BAB V. PENGAYAAN
V.1. Introduksi.
IV.2. Pencucian
Log washer terdiri dari satu atau dua shaft yang biasanya digunakan untuk
mencuci gravel. Umpan dimasukkan dari bagian bawah dan diteruskan ke bagian atas
oleh gerakan blade yang menyebabkan friksi antar material. Sisa proses dalam bentuk
slurry dibuang lewat overflow. Tipikal kapasitas dari Log washer ini 40 – 350 ton/jam
(untuk versi dua shaft).
Penyemprotan dengan air bisa digunakan untuk mencuci material pada screen
dengan tidak mempertimbangkan ukuran lubang dari media screening. Jika lubang
berukuran 20 mm atau lebih kecil, penyemprotan air ini akan meningkatkan kapasitas
(berbanding terbalik dengan ukuran lubang). Tipikal kebutuhan air untuk proses ini
dalam m3 / jam pada tekanan rendah (3 – 6 bar) dan tekanan tinggi (diatas 70 bar)
adalah sebagai berikut:
Separator jenis hydrobelt mempunyai prinsip operasi yang sama seperti Aquamator,
dan digunakan untuk memisahkan pasir dengan ukuran micron. Tipikal kapasitasnya
adalah 80 – 225 ton/jam.
Batuan, gravel, ataupun mineral yang mengandung kadar clay yang tinggi
sehingga harus dihilangkan, aplikasi wet screening biasanya kurang efektif. Drum
pencuci dengan kecepatan medium untuk proses scrubbing padatan terhadap padatan
merupakan pilihan proses untuk mengurangi kadar clay tersebut. Kebutuhan air per
ton umpan dari proses ini sama dengan kebutuhan air pada wet screening. Tipikal
kapasitasnyua adalah 8 – 120 ton/jam.
Penggunaan air pada operasi pencucian tidak hanya memakan biaya yang
relative tinggi, tetapi juga air sisa mengandung limbah pencucian baik partikel yang
kasar maupun halus. Limbah pencucian tersebut harus diproses lagi untuk proses
recoveri air dan material yang berukuran kasar, proses ini selain untuk mendapatkan
material yang masih berharga pada limbah juga dilakukan untuk menjaga kelestarian
lingkungan.
Setelah proses recoveri terhadap partikel material kasar, partikel matrial halus
yang masih terdapat dalam limbah pencucian diproses dalam sebuah system tertutup
untuk merecoveri semua air yang ada sehingga bisa digunakan kembali untuk proses
pencucian sekaligus untuk mendapatkan partikel halus.
IV.3. Separasi
Setelah proses perolehan mineral dari batuan atau bijih dengan proses grinding
maupun proses alam (pasir pantai), bisa dilakukan pemisahan mineral lebih lanjut.
Teknologi yang digunakan sesuai dengan karakteristik dari masing – masing jenis
mineral. Metoda klasik separasi terlihat pada gambar dibawah.
Jika ada perbedaan densitas antara dua mineral atau fraksi – fraksi batuan,
maka pemisahan bisa dilakukan dengan menggunakan gaya gravitasi. Pemisahan
dengan metode gravitasi ini terdiri dari dua macam metode:
Pemisahan dalam air (gravity concentration)
Pemisahan dalam media berat (Dense Media Separation, DMS)
Proses separasi dengan mesin Jig terdiri dari dua proses. Yang pertama adalah
efek hindered settling dimana partikel yang lebih berat akan mengalami settling
(jatuh) yang lebih cepat dibandingkan partikel yang lebih ringan. Proses lainnya
adalah pemisahan dengan gerakan air yang mengalir keatas yang akan memisahkan
partikel menurut densitasnya.
Coal Jig
Cocok untuk umpan yang kasar dengan ukuran umpan maksimum berkisar
dari 175 – 200 mm (7 – 8 inch), dan kisaran umpan minimum adalah 40 – 60 mm (1.5
– 2.5 inch).
2. Kecepatan umpan
1,7 m3/ton (450 USG/ton) padatan kering untuk system drum separator. 4
m3/ton (1050 USG/ton) padatan kering untuk system DWP.
3. Medium loss
Untuk umpan kasar (>6 mm) 100 gram/ton padatan. Untuk umpan yang halus
(<6mm) 150 – 300 gram/ton padatan tergantung dari porositas material.
4. Magnetik Separator
5. Spray screen
Lebar screen tergantung pada jumlah air yang digunakan (= umpan untuk
magnetic separator) dan distribusi partikel yang mengambang.
Flotasi merupakan salah satu proses pemisahan mineral yang dilakukan dalam
bentuk slurry. Permukaan dari mineral yang akan dipisahkan dibuat hydrofobik
dengan menggunakan reagent tertentu. Partikel yang hydrofobik tersebut akan
menempel pada gelembung udara yang dimasukkan kedalam campuran (slurry)
tersebut, dan terbawa keatas permukaan slurry sehingga terpisah dari partikel yang
hydrofilik.
Selain dari jenis reagent yang ditambahkan, proses flotasi juga tergantung pada dua
parameter utama:
Retention Time yang dibutuhkan untuk berlangsungnya proses separasi
menentukan volume dan jumlah sel flotasi yang diperlukan.
Agitasi dan aerasi dibutuhkan untuk kondisi flotasi yang optimum, akan
menentukan jenis mekanisme flotasi dan daya yang diperlukan untuk proses
tersebut.
Ukuran Sel
Karena proses flotasi berdasarkan retention time, ada dua alternative pendekatan :
Small Cells and longer banks
Fewer large cell and shorter banks
Aternatif pertama adalah sebuah pendekatan yang lebih konservatif dan bisa
diaplikasikan untuk operasi flotasi dengan kapasitas kecil dan menengah. Dengan
menggunakan sel yang lebih kecil berarti:
Memperpendek sirkuit
Kontrol secara metalurgi yang lebih baik
Derajat recoveri yang lebih tinggi.
Alternatif kedua lebih diaplikasikan untuk operasi dengan kapasitas tinggi
mengguinakan mesin flotasi yang besar. Peralatan flotasi yang modern
memungkinkan penggunaan cell yang lebih besar dan sirkuit yang lebih pendek.
Pola aliran yang efektif meminimalkan shortcircuiting.
Kontrol metalurgi yang lebih baik
Sirkuit Kompleks
Dua tahapan roughing, satu tahap scavenging, tiga tahap cleaning
(pembersihan), cleaner scavenger, regrind.
Sel scavenger mempunyai volume yang sama dengan volume total tahapan rougher.
Cleaner sel digunakan untuk memaksimalkan grade dari konsentrat akhir. Tipikal
retention time untuk cleaner adalah 65 – 75 % dari retention time untuk flotasi
rougher.
Pemilihan ukuran dan jumlah sel dari setiap tahapan dari sirkuit flotasi
(roughing, cleaning, dll.) dilakukan berdasarkan tiga tahap kalkulasi.
Kebutuhan :
Spesifikasi RCS
Mesin Flotasi Sistem sel reactor merupakan pilihan yang lebih disukai untuk
aplikasi flotasi mineral. Desain DR dikhususkan untuk aplikasi tertentu, utamanya
bilamana partikel – partikel kasar yang dibersihkan harus di handle seperti dalam
pemrosesan potash dan kaca. Fitur dari desain DR adalah sebagai berikut:
1) Kebutuhan udara per sel untuk tipikal rougher pada flotasi bank udara.
Tekanan yang hilang dari blower menuju bank flotasi sebaiknya
dipertimbangkan ketika memilih blower.
Flotasi kolom bekerja dengan dasar prinsip yang sama dengan mekanika
mesin seperti pada RCSTM. Tetapi sebenarnya dalam Flotasi sel kolom tidak terdapat
mekanisme mekanik. Pemisahan terjadi dalam sebuah vessel dengan aspek rasio yang
tinggi, dan udara dimasukkan kedalam slurry melalui sparger. Dalam kasus tertentu
seperti pembersihan atau handling partikel dengan ukuran yang sangat halus, Flotasi
sel kolom menawarkan beberapa keuntungan :
Meningkatkan performa metalurgi
Konsumsi energi yang rendah
Area floor yang lebih kecil
Pemeliharaan yang lebih ringan
Meningkatkan control
Seleksi
Indikasi awal dari parameter – parameter desain bisa diambil dari beberapa hal
berikut:
Desain kolom tersedia sampai diameter 4 meter.
Tipikal kecepatan slurry dalam kolom 10 – 48 mph.
Tipikal kapasitas froth 2 – 4 g/menit/cm2.
Tipikal kecepatan udara bebas dalam kolom 54 – 79 mph
Tinggi kolom dipilih sehingga retention time yang dibutuhkan untuk slurry
masuk dalam kisaran 10 – 20 menit.
Wash water kira – kira 7 m3/jam/m2 dari area kolom.
Aplikasi
Fm = V x X x H x grad H
V = Volume partikel (ditentukan oleh proses)
X = Suseptibilitas Magnetik (lihat tabel dibawah)
H = Medan Magnet (dari desain system magnet) dalam mT (mili Tesla) atau
kGauss (kilo Gauss) 1 kGauss = 100 mT = 0.1 T
Grade H= Gradien medan magnetic dalam mT/m
Medan magnet dan gradient magnetic sama – sama merupakan factor – factor yang
penting untuk menciptakan gaya tarik magnetic.
Gaya gravitasi (Fg) ditentukan oleh ukuran partikel dan densitas partikel.
Gaya Hidrolik (Fd) untuk separasi magnetic secara basah, ditentukan oleh
diameter partikel, bentuk, kekentalan cairan, dan kecepatan (lihat LIMS basah
dan HGMS basah dibawah)
Gaya Sentrifugal (Fc) untuk separator magnetic kering, ditentukan oleh ukuran
partikel, densitas, dan kecepatan drum.
Gaya tarik udara (Fa) untuk separator magnetic kering, ditentukan oleh ukuran
partikel, densitas, dan kecepatan udara.
LIMS kering
Separasi kering untuk partikel – partikel
feromagnetik
Gradien medan magnetic di zona separasi* = 1 – 3
kGauss
* kira – kira 50 mm (2 inch) dari permukaan drum
HGMS kering
Separasi kering untuk partikel – partikel
paramagnetic
Medan magnetic di zona separasi* = 2 – 20
kGauss
* pada permukaan matrik
Untuk sizing dari LIMS, menggunakan kecepatan umpan padatan kering untuk
yang kandungan padatannya tinggi (>25% padatan dari berat) dan kecepatan umpan
volumetric untuk yang kandungan padatannya rendah (<25% padatan dari berat).
Contoh : Magnetit rougher, partikel – partikel kasar 20%-200 mesh, kapasitas 500
ton/jam.
Sizing: Pilih separator jenis concurrent.
Kapasitas (dengan melihat tabel diatas) umpamakan 140 ton/jam (155 stph)
dan m drum (diameter 1200 mm, 48 inch) 500/140, panjang drum 3.6 m (144 inch).
Panjang maksimum adalah 3 m (120 inch). Dua kali panjang drum 1800 mm (72 inch)
menghasilkan kapasitas 504 ton/jam (556 stph).
Select : 2 x WS 1218 CC.
Note : Ada beberapa deposit magnetit dimana bijih merupakan tahapan – tahapan
transformasi (contoh martitisasi). Bijih – bijih tersebut akan mengeluarkan sifat – sifat
magnetis yang berbeda dan harus diuji sebelum peralatan separasi dipilih secara tepat.
BSA dan BSS utamanya digunakan untuk proses pemisahan bijih – bijih dan slag
feromagnetik yang kasar.
Ukuran
Diameter luar canister 10, 22, 38, 56, 76,
107, 152, 214, dan 305 cm.
Medan magnet : 3, 5, 10, 15, dan 20 kGauss
Tinggi matrik 15, 30, dan 50 cm.
Nomenklatur
HGMS 107 – 30 – 20 = Separator Cyclic dengan
canister (atau matrik) yang berdiameter 107 cm,
tinggi matrik 30 cm dan medan magnet 20 kGauss.
Separasi (4 menit)
Pencucian (1,5 menit)
Magnetisasi/demagnetisasi (<1 menit)
Flush (<1 menit)
Padatan dalam umpan – setinggi mungkin kuantitasnya. Untuk clay terbatas hingga 30
% berat karena masalah viskositas.
Ukuran partikel dalam umpan – terbatas tergantung jenis matrik
Matrik tipe XR 1.1 untuk partikel < 1000 mikron (15 mesh)
Matrik tipe XR untuk partikel < 800 mikron (20 mesh)
Matrik tipe XM 1.1 untuk partikel < 450 mikron (34 mesh)
Matrik tipe XM untuk partikel < 350 mikron (42 mesh)
Matrik tipe XF 1.1 untuk partikel <150 mikron (100 mesh)
Matrik tipe XF untuk partikel <100 mikron (150 mesh)
Matrik tipe WC untuk partikel < 20 mikron
Matrik tipe WM untuk partikel < 10 mikron
3. Menghitung volume flow dari umpan 4 ton/jam (25 % padatan dan SG 2,5)
dimana memberikan volume flow yang sebesar 13,6 m/jam (0,75 ft/menit)
Karena waktu separasi actual 53% dari waktu total, kapasitas volumetric separator
seharusnya 13,6 / 0,53 = 25,7 m3/jam (15,1 cubic feet/menit)
Aplikasinya luas
Digunakan unruk memproses partikel halus
Efisiensi pemisahan yang tinggi
Simple
Konsumsi energi yang rendah
Pemeliharaan dengan biaya rendah
Umur komponen yang panjang
Kapasitas proses yang besar
Nomenklatur
HGMS 120 – 10 = Separator Carousel dengan cincin
Matrik md 120 cm dan satu kepala magnet sebesar
10 kGauss
HGMS 185 – 15 – 15 = Separator Carousel dengan
Cincin matrik md 185 cm dan dua buah kepala magnet yang masing – masing
intensitas magnet sebesar 15 kGauss.
Sistem Proses
1. Oversize screen
2. Pasif matrik
3. Carousel
4. Catu daya
5. Sistem pendingin
6. Sistem vakum
7. Sistem Kontrol
Sistem Operasi
Aplikasi
Data Proses
Matrik tipe XR 1.1 untuk partikel – partikel <1000 mikron (15 mesh)
Matrik tipe XR untuk partikel – partikel <800 mikron (20 mesh)
Matrik tipe XM 1.1 untuk partikel – partikel <450 mikron (34 mesh)
Matrik tipe XM untuk partikel – partikel <350 mikron (42 mesh)
Matrik tipe XF 1.1 untuk partikel – partikel <150 mikron (100 mesh)
Matrik tipe XF untuk partikel – partikel <100 mikron (150 mesh)
Matrik tipe WC untuk partikel – partikel <20 mikron
Matrik tipe WM untuk partikel – partikel <10 mikron
Matrik tipe WF untuk partikel – partikel <7 mikron
Penentuan jenis
Desain
Desain HGMF ini sangat mirip dengan mesin HGMS siklik, dengan beberapa fitur –
fitur khusus.
Desain yang kompak
Gradien magnetic sampai 20 kGauss
Diameter canister sampai 2140 mm.
Maksimum pressure drop 100 bar (1450 psi)
Aplikasi tekanan dan temperature tinggi
Kapasitas holding yang besar pada matrik
Nomenklatur
Aplikasi
Umumnya : untuk tekanan tinggi, temperature tinggi, dan kapasitas besar.
Pemisahan partikel – partikel besi dan tembaga dari sirkuit boiler
Pembersihan system pemanas distrik
Pemisahan partikel – partikel magnet lemah dari air proses (mill scale,
metallurgical dust, dll)
Proses Data
Padatan dalam umpan Normalnya dalam level ppm yang sangat rendah
Ukuran partikel dalam umpan Dibatasi oleh tipe matrik
Matrik tipe KF mengijinkan partikel 100 mikron
Penentuan ukuran
Penentuan ukuran mesin HGMF serupa dengan penentuan ukuran pada mesin
clarification konvensional.
Beban permukaan (m3/h dan m2) merupakan kecepatan alir melewati matrik untuk
proses clarifikasi yang optimal.
B
*medan magnet 3 kg
Contoh 1:
Air pendingin steel mill bisa dilakukan treatment dengan sebuah beban
permukaan 500 m3/m2 x jam pada intensitas medan magnet sebesar 3 kGauss.
Kecepatan alir 800 m3/jam.
Area yang dibutuhkan 800/500 = 1,6 m2.
HGMF yang dipilih 152 – 15 – 3
Contoh 2:
Air kondensat paper mill dilakukan treatment dengan beban permukaan sekitar
500 GPMPSF (Gallon per menit per feet2).
Kecepatan alir 3000 GPM
HGMF model 107 mempunyai area 9,1 ft2.
3000/9,1 = 330 GPMPSF (OK!!)
Operasi waste dump dan heap leaching merupakan jenis proses dengan biaya investasi
yang rendah tetapi sebaliknya biaya chemicals yang tinggi. Recovery yang terjadi dari
dua proses tersebut relative rendah (dibawah 60%). Metode agitasi (Co-current dan
counter current) memakan biaya investasi yang tinggi tetapi sebanding dengan hasil
recovery yang lebih tinggi.
Leaching by size
Dalam proses leaching selalu ada nilai optimum dalam hubungan antara
ukuran umpan dan recovery. Kesetimbangan antara biaya reduksi ukuran dengan
nilai/tingkat recovery adalah sesuatu yang penting.
Dibawah ini ada dua flow sheet untuk sirkuit leaching klasik, heap leaching
untuk fraksi kasar (hanya dengan crushing) dari bijih – bijih grade rendah dan
leaching agitasi untuk fraksi yang lebih halus dari bijih – bijih yang bernilai tinggi.
Dalam sirkuit proses leaching agitasi, ukuran umpan lebih halus (tipikal -200 mikron)
dan slurry bergerak searah dengan pergerakan chemicals (aliran con current). Dalam
kasus ini, proses recovery pregnant solution dari padatan dilakukan dengan mekanikal
dewatering berkaitan dengan ukuran partikelnya.