Nama Sekolah :
Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (C1)
Mata Pelajaran : KIMIA
Kelas / Semester : X/I
Tahun Pelajaran :
Jam Pelajaran : 3 JP (@ 45 Menit)
A. Tujuan Pembelajaran
Pengetahuan Keterampilan
Melalui langkah pembelajaran DARING dengan pendekatan saintifik peserta didik dapat :
Menjelaskan peranan ilmu kimia dalam Membuat Langkah kerja yang digunakan
berbagai bidang pada percobaan ilmiah di laboraturium.
Memprediksi produk-produk yang Mendemonstrasikan Metode Ilmiah
mengandung bahan kimia
Mengemukakan dan menalar dampaknya Kemudian mengajukan pertanyaan, mengajukan
bahan-bahan kimia dalam berbagai aspek jawaban sementara, mengumpulkan data,
kehidupan menganalisa data, menyusun simpulan untuk
Mengemukakan dan menalar bahan kimia dapat mencapai kompetensi keterampilan
berbahaya dan beracun (B3) (mengamati, mencoba, menyaji, dan menalar),
dan sikap (jujur, santun, dan tanggungjawab).
Kemudian mengajukan pertanyaan, mengajukan
jawaban sementara, mengumpulkan data,
menganalisa data, menyusun simpulan untuk
dapat mencapai kompetensi pengetahuan
(memahami, menerapkan, menganalisis, dan
mengevaluasi),
B. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan ( 10 Menit )
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk pembaelajaran dipandu melalui
Telegram / WA group dan google classroom, dan peserta didik mengisi daftar hadir online yang
dikirim guru ke telegram/WA group dan google classroom
Memeriksa kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran melalui Telegram / WA group dan
google classroom.
Kegiatan Inti ( 70 Menit )
Kegiatan Literasi Melalui Telegram / WA group dan google classroom , Peserta didik
diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan
menuliskanya kembali,. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait
materi kimia dalam berbagai aspek kehidupan.
Memahami dengan mengamati tanyangan konsep dan video Melalui
Telegram / WA group dan google classroom.
Critical Thingking Melalui Telegram / WA group dan google classroom , Guru
memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal
yang belum dipahami, dimulai dari pertanyaan factual sampai
kepertanyaan yang bersifat hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan
dengan materi .
Peserta Didik mengajukan pertanyaan atau peristiwa di vidio
pembelajaran.
Collaboration Peserta didik bersama orang tua dirumah mendiskusikan, mengumpulkan
informasi , mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi
mengenai materi .
Communication Melalui Telegram / WA group dan google classroom , Peserta didik
diminta mempresentasikan hasil kerja individu secara klasikal,
mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian
ditanggapi kembali oleh individu yang mempresentasikan.
Creativity Melalui Telegram / WA group dan google classroom , Guru dan
peserta didik membuat kesimpulan tentang hal – hal yang telah dipelajari
terkait dengan materi .
Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal
– hal yang belum dipahami.
Kegiatan Penutup ( 15 Menit )
Peserta didik membuat rangkuman / simpulan pelajaran tentang point – point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
Guru membuat rangkuman / simpulan pelajaran tentang point – point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan
Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk mengerjakan LKPD
Penilaian
Pengetahuan Keterampilan Sikap
Penilaian melalui Unjuk Kerja , Penilaian Bersyukur terhadap apa yang ada di
Daring ( google Form ) Proyek, ( peserta didik lingkungan sekitar.
mengirimkan tugas Kerja sama dalam mengamati objek.
melalui Email ) Jujur dalam membuat kesimpulan
Tanggung jawab dalam menulis objek
yang diamati.
Displin dalam menyelesaikan.
.............……..,.....................
Mengetahui
Kepala Sekolah …………. Guru Mata Pelajaran
…………………………… ……………………………….
NIP/NRK. NIP/NRK.
Lampiran 1
Materi Pembelajaran
Hakikat Ilmu Kimia, Metode ilmiah, Keselamatan dan Keamanan Kerja di Laboraturium
dan Peran Kimia dalam Kehidupan.
Hakekat ilmu kimia adalah bahwa benda itu bisa mengalami perubahan bentuk, maupun
susunan partikelnya menjadi bentuk yang lain sehingga terjadi deformasi, perubahan
letak susunan, ini mempengaruhi sifat-sifat yang berbeda dengan wujud yang semula.
Ilmu kimia merupakan produk (pengetahuan kimia yang berupa fakta, teori, prinsip,
hukum) temuan saintis dan proses (kerja ilmiah). Mempelajari sains melibatkan
penggalian fakta-fakta melalui observasi, pengukuran, klasifikasi dan penggorganisasian
fakta–fakta yang diperoleh tersebut.
Cain, Sandra (1990: 4) menyatakan bahwa sains (IPA) terdiri dan empat komponen
antara lain: sains sebagai produk, sains sebagai proses, sains sebagai sikap, dan sains
sebagai teknologi.
Rideng (1996:4) juga menyebutkan bahwa, sains adalah merupakan hasil kegiatan
manusia berupa pengetahuan, gagasan, dan konsep yang terorganisasi tentang alam
sekitar yang diperoleh dari pengamatan melalui serangkaian proses ilmiah antara lain
penyelidikan, penyusunan dan pengujian gagasan-gagasan. Dari definisi tersebut, sains
pada dasarnya terdiri atas dua komponen yang tidak dapat dipisahkan satu sama
lainnya, yaitu proses dan produk. Pembelajaran kimia menekankan pada pemberian
pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan
keterampilan proses dan sikap ilmiah.
Kimia sebagai proses mengandung pengertian cara berpikir dan bertindak untuk
menghadapi atau merespons masalah-masalah yang ada di lingkungan. Jadi, kimia
sebagai proses menyangkut proses atau cara kerja untuk memperoleh hasil (produk)
inilah yang kemudian dikenal sebagai proses ilmiah. Melalui proses-proses ilmiah akan
didapatkan temuan-temuan ilmiah. Ditinjau dari segi proses, maka kimia memiliki
berbagai keterampilan sains, misalnya:
Mengidentifikasi dan menentukan variabel tetap dan variabel berubah.
Menentukan apa yang diukur dan diamati,
Keterampilan mengamati menggunakan sebanyak mungkin indera (tidak hanya
indera penglihat), mengumpulkan fakta yang relevan, mencari kesamaan dan
perbedaan, mengklasifikasikan.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sikap ilmiah adalah sikap
yang melekat dalam diri seseorang setelah mempelajari sains yang mencakup:
Sikap ingin tahu meliputi : antusias mencari jawaban, perhatian pada
objek yang diamati, antusias pada proses sains, dan menanyakan setiap langkah
kegiatan.
Sikap respek terhadap data/fakta meliputi : objektif/jujur, tidak buruk sangka,
mengambil keputusan sesuai fakta, dan tidak mencampur fakta dan pendapat.
Sikap berpikir kritis meliputi : meragukan temuan orang lain, menanyakan setiap
perubahan atau hal baru, mengulangi kegiatan yang dilakukan, dan
tidak mengabaikan data meskipun kecil.
Sikap penemuan dan kreativitas meliputi : menggunakan fakta-fakta untuk dasar
kesimpulan, menunjukkan laporan berbeda dengan orang lain, merubah pendapat
dalam merespon terhadap fakta, menyarankan percobaan-percobaan baru, dan
menguraiakan kesimpulan baru hasil pengamatan.
Sikap berpikiran terbuka dan kerjasama : meliputi menghargai pendapat temuan
orang lain, mau merubah pendapat jika data kurang tepat, menerima saran dari orang
lain, tidak merasa selalu benar, mengaggap setiap kesimpulan adalah tentative dan
berpartisipasi aktif dalam kelompok.
Sikap ketekunan meliputi : melanjutkan kebiasaan meneliti atau melakukan
percobaan, mengulangi percobaan meskipun berakibat kegagalan, dan melanjutkan
suatu kegiatan meskipun orang lain selesai lebih awal.
Sikap peka terhadap lingkungan sekitar : meliputi perhatian terhadap peristiwa
sekitar, partisipasi pada kegiatan social, menjaga kebersihan dan kelestarian
lingkungan.
B. Metode Ilmiah.
Metode ilmiah atau dalam bahasa inggris dikenal sebagai scientific method adalah proses
berpikir untuk memecahkan masalah secara sistematis,empiris, dan terkontrol. Metode
ilmiah merupakan proses berpikir untuk memecahkan masalah. Pada Metode Ilmiah,
proses berpikir dilakukan secara sistematis, didasarkan pada data empiris, danproses
berpikir dilakukan secara terkontrol.
Metode ilmiah berangkat dari suatu permasalahan yang perlu dicari jawaban atau
pemecahannya. Proses berpikir untuk memecahkan masalah lebih berdasar kepada
masalah nyata. Untuk memulai suatu metode ilmiah, maka dengan demikian pertama-tama
harus dirumuskan masalah apa yang sedang dihadapi dan sedang dicari pemecahannya.
Rumusan permasalahan ini akan menuntun proses selanjutnya.
Karena metode ilmiah dilakukan secara sistematis dan berencana, maka terdapat langkah-
langkah yang harus dilakukan secara urut dalam pelaksanaannya. Setiap langkah atau
tahapan dilaksanakan secara terkontrol dan terjaga. Adapun langkah-langkah metode
ilmiah adalah sebagai berikut:
Merumuskan masalah.
Merumuskan hipotesis.
Mengumpulkan data.
Menguji hipotesis.
Merumuskan kesimpulan.
1. Kognitif
a. Tes Tulis
Soal Essay:
1. Apakah yan dimaksud dengan ilmu kimia?
2. Sebutkan contoh beberapa proses kimia dalam kehidupan sehari-hari!
3. Sebutkan langkah-langkah dalam metode ilmiah!
4. Jelaskan peranan/ manfaat ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari!
5. Bagaimanakah menjaga keselamatan kerja dilaboraturium dan cara dalam mengatasi
kecelakaan yang mungkin terjadi?
b. Ulangan harian
Contoh soal:
Jelaskan apa yang dipelajari dalam ilmu kimia.
Sebutkan peranan ilmu kimia dalam bidang pertanian.
Sebutkan langkah-langkah yang dilakukan dalam penerapan prinsip metode ilmiah
c. Penugasan
Tugas PR :
Membuat tabel tentang alat-alat dalam laboraturium yang berisi nama, gambar alat,
lalu fungsinya.
Membuat tabel tentang bahan-bahan kimia di laboratorium yang berisi nama bahan,
bahaya yang ditimbulkan, dan cara penyimpanannya.
2. Psikomotorik
Indikator:
Siswa dapat merancang dan melakukan percobaan terkait kerja ilmiah, misalnya menentukan
variabel yang mempengaruhi kelarutan gula dalam air.
Indikator:
Siswa dapat menggunakan rancangan penelitiannya untuk praktik di laboratorium atau di
lapangan dalam rangka menerapkan metode ilmiah melalui kegiatan mandiri.
3. Afektif
Penilaian Diskusi