Terjadi di saat curah hujan cukup tinggi membasahi Kabupaten Lahat. Berulang
kali, areal pertambangan di Lahat menghadirkan banjir disertai dengan lumpur.
Sementara itu, konflik antar warga dengan perusahaan pertambangan di
Kabupaten Lahat juga bukanlah hal yang aneh. Naskah kebijakan pun dielitkan
untuk mengenai masalah banjir yang menghadang di Lahat ini dengan solusi
yaitu penghentian pemanfaatan batubara di Kabupaten Lahat, Penutupan
tambang batubara, dan pemulihan lingkungan hidup akibat pertambangan
batubara serta kegiatan pemulihan lingkungan hidup merupakan tanggung jawab
mutlak perusahaan tambang batubara, pada wilayah perizinannya. Kegiatan
pemulihan dipantau secara berkala oleh tim independen yang terdiri dari
pemerintah kota (Instansi Teknis) perwakilan warga, dan akademisi. Hasil
pemantauan dilaporkan kepada publik melalui media online dan media cetak
yang terjangkau oleh warga. Perusahaan pertambangan yang tidak melakukan
upaya dan kegiatan pemulihan lingkungan hidup di wilayah perizinan yang
pernh diperolehnya, diserahkan kepada penegak hukum untuk di tindaklanjuti
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sanksi dari
pemerintah kabupaten Lahat.
Latar Belakang
Sudah tak terlalu asing bila selalu mendengar keluhan dari warga kabupaten Lahat, "kalau
hujan tidak banjir, itu bukan lahat namanya serta musim kemarau kalau tidak berdebu juga
bukan Lahat", Begitu kata salah satu warga Kabupaten Lahat. Bahkan bila diajukan satu
pertanyaan tambahan, apa yang menjadi penyebab banjir serta bedebu di kabupaten Lahat,
maka 8 dari 10 orang akan mengatakan banjir dan debu di Kabupaten Lahat akibat tambang
Batubara. Lahat merupakan kota jasa dan perdagangan dan salah satu kota di urat nadi
perekonomian Sungai Lematang, sudah tak lagi menempatkan prioritas pembangunannya
pada sektor jasa dan perdagangan. Kurang dari 50 % wilayah Kabupaten Lahat telah diberi
perizinan kepada pertambangan batubara, baik yang dikeluarkan pemerintah pusat, maupun
pemerintah kabupaten.
Sejak digaungkan desentralisasi atau otonomi daerah, maka hampir setiap wewenang, sudah
diserahkan ke pemerintah kabupaten. Ruang ini yang kemudian digunakan oleh hampir setiap
pemerintah kabupaten untuk " memanfaatkannya", dengan dalih peningkatan pendapatan asli
daerah dan meuju kesejahteraan masyarakat. Pemerintah Kabupaten Lahat kemudian mulai
mengobral kekayaan alamnya, utamanya batubara dengan memberikan perizinan yang
jumlahnya kian meningkat tiap tahunnya.
Kabupaten Lahat memiliki potensi batu bara yang tinggi. Potensi batu bara di kabupaten
tersebut saat ini mulai dieksplorasi oleh sejumlah perusahaan bahkan ada yang telah mulai
melakukan produksi. Asisten I Kabupaten Lahat Marwan Mansyur didampingi Kepala Dinas
Pertambangan dan Energi Kabupaten Lahat Syarifudin Nur Syamsu, Sabtu (23/2) dalam
jumpa pers, mengatakan, potensi batu bara di Kabupaten Lahat berada di Kecamatan Merapi
Barat, Merapi Timur, Lahat, Pulau Pinang, Kikim Barat, Gumay Talang, dan Kikim Timur
yang potensinya sebesar 2,9 miliar ton. Menurut Marwan, untuk memanfaatkan potensi batu
bara yang begitu besar, Pemerintah Kabupaten Lahat memberikan izin kuasa pertambangan
(KP) kepada lima perusahaan di Kecamatan Merapi Barat dan Merapi Timur. Luas KP kelima
perusahaan tersebut sekitar 11.000 hektar. Staf Dinas Pertambangan Kabupaten Lahat Agus
Salman mengungkapkan, dua perusahaan yaitu PT Muara Alam Sejahtera dan PT Bara Alam
Utama telah mengajukan izin KP eksploitasi yang berarti sudah melewati tahap eksplorasi.
Luas KP PT Bara Alam Utama 799 hektar dan luas KP PT Muara Alam Sejahtera 2.400
hektar. Produksi batu bara dari dua perusahaan itu akan mencapai 1 juta ton per tahun, kata
Agus. Menurut Agus, tiga perusahaan lainnya, yaitu PT Mustika Indah Permai, PT Bukit Bara
Alam, dan PT Bumi Merapi Energi, masih dalam tahap eksplorasi namun akan segera
ditingkatkan ke tahap eksploitasi dan produksi. Agus menjelaskan, setelah dikeluarkan izin
oleh Pemerintah Kabupaten Lahat, maka dalam waktu enam bulan kedua perusahaan tersebut
harus sudah melakukan kegiatan eksploitasi.
Perusahaan yang sudah berproduksi adalah PT Batu Bara Lahat di Kecamatan Merapi Barat
dengan produksi 40.000 ton batu bara per bulan. Ke depan, produksi PT Batu bara Lahat akan
ditingkatkan menjadi 1 juta ton per tahun, ujarnya. Marwan Mansyur mengatakan,
pemberian izin KP terhadap lima perusahaan tersebut agar penambangan batu bara di
Kabupaten Lahat lebih maksimal. Kegiatan penambangan batu bara di Lahat selama ini
hanya dilakukan oleh PT Bukit Asam sehingga dinilai kurang maksimal. Setiap tahun, PT
Bukit Asam hanya mampu memproduksi sebanyak 2,2 juta ton per tahun, padahal seharusnya
bisa 9 juta ton per tahun. Kami melihat ada potensi yang belum digarap di Kecamatan Merapi
Barat dan Merapi Timur, kata Marwan. Menurut Marwan, Bupati Lahat akhirnya mencari
investor tambang batu bara dengan memberikan izin KP untuk lima perusahaan di wilayah
Kecamatan Merapi Barat dan Merapi Timur. Sesuai dengan undang-undang, ujar Marwan, di
era otonomi daerah, kepala daerah berhak mengatur dan menertibkan perizinan di bidang
pertambangan. Peningkatan produksi batu bara juga membuka peluang pembangunan
pembangkit listrik di Sumsel maupun di daerah lain di Indonesia.
Kabuapaten Lahat yang memiliki visi sebagai Kota jasa, industri, perdagangan dan
pemukimanyang Berwawasan lingkungan, telah semakin jauh dari visinya. Hal inilah yang
mendorong pentingnya untuk segera dilahirkan sebuah peraturan daerah tentang pengelolaan
bahant a m b a n g d i K a b u a a t e n L a h a t y a n g m e n j a m i n p e n i n g k a t a n k u a l i t a s
h i d u p w a r g a , s e r t a kesejahteraan warganya.
TUJUAN
pertambangan
yang
dapat
dilaksanakansecara
terintegrasi,
Daftar Permasalahan
Terjadi di saat curah hujan cukup tinggi membasahi Kabupaten Lahat. Berulang
kali, areal pertambangan di wilayah Kecamatan Merapi menghadirkan banjir disertai
dengan l u m p u r . S e m e n t a r a i t u , k o n f l i k a n t a r a w a r g a d e n g a n p e r u s a h a a n
p e r t a m b a n g a n d i K a b u p a t e n L a h a t j u g a b u k a n l a h h a l a n e h . Ter c a t a t
b e r u l a n g k a l i t e r j a d i k o n f l i k y a n g t e r j a d i , diantaranya di Desa Muara
Maung, Merapi, Sirah Pulau, Tanjung Baru, serta Perangai . Konflik pada umumnya
disebabkan akibat terlalu dekatnya areal pertambangan d e n g a n p e r m u k i m a n w a r g a ,
penggunaan jalan umum untuk angkutan batubara, hingga t e r j a d i n y a
limpasan
air
kolam
tambang
yang
berlumpur
ke
wilayah
p e r s a w a h a n d a n perumahan warga.
Kondisi banjir lumpur di Kabupaten Lahat, utamanya disebabkan akibat pembukaan lahan
untuk pertambangan batubara, yang kemudian juga tidak pernah dilakukannya reklamasi
kawasan pasca dilakukan penambangan. Pertambangan batubara di Lahat beroperasi
(eksploitasi) dengan metode open pit mining memiliki karakteristik kegiatan yang
merubah bentang alam, menghilangkan vegetasi awal, mengubah kontur lahan,
mengupas lapisan pucuk yang subur zat hara,menyebabkan polutan udara dan menghasilkan
limbah cair yang dapat bersifat asam(acid).
Hal inilah yang menjadi landasan dasar berbagai naskah kebijakan disusun oleh aparat yang
berwenang agar penggunaan dan pengolahannya terkontrol dan tidak melampaui batas.
Berikut daftar permasalahan yang terjadi di lapangan beserta kebijakannya:
rangka
melestarikan
fungsi
lingkungan
hidup,
pemerintah
daerah
wajib
terhadap
Setiap
usaha
dan/atau
kegiatan
yang
berpotensi
lingkungan
hidup.
Setiap
pejabat
berwenang
yang
dengan
sengaja
tidak melakukan pengawasan terhadap ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan
terhadap
peraturan
perundang-undangan
dan
izin
lingkungan,yang
mengakibatkan
Pemerintah
Kota
memiliki
kewenangan
penyelenggaraan
kualitas
kehidupan
masyarakat,
mewujudkan
keadilan
dan
pemerataan,m e n g e m b a n g k a n s u m b e r d a y a p r o d u k t i f d i d a e r a h , m e l e s t a r i k a n
l i n g k u n g a n h i d u p d a n melestarikan nilai sosial budaya.
5. Undang-Undang No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
lnformasi publik adalah informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim,
dan/atau diterima oleh suatu badan publik yang berkaitan dengan penyelenggara dan
penyelenggaraan n e g a r a d a n / a t a u p e n y e l e n g g a r a d a n p e n y e l e n g g a r a a n b a d a n
p u b l i k l a i n n y a y a n g s e s u a i dengan undang-undang ini serta informasi lain
yang berkaitan dengan kepentingan publik (pasal 1 angka 2). Sedangkan tujuan dari
UU ini beberapa di antaranya adalah sebagai berikut (pasal 3)
a. m e n j a m i n h a k w a r g a n e g a r a u n t u k m e n g e t a h u i r e n c a n a p e m b u a t a n
k e b i j a k a n p u b l i k , program kebijakan publik, dan proses pengambilan keputusan
publik, serta alasan pengambilan suatu keputusan publik;
b. mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan publik;
c. meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pengambilan kebijakan publik dan
pengelolaan Badan publik yang baik;
d. mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik, yaitu yang transparan, efektif dan
efisien,akuntabel serta dapat dipertanggungjawabkan;
e. mengetahui alasan kebijakan publik yang mempengaruhi hajat hidup orang banyak.
maupun
non
materi
bagi
warga
Lahat,
maka
seluruh
perijinan
usaha
pertambangan batubara yang telah dikeluarkan, baik oleh pemerintah pusat dalam bentuk
PKP2B, maupun oleh Pemerintah Kabuapen Lahat dalam bentuk Kuasa Pertambangan, harus
sesegera mungkin dilakukan audit lingkungan terhadap perijinan tersebut. Setelah dilakukan
proses audit lingkungan,maka pemerintah kabupaten Lahat memiliki kewenangan untuk
melakukan pencabutan peizinan terhadap usaha pertambangan yang melanggar pelaksanaan
pengelolaan lingkungan hidup, maupun melanggar ketentuan perizina pertambangan
batubara. Terhadap usaha pertambangan yang dinilai masih melakukan pengelolaan
pertambangan minim dampak negatif secara ekologi dan sosial, dapat tetap melakukan
usahanya, dimana dimulainya komitmen Indonesia terhadap pembanguna rendah karbon,
yang merupakan bagian dari surat niat( Letter of Intent) antara pemerintah Indonesia dengan
Norwegia. Selain itu, jangka waktu 2 tahun diperlukan agar perusahaan pemegang izin dapat
segera melakukan kewajibannya dalam kegiatan penutupan tambang, sebagaimana yang telah
dimuat dalam dokumen pengelolaan lingkungan perusahaan.
Terhadap perusahaan yang dinilai tidak layak dan tidak mampu melanjutkan usaha
pertambangan batubara, tetap dikenakan kewajiban melakukan penutupan tambang, dengan
tidak dikembalikannya dana jamina reklamasi, hingga tiga tahun setelah kegiatan reklamasi
dilaksanakan. Terhadap perusahaan yang terbukti telah melakukan pelanggaran administratif
maupun dengan sengaja menyebabkan terjadinya bencana lingkungan, diserahkan kepada
penegak hukum untuk melanjutkan proses penegakann hukum sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Lahan bekas tambang dikembalikan kepada pemiliknya,
apabila dalam kondisi sewa menyewa, dan dikembailkan sebagai lahan negara untuk
kemudian dipergunakan untuk kepentingan publik, semisal sebagai ruang terbuka
hijau,apabila bukan dalam perjanjian sewa-menyewa. Diperkirakan terdapat 4320
tenaga kerja di sektor pertambangan di Kabupaten Lahat yang harus memperoleh
lapangan pekerjaan baru dengan ditutupnya pertambangan batubara di Kabupaten
Lahat. Proses pengalihan tenaga kerja menjadi tanggung jawab dari perusahaan
pertambangan, dengan dilakukan pengawasan oleh pemerintah atau badan lain yang
ditunjuk secara independen.
pemulihan
lingkungan
hidup
merupakan
tanggung
jawab
pemulihan dipantau secara berkala oleh tim independen yang terdiri dari pemerintah kota
(instansi teknis), perwakilanwarga, dan akademisi. Hasil pemantauan dilaporkan kepada
publik melalui media online dan media cetak yang terjangkau oleh warga. Terhadap
perusahaan pertambangan yang tidak melakukan upaya dan kegiatan pemulihan
lingkungan hidup di wilayah perijinan yang pernah diperolehnya, diserahkan pada penegak
hukum, untuk ditindaklanjuti sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.
Pada
wilayah-wilayah
lingkungan
sekitar
hidupmenjadi
kawasan
tanggung
jawab
pertambangan,
pemerintah
upaya
pemulihan
kabupaten,
dengan
lingkungan hidup direncanakan dan dilaksanakan bersama-sama dengan warga di dalam dan
sekitar lokasi.
Upaya-upaya
pemulihan
lingkungan
hidup
dilaksanakan
dengan
Kabupaten
Lahat
dapat
memberikan
penghargaan
Kesimpulan
Melihat kondisi Kabupaten Lahat yang sudah tidak lagi mampu menopang ekologis kawasan
kota, sehingga bencana banjir dan kekeringan silih berganti terjadi di kota ini,
menjadikan
Kabupaten
Lahat
harus
sesegera
mungkin
merubah
model