PERLAKUAN PANAS
Bella Rukmana
3411301001
Farhan Caesario
3411301010
Yoga Punanda H.
3411301013
Gilang Abdiansyah P.
3411301020
Kelompok 3 (Tiga)
Semester 5
Program Studi Teknik Mesin
Politeknik Negeri Batam
2015
PRAKTIKUM I
SAMPEL BALOK
1. Persiapan Sampel
1.1 Material
Material yag digunakan pada praktikum yaitu : ST 37 square
1.2 Alat
Alat yang digunakan pada persiapan sampel yaitu :
Kacamata
Caliper
Mesin Milling
-
Kacamata
Caliper
Toolbox collet
Endmill
Paralel
Kuas
Kacamata
Gerinda Tangan
-
Kacamata
1.3 Metode
Tahap tahap persiapan sampel yaitu :
1. Siapakan alat dan bahan.
2. Ukur benda kerja menggunakan caliper.
6. Setelah itu semua specimen yang telah di potong di ratakan salah satu
permukaannya dengan surface
2)
3)
Pasang benda kerja pada ragum (anvile) dengan posisi rata menggunakan
waterpass
4)
Setting off pada printer dan setting waktu 60s untuk dwell.
5)
6)
Gunakan lensa kecil untuk melihat permukaan benda dan memastikan permukaan
benda terlihat jelas
7)
8)
9)
10) Setelah tertulis Unloading pada layar maka proses load sudah selesai dan posisi
indentor akan terganti menjadi lensa jauh.
11) Pada lensa jauh, akan terlihat bentuk diamond atau belah ketupat dari hasil
pembebanan tadi.
12) Posisikan bentuk diamond di kanan atas atau pada posisi jam 1.
13) Pindahkan ke lensa dekat, maka posisi diamond tersebut akan terlihat. Jika tidak
dilakukan cara tersebut, maka kita akan kesulitan untuk mencari diamond tersebut.
14) Fokus pada hasil pengujian, luruskan garis diagonal benda dengan garis panjang
horizontal.
15) Terdapat dua garis vertikal disebelah kanan dan kiri. Satukan kedua garis tersebut
ke sebelah kiri yang tampak pada lensa okuler.
16) Setelah garis berimpitan, klik clear pada tombol maka nilai menjadi 0.
17) Gerakkan pemutar yang berada didekat lensa okuler untuk menjauhkan garis dan
menghitung d1 pada diamond tersebut.
18) Pada layar akan muncul nilai d1, kemudian tekan tombol lock di eyepiece agar
nilai d1 tidak hilang atau berubah.
19) Untuk mengetahui nilai d2, putar eyepiece 90 untuk menggantikan posisi garis
menjadi horizontal.
20) Pada lensa akan terlihat posisi garis yang pas pada diamond dan hanya digeserkan
sedikit saja.
21) Tekan tombol lock kecil hitam pada eyepiece, maka didapatkan nilai d2.
22) Setelah nilai d1 dan d2 didapatkan, maka secara automatis nilai kekerasan akan
muncul.
1 kg
D1
92,14 m
D2
99,68 m
Hardness
0201,7 HV1
2.1.2 Rockwell
Tahap tahap perlakuan yang dilakukan pada uji rockwell yaitu :
1) Hidupkan power on pada mesin uji di sebelah kiri.
2) Letakkan benda yang akan diuji pada anvile.
3) Untuk setting uji rockwell, klik menu > scale, set > rockwell, set > HRB,
set > klik menu 2 kali untuk exit.
4) Berikan beban 100 kg, lakukan penyetelan pada bagian kanan.
100 kg
Hardness
73,4 HRB
Nilai
D1 = 95,08 m
Oli
D2 = 102,17 m
Hardness = 0190,56 HV1
D1 = 70,00 m
Air
D2 = 67,92 m
Hardness = 0389,78 HV1
Rockwell
Media Pendingin
Nilai Kekerasan
Oli
100,2 HRB
Air
102,3 HRB
4. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat simpulkan bahwa :
1. Durasi pendinginan sampel dengan media pendingin lebih cepat dibandingkan
oli, tetapi lebih rendah dibandingkan dengan udara.
2. Hasil sampel dengan media pendingin air lebih keras dibandingkan dengan oli
dan udara.
3. Sifat sampel dengan media pendingin air yaitu getas sedangkan sampel
dengan media pendingin oli lunak.
4. Air memiliki nilai kekentalan yang rendah dan massa jenis yang tinggi,
sedangkan oli memiliki nilai kekentalan yang tinggi dan massa jenis yang
rendah.
Berikut adalah tabel perbandingan media pendingin :
PRAKTIKUM II
SAMPEL BULAT
1. Persiapan Sampel
1.1 Material
Material yag digunakan pada praktikum yaitu : ST 37 circle
1.2 Alat
Alat yang digunakan pada persiapan sampel yaitu :
Kacamata
Caliper
Mesin Bubut
-
Kacamata
Caliper
Pahat Bubut
Kunci Chuck
Paralel
Kuas
Palu Mallet
Gerinda Tangan
-
Kacamata
1.3 Metode
Tahap tahap persiapan sampel yaitu :
1. Siapakan alat dan bahan.
2. Ukur benda kerja menggunakan caliper.
3. Kemudian potong specimen dengan ketebalan 7 cm sebanyak 3 buah.
4. Bubut hingga permukaan rata.
5. Setelah dibubut, lakukan penggerindaan untuk mendapatkan permukaan yang
halus dan mempermudah dalam melihat dilensa nantinya.
6. Specimen siap untuk di lakukan pengujian
10
2. Percobaan
2.1 Pengukuran Kekerasan Awal
2.1.1 Vickers
Tahap tahap perlakuan yang dilakukan pada uji hardness vicker yaitu :
1)
2)
3)
Pasang benda kerja pada ragum (anvile) dengan posisi rata menggunakan
waterpass
4)
Setting off pada printer dan setting waktu 60s untuk dwell.
5)
6)
Gunakan lensa kecil untuk melihat permukaan benda dan memastikan permukaan
benda terlihat jelas
7)
8)
9)
10) Setelah tertulis Unloading pada layar maka proses load sudah selesai dan posisi
indentor akan terganti menjadi lensa jauh.
11) Pada lensa jauh, akan terlihat bentuk diamond atau belah ketupat dari hasil
pembebanan tadi.
12) Posisikan bentuk diamond di kanan atas atau pada posisi jam 1.
11
13) Pindahkan ke lensa dekat, maka posisi diamond tersebut akan terlihat. Jika tidak
dilakukan cara tersebut, maka kita akan kesulitan untuk mencari diamond tersebut.
14) Fokus pada hasil pengujian, luruskan garis diagonal benda dengan garis panjang
horizontal.
15) Terdapat dua garis vertikal disebelah kanan dan kiri. Satukan kedua garis tersebut
ke sebelah kiri yang tampak pada lensa okuler.
16) Setelah garis berimpitan, klik clear pada tombol maka nilai menjadi 0.
17) Gerakkan pemutar yang berada didekat lensa okuler untuk menjauhkan garis dan
menghitung d1 pada diamond tersebut.
18) Pada layar akan muncul nilai d1, kemudian tekan tombol lock di eyepiece agar
nilai d1 tidak hilang atau berubah.
19) Untuk mengetahui nilai d2, putar eyepiece 90 untuk menggantikan posisi garis
menjadi horizontal.
20) Pada lensa akan terlihat posisi garis yang pas pada diamond dan hanya digeserkan
sedikit saja.
12
21) Tekan tombol lock kecil hitam pada eyepiece, maka didapatkan nilai d2.
22) Setelah nilai d1 dan d2 didapatkan, maka secara automatis nilai kekerasan akan
muncul.
1 kg
D1
96,25 m
D2
97,41 m
Hardness
0197,6 HV1
2.1.2 Rockwell
Tahap tahap perlakuan yang dilakukan pada uji rockwell yaitu :
Hidupkan power on pada mesin uji di sebelah kiri.
1) Letakkan benda yang akan diuji pada anvile.
2) Untuk setting uji rockwell, klik menu > scale, set > rockwell, set > HRB,
set > klik menu 2 kali untuk exit.
3) Berikan beban 100 kg, lakukan penyetelan pada bagian kanan.
4) Setelah penyettingan, naikkan benda kerja mendekati tool dengan cara
memutar handle.
5) Putar handle hingga blok blok pada layar penuh dan berlangsunglah
proses uji.
6) Tunggu beberapa detik dan pada layar akan terlihat hasil kekerasan benda
uji.
Hasil rockwell yaitu :
Rockwell (Silinder)
Beban
100 kg
Hardness
87,1 HRB
13
14
Nilai
D1 = 91,25 m
Oli
D2 = 95,41 m
Hardness = 0212,9 HV1
D1 = 81,84 m
Air
D2 = 84,50 m
Hardness = 0269,2 HV1
Udara
(Carburizing)
D1 = 105,03 m
D2 = 108,19 m
Hardness = 0162,7 HV1
Nilai Kekerasan
Oli
102,4 HRB
Air
119,5 HRB
Udara (Carburaizing)
67,8 HRB
16
4. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat simpulkan bahwa :
1. Durasi pendinginan sampel dengan media pendingin lebih cepat dibandingkan
oli, tetapi lebih rendah dibandingkan dengan udara.
2. Hasil sampel dengan media pendingin air lebih keras dibandingkan dengan oli
dan udara.
3. Sifat sampel dengan media pendingin air yaitu getas sedangkan sampel
dengan media pendingin oli lunak.
4. Air memiliki nilai kekentalan yang rendah dan massa jenis yang tinggi,
sedangkan oli memiliki nilai kekentalan yang tinggi dan massa jenis yang
rendah.
5. Carburizing merupakan proses penyerapan karbon ke permukaan baja.
Sehingga menambah nilai kekerasan permukaan material.
6. Setelah melalui proses carburizing, sifat fisis dari sampel yaitu keras pada
permukaan dan lunak pada bagian dalamnya.
Berikut adalah tabel perbandingan media pendingin :
17