecepatan yang dipakai adalah 100 rpm.
5. Hidupkan mesin dan tekan tuas otomatis drat. Mulailah proses pemakanan.
6. Hal lainnya yang harus kamu perhatikan disini adalah jangan melepas tuas
sebelum proses pembuatan drat selesai. Karena kalau dilepas, kemungkinan
kamu harus melakukan penyetelan ulang ke alur pemakanan awal.
7. Pada saat pemakanan, perhatikan dengan baik skala ukuran yang ada di tuas
eretan melintang. Aturlah angkanya menjadi di posisi tertentu atau 0 untuk
memudahkan proses pemakanan berikutnya. Fyl, kedalaman pemakanan
kurang lebih 0.1 mm.
8. Saat akan kembali posisi awal, lepaskan pahat dari benda kerja. Setelah itu,
kembalikan ke titik pemakanan yang sudah ditandai tadi, untuk pemakanan
berikutnya ditambah 0.1 mm. begitu seterusnya sampai kamu menghasilkan ulir
yang pas dengan murnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Baut adalah alat sambung dengan batang bulat dan berui, Balah satu dari sismya
mempunyai bentuk kepala baut (dengan standar umum berbentuk segi enam ) dan ujung
lainnya dipasangkan mur atau pengunci untuk mengunci baut tersebut.
Dalam penggunaannya di lapangan, baut dapat dijadikan sebagai salah satu alat untuk
membuat konstruksi sambungan tetap, sambungan bergerak, maupun sambungan sementara
yang dapat dibongkar, dirubah atau dilepas.
B. Saran
1. Sebelum melakukan proses pembuatan baut, kita harus mengetahui cara pengerjaan mesin
yang akan digunakan untuk proses pembuatan baut.
2. Dalam proses pengerjaan kita harus konsentrasi agar didapat hasil yang maksimal
DAFTAR PUSTAKA

https://teknikjaya.co.id/proses-pembuatan-baut/
https://id.wikipedia.org/wiki/Baut
https://www.berdikari-baut.com/cara-membuat-baut/

Anda mungkin juga menyukai