Anda di halaman 1dari 7

Macam-Macam Sistem Pelumas

Sepeda Motor
SISTEM PELUMAS

Pelumasan mesin merupakan pemberian bahan pelumas pada suatu mesin dengan tujuan
untuk mencegah kontak langsung/persinggungan antara permukaan komponen mesin yang
bergerak. Pelumasan memiliki suatu peranan yang penting pada kinerja suatu mesin dan
peralatan yang di dalamnya terdapat suatu komponen yang saling bergesekan, yaitu sebagai
pengaman agar tidak terjadi kerusakan yang fatal.

Pergerakan atau kerja mesin akan menghasilkan panas yang terkadang berlebihan dan
membahayakan untuk komponen-komponen mesin. Untuk mencegah hal itu, maka
diperlukan sistem pendinginan mesin yang mengatur mesin tetap bekerja pada temperatur
kerjanya dan tidak mengalami over heating(panas berlebihan). Pada materi ini akan
diterangkan bagaimana cara menganalisis gangguan atau kerusakan pada sistem pelumasan
dan pendinginan mesin sepeda motor.

Pelumasan ialah proses memberikan lapisan minyak pelumas di antara dua permukaan yang
bergesek untuk megurangi gesekan dan keausan. Semua permukaan komponen mesin pada
sepeda motor yang bergerak seharusnya selalu dalam keadaan basah oleh bahan
pelumas. Fungsi utama pelumasan ada dua yaitu mengurangi gesekan atau friksi dan sebagai
pendingin. Bila terjadi suatu keadaan luar biasa  yaitu ketika sistem pelumasan tidak bekerja
sama sekali, maka akan mengakibatkan gesekan langsung antara dua permukaan yang
menimbulkan keausan dan panas yang tinggi.

Sistem pelumas mesin merupakan kelengkapan sepeda motor yang berperan untuk melumasi
komponen-komponen pada mesin untuk mencegah keausan, menyerap getaran yang
ditimbulkan oleh mesin serta membantu mendinginan suhu mesin. Selain itu, bahan
pelumas/oli mesin juga berfungsi sebagai sekat (seal) pada cincin torak yang dapat menolong
memperbesar kompresi motor.

Fungsi Sistem Pelumas Mesin Sepeda Motor

Fungsi dari sistem pelumasan secara keseluruhan yaitu untuk mencegah dan mengurangi hal-
hal sebagai berikut.

1) Gesekan antar-komponen mesin.

2) Persentuhan bidang kerja.

3) Pemanasan yang berlebihan.

4) Keausan.

5) Karatan.

6) Pengendapan kotoran.
Jika sistem pelumasan pada suatu mesin tidak berfungsi sama sekali maka akan
mengakibatkan hal-hal berikut.

1) Bagian peralatan yang bergesekan akan cepat aus.

2) Timbulnya panas yang berlebihan.

3) Tenaga mesin berkurang.

4) Timbul karat/korosi.

5) Umur pemakaian berkurang.

Maka penggantian minyak pelumas yang teratur/periodik dan selalu memperhatikan mutu
minyak pelumas dapat memperpanjang usia mesin sepeda motor terhadap keusakan mesin
karena dapat terhindar dari hal-hal sebagai berikut.

1) Keausan silinder.

2) Terbakarnya bantalan.

3) Pengotoran busi.

4) Kemacetan cincin-cincin torak.

5) Pelumpuran.

6) Deposit.

7) Pemborosan bahan bakar.

Karena begitu pentingnya fungsi dan peran minyak pelumas pada kinerja mesin, maka
diperlukan sistem pelumasan yang bekerja dengan baik dan mudah dikontrol.

Akibat Kegagalan Sistem Pelumas Mesin Sepeda Motor

Kegagalan fungsi yang terjadi pada sistem pelumasan tidak hanya berakibat rusaknya sepeda
motor, akan  tetapi juga dapat menimbulkan kebakaran dan kecelakaan pengemudi.
Kebakaran dapat terjadi dikarenakan bagian yang bergesekan menimbulkan panas berlebihan
dan dapat melelehkan pembalut kabel, maka akan segera terjadi hubungan singkat dan
percikan api dan memungkinkan bahan bakar bensin dapat menyambar percikan api dan akan
terjadi kebakaran pada sepeda motor.

Pelumasan pada dinding silinder mesin merupakan bagian yang sangat penting untuk
diperhatikan. Fungsi pelumasan di sini sebagaimana dikatakan bukan hanya untuk
mengurangi gesekan pada bagian mesin akan tetapi juga untuk perapat. Dengan adanya
lapisan minyak pelumas antara ring piston dengan dinding silinder maka kebocoran kompresi
saat langkah usaha dapat dihindarkan. Untuk menjamin pelumasan pada dinding silinder
maka dipasang ring oli pada piston. Minyak pelumas yang terlalu kental mengakibatkan celah
ring Ring oli tidak dapat bekerja dengan baik.
Macam-macam Gangguan pada Sistem Pelumas Mesin Sepeda Motor Gangguan pada sistem
pelumasan dapat menimbulkan dampak baik kecil atau besar terhadap kinerja mesin. Oleh
karena itu, pemiik harus selalu memastikan kerja dari sistem pelumas ini dalam keadaan baik.

Berikut beberapa kemungkinan gangguan atau kerusakan yang sering terjadi pada sistem
pelumas pada mesin sepeda motor.

a. Minyak pelumas/oli mesin berkurang/yang tersisa sedikit di dalam mesin.

b. Minyak pelumas kotor/hitam pekat.

C. Tekanan oli mesin/minyak pelumas rendah .

d. Tekanan minyak pelumas di dalam motor keadaan tidak teratur.

e. Tekanan minyak pelumas di dalam motor terlampau tinggi.

f. Mesin tidak dapat distarter, tetapi tekanan oli/minyak pelumas tetap/ tidak ada tekanan.

g. Pada waktu mesin beroperasi tekanan oli berkurang

Macam-macam Sistem Pelumas Sepeda Motor

Pelumasan memegang peran yang sangat penting dalam semua mesin otomotif. Umur dan
servis yang diberikan kepada sepeda motor tergantung pada perhatian yang kita berikan pada
pelumasannya. Sistem pelumasan pada kendaraan bermotor pada dasarnya dapat dibedakan
menjadi beberapa macam, yaitu sebagai berikut.

1) Sistem Pelumas Campur (Mix) untuk motor 2 Tak

Sistem pelumasan campur merupakan salah suatu sistem pelumasan mesin motor 2 Tak
dengan cara mencampur langsung minyak pelumas (oli campur samping) dengan bahan bakar
(bensin) didalam tangki sepeda motor, sehingga antara  minyak pelumas/oli samping dan
bahan bakar bercampur di dalam tangki bahan bakar. Sistem pelumasan ini banyak digunakan
pada mesin 2 tak yang berguna untuk melumasi torak dan poros engkol karena bahan bakar
dan oli campur samping sebelum terbakar akan melewati poros enkol dan torak.
Gambar Sistem Pelumas Campur (Mix) untuk motor 2 Tak

Sifat-sifat sistem pelumasan campur antara lain sebagai berikut.

a) Oli yang digunakan selalu baru, karena oli ikut terbakar dengan bahan bakar.

b) Menimbulkan polusi berupa asap putih yang keluar dari knalpot.

c) Sistem pelumasan jenis oli yang paling sederhana.

d) Menggunakan oli khusus 2 tak yang bersifat mencampur baik dengan bahan bakar
dengan  ampuran 2%-4% oli samping.

2) Sistem Pelumasan Autolube untuk motor 2 Tak

Sistem pelumasan autolube juga digunakan pada mesin 2 tak, dan menggunakan prinsip
pelumasan campuran. Hanya saja pada sistem pelumasan autolube ini oli samping/campur
ditempatkan pada wadah tersendiri, yang nantinya oli akan masuk ke dalam ruang engkol
karena dipompa oleh pompa oli. Jumlah oli samping/campur yang masuk ke dalam ruang
engkol mengikuti putaran mesin dan pembukaan katup masuk (reet valve).
Gambar Pelumasan Autolube

Sistem pelumasan autolube memiliki sifat-sifat sebagai berikut.

1) Oli yang digunakan selalu baru.

2) Timbul polusi berupa asap putih yang keluar dari knalpot.

3) Pemakaian oli menjadi boros.

4) Kandungan oli samping pada campuran bahan bakar dan oli yaitu 2%-4% (lebih tepatnya
lihat spesifikasi pabrik pada sepda motor).

5) Memerlukan wadah untuk menampung oli samping.

3. Sistem Pelumasan Percik

SIstem pelumasan percik ialah Sistem pelumasan yang diaplikasikan pada mesin 4Tak yang
memanfaatkan gerakan dari bagian yang bergerak seperti poros engkol untuk memercikan
minyak pelumas ke bagian-bagian yang memerlukan pelumasan seperti blok silinder.
misalnya pada poros engkol berputar sambil memercikan minyak pelumas yang berguna
untuk melumasi dinding silinder. Sistem pelumasan ini sering digunakan pada mesin dengan
katup samping (side valve) contoh pada kompresor udara dan kapasitas kecil.
Gambar Sistem Pelumasan Percik

Sifat-sifat pada sistem pelumasan percik ini yaitu sebagai berikut.

a) Penggantian oli atau pelumas ini dilakukan secara periodik.

b) Pada pelumasan tipe pecikkan dirasa kurang baik karena hanya pada bagian-bagian
tertentu saja yang dapat dijangkau oleh percikkan olinya.

4) Sistem Pelumasan Tekan

Cara kerja sistem pelumasan tekan adalah minyak pelumas yang terdapat pada karter mesin
dihisap dan ditekan ke dalam bagian-bagian yang dilumasi dengan menggunakan pompa oli.
Sistem pelumasan ini sangat baik untuk melumasi bagian-bagian pada mesin yang sangat
presisi atau sulit dijangkau. Tekanan dan aliran minyak pelumas sangat tergantung pada
jumlah putaran mesin, hal ini dikarenakan pompa oli diputarkan oleh mesin. Sistem
pelumasan ini digunakan pada jenis mesin 4 tak dan sistem ini memiliki kelebihan pelumasan
yang lebih merata dan teratur. Minyak pelumas yang telah melumasi bagian-bagian mesin
kemudian akan kembali ke karter mesin.

Gambar Sistem Pelumasan Tekan


Sistem pelumas tekan ini memiliki sifat-sifat sebagai berikut.

a) Pelumasannya yang merata dan teratur.

b) Sistem pelumasan ini dapat digunakan pada mesin 4 tak maupun 2 tak.

c) Penggantian oli atau pelumas ini dilakukan pada jarak waktu atau jerak tempuh kilometer
tertentu untuk menjaga kualitas oli.

Anda mungkin juga menyukai