Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS KEMAMPUAN DAN KEANDALAN

MESIN BUBUT WEILER PRIMUS


MELALUI PENGUJIAN KARAKTERISTIK STATIK
MENURUT STANDAR ISO 1708

Rendy Revo Runtu1), Jan Soukotta2), Rudy Poeng3)


Jurusan Teknik Mesin Universitas Sam Ratulangi

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kelayakan operasional suatu mesin
perkakas melalui pengujian karakteristik geometrik statik berdasarkan standar ISO-
1708, dengan mengambil obyek pada mesin bubut Weiler Primus yang ada di
Laboratorium Manufaktur Teknik Mesin Universitas Sam Ratulangi (Unsrat).
Pengujian meliputi pengukuran penyelarasan terhadap alas mesin dan eretan,
pengukuran kesejajaran gerak pindah kepala lepas relatif terhadap gerak pindah eretan,
pengukuran ketelitian spindel utama, pengukuran kesejajaran sumbu peluncur luar
kepala lepas terhadap gerak eretan dan ketelitian poros pembawa karena keming pada
bantalan tekan. Pengukuran dari kelima jenis pengujian yang dapat dilakukan
disebabkan keterbatasan alat bantu ukur yang dapat menunjang pelaksanaan
pengukuran lainnya. Nilai penyimpangan hasil pengujian yang diperoleh dari pengujian
akan dibandingkan dengan nilai penyimpangan yang diijinkan berdasarkan standar
ISO-1708.
Dari hasil pengukuran dari kelima jenis pengujian yang telah dilakukan
menunjukkan bahwa mesin bubut Weiler Primus yang ada di Laboratotorium Teknik
Mesin Unsrat layak digunakan sesuai dengan standar ISO 1708, dengan kata lain
memiliki kemampuan dan keandalan untuk menghasilkan produk atau benda kerja
dengan ketelitian tinggi dengan rata-rata keandalan 99,370 %.

Kata kunci: Ketelitian Geometri, Mesin Perkakas Bubut.

Abstract
The aim of this research is to determine the operational feasibility of machines
tool by testing the characteristic of static geometric based on ISO-1708 standard. The
object is Weiler Primus lathe located in Sam Ratulangi (Unsrat) engineering
manufacturing laboratory.
Examination covered five measurements, which is harmonization to the machine
base and sledge, motion alignment head move off relatively against the sledge
movement, accuracy of the main spindle, alignment of rote launcher axis fuse and the
axle carriers accuracy due to keming in the bearing press. Measurement of the five
tests were done because of the limitation of measuring tools which can support the
other measurements. The result of deviation value obtained from the test will be
compared with allowed deviation value based on ISO-1708 standard.

Jurnal Online Poros Teknik Mesin Volume 4 Nomor 1 63


The measurement result of the five types of tests shows that Weiler Primuss
lathe located in Unsrat engineering laboratory is conform with ISO 1708 standard. In
other words, the late posses the ability and reliability to produce a product or tool with
high accuracy with an average reliability of 99,370%.

Keywords: Geometric Accuracy, Machine Tools. Lathe

I. PENDAHULUAN ada di Laboratorium manufaktur Teknik


1.1 Latar Belakang Mesin Universitas Sam Ratulangi (Un-
Mesin bubut yang telah dipakai srat), maka penelitian ini dilakukan
dalam jangka waktu tertentu menga- pengukuran kete-litian geometrik mesin
lami keausan pada berbagai kompo- perkakas pada pengujian mesin bubut.
nennya sehingga menyebabkan terja-
dinya penyimpangan terhadap kete- I.2 Perumusan Masalah
litian semula. Besarnya penyim-pangan Masalah yang diangkat dalam
itu tidak boleh melewati ba-tas yang penelitian ini adalah bagaimana me-
diijinkan. Besarnya penyimpangan yang ngetahui kemampuan dan keandalan
terjadi dapat diketahui dari hasil pengu- mesin bubut Weiler Primus melalui
jian ketelitian geo-metri. Untuk mesin pengujian karakteristik statik menu-rut
perkakas yang telah mengalami rekon- standar ISO-1708.
disi maka data pengujian geometrik da-
pat pula dijadikan ukuran keberhasilan 1.3 Tujuan Penelitian
usaha rehabilitasi tersebut. 1. Melakukan pengukuran ketelitian
Untuk mengetahui besarnya pe- geometrik mesin perkakas pada
nyimpangan terhadap ketelitian semula mesin bubut Weiler Primus.
perlu dilakukan pengujian. Pengujian 2. Menganalisis ketelitian geometrik
awal yang harus dilakukan yaitu hasil pengujian yang dilakukan
pengujian geometri secara statik, yaitu untuk memperoleh penyimpangan
pengukuran ketelitian geometri suatu yang terjadi.
mesin yang dilakukan dalam keadaan 3. Menentukan kelayakan operasional
diam (tak bekerja) dan tak dibebani. suatu mesin perkakas melalui pengu-
Berdasarkan hal tersebut, untuk jian karakteristik.
mengetahui penyimpangan atau ke-
salahan salah satu mesin perkakas yang 1.4 Batasan Masalah

Jurnal Online Poros Teknik Mesin Volume 4 Nomor 1 64


1. Mesin perkakas yang dijadikan but potong ulir tahun 1483. Mesin bubut
obyek penelitian ini mesin bubut ini membentuk aliran ulir pada kayu.
Weiler Primus yang ada di Labo- (Rochim, 1985)
ratorium manufaktur Teknik Me-sin Mesin perkakas merupakan suatu
Unsrat. proses yang digunakan untuk mengubah
2. Alat ukur pengujian yang diguna-kan bentuk suatu produk dari logam dengan
disesuaikan dengan alat ukur yang cara memotong (proses pemotongan
diadakan dan yang ada di Labora- logam). Proses pemotongan logam
torium manufaktur Teknik Mesin dapat dikelompokkan, yaitu: (Rochim,
Unsrat. 1985)
3. Pengukuran ketelitian geometrik 1. Proses pemotongan dengan mesin
yang dilaksanakan mengacu pada las.
pengujian mesin frais ISO-1708.. 2. Proses pemotongan dengan mesin
press.
II. LANDASAN TEORI 3. Proses pemotongan dengan mesin
2.1 Pengertian Mesin Perkakas perkakas.
Mesin perkakas adalah alat meka- 4. Proses pemotongan nonkonvensi-
nis yang ditenagai, biasanya digunakan onal.
untuk mempabrikasi komponen metal
dari sebuah mesin. Kata mesin perkakas 2.2 Proses Membubut
biasanya digunakan untuk mesin yang Proses membubut merupakan
digunakan tidak dengan tenaga ma- proses pengerjaan material dimana
nusia, tetapi bisa juga di gerakan oleh benda kerja dan alat pahat bergerak
manusia bila dirancang dengan tepat. mendatar (searah meja/bed mesin),
Para ahli sejarah teknologi berpendapat melintang atau membentuk sudut secara
bahwa mesin perkakas sesungguhnya perlahan dan teratur baik secara
lahir ketika keterliabatan manusia dihi- otomatis atau pun manual. Pada proses
langkan dalam proses pembentukan pembubutan berlangsung, benda kerja
atau proses pengecapan dari berbagai berputar dan pahat disentuhkan pada
macam peralatan. Mesin bubut pertama benda kerja sehingga terjadi penya-
dengan kontrol mekanis langsung ter- yatan. Penyayatan dapat dilakukan ke-
hadap alat potongnya adalah sebuah bu- arah kiri atau kanan,sehingga meng-

Jurnal Online Poros Teknik Mesin Volume 4 Nomor 1 65


hasilkan benda kerja yang berbentuk dari ukuran dan kehalusan pada benda
silinder. Jika penyayatan dilakukan me- kerja menjadi tidak sesuai dengan yang
lintang maka akan menghasilkan bentuk diinginkan. Penyimpangan ketelitian
alur, pemotongan atau permukaan yang benda kerja berhubungan erat dengan
disebut facing (membubut muka). penyimpangan ketelitian pada mesin
Gerakan utama mesin bubut: perkakas, karena mesin perkakas yang
(Rochim, 1985) memotong atau menyayat benda kerja
Gerakan berputar benda kerja tersebut. Penyimpangan ketelitian pada
(putaran utama) mesin perkakas dapat diketahui melalui
Gerakan pahat menyayat benda kerja suatu pengujian mesin perkakas yang
Gerakan pahat maju sesuai dengan benar dan tepat.
kedalaman pemakanan. Pada pembahasan ini mengu-
raikan hal-hal yang bekaitan dalam
proses pengujian ketelitian geometrik
mesin perkakas yang konvensional.
Seperti diketahui para pengguna mesin
perkakas secara luas, konsep ketelitian
geometrik mesin perkakas sesung-
guhnya telah lama berkembang. Untuk
mengetahui ketelitian geometrik suatu
Gambar 2.1 Mesin Bubut
mesin perkakas maka perlu dilakukan
(Rochim, 1985)
pengujian menurut prosedur yang telah

2.3 Pengujian Keteletian Geometrik baku. Pengembangan prosedur pengu-

Mesin Perkakas jian sebenarnya telah dirintis sejak

Benda kerja yang dihasilkan oleh tahun 1901 oleh Schlesinger dalam

proses pemotongan memiliki kualitas usahanya membuat suatu standar kela-

tertentu dan bisa diketahui dari kete- yakan untuk mesin perkakas. Setelah

litian dimensi, ketelitian bentuk serta beberapa lama berbagai prosedur

kehalusan permukaan benda kerja ter- pengujian mesin perkakas telah diakui

sebut. Penyimpangan ketelitian dapat oleh seluruh pengguna dan pembuat

mengakibatkan benda kerja menjadi mesin perkakas dan Organisasi Standar

tidak sempurna, hal itu dapat diketahui International (ISO) merangkum berba-

Jurnal Online Poros Teknik Mesin Volume 4 Nomor 1 66


gai prosedur tersebut menjadi petunjuk pai untuk memperbaiki kualitas me-
baku. Pengujian keteletian geometrik sin.
mesin perkakas yang dimaksud, adalah:
(Bagiasna, 2000) Garis maupun bidang permukaan
1. Tes kelayakan yang terdapat pada suatu mesin
Pengujian ini dilakukan di tempat perkakas bila ditinjau dari bentuk, posi-
mesin itu dibuat. Hasil pengujian si atau gerakkan pindahnya terlihat me-
harus berada dalam batas-batas pe- miliki suatu ciri tertentu yang dapat
nyimpangan yang diijinkan sesuai diungkapkan dalam bentuk: (Bagiasna,
dengan kualitas mesin tersebut dan 2000).
data ini dituliskan dalam lembar uji Kelurusan
yang disertakan pada mesin yang Secara garis besar pengertian ke-
bersangkutan. Dengan demikian ke- lurusan mencakup kelurusan suatu
mungkinan konsumen dirugikan ka- garis atau bidang, kelurusan kom-
rena ketidak beresan pada mesin ponen dan kelurusan suatu gerakkan
yang mereka beli dapat ditekan semi- lurus.
nimal mungkin. Kerataan
2. Bagian kegiatan pemeliharaan Suatu bidang permukaan dinyatakan
Dengan dilakukan pengujian, pema- rata bila perubahan jarak tegak lurus
kai mesin dapat mengambil tindakan- dan titik-titik pada permukaan itu
tindakan lebih lanjut terhadap mesin terhadap bidang geometrik yang
yang bersangkutan. sejajar dengan permukaan yang diuji
3. Evaluasi hasil rekondisi mesin per- adalah lebih kecil dari suatu harga
kakas batas yang tertentu. Dalam pengujian
Data hasil pengujian karaktreristik ketelitian geometrik mesin perkakas,
geome tri dapat dijadikan acuan maka bidang geometrik yang di-
keberhasilan usaha rehabilitasi dan maksud adalah bidang referensi.
dapat dijadikan pula sebagai pedo- Kesejajaran
man bagi usaha rehabilitasi tersebut Dalam mesin perkakas terdapat
dan data yang diperoleh menun- bidang, bagian permukaan, garis
jukkan tindakan-tindakan yang dica- ataupun perkakas komponen yang
dalam interaksinya harus sejajar satu

Jurnal Online Poros Teknik Mesin Volume 4 Nomor 1 67


dengan yang lain sedemikian rupa bertujuan untuk menentukan kelayakan
sehingga ketelitian bentuk maupun operasional suatu mesin perkakas me-
geometrik benda kerja yang diha- lalui pengujian karakteristik geometri
silkan masih berada dalam batas tole- berdasarkan standar ISO-1708. Adapun
ransi yang direncanakan. penyimpangan untuk mesin perkakas
Ketegaklurusan bubut yang diijinkan berdasarkan stan-
Ketegaklurusan pada mesin perka- dar ISO tersebut adalah: (Bagiasna,
kas, pada umumnya mencakup garis, 2000)
sumbuh maupun bidang dan gerak 1. Penyimpangan Penyelarasan Ter-
komponen. hadap Alas Mesin dan Eretan
Rotasi Penyelarasan terhadap alas mesin
Umumnya dalam mesin perkakas, dan eretan, penyimpampangan yang
mesin bubut,mesin frais, mesin gurdi, diijinkan yaitu sebesar:
dan mesin gerinda terdapat kom- 0,01 mm dengan panjang pengu-
ponen rotasi yaitu poros spindel dan kuran lebih kecil atau sama dengan
poros ulir. Kesalahan gerak kom- 500 mm.
ponen rotasi mencakup simpangan 0,02 mm dengan panjang pengu-
putar, slip aksial periodik dan ke- kuran diantara 500 mm dan 1000
ming. mm.
0.03 mm dengan panjang pengu-
2.4 Standarisasi Pengujian kuran diantara 1000 dan 2000 mm.
Mesin-mesin perkakas yang telah 2. Penyimpangan Kesejajaran Ge-
dibongkar, pemasangan dan penye- rak Pindah Kepala Lepas Relatif
telannya kembali paling tidak harus Terhadap Gerak Pindah Eretan
mendekati standar yang adal dalam Kesejajaran gerak pindah kepala
prosedur pengujian mesin perkakas. lepas relatif terhadap gerak pindah
Secara kasar semua penyimpangan- eretan penyimpangan yang diijinkan
penyimpangan yang terjadi tidak boleh yaitu sebesar 0,03 mm pada bidang
melebihi harga 0,02 mm sampai 0,05 horisontal maupun vertikal.
mm. adapun standar yang dapat dipakai 3. Penyimpangan Ketelitian Spindel
dalam pengujian mesin perkakas yang Utama
akan dilkukan dalam penelitian ini

Jurnal Online Poros Teknik Mesin Volume 4 Nomor 1 68


Ketelitian spindel utama penyim- dan tabung itu biasa dipasang pada
pampangan yang diijinkan yaitu suatu dasar besi cor. Fungsi utama
sebesar 0,01 mm kesalahan aksial. dari alat ini dapat merasakan
4. Kesejajaran Sumbu Peluncur Lu- perubahan kemiringan suatu bisang,
ar Kepala Lepas Terhadap Gerak dan perubahan kemiringan itu dapat
Eretan dihubungkan dengan perubahan
Kesejajaran sumbu peluncur luar ketinggian. Perubahan ketinggian
kepala lepas terhadap gerak eretan pada alat ini dinyatakan dalam
penyimpampangan yang diijinkan micronmeter pada suatu panjang
yaitu sebesar: tertentu dalam meter.
0,015 mm dengan panjang ukur 100
mm kedepan pada bidang hori-
sontal.
0,020 mm dengan panjang ukur 200
mm keatas pada bidang vertikal. Gambar 2.2 Spirit Level (Water Pas Mesin)

6. Penyimpangan Ketelitian Poros


Pembawa karena Keming pada B. Dial Indicator

Bantalan Tekan Alat ukur dalam dunia teknik sangat

Ketelitian poros pembawa karena banyak. Ada alat ukur pneumatik,

keming pada bantalan tekan pe- mekanik , hidrolik maupun yang

nyimpampangan yang diijinkan elektrik. Termasuk dalam dunia

yaitu sebesar 0,020 mm. otomotif, banyak juga alat ukur


yang sering digunakan. Dalam hal

Alat pengukur yang umum ini akan dibahas dial gauge. Dial

digunakan dalam pengujian mesin gauge atau ada yang menyebutnya

perkakas yaitu spirit level machine dial indicator adalah alat ukur yang

(water pas) dan dial indikator (jam dipergunakan untuk memeriksa

ukur). penyimpangan yang sangat kecil

A. Spirit Level dari bidang datar, bidang silinder

Spirit level adalah suatu alat yang atau permukaan bulat dan kese-

terdiri dari suatu tabung meleng- jajaran. Konstruksi sebuah alat dial

kung berisi cairan gelembung satu indicator seperti terlihat pada


gambar 2.3, terdiri atas jam ukur

Jurnal Online Poros Teknik Mesin Volume 4 Nomor 1 69


(dial gauge) yang di lengkapi Jangka Sorong
dengan alat penopang seperti blok Water Pas Mesin
alas magnet, batang penyangga, Dial Indikator
penjepit, dan baut penjepit. Spidol atau Kapur Tulis
3.3 Prosedur Penelitian

Mulai

Tahap Persiapan

Mesin Perkakas
Bubut Weiler Primus

Alat Ukur Ketelitian Geometrik

Gambar 2.3 Dial Indicator Pengukuran Ketelitian Geometrik

TIDAK
SESUAI Prosedur
Pengujian
III. METODELOGI SESUAI

PENELITIAN Data Hasil Pengujian

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Analisis Hasil Pengukuran

Tempat pelaksanaan penelitian ini Kondisi mesin Perkakas


Mesin Bubut Weiler Primus
dilakukan di Laboratorium Teknik Sesuai standar ISO 1708

Manufaktur Teknik mesin Universitas Pembahasan dan Kesimpulan

Sam Ratulangi (Unsrat). Dan waktu Selesai

pelaksanaan mulai 25 November 2013


Gambar 3.1 Prosedur Penelitian
sampai Oktober 2014.
3.4 Pengolahan Data
3.2 Bahan dan Peralatan 3.4.1 Sumber Data
Dalam penelitian tidak meng- Sumber data yang diperolah
gunakan bahan, akan tetapi meng- dalam penelitian ini adalah data primer
gunakan peralatan berupa mesin bubut yang langsung didapatkan dari obyek
Weiler Primus dan alat ukur ketelitian pelaksanaan penelitian ini, yaitu me-
geometrik yang ada di Laboratorium lakukan pengujian pengukuran kete-
Manufaktur Teknik Mesin Unsrat. litian geometrik pada mesin perkakas
Mistar Baja bubut Weiler Primus yang ada di

Jurnal Online Poros Teknik Mesin Volume 4 Nomor 1 70


Laboratorium Manufaktur Teknik Me-
sin Unsrat. 3. Ketelitian Spindel Utama
3.4.2 Proses Pengujian dan Pe-
ngambilan Data Ketelitian
Geometrik
Proses pengujian dan proses
pengambilan data ketelitian geometrik Gambar 3.4 Proses Pengijian dan

yang dilakukan pada mesin Weiler Pengambilan Data Ketelitian Spindel Utama
pada Mesin Bubut Weiler Primus
Primus, adalah:
4. Kesejajaran Sumbu Peluncur Lu-
1. Penyelarasan Terhadap Alas Me-
ar Kepala Lepas Terhadap Gerak
sin dan Eretan
Eretan

Gambar 3.2 Proses Pengijian dan


Pengambilan Data Penyelarasan Gambar 3.5 Proses Pengijian dan
Terhadap Alas Mesin dan Eretan pada Pengambilan Data Kesejajaran Sumbu
Mesin Bubut Weiler Primus Peluncur Luar Kepala Lepas Terhadap
Gerak Eretan
2. Kesejajaran Gerak Pindah Kepala pada Mesin Bubut Weiler Primus

Lepas Relatif Terhadap Gerak 5. Ketelitian Poros Pembawa karena


Pindah Eretan Keming pada Bantalan Tekan

Gambar 3.3 Proses Pengijian dan


Pengambilan Data Kesejajaran Gerak
Pindah Kepala Lepas Relatif Terhadap
Gerak Pindah Eretan
pada Mesin Bubut Weiler Primus

Jurnal Online Poros Teknik Mesin Volume 4 Nomor 1 71


Gambar 3.6 Proses Pengijian dan
Pengambilan Data Ketelitian Poros
Pembawa karena Keming pada Bantalan
Tekan pada Mesin Bubut Weiler Primus
IV. HASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Tabel 4.4 Rata-rata Hasil Pengukuran
Hasil pengamatan yang
Kesejajaran Gerak Pindah
diperoleh pada pengujian mesin Kepala Lepas Relatif Terhadap
bubut Weiler Primus yang ada di Gerak Pindah Eretan

Laboratorium Teknik Mesin Universitas


Sam Ratulangi (Unsrat), adalah sebagai
berikut:
1. Penyelarasan Terhadap Alas Me-
sin dan Eretan
Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Penyelarasan
Terhadap Alas Mesin dan Eretan

3. Ketelitian Spindel Utama


Tabel 4.5 Hasil Pengukuran Ketelitian
Tabel 4.2 Rata-rata Hasil Pengukuran Spindel Utama
Penyelarasan Terhadap Alas
Mesin dan Eretan

Didapatkan rata-rata hasil pengu-


kuran ketelitian spindel utama ada-
lah 0,00667.

2. Kesejajaran Gerak Pindah Kepa-


4. Kesejajaran Sumbu Peluncur Lu-
la Lepas Relatif Terhadap Gerak
ar Kepala Lepas Terhadap Gerak
Pindah Eretan
Eretan
Tabel 4.3 Hasil Pengukuran Kesejajaran
Gerak Pindah Kepala Lepas
Relatif Terhadap Gerak Pindah Eretan Tabel 4.6 Hasil Pengukuran Kesejajaran
Sumbu Peluncur Luar

Jurnal Online Poros Teknik Mesin Volume 4 Nomor 1 72


Kepala Lepas Terhadap Gerak Eretan kas pada pengukuran mesin bubut
Weiler Primus.

1.Hasil Pengolahan Penyelarasan


Terhadap Alas Mesin dan Eretan

Tabel 4.7 Rata-rata Hasil Pengukuran


1,00000
Kesejajaran Sumbu Peluncur Luar Kepala

Penyimpangan (mikron)
0,75000

Lepas Terhadap Gerak Eretan 0,50000


0,25000
0,00000
-0,25000
-0,50000
-0,75000
-1,00000
0 200 400 600 800
Jarak Pengukuran (mm)

Gambar 4.1 Hasil Pengukuran Penyelarasan


Terhadap Alas Mesin dan Eretan
5. Ketelitian Poros Pembawa karena
Keming pada Bantalan Tekan
2. Hasil Pengolahan Kesejajaran Ge-
rak Pindah Kepala Lepas Relatif
Tabel 4.8 Hasil Pengukuran Ketelitian Poros
Terhadap Gerak Pindah Eretan
Pembawa karena Keming pada
0,01400
Bantalan Tekan
Penyimpangan (mikron)

0,01200

0,01000

0,00800 Horisontal

0,00600 Vertikal

0,00400

0,00200

0,00000
0 100 200 300 400 500 600 700 800
Jarak Pengukuran (mm)

Didapatkan rata-rata hasil pengu- Gambar 4.2 Hasil Pengukuran Kesejajaran


kuran ketelitian poros pembawa ka- Gerak Pindah Kepala Lepas Relatif
rena keming pada bantalan tekan Terhadap Gerak Pindah Eretan

adalah 0,00067. 3. Hasil Pengolahan Ketelitian Spin-


del Utama

4.2 Hasil Pengolahan Data Langsung diketahui kesalahan kumu-

Data hasil pengamatan, di olah latif ketelitian spindel utama yaitu

untuk mendapatkan nilai dari penyim- sebesar 0,00667 mikron.

pangan komponen gerak mesin perka-

Jurnal Online Poros Teknik Mesin Volume 4 Nomor 1 73


4. Hasil Pengolahan Kesejajaran Dapat dilihat bahwa hasil pengujian
Sumbu Peluncur Luar Kepala Le- ketelitian geometrik pengukuran kom-
pas Terhadap Gerak Eretan ponen gerak dari mesin bubut Weiler
0,00630 Primus, penyimpangan yang terjadi
Penyimpangan (mikron)

0,00420 masih dalam batas yang diijinkan


Horisontal
Vertikal
0,00210 menurut standar ISO-1708. Dari hasil
0,00000 kelima jenis pengujian yang dilakukan
0 10 20 30 40 50 60 70
Jarak Pengukuran (mm)
di atas maka disimpulkan bahwa mesin
Gambar 4.3 Hasil Pengukuran Kesejajaran bubut Weiler Primus yang ada di La-
Sumbu Peluncur Luar boratotorium Teknik Mesin Unsrat
Kepala Lepas Terhadap Gerak Eretan
layak digunakan, dengan kata lain me-
miliki kemampuan dan keandalan untuk
5. Hasil Pengolahan Ketelitian Poros
menghasilkan produk atau benda kerja
Pembawa karena Keming pada
dengan ketelitian tinggi.
Bantalan Tekan
Langsung diketahui kesalahan kumu-
V. PENUTUP
latif ketelitian poros pembawa karena
5.1 Kesimpulan
keming pada bantalan tekan yaitu
1. Pengujian yang dilakukan pada lima
sebesar 0,00067 mikron
komponen gerak dari mesin perkakas
4.3 Pembahasan
bubut Weiler Primus yang ada di La-
Setelah dilakukan pengujian kete-
boratorium Manufaktur Teknik
litian geometrik mesin perkakas pada
Mesin Universitas Sam Ratulangi
mesin bubut Weiler Primus, maka
(Unsrat), meliputi pengukuran penye-
hasilnya dapat ditunjukkan pada tabel
larasan terhadap alas mesin dan ere-
4.9.
tan, pengukuran kesejajaran gerak
Tabel 4.9 Hasil Pengujian Ketelitian
pindah kepala lepas relatif terhadap
Geometrik Mesin Perkakas pada bubut
Weiler Primus gerak pindah eretan, pengukuran ke-
telitian spindel utama, pengukuran
kesejajaran sumbu peluncur luar ke-
pala lepas terhadap gerak eretan dan
ketelitian poros pembawa karena ke-
ming pada bantalan tekan. Pengu-

Jurnal Online Poros Teknik Mesin Volume 4 Nomor 1 74


kuran dari kelima jenis pengujian Arifin, S. 1993, Alat Ukur dan Mesin
yang dapat dilakukan disebabkan ke- Perkakas. Ghalia Indonesia, Jakarta
terbatasan alat bantu ukur yang dapat Bagiasna, K. 2000, Pengantar Penge-
menunjang pelaksanaan pengukuran tesan Ketelitian Geometrik Mesin
lainnya. Perkakas. Teknik Produksi Mesin
2. Dari hasil pengukuran dari kelima je- Institut Teknologi Bandung.
nis pengujian yang telah dilakukan Budianto, N. 2008. Pengukuran Keteli-
menunjukkan bahwa mesin bubut tian Geometri Mesin Bubut Harri-
Weiler Primus yang ada di Labo- son 600 Bekas Pakai di Labora-
ratotorium Teknik Mesin Unsrat la- torium Manufaktur Jurusan Teknik
yak digunakan, dengan kata lain Mesin Unsrat, Skripsi Program S1
memiliki kemampuan dan keandalan Teknik Mesin Universitas Sam Ra-
untuk menghasilkan produk atau ben- tulangi, Manado.
da kerja dengan ketelitian tinggi. Priambodo, B. 1981. Teknologi Meka-
5.2 Saran nik, Erlangga Jakarta
1. Perlu dilakukan pengadaan atau ka- Poeng, R. 2004, Laporan Praktikum Pe-
librasi alat bantu ukur, sehingga da- ngetesan Mesin Perkakas. Teknik
pat melakukan pengukuran ketelitian Produksi Mesin Institut Teknologi
geometrik mesin perkakas seca-ra Bandung.
akurat dan dapat dilakukan lebih ba- Rochim, T. 1985. Proses Pemesinan,
nyak pengukuran pada komponen Laboratorium Teknik Produksi
gerak mesin perkakas. Mesin Institut Teknologi Bandung.
2. Dapat dikembangkan untuk melaku- Tolosi, K. 2013, Analisis Ketelitian
kan pengukuran ketelitian geometrik Geometrik Mesin Frais Horisontal
pada mesin perkakas lainnya yang Kuzman UF6N di Laboratorium
ada di Laboratorium Teknik Mesin Manufaktur Teknik Mesin Unsrat,
Unsrat, sehingga penyimpangan me- Skripsi Program S1 Teknik Mesin
sin perkakas dapat diketahui Universitas Sam Ratulangi, Mana-
do.
DAFTAR PUSTAKA

Jurnal Online Poros Teknik Mesin Volume 4 Nomor 1 75

Anda mungkin juga menyukai