Anda di halaman 1dari 7

Sistem Kemudi

Sistem kemudi berfungsi untuk mengendalikan/mengontrol arah


sepeda motor sehingga arah jalannya sepeda motor sesuai
dengan kehendak pengemudi. Tenaga untuk mengendalikan arah
kendaraan mempergunakan tenaga tangan, yang diteruskan ke
roda melalui batang kemudi (stang) dan garpu depan (fork).
Jari-jari lingkaran perputaran sepeda motor
ditentukan oleh besar/kecilnya sudut belok stang dan juga
ditentukan oleh besar/kecilnya sudut kemiringan dari sepeda
motor sewaktu menikung. Beberapa istilah penting dalam sistem
kemudi :
1) Caster, Adalah sudut kemiringan dari poros kemudi, dinyatakan
dalam satuan derajat. Dengan menarik garis sejajar poros kemudi,
maka akan didapat suatu sudut yang dihitung dari garis mendatar
(horisontal).
2) Trail, Adalah jarak antara titik potong dari garis melalui poros
kemudi dengan jalan mendatar, ke titik tumpu ban depan di atas
jalan.

Gambar 10. Caster dan Trail


Kedua hal di atas menunjukkan bahwa semakin besar sudut
casternya, maka trail akan semakin kecil. Caster dan trail harus
diperhitungkan secara tepat, karena berhubungan erat sekali
terhadap pengaruh kestabilan dari sistem kemudi sepeda motor.
Catatan : Sudut caster yang kecil, berarti memperpanjang jarak
trail. Dalam hal ini, pengendalian sepeda motor terasa baik untuk
jalan yang lurus dengan kecepatan tinggi. Tetapi pada kecepatan
rendah, pengendalian terasa berat dan kurang nyaman untuk
jalan yang berbelok-belok.

Konstruksi dari sistem kemudi dapat dilihat pada gambar di bawah


ini :

Keterangan :
1. Batang Kemudi (Handle Bar)
2. Penghubung garpu bagian atas (Fork Top Bridge)
3. Pengikat stang (Handle Bar Holder)
4. Poros kemudi (Steering Stem)
5. Dudukan peluru/kones atas (Top Cone)
6. Peluru (Steel Balls)
7. Karet penahan debu (Dust Seal)
8. Dudukan peluru/kones bawah (Bottom Cone)
Batang kemudi ditambatkan pada penghubung garpu bagian atas (2) dan diikat
oleh pengikat stang (3).
Fungsi penghubung garpu (2) adalah sebagai penghubung antara kedua buah
garpu depan dan poros kemudi (4).
Sistem kemudi dihubungkan terhadap rangka pada bagian kepala rangka.

Jenis batang kemudi pada sepeda motor dibedakan menjadi dua,


yaitu :
1) Jenis Tubular (Berbentuk Pipa)
Jenis ini umum digunakan pada sepeda motor dengan suspensi
depan tipe teleskopic/upside down.
2) Jenis Pressed Steel
Jenis ini digunakan pada sepeda motor dengan suspensi depan
tipe link. Sebenarnya jenis pressed steel mempunyai susunan
bentuk dan fungsi yang sama dengan jenis tubular, hanya saja
jenis pressed steel dibuat dari bahan pelat baja yang dipress
(lempengan) dan dibentuk sebagai penutup lekukan dari batang
kemudi, sekaligus sebagai pengapit lampu depan dan
speedometer.

Pemeriksaan, Perbaikan dan Penyetelan Rangka & Sistem


Kemudi Sepeda Motor
1) Memeriksa rangka dari kerusakan seperti kebengkokan maupun
keretakan pada pipa-pipa dan bagian lainnya.
a) Luruskan stang stir, periksa kelurusan antara roda depan dan
belakang.

Gambar 12. Pemeriksaan Kelurusan Rangka & Roda

Apabila roda depan dan belakang tidak segaris, periksa posisi


chain adjuster dari ketepatan posisinya antara sisi kiri dan kanan.
d) Apabila roda depan dan belakang terlihat miring ke satu arah,
lakukan permeriksaan pada bagian-bagian swing arm ataupun
suspensi depan dari kebengkokan/rangka yang terpuntir.
e) Gunakan cairan (Penetrant) untuk memeriksa terjadinya
keretakan pada rangka. Ikuti petunjuk pemakaian penetrant pada
saat memeriksa keretakan rangka.

Gambar 13. Pemeriksaan Keretakan Rangka


f) Apabila keretakan muncul pada bagian cat, lakukan juga
pemeriksaan secara teliti bagian rangka di sekitarnya.
g) Perbaikan rangka yang mengalami keretakan dengan cara
mengelas bagian yang retak, setelah terlebih dahulu
diluruskan/dikembalikan kedudukannya ke posisi semula.
2) Pemeriksaan dan penyetelan sistem kemudi.
a) Memeriksa keselarasan dari pergerakan sistem kemudi, dengan
cara meletakkan balok kayu di bawah mesin sehingga roda depan
terangkat dan dapat bergerak bebas.
b) Belokkan batang kemudi ke kanan-kiri secara perlahan-lahan
sambil merasakan kelancaran pergerakannya. Sebelumnya
perhatikan juga kedudukan kabel-kabel jangan ada yang menahan
kebebasan sistem kemudi.
c) Apabila kemudi terlalu berat atau terlalu ringan, putar mur
pengikatnya sampai mencapai ketepatan. Cara pengencangan mur
pengikat adalah mengencangkan mur pengikat dengan kuat,
kemudian kembalikan putarannya (kendorkan) ke arah kebalikan
sebanyak ± 1/8 putaran sampai gerakan kemudi terasa
sempurna.
Gambar 14. Menyetel Mur Pengikat Steering Stem
d) Apabila setelah disetel masih belum teratasi, lepaskan roda depan
dan seluruh susunan sistem kemudi sambil memperhatikan
kemungkinan poros kemudinya bengkok, peluru- peluru dan
dudukan peluru aus/retak atau kemungkinan kurang gemuk
pelumas.
e) Periksa tekanan angin, sesuaikan dengan spesifikasi.
3) Pembongkaran dan pemasangan sistem kemudi
a) Membongkar steering stem
(1) Melepas stang stir dan kunci kontak set.
(2) Melepas stem nut dan ringnya, roda depan dan suspensi depan,
kemudian melepas fork top bridge.
(3) Untuk melepas lock nut, bengkokkan lock washer tab,
kemudian melepas lock nut dan lock washer

Gambar 15. Langkah Pembongkaran (2) dan (3)

(4) Melepas bearing adjustment nut.


Apabila bearing yang digunakan jenis yang terlepas ( steel ball),
perhatikan agar tidak ada steel ball yang berjatuhan/berantakan.

Gambar 16. Langkah Pembongkaran (4) dan Tipe Bearing


(5) Melepas dust seal dan top cone race (inner race) dan melepas
steering stem.
(6) Memeriksa steel ball dan top/bottom cone dari keausan, retak
atau pecah, pastikan steel ball tidak ada yang tercecer/hilang.
Steel ball yang aus harus diganti baru, demikian pula dengan
top/bottom cone (baik inner maupun outer race).
(7) Memeriksa steering stem dari kemungkinan retak/bengkok.
Steering stem yang retak harus diganti baru.

Gambar 17. Pemeriksaan Top/Bottom Cone & Steering Stem


b) Memasang steering stem
(1) Melumasi top/bottom cone dengan gemuk pelumas, kemudian
memasang steel ball. Pastikan jumlah steel ball tidak kurang.

(2) Memasang kembali steering stem, sampai menyentuh batas


maksimum perputarannya untuk menepatkan dudukan steel ball.
(3) Memasang top cone (inner) race dan bearing adjustment nut,
kencangkan sesuai torsi spesifikasi.

Gambar 18. Langkah Pemasangan (3)


(4) Pastikan steering stem bergerak dengan lancar, kemudian
kendorkan bearing adjustment nut.
(5) Stel kembali kekencangan bearing adjustment nut sesuai
spesifikasi, pastikan steering stem bergerak lancar tanpa ada
hambatan.

Gambar 19. Langkah (4) dan (5)


(6) Pasang kembali semua komponen lainnya dengan urutan
kebalikan dari pembongkaran.

4) Cara mengatasi gangguan pada sistem rangka dan kemudi sepeda


motor.
No Gangguan Kemungkinan Penyebab
a. Kerusakan atau retak pada engine mounting
Keretakan atau kerusakan pada bagian-bagian
b. yang dilas Kebengkokan dan kerusakan pada
Kelainan suara pada bagian
1. rangka
sekitar mesin
c. Masalah-masalah pada mesin

a. Kerusakan/kebengkokan pada
engine mounting
Kelainan suara pada saatb. Kerusakan pada bagian-bagian yang dilas
2.
pengendaraan Kerusakan atau kebengkokan pada rangka
c.

a. Kebengkokan pada rangka Kebengkokan pada


b. suspensi yang dilas
Kebengkokan pada swing arm Kebengkokan
Stang kemudi cenderung
c. pada penghubung garpu
berbelok ke satu arah pada saat
3. d. Kedudukan peredam kejut tidak seimbang
pertambahan atau pengurangan
Poros roda depan bengkok
kecepatan
e.

f.
a. Poros kemudi diikat terlalu kencang Peluru-
b. peluru pecah atau kekurangan gemuk pelumas
4. Kemudi terlalu berat Poros kemudi bengkok
c. Tekanan angin ban terlalu rendah
d.
a. Peluru-peluru pecah/aus Dudukan peluru
5. Kemudi terlalu ringan/kocak b. aus/pecah
c. Mur pengikat poros kemudi kendor

Anda mungkin juga menyukai