Anda di halaman 1dari 8

SHOCKBREAKER PADA SEPEDA MOTOR

Sebagai pengendara sepeda motor di Indonesia, sudah harusnya mengetahui kondisi jalan di

Indonesia yang tidak rata, terutama pada lingkup perumahan, gang kecil dan beberapa tempat

lain yang terdaapt polisi tidur.

Oleh karena itu agar dapat memberikan kenyamana berkendara, maka setiap sepeda motor

sudah dilengkapi dengan suspensi yang nyaman. Suspensi memiliki peran yang penting untuk

meredam guncangan ketika sepeda motor melewati jalan yang tidak rata.

Suspensi ini pada umumnya diletakkan di bagain depan dan belakang sepeda motor.

Sehingga ketika melewati jalan yang tidak rata tetap mendapatkan sensasi berkendara yang

nyaman. Karena perlu diketahui fungsi utama dari suspensi ini yaitu menyerap getaran pada

roda agar tidak mencapai body sepeda motor sepenuhnya.

Namun perlu diketahui setiap jenis kendaraan bermotor memiliki kebutuhan suspensi yang

berbeda-beda menyesuaikan dengan tujuan sepeda motor tersebut. Oleh karena itu agar tidak

terjadi salah pilih, berikut penjelasan beberapa jenis suspensi pada sepeda motor.

Jenis-Jenis Suspensi Untuk Sepeda Motor

1. Parallel Fork

Suspensi jenis ini biasanya digunakan untuk motor jaman dahulu seperti Vespa Classic, atau

motor pada masa perang dunia pertama. Sistem suspensi ini sudah diterapkan pada negara-

negara eropa. Pada suspensi depan terdapat dua buah tankai.

Tankai pertama memiliki sifat solid, yang berfungsi sebagai penyangga dari seluruh

rangkaian roda depan. Lalu tankai kedua terhubung dengan poros roda, dan dilengkapi
dengan sebuah pegas yang mengelilingi tankai tersebut, pegas inilah yang memiliki tugas

untuk menyerap semua getaran jalan.

Namun suspensi dengan tipe ini tidak dipakai lagi sekarang karena memiliki konstruksi yang

rumid dan gaya suspensinya tidak sejajar dengan tungkai penahan roda. Sehingga dapat

memungkinkan terjadinya out of way.

2. Telescopic Fork

Jenis suspensi depan keadua terdapat Telescopic Fork, yang merukapan jenis paling umum

digunakan pada semua jenis sepeda motor. Suspensi ini digunakan oleh motor bebek, matic,

maupun sport. Suspensi ini memiliki ciri utama yaitu system peredaman terjadi didalam

tungkai penahan roda. Sehingga dalam satu sisi roda hanya ada sebuah tungkai yang terdiri

dari dua tabung.

Tabung dibawah yang disebut dengan slider memiliki tugas sebagai tabung suspensi yang

diisi oleh per dan fluida shock absorber atau yang biasa dikenal dengan shock breaker.

Sementara tabung diatas yang berwarna mengkilap Bernama fork tube yang terhubung

dengan kemudi motor.

Suspensi ini bekerja ketika kondisi normal. Spring yang terletak didalam fork

tube mendorong bagian atas fork tube dan dumper sod. Sehingga panjang suspensi lebih

besar. Ketika ada tekanan, maka fork tube akan mendapatkan gaya kebawah namun gaya

tersebut akan ditahan oleh spring didalam fork tube yang salah satu ujungnya

menyentuh dumper rod.


Dikarenakan spring ini elastis maka terjadilah efek suspensi. Untuk mencegah rolling atau

efek suspensi yang berlebihan, didalam slider terdapat oli atau cairan yang berfungsi

sebagai shock absorber.

3. Telescopic Up Side Down

Suspensi ini berkebalikan dengan suspensi telescopic fork, artinya slider yang awalnya

berada dibawah sekarang menjadi diatas lalu fork tube yang berdiameter lebih kecil berada

dibawah yang lebih tepatnya berada pada sumbu roda.

Suspensi ini memiliki kelebihna, yaitu memiliki handling yang lebih baik namun suspensi ini

memliki harga yang relatif lebih mahal dibandingkan suspensi telescopic biasanya. Suspensi

ini dapat ditemukan pada motor sport seperti New R15 VVA.

4. Plunger Rear Suspension

Suspensi jenis ini sudah jarang ditemukan, karena suspensi ini kebanyakan digunakan untuk

sepeda motor model lama, seperti pada zaman perang dunia kedua. Komponen suspensi ini

mirip dengan plunger yang dimana pada bagian dalamnya terdapat spring. Plunger ini

berjumlah dua bagian yang terletak di bagian samping roda belakang motor, dan ketika

terjadi tekanan, maka roda belakang akan bergerak dengan arah vertical.

5. Swing Arm Rear Suspension

Tipe suspensi yang terakhir adalah swing arm suspension yaitu tipes suspensi belakang motor

yang menggunakan lengan yang satu ujungnya terhubung dengan poros roda dan ujung

lainnya terhubung dengan frame kendaraan. Suspensi swing arm terbagi menjadi beberapa

tipe, berikut penjelasannya.


 Mono Shock Dual Swing Arm

Suspensi tipe ini dikenal dengan suspensi monoshock yang cirinya yakni cuman ada 1

pegas coil, yang letaknya di bagian dalam. Contoh suspensi ini bisa dilihat pada Honda CBR

Series.

 Dual Shcok Dual Swing Arm

Tipe ini sangat umum ditemukan pada kendaraan motor, karena hampir semua motor bebek

menggunakan suspensi ini. Terdaapt 2 buah lengan dengan dua pegas yang letaknya di sumbu

roda.

 Mono Shock Single Swing Arm

Suspensi tipe ini biasa ditemukan pada sepeda motor matic dengan satu buah swing yang

letaknya cuman di samping kiri roda belakang dan 1 buah coil spring.

Perawatan Suspensi Sepeda Motor

Penggunaan sepeda motor sudah pastinya akan menyebabkan fungsi suspensi semakin

berkurang keefektifannya. Sehingga penggunaan suspensi ini tidak terlepas dari

perawatannya untuk memastikan kebersihan suspensi dari kotoran yang menempel.

Dalam memeriksa kondisi suspensi, jangan lupa juga untuk memeriksa kondisi seal, karena

apabila suspensi terlalu kotor, biasanya seal akan rusak dan menyebabkan kebocoran oli

paada seal motor.

Pergantian oli suspensi ini disarankan setiap 15.000 kilometer. Karena kondisi oli

suspensi yang sudah buruk maka akan menyebabkan kinerja suspensi sehingga disarankan

untuk mengganti oli dan seal suspensi.


Mungkin banyak yang belum paham tentang fungsi suspensi yang ada pada sepeda

motor. Sebagai pengguna harian sepeda motor, ada baiknya jika Carmudian

mengetahui apa fungsi suspensi yang ada di sepeda motor ini.

Jika melihat struktur pada sepeda motor, ada dua suspensi yang tertanam pada

rangka; suspensi depan dan suspensi belakang.

Baik suspensi depan dan belakang memiliki tiga fungsi yang sama:

 memberikan kenyamanan,

 memperbaiki handling,

 meredam getaran.

Dilansir dari laman resmi Suzuki, suspensi depan dan belakang terdiri dari beberapa

jenis yang terdiri sebagai berikut;

Jenis Suspensi Depan

Bottom link fork

Pada suspensi depan jenis pertama ini biasanya digunakan pada sepeda motor

keluaran lama dan hampir tidak digunakan pada sepeda motor keluaran baru.

Telescopic fork

Lalu suspensi depan jenis kedua yakni telescopic fork atau teleskopik. Peredam kejut

jenis ini biasanya menggunakan dua buah garpu yang dipasang di bagian steering

yoke.
Secara prinsip, garpu tersebut memanfaatkan getaran dari pegas dan oli yang ada

di dalam tabung. Pegas akan menahan benturan, sementara oli berguna mencegah

getaran agar tidak diteruskan ke bagian setir.

Upside down

Sementara jenis ketiga yakni upside down. Suspensi depan jenis ini biasanya dipakai

pada sepeda motor sport atau model naked agar memberikan kesan tangguh dan

besar.

Dari segi ukuran jenis suspensi upside down ini cenderung lebih besar. Sementara

dari segi kenyamanan lebih baik sedikit, walaupun tak berbeda jauh rasanya.

Mengapa disebut upside down karena olinya terdapat di bagian atas, bukan di bawah

seperti suspensi teleskopik.


Jenis Suspensi Belakang

Twin shock

Setelah membahas suspensi depan, kini membahas suspensi belakang. Jenis

pertama ada twin shock yang dipasang di sisi kanan dan kiri dari swingarm sepeda

motor.

Tipe seperti ini biasanya bisa lebih nyaman digunakan lantaran punya peredaman

lebih baik. Bobot yang bisa ditopang pun biasanya lebih berat dibandingkan

suspensi jenis monoshock.

Monoshock
Lalu jenis suspensi belakang yang kerap dipakai yakni monoshock. Biasanya jenis ini

dipakai pada beberapa jenis sepeda motor seperti matik, sport, naked bike, dan motor

performa tinggi.

Kelebihan monoshock tentunya bisa memberikan handling yang jauh lebih baik,

terutama menikung. Umumnya jenis monoshock ini punya diameter yang cukup

besar dibanding twin shock.

Itulah beberapa hal mengenai fungsi suspensi yang ada di sepeda motor. Jangan

lupa, suspensi juga harus diganti berkala serta dirawat agar tidak cepat rusak.

Anda mungkin juga menyukai