Bab 08 - Penanganan Slurry
Bab 08 - Penanganan Slurry
PENANGANAN SLURRY
Pendahuluan
Definisi Slurry
Campuran dari padatan dan cairan biasanya disebut sebagai slurry atau pulp. Slurry bisa
digambarkan sebagai sebuah fasa dari dua media (padatan/cairan). Slurry yang dicampur
dengan udara (umum dalam banyak proses – proses kimiawi) bisa digambarkan sebagai
sebuah fasa dari tiga media (padatan/cairan/gas).
Definisi Dasar
Penggunaan Pompa Slurry
Secara definisi, pompa slurry merupakan versi yang berat dan kuat dari pompa
sentrifugal, mempunyai kemampuan dalam penanganan tugas – tugas yang abrasif dan
membutuhkan ketangguhan. Pompa slurry sebenarnya merupakan istilah generik, untuk
membedakannya dari pompa sentrifugal lain yang utamanya ditujukan bagi liquid/cairan
yang jernih.
Istilah pompa slurry melingkupi semua jenis pompa sentrifugal dengan tugas berat yang
digunakan untuk transportasi hidrolik padatan. Istilah yang lebih tepat adalah digunakan
untuk mengklasifikasi padatan yang ditangani dalam aplikasi pompa yang berbeda –
beda. Kerja pompa slurry melingkupi pemompaan lumpur/clay, silt dan pasir dalam
kisaran ukuran padatan sampai 2 mm (9 mesh).
Kisaran ukuran :
Lumpur/Clay -2 mikron
Silt 2 – 50 mikron
Sand, fine 50 – 100 mikron (270 – 150 mesh)
Sand, medium 100 – 500 mikron (150 – 32 mesh)
Sand, coarse 500 – 2000 mikron (32 – 9 mesh)
Pompa pasir dan gravel melingkupi pemompaan shingle dan gravel dalam kisaran ukuran
2 – 8 mm (9 – 2,5 mesh).
Pompa gravel melingkupi pemompaan padatan dengan ukuran sampai 50 mm (2 in).
Pompa dredge (keruk) melingkupi pemompaan padatan dengan ukuran sampai dan diatas
50 mm (2 in).
Nama pompa slurry berdasarkan aplikasinya
Aplikasi proses juga mengandung istilah – istilah sendiri
Pompa Froth didefinisikan dari aplikasi penanganan slurry yang berbentuk frothy
utamaya dalam proses flotasi.
Pompa transfer karbon didefinisikan dari transportasi hidrolik karbon dalam sirkuit CIP
(carbon in pulp) dan CIL (carbon in leach).
Pompa sumps, jenis ini dipakai untuk memompa floor sumps, pompa air rumah.
Pompa celup, seluruh unit termasuk drive-nya dipakai dalam keadaan tercelup.
Selection chart
Pompa slurry range HR dan HM
Ketinggian hisap
Pompa logam lebih disukai untuk aplikasi ini berkaitan dengan resiko hancurnya lapisan
karet pada saat daya hisap yang tinggi. Maksimum ketinggian hisap 5 – 8 m tergantung
dari Spesifik Gravity. Pompa dan aliran masuk pipa harus diisi dengan cairan sebelum
digunakan. Rekomendasi range pompa yang digunakan adalah XM, HM, dan MM.
Aliran tinggi
Menggunakan instalasi pompa parallel. Beresiko terjadinya kavitasi. Semua range pompa
bisa digunakan untuk aplikasi ini.
Aliran rendah
Untuk kondisi aliran rendah, lapisan karet bisa terjadi overheat, oleh karena itu lebih baik
menggunakan logam. Pompa vertical terbuka tidak mempunyai masalah. Jenis pompa
yang direkomendasi adalah range VS, VT, dan VF.
Frothy slurry
Menggunakan pompa froth dengan desain vertikal. Jenis pompa yang direkomendasi
adalah yang termasuk dalam range VF.
Aplikasi mixing
Pompa bertangki merupakan alt yang sangat bagus untuk proses mixing. Pada saat proses
mixing air dengan padatan, carilah rasio yang tepat antara cairan dan padatan. Pompa
yang direkomendasikan untuk aplikasi ini adalah range VT dan VF.
Aplikasi Industri Mineral
Pompa pengering
Untuk tugas yang lebih ringan dengan menggunakan pompa horisontal jenis PM,
bermesin diesel juga. Pompa yang direkomendasikan berjenis PM.
Pompa serbaguna
Industri batubara umumnya tidak menggunakan pompa rubber dalam proses – prosesnya.
Jenis pompa untuk aplikasi ini adalah HM dan MM.
Proses Agitasi
Proses agitasi merupakan bagian yang sangat penting dalam penanganan slurry. Agitasi
sendiri merupakan teknik untuk menciptakan pergerakan fluida dalam vessel yang
dibutuhkan untuk:
Pencampuran yang lemah (dalam floculasi)
Pencampuran standar untuk pelarutan, suspensi padatan, penyimpanan, leaching
dan kondisioning.
Pencampuran intensif (attrition dan scrubbing)
Desain Agitator
Pilihan impeller
Impeller MIL
Tenagannya rendah
Aliran axial tingkat tinggi, memberikan posisi yang lebih tinggi untuk dasar
tangki.
Bisa didekatkan sampai sejauh ½ diameter
propeler ke dasar tanki tanpa menambahkan
daya/tenaga secara signifikan (desain blade
yang meruncing).
Tidak memmerlukan sirip penstabil sehingga
meningkatkan daya hisap/tarikan dan
sekaligus konsumsi tenaga.
Bisa didekatkan pada liquid sampai jarak ¼
diameter propeler tanpa menyebabkan
terjadinya vortexing.
Terbuat dari Baja mild steel atau stainless steel. Dilapisi karet untuk menahan
abrasi dan korosi.
Tersedia dalam ukuran dari 200 mm sampai 7620 mm dengan jumlah blade 3,4
atau 6.
Impeller Helix
Merupakan pilihan pengganti jenis MIL
apabila agitasi secara intensif diperlukan.
Menyediakan aliran baik secara axial
maupun radial.
Konsumsi tenaga lebih besar dibandingkan MIL (30 – 40% lebih tinggi).
Aplikasi daya potong tinggi.
Tersedia lapisan karet
Tersedia dari ukuran 200 mm sampai 4570 mm.
Pencampuran standar
Impeller MIL tunggal untuk sebagian besar
aplikasi
Aliran axial
Rasio kedalaman tangki/ diameter 1,15 : 1.
Kondisioning agitasi
Aliran axial
Draft tube sebagai pilihan untuk mencegah
sirkuit pendek pada internal baffle.
Jenis aplikasinya flotasi (pencampuran
reagen flotasi, pengatur pH)
MIL tunggal dengan draft tube
MIL ganda dengan draft tube
Rasio kedalaman tangki/diameter kurang dari 1,8 : 1.
Impeller MIL atau Helix.
Draft Tube
Aliran axial
Rasio kedalaman/diameter lebih besar dari 1,8 : 1
Desain khusus untuk proses sirkulasi terkontrol
(leaching, agglomerasi, pertumbuhan kristal)
Volume alir yang tinggi
Input energi yang rendah
Propeller tunggal
Maksimum 50% berat padatan.
Shaft yang pendek.
Aplikasi
Memisahkan pengotor Fe dari partikel – partikel pasir. Pemisahan agglomerate clay
dalam pasir. Delaminasi mineral seperti Kaolin dan Grafit.
Diameter
Setiap sistem penanganan slurry membutuhkan hosing yang tepat.
Kecepatan aliran dalam hose harus melebihi kecepatan settling
Kecepatan alir yang terlalu tinggi meningkatkan daya yang dibutuhkan dan juga
keausan
Penting untuk menyeimbangkan kecepatan slurry yang optimum dengan diameter
hose yang tepat
Tipikal Vc (diameter dalam hose 75 – 150 mm)
Umpan flotasi (80% lewat 50 mikron) 1 m/detik
Tailing (medium kasar) 1,5 – 2,1 m/detik
Pasir halus 2,4 – 3,0 m/detik
Pasir, menengah 3,4 m/detik
Pasir, kasar 3,7 – 4,0 m/detik
Contoh:
Umpan flotasi 120 m3/jam, Vc = 1 m/detik. Tentukan diameter hose.
120/3600 = 0,03 m3/detik, 0,03/1 = 0,03 m2.
D2 = 0,03 x 4 /m,
D = 0,195 m2 = 195 cm2
Diameter dalam hose, lihat tabel selanjutnya, dan pilih diameter 204.
Material
Untuk sebagian besar aplikasi, material polimer merupakan pilihan utama (pipa baja tidak
dijelaskan disini). Alasan pemilihan material tersebut adalah karena ringan, instalasi yang
mudah, dan umur pakai yang panjang.
Jika temperatur slurry tinggi atau adanya bahan kimia yang agresif
biasanya menggunakan pipa yang dilapisi polyurethane
Untuk kasus lainnya menggunakan hoses karet.
Sistem hose slurry – material karet