Anda di halaman 1dari 37

MAKALAH SISTEM KEMUDI SEPEDA MOTOR

DOSEN PENGAMPU : ALFAT KHAHARSYAH,M.P.d

DISUSUN OLEH:

ARDI HENDRAWAN 2018006087


MUH ADI 2018006075 ( tidak mengerjakan & tidak presentasi )
6A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN VOKASIONAL TEKNIK MESIN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
2021

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................3
BAB I................................................................................................................................................4
A.   Latar Belakang Masalah.......................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................4
BAB II..............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...............................................................................................................................5
A. FUNGSI KOMPONEN SISTEM KEMUDI.....................................................................................5
B. MEMBONGKAR, MEMERIKSA, MEMASANG DAN PENYETELAN SISTEM KEMUDI...................16
C. CARA MENGATASI GANGGUAN PADA SISTEM KEMUDI.........................................................32
BAB III...........................................................................................................................................35
PENUTUP......................................................................................................................................35
A.   Kesimpulan..........................................................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................36

2
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas berkat
rahmat dan karunia-Nya, maka penulisan tugas makalah ini dapat selesai.
Pembuatan makalah ini sebagai salah satu tugas mata kuliah Teknik Sepeda Motor
yang diampu oleh Bapak Alfat Khaharsyah, M.Pd Penulis mengambil judul Sistem kemudi
sepeda motor.
Semoga dengan makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Sumbang saran dan kritik membangun dapat lebih menyempurnakan makalah ini.

Yogyakarta,22 April 2021

Penulis

3
BAB I

PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang Masalah
Kemudi merupakan salah satu komponen sepeda motor yang menentukan
kenyamanan mengendarai sepeda motor dalam segala medan/kondisi jalan. Kenyamanan
mengendarai sepeda motor menjadi factor keselamatan bagi pengemudi. Nyaman berarti
mengemudi dengan enak dan tidak melelahkan dalam segala medan/kondisi jalan .

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana fungsi dari system kemudi ?
2. Apa saja komponen system kemudi ?
3. Bagaimana cara membongkar, memeriksa, memasang dan menyetel system kemudi ?

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. FUNGSI KOMPONEN SISTEM KEMUDI

1. Fungsi dari Sistem Kemudi


Sistem kemudi pada sepeda motor berfungsi untuk mengendalikan sepeda
motor agar dapat berjalan lurus atau membelok. Pengendalian sepeda motor dilakukan
dengan mengendalikan batang kemudi yang diarahkan lurus atau membelok oleh
pengemudi kemudian diteruskan ke garpu depan sehingga sepeda motor dapat berjalan
lurus atau membelok.
Jari-jari lingkaran perputaran atau sudut belok dari sepeda motor ditentukan
oleh besar kecilnya sudut sewaktu batang kemudi dibelokkan dan juga ditentukan oleh
besar kecilnya sudut kemiringan sepeda motor sewaktu membelok atau menikung
2. Susunan Komponen Sistem Kemudi
Sistem kemudi terdiri dari
1.) Batang kemudi (Handle bar)
Berfungsi sebagai pegangan pengemudi untuk mengendalikan sepeda
motor. Batang kemudi ditambatkan/dipasang pada jembatan garpu abgian
atas atau pada pemegang batang kemudi tyang diikat oleh pengapit batang
kemudi.
Batang kemudi juga berfungsi sebagai dudukan lampu depan, holder saklar,
kaca spion dan tuas-kopling dan rem depan
Batang kemudi dibagi menjadi 2 jenis yaitu:
a. Batang Kemudi Jenis Tubular (berbentuk pipa)
Jenis ini umum dipergunakan pada kebanyakan sepeda motor berbagai
merk.
Contoh :
Honda CB, GL, CG, C 70/80, Astrea Star/Prima
Suzuki A100, Soghun
Yamaha RX, Crypton, Force 1, dan sebagainya

5
Gambar 1. Batang Kemudi Jenis Tubular
b. Batang Kemudi Jenis Pressed Steel
Jenis batang kemudi ini digunakan pada sepeda motor tipe bebek
(cup type), contoh ; Sepeda Motor Honda C50/70 atau C90
Pada jenis ini mempunyai susunan bentuk dan fungsi yang sama
dengan jenis tubular dan dibuat dari pelat baja yang dipres / dibentuk
sebagai penutup lekukan dari batang kemudi serta sekaligus sebagai
dudukan lampu depan dan sepedo meter

Gambar 2. Batang Kemudi Jenis Pressed Steel

2.) Penghubung / jembatan garpu bagian atas


Pada suspensi jenis telescopic sepeda motor laki-laki jembatan garpu bagian atas
selain sebagai pemegang garpu (batang shockabsorber) juga berfungsi sebagai
dudukan batang kemudi yang menghubungkan batang kemudi dengan poros
kemudi

6
Pada suspensi jenis telescopic sepeda motor bebek batang kemudi dihubungkan
pada pemegang batang kemudi

Penjepit Batang
kemudi

Jembatan Garpu
bagian atas

Gambar 3. Jembatan Garpu Bagian Atas (suspensi telescopic sepeda motor laki-
laki)

Gambar 4. Jembatan Garpu Bagian Atas (suspensi telescopic sepeda motor bebek)
3.) Penjepit batang kemudi
Berfungsi untuk mengikat batang kemudi pada jembatan garpu bagian atas atau
pemegang batang kemudi.(lihat Gambar 3)
4.) Poros kemudi (Steering Stem)
Berfungsi sebagai penghubung antara kemudi, garpu depan dan roda depan dengan
kepala rangka.

7
Hubungan antara poros kemudi dengan kepala rangka dilengkapi dengan bola-
bola/peluru bantalan(bearing jenis terpisah) yang dapat disetel kekerasannya untuk
mengatur berat ringannya kemudi

5.) Mur penyetel (mur ulir atas), cincin konus atas dan bawah, peluru bantalan, cincin
dudukan bola peluru atas dan bawah
Berfungsi untuk medudukkan pors kemudi pada kepala rangka, lancar tidaknya
pergerakkan bola peluru pada dudukannya akan mempengaruhi berat ringannya
kemudi
6.) Sil penutup debu, kotoran dan air
Berfungsi untuk mencegah debu, kotoran dan air masuk ke bantalan peluru agar
tidak mudah aus atau macet.

Gambar 5. Komponen-komponen Poros Kemudi (Sterring Stemp)

8
Gambar-gambar berikut ini adalah susunan dari system kemudi dari beberapa tipe
sepeda motor

Gambar 5. Sistem Kemudi Sepeda Motor Yamaha Force 1

9
10
Pemegang
BATANG Batang
KEMUDI
POROS Kemudi
KEMUDI

Gambar 6. Sistem Kemudi Sepeda Motor Honda Astrea Prima

Batang Kemudi

Jembatan/Pemegang
Garpu Bagian Atas

Gambar 7. Sistem Kemudi Sepeda Motor Honda GL

11
12
Gambar 8. Sistem Kemudi Speda Motor Yamaha Crypton

13
Keterangan :
1. Batang Kemudi
2. Baut Pengikat Dudukan
Batang Kemudi
terhadap Poros Kemudi
3. Baut Pengikat Batang
Kemudi terhadap
Dudukannya
4. Dudukan Batang
Kemudi

Bagian-bagian dari
Bantalan Peluru

Poros Kemudi

Gambar 9. Sistem Kemudi Sepeda Motor Suzuki Smash

14
3. CASTER DAN TRAIL

CASTER
Caster adalah sudut kemiringan dari poros kemudi dalam satuan derajat. Dengan menarik
garis sejajar poros kemudi maka akan mendapatkan sudut yang dimulai dari garis mendatar
(horizontal) dengan garis sejajar poros kemudi.

Garis Sejajar Poros


Kemudi

Gambar 10. Sudut Caster

Gambar 11. Jarak Trail

15
Trail adalah jarak antara titik potong dari garis melalui poros kemudi dengan jalan mendatar
ke titik tumpu ban depan (poros roda depan) diatas jalan.
Caster dan Trail akan saling berhubungan artinya semakin besar sudut caster semakit kecil
jarak Trailnya.
Pada sepeda motor telah diperhitungkan secara tepat agar ketabilan system kemudi dapat
optimal dan kenyamanan pengemudi terjamin dalam segala kondisi jalan. Apabila sudut
Caster yang kecil berarti memperpanjang jarak Trail. Untuk kondisi ini pengendalian sepeda
motor terasa baik untuk jalan lurus dengan kecepatan tinggi. Tetapi pada kecepatan rendah
pengendalian terasa berat dan kurang baik pada saat membelok (berat).

16
B. MEMBONGKAR, MEMERIKSA, MEMASANG DAN PENYETELAN SISTEM
KEMUDI
1. BATANG KEMUDI (HANDLE BAR) DENGAN SUSPENSI TIPE
TELESCOPIC (LAKI/SPORT)
Proses/langkah kerja membongkar/melepas dan memasang kembali Batang
Kemudi (Handle Bar)
Sebelum melaksanakan pekerjaan pembongkaran batang kemudi perhatikan
gambar susunan/rangkaian komponen sistem kemudi di bawah ini

Baut pengikat pemegang


batang kemudi

Gambar 12. Susunan/rangkaian komponen sistem kemudi pada tipe suspensi telescopic
PELEPASAN
Lepaskan bagian-bagian batang kemudi sebagai berikut:
 Kaca spion
 Tutup batang kemudi(stang kemudi
 Holder kanan dan kiri
 Kabel gas
 Master silinder

17
Perhatian:

 Dalam pelepasan master silinder amankan minyak rem yang ada di dalam master
silinder, jangan sampai tumpah atau terkontaminasi air / kotoran.
 Jangan sampai minyak rem tumpah mengenai bagian-bagian yang dicat, bila
ketumpahan basahi segera dengan air

Gambar 13. Pelepasan holder, kabel gas dan master rem


 Lepaskan baut-baut pengikat penjepit batang kemudi angkat penjepit batang
kemudi kemudian lepas batang kemudi

Gambar 14. Pelepasan penjepit batang kemudi

18
PEMASANGAN KEMBALI
Pemasangan kembali batang kemudi (handle bar)
 Letakkan batang kemudi pada pemegang batang kemudi bagian bawah (lower
handle bar holder), tepatkan tanda pemasangan yang terdapat pada batang
kemudi dengan permukaan pemegang bagian bawah..
 Pasang pemegang atas pada batang kemudi dengan bagian bertanda titik
menghadap ke depan. Kencangkan baut-baut pengikat depan terlebih dahulu
kemudian baru kencangkan baut bagian belakang.

Gambar 15. Pemasangan batang kemudi


 Tepatkan garis pisah dari pada rumah sakelar kiri dan kanan dengan tanda
yang ada pada batang kemudi. Kencangkan sekerup depan dulu
kemudian baru yang belakang

Gambar 16. Pemasangan rumah saklear (holder)

19
 Lapisi permukaan geser batang kemudi dengan lapisan tipis minyak pelumas
kemudian pasang pegangan gas tangan

Gambar 17. Pelumasan pegangan gas tangan


 Sambungkan kabel gas pada ujung pegangan gas tangan

Gambar 18. Pemasangan kabel gas


 Pasang kembali tutup batang kemudi dan periksa sekali lagi pekerjaan
pemasangan kembali batang kemudi

20
2. BATANG KEMUDI DENGAN SUSPENSI TIPE TELESCOPIC (BEBEK)
Proses/langkah kerja membongkar/melepas dan memasang kembali batang kemudi
(handle bar)
Sebelum melaksanakan pekerjaan pembongkaran batang kemudi perhatikan
gambar susunan/rangkaian komponen sistem kemudi di bawah ini

21
Gambar 19. susunan komponen system kemudi dengan suspensi tipe telescopic sepeda motor
bebek
PELEPASAN
 Lepaskan komponen-komponen yang berhubungan dengan batang kemudi
sebagai berikut:
 Melepas lampu depan.

Gambar 20. Melepas lampu depan


 Melepas konektor sakelar kunci kontak

Gambar21. Melepas konektor kunci kontak


22
23
 Melepas tutup depan
 Melepas tutup depan atas dan turunkan penutup bawah batang kemudi (stang
kemudi)
 Melepas kaca spion
 Melepas speedometer dari kotak speedometer
 Melepas sakelar kanan dan kiri batang/stang kemudi dan putaran gas tangan
 Melepas tutup atas batang/stang kemudi

Gambar 22. Pelepasan kaca spion, speedometer, tutup batang kemudi dan putaran gas

24
 Lepaskan baut-baut pemasangan batang/stang kemudi, cincin, collar dan stang
kemudi

Gambar 24. Melepas batang/stang kemudi


PEMASANGAN KEMBALI
 Pemasangan kembali pada langkahnya prinsipnya kebalikan dari pelepasan.
 Pasang batang kemudi pada tempat pemasangan, pasang collar, cincin washer
dan baut pemasangan batang kemudi
 Olesi tipis permukaan geser putaran gas tangan dengan gemuk/vet

Gambar 25. Melumasi permukaan geser putaran geser gas tangan


 Pasang putaran gas tangan pada batang kemudi, olesi ujung kabel gas dengan
gemuk kemudian hubungkan ke putaran gas tangan.

 Pasanglah holder sakelar kanan dan kiri pada batang kemudi dengan
menepatkan tonjolan (PIN) dengan lubang pada batang kemudi.
 Periksa kembali putran gas tangan dapat berputar ringan atau tidak dan dapat
menutup kembali dengan otomatis
25
Gambar 27. Pemasangan holder sakelar, putran gas tangan
 Pasang tutup atas batang kemudi dan kaca spion serta tutupnya
 Pasang speedometer kemudian hubungkan kabel speedometer dan
kencangkan mur kabel dengan baik.

Gambar 28. Pemasangan kaca spion, speedometer


 Pasang tutup bawah batang kemudi dan keraskan sekerup-sekerupnya

26
Gambar 29. Pemasangan tutup bawah batang kemudi
 Pasangkan tutup depan (bebeknya), tutup atas depan

Gambar 30. Pemasangan tutp depan dan tutup atas depan


 Hubungkan kembali kabel-kabel lampu dan kunci kontak kemudian pasang
lampu depan

Gambar 31. Menghubungkan kembali kabel lampu, kunci kontak

27
3. POROS KEMUDI (STEERING STEM)
Sebelum melaksanakan pembongkaran, pemeriksaan, pemasangan kembali dan
penyetelan poros kemudi perhatikan susunan komponen poros kemudi sebagai berikut:

Gambar 32. Susunan komponen poros kemudi


PEMBONGKARAN POROS KEMUDI JENIS TELESCOPIC
Langkah kerja:
 Buka batang kemudi dengan prosedur pelepasan yang telah dijelaskan di atas.
 Lepaskan roda depan dan suspensi depan
 Buka jembatan garpu atas – pemegang batang kemudi

Gambar 33. Membuka batang kemudi, jembatan garpu atas/pemegang batang kemudi

 Buka mur poros kemudi dengan kunci shock khusus/kunci pipa


 Buka mur penyetel dengan membuka terlebih dahulu plat/cincin penguncinya

28
Gambar34. Membuka mur poros kemudi
 Melepas poros kemudi, konus atas dan peluru-peluru baja, jaga peluru-peluru
jangan sampai hilang

Gambar 35. Melepas poros kemudi


PERHATIAN
 Sewaktu melepas poros kemudi, apabila menggunakan jenis bantalan yang
terlepas tempatkan kain lap di bawahnya, agar bola peluru tidak
berjatuhan atau berantakan
 Hitung jumlah bola peluru dan pastikan tidak ada yang tercecer atau
hilang

29
PEMERIKSAAN KOMPONEN-KOMPONEN POROS KEMUDI
 Periksa bola peluru, cincin konus atas, cincin konus bawah, cincin bantalan
atas, cincin bantalan bawahterhadap keausan, kerusakan atau cacat.
Gantilah bila menemukan kerusakan pada komponen-komponen tersebut.

Gambar 36. Cincin konus, cincin bantalan dan macam-macam bantala bola peluru
 Apabila menganti cincin bantalan atas dan bawah maka harus dikeluarkan
dari kepala rangka dengan alat khusus. Demikian juga untuk memasang
cincin bantalan harus dengan alat khusus supaya cincin bantalan dapat
duduk tepat pada kepala rangka

Gambar 37. Melepas dan memasang cincin bantalan

CATATAN:
 Apabila sepeda motor pernah mengalami kecelakaan, ada
kemungkinan terjadi keretakan pada kepala rangka atau poros kemudi
 Pasanglah cincin bantalan dengan tepat dan pastikan bahwa posisinya
sudah tepat pada dudukannya

30
PEMASANGAN KEMBALI POROS KEMUDI
 Pada prinsipnya pemasangan kembali merupakan kebalikan dari
pembongkaran, namun perhatikan langkah-langka berikut:
 Beri vet khusus bearing secukupnya pada cincin bantalan atas dan bawah
 Pasang bantalan peluru atas dan bawah, apabila bola peluru tipe lepas
pastikan jumlahnya tidak ada yang kurang
 Masukan poros kemudi dengan hati-hati agar bantalan peluru tidak lepas
dari dudukannya
 Peganglah poros kemudi pada posisi mengarah ke depan, kemudian
pasangkan cincin konus atas dan mur penyetel dikencangkan dengan
kekerasan 0,2 kg-m atau poros kemudi diputar terasa tidak berat atau tidak
terlalu ringan, serta tidak pergerakan vertical.

Gambar 38. Pemasangan poros kemudi dan penyetelan kekerasan mur penyetel
 Pasang jembatan garpu atas dan keraskan mur poros kemudi

Gambar 39. Pemasangan dan pengerasan mur poros kemudi


 Pasang suspensi depan berikut komponen-komponen lain yang terlepas
kebalikan dari saat pelepasan.

31
PEMERIKSAAN AKHIR
Apabila seluruh komponen sudah terpasang dengan benar lakukan pemeriksaan
akhir yaitu dengan posisi roda terangkat kemudian kemudi diputar ke kanan dan
ke kiri, kemudi harus terasa lancar tidak terlalu ringan dan tidak terlalu berat.

Gambar 40. Pemeriksaan akhir setelah pembongkaran

32
C. CARA MENGATASI GANGGUAN PADA SISTEM KEMUDI

Gangguan yang sering terjadi pada sistem kemudi sepeda motor adalah:
1. Kemudi terasa terlalu berat
Kemungkinan penyebab:
 Penyetelan mur penyetel kekerasan bantalan pada poros kemudi terlalu keras
akibatnya poros kemudi pergerakannya terhambat karena bantalan peluru tertahan
pergerakannya, apabila diteruskan dapat mempercepat keausan pada komponen-
komponen yang berhubungan dengan bantalan peluru poros kemudi
 Peluru-peluru pecah atau kekurangan minyak vet yang menyebabkan poros
kemudi tidak dapat berputar dengan lancar dan gerakannya berat apabila satu atau
lebih dari pelurunya tergores, aus atau pecah.
 Poros kemudi bengkok
Hal ini dapat terjadi apabila pernah mengalami suatu benturan yang keras akibat
tabrakan.
 Tekanan angin ban terlalu rendah
Apabila tekanan angin dalam ban depan terlalu rendah, maka luas bidang kontak
antara ban dengan permukaan jalan akan bertambah besar sehingga kemudi
menjadi berat.
Pemecahan/perbaikan gangguan:
 Setel mur penyetel hingga kemudi terasa lancar tidak terlu ringan dan tidak
terlalu berat dan tidak ada pergerakan vertical
 Apabila penyetelan dilakukan tetapi masih berat maka bongkarlah sistemkemudi
dan periksalah bantalan peluru, cincin konis, cincin bantalan apakah aus, tergores,
pecah atau kotor. Gantilah komponen-komponen tersebut bila perlu.
 Periksa poros kemudi dan kepala rangka dari kemungkinan bengkok atau retak
bila terjadi demikian maka poros kemudi harus diganti

33
2. Kemudi terasa ringan dan kocak
Kemungkinan penyebab :
 Penyetelan terlalu kendor
Poros kemudi disetel terlalu kendor akibatnya hubungan antara poros kemudi
dengan bantalan tidak tepat dan juga terjadi kekocakan/kelonggaran, bila
diteruskan dapat menyebabkan keausan yang tidak merata pada bantalan peluru
dan kemudi tidak stabil
Pemecahan/perbaikan gangguan:
 Setel mur penyetel hingga kemudi terasa lancar tidak terlu ringan dan tidak
terlalu berat dan tidak ada pergerakan vertical

3. Kemudi yang cenderung membelok ke satu arah


Kemungkinan penyebab :
 Kedudukan peredam kejut ( shock absorter ) tidak seimbang
Apabila salah satu garpu depan lebih pendek dudukannya, maka pergerakan
kemudi akan cenderung menarik ke arah bagian garpu yang pendek tadi. Kondisi
ini adalah akibat pegas peredam kejut yang tidak sama panjang bebasnya.
 Gapu depan atau belakang bengkok
Hal ini mungkin terjadi kecuali bila motor pernah mengalami suatu benturan
yang keras ( kecelakaan ) atau motor pernah jatuh.
 Poros roda depan bengkok
Apabila poros roda depan bengkok, maka roda depan menjadi miring dan
kemudi akan cenderung begerak ke arah bagian yang dituju roda yang miring itu.

34
Pemecahan/perbaikan gangguan:
 Periksa pemasangan shockabsorber bila kurang tepat dan imbang lakukan
perbaikan.
 Periksa shockabsorber dari kemungkinan kebocoran minyak atau kekurangan
minyak shocabsorber
 Periksa kelurusan batang shockabsorber bila bengkok luruskan atau ganti
 Periksa garpu belakang dari kemungkinan bengkok
 Periksa poros roda depan dari kemungkinan bengkok dan periksa roda dari
kemungkinan penyetelan jeruji yang tidak balans/imbang.

35
BAB III

PENUTUP

A.   Kesimpulan

Sistem kemudi pada sepeda motor berfungsi untuk mengendalikan sepeda


motor agar dapat berjalan lurus atau membelok. Pengendalian sepeda motor dilakukan
dengan mengendalikan batang kemudi yang diarahkan lurus atau membelok oleh
pengemudi kemudian diteruskan ke garpu depan sehingga sepeda motor dapat berjalan
lurus atau membelok.
Kemudi merupakan salah satu komponen sepeda motor yang menentukan
kenyamanan mengendarai sepeda motor dalam segala medan/kondisi jalan. Kenyamanan
mengendarai sepeda motor menjadi factor keselamatan bagi pengemudi. Nyaman berarti
mengemudi dengan enak dan tidak melelahkan dalam segala medan/kondisi jalan .
Maka dari itu membongkar, memeriksa, memasang dan melakukan penyetelan pada
system kemudi sepeda motor harus dilakukan secara baik dan benar agar semuanya
bekerja dengan normal sehingga tidak membahayakan bagi pengemudi kendaraan
tersebut.

36
DAFTAR PUSTAKA

37

Anda mungkin juga menyukai