Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 32

BAB. VIII.

PENANGANAN SLURRY

Pendahuluan

Transportasi hidrolik dari padatan


Dalam semua proses industri yang melibatkan air (proses basah), Transportasi
hidrolik merupakan sebuah teknologi, menggerakan proses melalui tahapan – tahapan
yang berbeda dari Solid/Liquid Mixing, Solid/Solid separation, Solid/Liquid Separation,
dll.

Jenis – jenis padatan


Padatan bisa berupa sesuatu yang:
Keras, Kasar, Berat, Bersifat abrasive, Kristalin, Tajam, Lengket, Pipih, Serat – serat
panjang. Apapun bentuk dan karakteristiknya, padatan bisa dipindahkan secara hidrolik.

Jenis – jenis liquid


Dalam kebanyakan aplikasi, liquid merupakan satu – satunya “carrier” . 98% dari aplikasi
liquid dalam industri adalah air. Jenis – jenis lain dari liquid yang dipakai merupakan
bahan – bahan kimia seperti asam dan basa, alcohol, kerosin (minyak tanah), dll.

Definisi Slurry
Campuran dari padatan dan cairan biasanya disebut sebagai slurry atau pulp. Slurry bisa
digambarkan sebagai sebuah fasa dari dua media (padatan/cairan). Slurry yang dicampur
dengan udara (umum dalam banyak proses – proses kimiawi) bisa digambarkan sebagai
sebuah fasa dari tiga media (padatan/cairan/gas).

Keterbatasan daya alir.


Secara teoritis tidak ada batasan bagi penggunaan transportasi secara hidrolik. Hal ini
bisa kita lihat pada performa transportasi hidrolik padatan pada glacier dan sungai –
sungai besar.
Pada prakteknya keterbatasan daya alir dari sebuah pompa slurry adalah 1 m 3/jam (4
GPM) sampai 20.000 m3/jam (8800 GPM). Batas bawah ditentukan oleh penurunan
efisiensi dari pompa kecil. Batas atas ditentukan oleh peningkatan biaya pompa slurry
besar yang cukup dramatis (dibandingkan dengan instalasi pompa multiple).

Batasan untuk padatan


Batasan untuk padatan adalah bentuk geometri dan unkuran serta resiko terjadinya
bloking (kemacetan) pada aliran pompa slurry. Maksimum ukuran praktis dari material
untuk dilakukan perpindahan masa dalam sebuah pompa slurry mendekati 50 mm (2 in).
Tetapi masalah ukuran tersebut sepenuhnya tergantung dari dimensi dari wet end).

Pompa slurry sebagai sebuah konsep operasi.


Semua pompa sentrifugal yang dipasang dalam industri proses, rasio antara pompa slurry
dan pompa lain adalah 5 : 95. Jika kita melihat biaya operasi dari pompa – pompa ini,
rasionya hampir merupakan kebalikan dari rasio diatas, yaitu 80 : 20.

Definisi Dasar
Penggunaan Pompa Slurry
Secara definisi, pompa slurry merupakan versi yang berat dan kuat dari pompa
sentrifugal, mempunyai kemampuan dalam penanganan tugas – tugas yang abrasif dan
membutuhkan ketangguhan. Pompa slurry sebenarnya merupakan istilah generik, untuk
membedakannya dari pompa sentrifugal lain yang utamanya ditujukan bagi liquid/cairan
yang jernih.

Istilah pompa slurry melingkupi semua jenis pompa sentrifugal dengan tugas berat yang
digunakan untuk transportasi hidrolik padatan. Istilah yang lebih tepat adalah digunakan
untuk mengklasifikasi padatan yang ditangani dalam aplikasi pompa yang berbeda –
beda. Kerja pompa slurry melingkupi pemompaan lumpur/clay, silt dan pasir dalam
kisaran ukuran padatan sampai 2 mm (9 mesh).
Kisaran ukuran :
Lumpur/Clay -2 mikron
Silt 2 – 50 mikron
Sand, fine 50 – 100 mikron (270 – 150 mesh)
Sand, medium 100 – 500 mikron (150 – 32 mesh)
Sand, coarse 500 – 2000 mikron (32 – 9 mesh)

Pompa pasir dan gravel melingkupi pemompaan shingle dan gravel dalam kisaran ukuran
2 – 8 mm (9 – 2,5 mesh).
Pompa gravel melingkupi pemompaan padatan dengan ukuran sampai 50 mm (2 in).
Pompa dredge (keruk) melingkupi pemompaan padatan dengan ukuran sampai dan diatas
50 mm (2 in).
Nama pompa slurry berdasarkan aplikasinya
Aplikasi proses juga mengandung istilah – istilah sendiri
Pompa Froth didefinisikan dari aplikasi penanganan slurry yang berbentuk frothy
utamaya dalam proses flotasi.
Pompa transfer karbon didefinisikan dari transportasi hidrolik karbon dalam sirkuit CIP
(carbon in pulp) dan CIL (carbon in leach).
Pompa sumps, jenis ini dipakai untuk memompa floor sumps, pompa air rumah.
Pompa celup, seluruh unit termasuk drive-nya dipakai dalam keadaan tercelup.

Semua pompa slurry yang dinamakan sesuai dengan fungsi aplikasinya:


Pompa slurry, pompa gravel, pompa keruk, pompa sump, pompa froth, pompa transfer
karbon, pompa celup.

Secara prinsip ada tiga desain pompa yang berbeda:


 Tangki horizontal dan vertical (instalasi kering)
 Vertikal sump (instalasi semi kering)
 Tangki (instalasi kering)
 Submersible (celup) (instalasi basah)

Desain pompa slurry dipilih berdasarkan kondisi keausan:


 Sangat abrasive
 Abrasif
 Mildly abrasive

Pompa slurry range XM


Catatan desain fitur
 Desain teknologi modular
 Konstruksi yang kuat didesain untuk sifat abrasive yang tinggi.
 Casing tebal dan impeller didesain untuk penanganan heavy duty solids, aspek
rasio yang tinggi, efisiensi tinggi.
 Material yang digunakan merupakan jenis yang terbaik, memberikan ketahanan
aus dan sekaligus ketahanan korosi yang bagus.
 Pilihan tutup shaft yang bervariasi.
 Pemeliharaan yang mudah.
Pompa Slurry range XR

Catatan disain fitur


 Desain teknologi modular
 Konstruksi yang kuat, dengan fitur “back pull out”, didisain untuk menghadapi
tingkat abrasi yang tinggi, tugas yang maksimum, dan lingkungan yang agresif.
 Maintenance slide base
 Pelapis casing yang tebal dan impeller untuk penanganan heavy duty solid dengan
aspek rasio yang tinggi, efisiensi tinggi.
 Material yang digunakan merupakan material terbaik, memberikan ketahanan aus
sekaligus ketahanan korosi yang tinggi.
 Pilihan tutup shaft yang bervariasi.
 Pemeliharaan yang mudah.

Selection chart
Pompa slurry range HR dan HM

 Desain teknologi modular dengan fitur “back pull out.


 Konstruksi yang kuat.
 Pelapis / casing yang tebal dan penanganan solid, diameter besar, efisiensi tinggi.
 Adjusment ganda untuk efisiensi lebih lanjut.
 Material yang digunakan merupakan material terbaik, memberikan ketahanan aus
sekaligus ketahanan korosi yang tinggi.
 Pilihan tutup shaft yang bervariasi.
 Pemeliharaan yang mudah.
Pompa slurry range MR dan MM

 Desain teknologi modular dengan fitur “back pull out.


 Konstruksi kuat.
 Pelapis / casing yang tebal dan penanganan solid, diameter menengah, efisiensi
tinggi.
 Adjusment ganda untuk efisiensi lebih lanjut.
 Material yang digunakan merupakan material terbaik, memberikan ketahanan aus
sekaligus ketahanan korosi yang tinggi.
 Pilihan tutup shaft yang bervariasi.
 Pemeliharaan yang mudah.
Pompa Slurry range VS

Catatan desain fitur


 Instalasi yang sederhana
 Desain cantilever tanpa bearing yang terpendam atau tutup shaft.
 Assembly bearing dengan tutup pelindung ganda untuk mencegah merembesnya
slurry
 Material yang digunakan merupakan material terbaik, memberikan ketahanan aus
sekaligus ketahanan korosi yang tinggi.
 Material – material tahan aus tersedia dalam berbagai jenis material berbeda yang
mudah diganti.
 Pilihan impeller yang bervariasi.

Pompa Slurry range VT


Catatan desain fitur
 Pompa, pompa sump dan motor berada dalam satu unit terintegrasi untuk layout
yang flexible dan instalasi yang sederhana.
 Sump yang terbuka dan vertical inlet mencegah bloking udara dan memberikan
operasi yang smooth.
 Bearing yang oversize untuk memperpanjang umur dan pemeliharaan yang
minimum. Tutup pelindung ganda mencegah penetrasi slurry.
 Shaft cantilever tanpa bearing atau tutup yang terpendam. Shaft terbuat dari baja
paduan, untuk kekuatan dan ketangguhan yang superior.
 Komponen – komponen yang mudah aus gampang untuk diganti. Bisa dilakukan
pergantian logam dengan karet dan sebaliknya.
Pompa slurry range VF

Catatan desain fitur


 Pompa, pompa sump dan
motor berada dalam satu
unit terintegrasi untuk layout
yang flexible dan instalasi
yang sederhana.
 Sump yang terbuka dan
vertical inlet mencegah
bloking udara dan
memberikan operasi yang
smooth.
 Bearing yang oversize untuk
memperpanjang umur dan
pemeliharaan yang
minimum. Tutup pelindung
ganda mencegah penetrasi
slurry.
 Shaft cantilever tanpa
bearing atau tutup yang
terpendam. Shaft terbuat dari baja paduan, untuk kekuatan dan ketangguhan yang
superior.
 Komponen – komponen yang mudah aus gampang untuk diganti. Bisa dilakukan
pergantian logam dengan karet dan sebaliknya.
Pedoman Aplikasi untuk Pompa Slurry

Pemilihan berdasarkan Padatan.

Partikel – partikel kasar


Semua partikel dengan ukuran >5 mm termasuk kategori kasar. Gunakan hanya pompa
dari logam saja, jangan menggunakan pompa karet. Batas atas ukuran partikel dalam
prakteknya biasanya 50 mm. Keterbatasan dipengaruhi oleh impeller. Diameter partikel
maksimum 1/3 dari diameter pipa. Jenis pompa yang direkomendasikan adalah range XM
dan HM.

Partikel – partikel halus


Jika ukuran partikel dibawah 5 mm menggunakan karet. Jika ukuran partikel diatas 5 mm
menggunakan logam. Pompa yang direkomendasikan adalah range X,H dan M.

Persen padatan tinggi


Harus diperhatikan jika persen padatan mendekati 40% volume. Diatas 50%, slurry tidak
bisa lagi ditangani dengan menggunakan pompa sentrifugal. Untuk persen padatan yang
tinggi hanya bisa ditangani dengan pompa tangki vertical. Rekomendasi dengan
menggunakan pompa range VT.

Persen padatan rendah


Untuk menanganinya, sebisa mungkin pilihlah pompa yang paling ringan dan dengan
biaya yang paling efektif. Rekomendasi adalah dengan menggunakan pompa range M.

Partikel – partikel berserat


Masalah utamanya adalah terjadinya penyumbatan partikel dan juga penyumbatan udara.
Untuk menanganinya dengan menggunakan impeller dengan aliran terinduksi (vortex).
Partikel – partikel yang seukuran
Jika semua partikel – partikel halus dipisahkan dari slurry, kecepatan jatuh (settling)
menjadi kritis dan bisa menurunkan kemampuan pompa. Efisiensi semua jenis pompa
menurun dalam hal ini. Rekomendasi adalah dengan menggunakan semua range pompa.

Pemilihan berdasarkan Head dan Volume

Untuk head tinggi


Normalnya aplikasi pompa logam dikaitkan dengan kecepatan peripheral pada impeller.
Jika diperlukan pompa dengan pelapis karet, serangkaian proses pemompaan akan
dibutuhkan. Head maksimum pada pompa logam yang keras adalah 125 m. Head
maksimum untuk impeller karet adalah 45 m. Kecepatan tinggi pada pompa sentrifugal
meningkatkan keausan. Pompa yang direkomendasikan adalah dengan menggunakan
range XM, XR dan XM atau HR bertingkat.

Head yang beragam pada aliran konstan


Gunakan variable drives. Rekomendasi range pompa yang digunakan adalah semua range
pompa.

Ketinggian hisap
Pompa logam lebih disukai untuk aplikasi ini berkaitan dengan resiko hancurnya lapisan
karet pada saat daya hisap yang tinggi. Maksimum ketinggian hisap 5 – 8 m tergantung
dari Spesifik Gravity. Pompa dan aliran masuk pipa harus diisi dengan cairan sebelum
digunakan. Rekomendasi range pompa yang digunakan adalah XM, HM, dan MM.

Aliran tinggi
Menggunakan instalasi pompa parallel. Beresiko terjadinya kavitasi. Semua range pompa
bisa digunakan untuk aplikasi ini.

Aliran rendah
Untuk kondisi aliran rendah, lapisan karet bisa terjadi overheat, oleh karena itu lebih baik
menggunakan logam. Pompa vertical terbuka tidak mempunyai masalah. Jenis pompa
yang direkomendasi adalah range VS, VT, dan VF.

Aliran yang berfluktuasi


Menggunakan pompa horizontal dengan kecepatan yang bervariasi atau pompa vertical
dengan kecepatan tertentu. Jenis pompa yang direkomendasikan adalah yang termasuk
dalam range VT, VF, atau VS. Untuk yang horizontal bisa menggunakan semua jenis
range dengan kecepatan yang bervariasi.

Pemilihan berdasarkan jenis slurry

Slurry yang rapuh


Menggunakan impeller dengan aliran terinduksi. Pompa karet dan logam keduanya bisa
digunakan. Baik pompa horizontal maupun vertical keduanya bisa digunakan. Pompa
yang direkomendasikan adalah semua jenis range pompa.

Slurry hidrokarbon (minyak dan reagen yang terkontaminasi)


Untuk aplikasi ini material karet alam sama sekali tidak bisa digunakan. Gunakan karet
sintetik sebagai penggantinya, terutama untuk tutupnya. Gunakan pompa logam atau
komponen yang mengalami aus dalam polyuretan. Jenis pompa yang digunakan adalah
semua jenis range pompa.

Slurry dengan temperatur tinggi (lebih tinggi dari 100oC)


Batas temperatur untuk material karet alam 60o C. Pada prakteknya batas temperatur
operasi adalah 135oC. Melebihi temperatur ini bearing mengalami overheat. Semua jenis
range pompa direkomendasikan penggunaannya dalam aplikasi ini.

Frothy slurry
Menggunakan pompa froth dengan desain vertikal. Jenis pompa yang direkomendasi
adalah yang termasuk dalam range VF.

Slurry yang berbahaya


Tutup shaft rentan terhadap ledakan. Umumnya digunakan sistem pompa tertutup. Jenis
yang direkomendasikan adalah jenis pompa horisontal.

Slurry yang bersifat korosif (pH rendah)


Untuk lingkungan asam, gunakan material pompa yang berasal dari karet atau elastomer.
Untuk material logam yang menggunakan baja krom batas keasaman adalah (pH) 2,5.
Slurry yang mengandung air laut (mengandung klorida) harus menakai pompa karet.
Semua ukuran pompa dapat digunakan untuk aplikasi ini.

Fluida dengan viskositas tinggi (Newtonian)


Apabila viskositas fluida 5 kali lebis besar daripada viskositas air, proses pemompaan
menjadi kritis. Semua range ukuran pompa bisa diaplikasikan untuk proses ini.

Fluida dengan viskositas tinggi (Non-newtonian)

Aplikasi mixing
Pompa bertangki merupakan alt yang sangat bagus untuk proses mixing. Pada saat proses
mixing air dengan padatan, carilah rasio yang tepat antara cairan dan padatan. Pompa
yang direkomendasikan untuk aplikasi ini adalah range VT dan VF.
Aplikasi Industri Mineral

Pompa untuk sirkuit grinding


Pompa dengan range X dan H didesain khusus untuk sirkuit grinding (termasuk umpan
cyclone). Untuk ukuran partikel dibawah 5 mm menggunakan karet. Jika memungkinkan
campurkan partikel kasar dan halus untuk stabilitas slurry yang lebih baik. Range pompa
ynag direkomendasikan adalah XR, XM, HR, dan HM.
Pompa untuk slurry berbusa (froth)
Pompa range VF secara khusus didesain untuk pemompaan froth. Untuk ukuran head
lebih besar dari 15 meter proses harus diperhatikan dengan seksama.

Pompa untuk floor sump


Gunakan pompa sumps jenis VS dengan komponen aus menggunakan logam. Jika harus
digunakan material karet, tempatkan strainer didepan pompa atau disekitar pompa.

Pompa untuk tailing


Pompa dengan material karet atau logam keduanya bisa digunakan tergantung dari
ukuran partikel. Untuk instalasi yang panjang, gunakan banyak pompa dalam sebuah
rangkaian. Pompa yang direkomendasikan untuk dipakai adalah range X dan H, baik
karet maupun logam.

Pompa untuk hydrocyclone


Untuk proses klasifikasi yang tinggi gunakan pompa horisontal jenis X dan H. Untuk
proses dewatering cyclone, gunakan pompa bertangki. Jenis pompa yang
direkomendasikan untuk aplikasi ini adalah X, H, dan VT.

Pompa untuk pressure filter feed


Head yang tinggi diperlukan dengan kontrol kecepatan yang bervariasi (biasanya drive 2
speed). Hindari penggunaan karet karena aliran pada head yang rendah.

Pompa untuk tube press feed


Untuk aliran yang kecil dan ukuran head yang tinggi, gunakan pompa logam jenis HM.
Satu pompa mampu memberi umpan ke banyak pipa dengan adanya cincin distribusi
slurry. Pompa yang direkomendasikan dipakai dalam aplikasi ini adalah jenis HM.

Pompa untuk leaching


Sama dengan pompa untuk slurry yang korosif.

Pompa untuk dense media (media berat)


Inlet pada head yang tinggi dan persen padatan yang tinggi dikombinasikan dengan
discharge yang rendah bisa menyebabkan masalah kebocoran pada tutup expeller. Pompa
yang digunakan dalam aplikasi ini adalah jenis HM.

Pompa serbaguna (dalam industri mineral)


Pompa horisontal jenis MM dan MR ideal digunakan untuk tugas – tugas normal dalam
sirkuit proses mineral. Jika keausan sangat tinggi, gunakan jenis H dan X. Pompa karet
biasanya lebih baik digunakan dalam “hard rock” konsentrator. Untuk aplikasi khusus
gunakan pompa vertikal.

Aplikasi Industri Konstruksi


Pompa untuk limbah air
Biasanya digunakan pompa vertikal jenis VS dan VT. Pompa horisontal range M juga
bisa digunakan. Rekomendasi untuk aplikasi ini adalah menggunakan pompa range V
dan M.

Pompa untuk transportasi pasir


Lebih disukai dengan menggunakan pompa horisontal dengan lapisan karet. Pompa yang
direkomendasikan untuk dipakai adalah range MR.

Pompa untuk saluran dewatering


Sebagai front pompa, gunakan pompa pengering. Untuk tahapan transportasi pertama,
pompa vertikal jenis VS biasa digunakan. Untuk pompa horisontal menggunakan range
HM. Untuk saluran kecil (mikro bore) menggunakan jenis HM kecil. Jenis pompa yang
digunakan untuk aplikasi ini adalah jenis H, M, dan VS (material karet tidak dipakai
karena adanya minyak).

Pompa pengering
Untuk tugas yang lebih ringan dengan menggunakan pompa horisontal jenis PM,
bermesin diesel juga. Pompa yang direkomendasikan berjenis PM.

Aplikasi Industri Pertambangan Batubara

Pompa untuk pencucian batubara


Umumnya pompa logam digunakan karena resiko adanya material oversize. Pompa yang
direkomendasikan untuk aplikasi ini adalah jenis HM dan MM.

Pompa untuk froth


Menggunakan pompa vertikal jenis VF.

Pompa untuk campuran air dan batubara


Menggunakan pompa konvensional dalam range M dan PM.

Pompa serbaguna
Industri batubara umumnya tidak menggunakan pompa rubber dalam proses – prosesnya.
Jenis pompa untuk aplikasi ini adalah HM dan MM.

Aplikasi Industri Daur Ulang Limbah

Pompa untuk penanganan limbah


Aplikasi tugas ringan. Menggunakan baik pompa horisontal maupun vertikal. Pilihan
utama adalah dengan menggunakan pompa logam. Rekomendasi untuk aplikasi ini
adalah jenis HM, MM, dan V.

Transportasi hidrolik limbah ringan


Menggunakan pompa horisontal dengan vortek (aliran terinduksi impeller). Pompa yang
digunakan jenisnya HM dan MM.
Pompa untuk treatment tanah
Pompa jenis VT direkomendasikan untuk mobile dan semi-mobile plants (kecil terjadinya
resiko kebocoran dan mudah untuk dipindahkan sekaligus diinstal).

Aplikasi Industri Energi dan FGD

Pompa untuk umpan reaktor FGD (Flue Gas Desulfurization)


Umumnya untuk aplikasi mineral menggunakan jenis X, H, dan M, dengan komponen
karet dan atau logam. Komponen karet untuk aplikasi dimana konsentrasi klorida tinggi.

Aplikasi Pompa untuk discharge dari reaktor FGD.


Sama dengan pompa sebelumnya.

Bottom ash pompa


Pompa metal lebih bai digunakan karena temperatur yang tinggi dan juga ukuran partikel.
Menggunakan pompa horisontal tipe X dan H. Jenis pompa yang direkomendasi untuk
aplikasi ini adalah XM dan HM.

Pompa Fly ash


Logam biasanya digunakan karena resiko kontaminasi minyak. Jika harus menggunakan
karet (akibat pH yang rendah) perlu diperhatikan kehadiran minyak atau bahan kimia
yang lain. Jenis pompa yang direkomendasi adalah pompa X, H, M, dan VS.

Aplikasi Industri Pulp dan Paper

Pompa untuk lime (kapur) dan lumpur basa.


Aplikasi ini biasanya melibatkan penggunaan temperatur tinggi, sehingga
direkomendasikan untuk menggunakan komponen – komponen dari logam. Jenis pompa
yang direkomendasikan HM dan MM.

Pompa untuk reject pulp yang mengandung pasir


Umumnya merupakan tugas ringan, tetapi lebih direkomendasikan untuk menggunakan
komponen logam. Jenis pompa MM.

Pompa untuk padatan dari debarking


Digunakan pompa vertikal yang sangat panjang dengan jenis VS. Menggunakan
komponen logam dan vortek.
Pompa untuk transportasi hidrolik wood chips
Gunakan pompa dengan vortek jenis H dan M.

Pompa untuk paper filler dan coating slurry


Tidak diijinkan penggunaan komponen karet karena akan beresiko menyebabkan
kontaminasi warna. Pompa yang direkomendasikan adalah jenis HM, MM, VS, dan VT
(hanya mengunakan komponen logam).
Pompa Floor Spilage
Menggunakan pompa vertikal jenis VS. Seringkali komponen – komponen dari stainless
steel digunakan untuk mengkompensasi pH yang rendah. Jenis pompa yang
direkomendasikan adalah range VS.

Aplikasi Industri Metalurgi

Pompa untuk transportasi mill scale


Pilihan pertama untuk aplikasi ini adalah pompa vertikal jenis VS dengan aliran
terinduksi dan menggunakan komponen – komponen logam. Pompa horisontal
menggunakan jenis HM dengan hanya menggunakan komponen logam. Jenis pompa
yang direkomendasi adalah HM dan VS.

Pompa untuk transportasi slag


Pertimbangan pemilihan jenis pompa sama dengan aplikasi sebelumnya.

Pompa untuk limbah scrubber basah


Umumnya menggunakan pompa horisontal jenis M atau pompa vertikal jenis VS. Jika
pH sangat rendah ada baiknya menggunakan karet. Jika pH sangat rendah dan temperatur
sangat tinggi menggunakan komponen stainless steel atau karet sintetik.

Pompa untuk transportasi serbuk besi


Sama dengan aplikasi penggunaan pompa untuk dense media.

Pompa untuk mesin potong


Tidak bisa menggunakan komponen karet karena adanya penggunaan minyak.
Menggunakan pompa vertikal jenis VS dan pompa horisontal jenis M.

Aplikasi Industri Kimia

Pompa untuk slurry asam


Rekomendasi pertama adalah dengan menggunakan pompa horisontal dengan komponen
dari karet atau stainless steel. Untuk slurry yang bersifat sangat abrasif bisa menggunakan
pompa horisontal tipe HR. Pompa yang direkomendasikan untuk aplikasi ini adalah jenis
MR dan HR.

Pompa untuk brines (garam)


Merupakan aplikasi yang sangat korosif, tetapi juga bisa bersifat abrasif (adanya kristal
padatan). Menggunakan polyurethane untuk menghindari kristalisasi pada komponen
pompa. Jenis yang direkomendasikan adalah HR, HM, MM, MR dan VS (dengan
komponen polyurethane).

Pompa untuk kaustik (basa)


Baik pompa karet ataupun logam keduanya bisa digunakan. Aplikasi yang realatif
mudah. Jenis pompa yang direkomendasikan untuk aplikasi ini adalah MM, MR, PM, dan
VS.
Aplikasi Industri Pertambangan

Pompa untuk backfilling secara hidrolik (dengan atau tanpa semen)


Perhatikan baik – baik untuk deslimed tailings. Gunakan pompa horisontal dengan jenis
H atau M dengan komponen dari karet atau logam.

Pompa untuk air tambang (dengan padatan)


Dalam kondisi normal direkomendasikan untuk menggunakan pompa horisontal jenis
HM (jika dibutuhkan gunakan yang multistage). Waspada terhadap terjadinya korosi.

Proses Agitasi
Proses agitasi merupakan bagian yang sangat penting dalam penanganan slurry. Agitasi
sendiri merupakan teknik untuk menciptakan pergerakan fluida dalam vessel yang
dibutuhkan untuk:
 Pencampuran yang lemah (dalam floculasi)
 Pencampuran standar untuk pelarutan, suspensi padatan, penyimpanan, leaching
dan kondisioning.
 Pencampuran intensif (attrition dan scrubbing)
Desain Agitator

Pilihan impeller

Impeller MIL
 Tenagannya rendah
 Aliran axial tingkat tinggi, memberikan posisi yang lebih tinggi untuk dasar
tangki.
 Bisa didekatkan sampai sejauh ½ diameter
propeler ke dasar tanki tanpa menambahkan
daya/tenaga secara signifikan (desain blade
yang meruncing).
 Tidak memmerlukan sirip penstabil sehingga
meningkatkan daya hisap/tarikan dan
sekaligus konsumsi tenaga.
 Bisa didekatkan pada liquid sampai jarak ¼
diameter propeler tanpa menyebabkan
terjadinya vortexing.
 Terbuat dari Baja mild steel atau stainless steel. Dilapisi karet untuk menahan
abrasi dan korosi.
 Tersedia dalam ukuran dari 200 mm sampai 7620 mm dengan jumlah blade 3,4
atau 6.

Impeller Helix
 Merupakan pilihan pengganti jenis MIL
apabila agitasi secara intensif diperlukan.
 Menyediakan aliran baik secara axial
maupun radial.
 Konsumsi tenaga lebih besar dibandingkan MIL (30 – 40% lebih tinggi).
 Aplikasi daya potong tinggi.
 Tersedia lapisan karet
 Tersedia dari ukuran 200 mm sampai 4570 mm.

Jenis Konfigurasi agitasi

Pencampuran standar
 Impeller MIL tunggal untuk sebagian besar
aplikasi
 Aliran axial
 Rasio kedalaman tangki/ diameter 1,15 : 1.

 Impeller MIL ganda untuk tangki yang lebih


dalam
 Rasio kedalaman tangki/diameter lebih besar
dari 1,15:1 dan lebih kecil dari 1,8:1.
 Viskositas tinggi
 Persen padatan tinggi

Kondisioning agitasi
 Aliran axial
 Draft tube sebagai pilihan untuk mencegah
sirkuit pendek pada internal baffle.
 Jenis aplikasinya flotasi (pencampuran
reagen flotasi, pengatur pH)
 MIL tunggal dengan draft tube
 MIL ganda dengan draft tube
 Rasio kedalaman tangki/diameter kurang dari 1,8 : 1.
 Impeller MIL atau Helix.

Draft Tube
 Aliran axial
 Rasio kedalaman/diameter lebih besar dari 1,8 : 1
 Desain khusus untuk proses sirkulasi terkontrol
(leaching, agglomerasi, pertumbuhan kristal)
 Volume alir yang tinggi
 Input energi yang rendah
 Propeller tunggal
 Maksimum 50% berat padatan.
 Shaft yang pendek.

Pemilihan tangki agitator


Pemilihan ukuran agitator membutuhkan pengjitungan yang komplek berdasarkan
variabel – variable yang saling mempengaruhi. Indikasi awal dari kebutuhan agitator bisa
didapatkan dari prosedur berikut:
Dimensi tangki dipilih untuk menahan volume tertentu dari slurry atau memberikan
waktu simpan utama.
Volume yang dibutuhkan (m3) = Kecepatan alir (m3/menit) x Waktu simpan (menit)
Waktu simpan (tipikal)
 Flotasi – kondisioning atau aktivasi 10 menit
 Flotasi – Pengaturan pH 3 menit
 Leaching emas (u/ 4 – 10 tangki) 24 jam
 Adsorpsi CIP (4 – 8 tangki) 8 jam

Volume efektif agitator


MIL Impeller
Setelah ukuran tangki bisa ditentukan, estimasi mekanisme yang diperlukan untuk
agitator standar atau kondisioner bisa ditentukan dengan terlebih dulu mendefinisikan
tugas agitator dari ringan, medium, atau berat dari tabel berikut.
Agitasi Attrition Scrubber
Attrition scrubbing lebih dari sekedar menyimpan dan mngagitasi slurry. Proses agitasi
ini lebih dekat pada proses pencucian dan separasi. Attrition scrubbing cukup sederhana,
efisiensi prosesnya tinggi, densitas slurry dalam proses ini adalah 70 – 80% padatan. Dua
impeller helix berlawanan dipasang pada tiap shaft menciptakan pencampuran yang
intensif, menyebabkan pergesekan antar partikel individu menghasilkan efek scrubbing
(penggosokan), pembersihan permukaan, dan pemisahan agglomerat.

Aplikasi
Memisahkan pengotor Fe dari partikel – partikel pasir. Pemisahan agglomerate clay
dalam pasir. Delaminasi mineral seperti Kaolin dan Grafit.

Pemilihan ukuran Attrition Scrubber


Batasan: Ukuran maksimum partikel individu untuk scrubber adalah 10 mm.
Karena adanya pola aliran, jumlah sel dalam scrubber harus ditentukan juga. Tentukan
juga waktu simpan (retention time) dari hasil pengujian atau dari instalasi yang telah ada.
Dalam hal tidak terdapat informasi, asumsikan waktu simpan selama 6 – 8 menit pada
75% padeatan w/w untuk tipikal sand scrubbing.
Saluran Slurry
Pompa slurry sangat penting peranannya sebagai sumber energi untuk semua sistem
hidrolik dalam penanganan slurry. Tetapi, sebenarnya pompa slurry ini hanya sebagai
konverter tenaga dalam sistem (mengkonversi tenaga listrik menjadi aliran hidrolik).
Yang sama pentingnya adalah untuk mendesain saluran slurry dengan hoses atau pipa
dengan ukuran yang tepat, termasuk diantaranya:
 Lay Out geometri Hoses (baik vertikal ataupun horisontalnya) yang dibutuhkan
untuk sistem transportasi.
 Material hoses yang tahan aus dan tahan korosi.
 Diameter hoses yang memungkinkan efisiensi maksimum dari sistem slurry.
Hoses
Hoses digunakan untuk transportasi slurry seperti halnya conveyer belt digunakan untuk
transportasi material kering. Merupakan produk yang cukup sederhana dimana yang
harus dikontrol hanyalah fungsinya semata. Sebaliknya jika fungsi tersebut tidak
terkontrol, aliran proses akan terhambat dan banyak waktu proses yang akan terbuang.
Karena kebanyakan aplikasi proses mineral merupakan operasi kontinyu dalam sebuah
lingkungan yang mudah menyebabkan aus, fokusnya pada bagian ini adalah saluran
dengan material karet.

Lay Out geometri Slurry hose


Hanya ada satu aturan untuk lay out dari slurry hose ataupun pipa, yaitu jangan pernah
menggunakan lengkungan tajan (bentuk siku) pada saat hose datau pipa tersebut
disambung untuk transportasi hidrolik.

Pedoman 1: Jari – jari lengkung hose > 3 x


diameter hose

Pedoman 2 : Sambungan keatas severtikal mungkin

Diameter
 Setiap sistem penanganan slurry membutuhkan hosing yang tepat.
 Kecepatan aliran dalam hose harus melebihi kecepatan settling
 Kecepatan alir yang terlalu tinggi meningkatkan daya yang dibutuhkan dan juga
keausan
 Penting untuk menyeimbangkan kecepatan slurry yang optimum dengan diameter
hose yang tepat
Tipikal Vc (diameter dalam hose 75 – 150 mm)
Umpan flotasi (80% lewat 50 mikron) 1 m/detik
Tailing (medium kasar) 1,5 – 2,1 m/detik
Pasir halus 2,4 – 3,0 m/detik
Pasir, menengah 3,4 m/detik
Pasir, kasar 3,7 – 4,0 m/detik
Contoh:
Umpan flotasi 120 m3/jam, Vc = 1 m/detik. Tentukan diameter hose.
120/3600 = 0,03 m3/detik, 0,03/1 = 0,03 m2.
D2 = 0,03 x 4 /m,
D = 0,195 m2 = 195 cm2
Diameter dalam hose, lihat tabel selanjutnya, dan pilih diameter 204.

Material
Untuk sebagian besar aplikasi, material polimer merupakan pilihan utama (pipa baja tidak
dijelaskan disini). Alasan pemilihan material tersebut adalah karena ringan, instalasi yang
mudah, dan umur pakai yang panjang.
 Jika temperatur slurry tinggi atau adanya bahan kimia yang agresif
biasanya menggunakan pipa yang dilapisi polyurethane
 Untuk kasus lainnya menggunakan hoses karet.
Sistem hose slurry – material karet

 Umur pakai panjang


 Instalasi sederhana
 3 modul dasar ; 1) hose 2) kopling 3)
gasket
 Biaya yang lebih rendah (untuk desain
modular)
 Tapered gasket untuk instalasi yang
lebih mudah
 Vibrasi kecil
 Konfigurasinya mudah
 Level noise yang lebih rendah

Anda mungkin juga menyukai