Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN HASIL OBSERVASI

DI BENGKEL PANCA SODARA


MOTOR
SISTEM REM

Nama : Zezen Zaeni


Kelas

: XI TKR III

SMKN 1 LURAGUNG

TAHUN PELAJARAN 2014-2015

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas izin dan ridhonya, saya telah selesai
menyusun Laporan hasil observasi.
Dengan selesainya penyusunan laporan ini saya harapkan dapat memenuhi
syarat/tugas dari Guru Produktif Otomotif dan dapat menjadi buku bacaan di perpustakaan
sehingga dapat menambah wawasan siswa maupun guru.
Uraian dalam laporan ini saya buat dalam bentuk teks sederhana dengan maksud agar
pembaca dapat dengan mudah memahami isi laporan.
Mudah-mudahan laporan ini memberikan manfaat bagi pembaca, menambah
wawasan pembaca dan dapat memenuhi tugas-tugas kepada guru produktif Otomotif,
sehingga mempermudah saya untuk memenuhi syarat kenaikan kelas/mencapai nilai yang
baik.
Saya selaku penyusun laporan ini telah berupaya sekuat tenaga/ sekuat pikir untuk
menjadikan laporan yang terbaik namun saya selaku penyusun laporan ini menyadari bahwa
laporan ini belum sempurna. Oleh karena itu, saya mengharap kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan laporan.
Apabila di dalam laporan saya banyak tulisan/kata-kata yang kurang berkenan di hati
para pembaca kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Wassalamualaikum Wr.Wb

Luragung, November 2014

Penyusun,

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN HASIL OBSERVASI


BENGKEL PANCA SODARA MOTOR

Oleh : Zezen Zaeni (TKR3)


Laporani hasil observasi ini telah disyahkan pada tanggal : 10 Desember 2014
Diterima oleh SMK N 1 Luragung

Kepala program

Siswa

(LILI H S.T)

ZEZEN ZAENI

NUPTK: 8357760662200013

NIS

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN iii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
1.1

Latar belakang................................................................................1

1.2

Tujuan............................................................................................1

1.3

Waktu dan Lokasi .........................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI...........................................................................3


2.1.

Pengertian Rem.............................................................................3

2.2. Prinsip Rem......................................................................................3


2.3. Fungsi Rem.....................................................................................4
2.4. Jenis-jenis Rem...............................................................................5
2.4.1 Rem Kaki ( Foot Brake )................................................................5
2.4.2 Rem Parkir ( Parking Brake )........................................................5
2.4.3 Rem Tambahan ............................................................................5
2.4.4 Rem Cakram ................................................................................6
2.5. Mekanisme Kerja ............................................................................6
BAB III PENUTUP..........................................................................................7
3.1

Kesimpulan ...................................................................................7

3.2

Saran..............................................................................................7

BAB I
2

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Perkembangan negara industri dapat maju pesat karena dipengaruhi oleh adanya hasil
teknologi yang tinggi dimana komponen-komponen mesinmemiliki kualitas yang
baikdan memenuhi standar , baik dari segi komponen maupun umur penggunaan yang
tahan lama. Mobil adalah satu kesatuan terdiri dari berbagai komponen yang menyatu,
disebut dengan kendaraan. Dan perkembangan teknologi tersebut juga berpengaruh
dalam bidang otomotif. Sebagai contoh kendaraan model sekarang dalam
pengoperasiannya sudah banyak yang menggunakan otomatis misalnya :sistem power
window, sistem rem antilock system (ABS) dan juga sistem pemindah daya (power
train).
1.2 Tujuan
Dalam pembahasan laporan sistem rem ini kami sangat berharap apa yang ada pada
laporan ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, dan dalam laporan ini berisi
juga bagaimana cara proses kerja yang mungkin membuat siapapun yang membca
bisa lebih mudah memahami tentang pembahasan sistem rem ini.
1.3 Waktu dan Tempat
Waktu pelaksanaan : Minggu, 07 Desember 2014
Tempat pelaksanaan : Bengkel Panca Sodara Motor

BAB II
3

Landasan Teori
SISTEM REM

2.1 Pengertian Rem


Rem adalah salah satu komponen dari kendaraan yang sangat penting dan
digunakan untuk memperlambat dan menghentikan laju kendaraan.
2.2 Prinsip Rem
Kendaraan tidak dapat berhenti dengan segera apabila mesin dibebaskan (tidak
dihubungkan) dengan pemindahan daya. Dan memanfaatkan gaya gesek antara dua
buah komponen yang bergesekan untuk menghentikan kendaraan dengan cara
mengubah energy gerak menjadi energy panas.
2.3 Fungsi Rem
Rem berfungsi sebagai perangkat keselamatan dan menjamin pengendaraan yang
aman. Dan untuk mengurangi kecepatan kendaraan, memungkinkan kendaraan
berhenti ditempat yang tidak rata.
2.4 Jenis-jenis Rem
2.4.1 Rem Kaki ( Foot brake )
Rem kaki digunakan untuk mengontrol kecepatan dan
menghentikan kendaraan.
Rem kaki ada 2 tipe :
a. Rem hidraulis
Rem ini lebih respon dan lebih cepat, konstruksinya lebih
sederhana tipe lainnya dan mempunyai kontruksi yang khusus.
b. Rem pneumatik
Rem ini termasuk kompresor atau sejenisnya yang
menghasilkan udara bertekanan yang digunakan untuk menambah daya
pengereman. Tipe ini banyak digunakan pada kendaraan berat seperti
truk besar dan bus.
2.4.2

Rem Parkir (parking brake)

Digunakan terutama untuk memarkir kendaraan. System rem


parkir mengoperasikan rem roda belakang melalui kawat atau yang
seperti itu sehingga kendaraan tidak dapat bergerak.
2.4.3 Rem Tambahan
Digunakan pada kombinasi rem biasa (kaki) yang digunakan
pada truk diesel dan kendaraan berat.
2.4.4 Rem Cakram
Terjadinya gaya pengereman pada rem cakram adalah akibat gesekan yang
dilakukan oleh pad atau bantalan terhadap cakram atau piringan dengan cara
menjepit.
a. Jenis-jenis rem cakram :
- Tipe satu piston/floating caliper, tekanan hidraulik master silinder akan
mendorong kearah kiri. Cakram bergerak berlawanan arah dengan
gerak piston sehingga piringan akan terjepit.
- Tipe dua piston/fixed caliper, tenang pengereman yang terjadi adalah
saat tekanan hidraulik mendorong kedua piston sehingga piston
mendorong pad untuk menjepit piringan/cakram.
b. Komponen-komponen rem cakram :
1. Cakram/piringan
Terbuat dari besi tuang kelabu terbentuk lingkaran yang dipasang atau
disatukan dengan roda sehingga apabila roda berputar maka cakram
juga ikut berputar.
2. Pad/bantalan rem/diskbrake
Terbuat dari metalik fiber dicampur dengan sedikit serbuk besi,
fungsinya adalah untuk memberikan gesekan pada piringan saat
mendapatkan tekanan hidraulik dari master cylinder.
3. Caliper
Adalah rumah piston. Caliper dibedakan menjadi 2 macam menurut
konstruksinya yaitu floating caliper dan fixed caliper.
c. Penyebab rem cakram macet :
1. Piston rem macet akibat korosi.
2. Pen caliper rem macet.
3. Kampas rem habis.
d. Cara mengatasi rem cakram macet
Berdasarkan penyebabnya :
1. Piston rem macet
Biasanya terjadi akibat karat atau korosi yang terdapat pada dinding
piston dan selinder, tetapi hal ini bisa dicegah jika kendaraan rajin
servis mengikuti km tempuh kendaraan, karena saat servis tersebut
system rem akan diperiksa termasuk penggantian minya rem
tertentunya.
2. Pen caliper rem macet
Penyebab pen caliper macet biasanya karena grease yang terdapat pada
pen caliper kering atau karet boot pen caliper robek, sehingga kotoran

atau debu masuk kedalam pen caliper. Cara mengatasi pen caliper rem
macet, pen caliper harus dibuka dan dibersihkan dari karatan.
3. Rem cakram macet akibat kampas rem habis
Jika kampas rem habis sampai logam kampas rem bersentuhan
langsung dengan piringan cakram atau bahkan rem sampai keluar asap,
hal ini mengakibatkan cakram rem akan rusak dan kalau masih
memungkinkan bisa di bubut permukaan disc rem tersebut, tetapi jika
tidak memungkinkan harus diganti dengan disc atau piringan cakram
yang baru.
4. Peralatan :
Dongkrak untuk mengangkat roda depan
Kunci roda
Kunci pas, ring atau kunci shock 12mm atau 14mm untuk buka
baut pen caliper
Track atau sst untuk mendorong piston rem
Rubber grease atau pasta caliper
2.5 Mekanisme Kerja
1. Master silinder, yaitu mengubah gerak pada rem kedalam tekanan hidarulis.
Master silinder terdiri dari reservoik taut, yang berisi minyak rem, demikian juga
piston, dan silinder yang membangkitkan tekanan hidraulis. Master silinder
mempunyai 2 tipe :
a. Tipe tunggal ( single type)
b. Tipe ganda (tandan type master cylinder), tipe ini merupakan tipe yang banyak
digunakan. System hidraulisnya dipisahkan menjadi dua , masing-masing
untuk roda depan dan belakang.
2. Boster Rem (bralew broster)
Boster rem ini melipat gandakan daya penekanan pedal rem, sehingga daya
pengereman yang lebih besar dapat diperoleh. Mempunyai diaphragm yang
bekerja dengan apa adanya perbedaan, tekanan antara tekanan atmosfer dan
kevacuman yang dihasilkan dari intake manifold mesin. Boster rem dapat
dipasang menjadi satu dengan master silinder (tipe integrat) atau dapat juga
dipasang secara terpisah dari master silinder itu sendiri.
3. Anti Locke Brake Sistem ( ABS)
Anti Locke Brake Sistem ( ABS) terintegrasi dengan system pengereman
konvensional. Anti Locke Brake Sistem ( ABS) adalah system pengereman yang
dikontrol secara elektrolit. System menyediakan keselamatan kepada pengendara
yang lebih tinggi melalui pencegahan roda dari penguncian. Anti Locke Brake
Sistem ( ABS) dirancang untuk mencegah terjadinya penguncian roda (wheel
lockup) saat pengereman mendadak di segala medan jalan. Hasil saat pengereman
adalah :
a. Roda tidak akan terkunci secara mendadak.
b. Stabilitas mobil sewaktu dilakukan pengereman tetap mantap.
c. Kendaraan tetap dapatdikendalikan dengan baik sewaktu pengereman
mendadak atau berjalan pada tempat yang licin.

Prinsip dasar dari Anti Locke Brake Sistem ( ABS) yaitu :


1. Gaya ban
Pergerakan atau perpindahan gerak sesuai dengan gaya yang di inginkan dapat
diperoleh dengan melalui gaya ban. Gaya ban terdiri dari komoponen berikut :
1) Driving vorce(FD) karena pengendalian.
2) Lateral force (FS) karena steering.
Mentransfer gerakan pengemudian terhadap jalan dan membuat
kendaraan belok.
3) Normal force (FN) karena berat kendaraan.
Ditentukan oleh berat kendaraan dan muatannya, karena itu berat
komponen bertindak sebagai garis tegak lurus diatas ban.
Ban dan cuaca, yaitu gaya gesekan antara roda dan permukaan jalan.
2. Hubungan antar gaya
Hubungan antara gaya gesek, gaya menyamping, gaya pengereman, gaya
pengemudian dapat dijelaskan dengan siklus gesek (friction circle). friction
circle diasumsikan sebagai gaya gesek antara roda dan permukaan jalan pada
semua arah. Juga dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara gaya
menyamping, gaya pengereman, dan gaya penggerak saat berbelok pada
kecepatan tetap.
3. Gaya gesek
Gaya gesek (FR) adalah sebanding sama dengan gaya normal FN :
FN =
adalah koefisien gaya pengereman (atau koefisien gesek). Faktor
koefisien dapat dipengaruhi oleh karakteristik dari ban yang dipakai. koefisien
gaya pengereman adalah suatu ukuran pengiriman gaya pengereman.
4. Slip
saat mobil melaju atau mengerem, terjadi gaya fisik yang rumit antara bagian
ban dengan jalan. Satuan ukuran komponen yang meluncur pada gerakan
memutar adalah selip. Nilai optimum selip akan berkurang jika gesekan antara
van dan jalan juga berkurang. Rem selip terjadi segera setelah roda mulai
berputar lebih lambat dari kecepatan kendaraan.
5. Lateral force (side force)
Gaya pengereman dan gaya penggerak bereaksi pada kontak area dimana roda
berputar, disitu juga terdapat gaya menyamping lateral force. Gaya
menyamping adalah dasar daya yang terjadi saat mobil berbelok. Dasar gaya
selama kendaraan berbelok adalah gaya dari bagian ban yang bergesekan
dengan permukaan jalan untuk kembali pada bentuk semula. Gaya ini
mendorong ban kesamping menahan permukaan jalan, sehingga disebut
dengan gaya samping (side force) dan gaya yang dibangkitkan oleh perubahan
ban tersebut disebut dengan over turning moment.
6. Understeering dan oversteering
Jika kita mempertahankan putaran kemudi pada saat sudut yang tetap dan
berjalan dengan kecepatan tetap akan mengakibatkan mobil berputar dengan
radius tetap. Dengan menambah kecepatan pada titik ini, dapat mengakibatkan
mobil bergerak keluar dari lingkaran karena adanya understeering atau
bergerak kedalam lingkaran dikarenakan oversteering. Karakter dari actual
7

steering (understeering atau oversteering) ini tergantung dari kendaraan itu


sendiri yang dihubungkan dengan distribusi berat antara rodda depan dan
belakang, spesifikasi ban, karakteristik suspense, dan cara pengendaraannya.
Kompnen utama Anti Locke Brake Sistem ( ABS), yaitu :
a) Hidrolic unit
Fungsinya sebagai penghasil dan pengatur tekanan minyak rem sesuai sinyal yang
diterima dari ABS control unit.
b) ABS control unit
Fungsinya sebagai penerima dan pengolah data computer yang diperoleh dari
wheel speed sensor dan selanjutnya akan ditentukan besar kecilnya tekanan
minyak rem untuk masing-masing roda.
c) ABS wheel speed sensor dan rotor
Fungsinya sebagai penghitung kecepatan roda, dengan cara memberikan sinyal
elektrolis ke ABS control unit, ABS wheel speed sensor dipasangkan pada
keempat roda mobil.
d) ABS relay
Fungsinya sebagai pengontrol aliran arus listrik yang menuju ke hidrolic
unit.solenoid valve, dan motor hidraulik.

BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Rem yaitu alat untuk kecepatan (memperlambat) dan menghentikan
kendaraan atau untuk memungkinkan parkir pada tempat yang tidak rata. Rem
juga bisa di artikan sebagai kebutuhan sangat penting untuk keamanan

berkendaraan dan juga dapat berhenti di tempat mana pun, dan dalam berbagai
kondisi dapat berfungsi dengan baik dan aman.
3.2 Saran
Untuk keamanan kontrol selalu rem pada kendaraan anda.
Lakukan pengontrolan rutin pada rem anda.
Apabila rem rusak segera perbaiki karena itu sangat berbahaya.

10

Anda mungkin juga menyukai