Anda di halaman 1dari 11

Ikhwanudin Husen

102317023
CE-1

1. Screening
1.1 Vibratory Screen
Vibrating screen bisa disebut juga sebagai (ayakan getar) umum nya
bekerja untuk memisahkan padatan yang terkandung dalam minyak kasar
(dirt crude oil) dengan cara di ayak/di getar pada media saringan dengan
ukuran mess tertentu (sesuai dengan kebutuhan). Biasa penggunaan
vibrating screen di letakan
sebelum CST (sebelum
masuk COT) dan setelah
CST (pada sludge tank)
Proses penyaringan
dibantu pemberian air
panas sebagai pencuci
dengan temperatur 80 C – 90 C.

Gambar 1.1 Vibratory Screen

 Prinsip kerja
Pada dasarnya prinsip kerja vibrating screen adalah proses pengayakan
dengan cara menggetarkan. Screen yang sering kita lingkaran sebut
pengayakan dan vibrating yaitu menggetarkan. Vibrating screen secara
bentuknya ada yang berbentuk dan berbentuk persegi, namun secara
umumbentuk lingkaran lebih sering dipakai karena lebih
banyakdipasaran. Vibrating screen disarankan 2 tingkat penyaringan
dengan ukuran 30 mesh dibagian atas dan 40 mesh dibagian bawah.
Dengan ukuran yang demikian akan memudahkan penyaringan di
brush strainner.
1.2 Gyratory Screen
Gyratory Screen biasanya digunakan dalam industri proses, industri
makanan, industri kimia dan farmasi. Ini termasuk penyaringan,
klasifikasi, pengayakan, pemulihan serat, filtrasi, dan scalping. Gyratory
Ikhwanudin Husen
102317023
CE-1

Screen mampu memisahkan bahan yang lebih halus dibandingkan dengan


metode lain, dan karenanya lebih cocok untuk mengolah bahan

rapuh. Beberapa aplikasi di masing-masing industri ditunjukkan pada


table di bawah ini.
Tabel 1.2 Aplikasi Gyratory Screen
 Prinsip kerja
Peralatan Gyratory Screen dibagi
menjadi unit atas dan bawah. Unit di
atas terdiri dari bingkai penyaringan
yang didukung dengan pegas kasar
yang terpasang pada dasar
melingkar, yang memungkinkan
getaran bebas dari unit atas. Pegas
pendukung sekunder dipasang untuk
operasi tugas berat, mencegah Gambar 1.2 Gyratory Screen
getaran unit atas mencapai lantai. 
Basis mesin (unit bawah) terdiri dari bobot eksentrik atas dan bawah
yang terpasang pada motor tugas berat. Energi minimum dikonsumsi
dengan pemasangan poros diperpanjang ganda pada motor, yang
melekat pada bobot eksentrik atas dan bawah. Geladak layar dapat
dipasang di atas yang lain di dalam unit mesin dengan bingkai jarak
yang dihubungkan bersama melalui klem pelepas cepat stainless steel.
2 Gravity Sedimentation
2.1 Primary settling basin
Primary settling basin merupakan sebuah tanki yang menggunakan
sedimentasi untuk menghilangkan materi yang dapat mengendap dan
Ikhwanudin Husen
102317023
CE-1

kekeruhan yang disebabkan oleh air limbah. Primary settling basin juga
mungkin tidak efektif dalam mengurangi kekeruhan yang disebabkan oleh
partikel kecil dengan gravitasi spesifik yang cukup rendah untuk
digantung oleh gerakan Brown. Biasanya, itu hanya dapat menghilangkan
partikel mulai dari pasir (diameter 2mm) hingga lanau (diameter
0,002mm). Biasanya alat ini digunakan untuk mengolah air minimum
pada pengolahan limbah cair.
 Prinsip kerja
Ikhwanudin Husen
102317023
CE-1

Menghilangkan partikel-partikel dari suatu fluida dengan cara


mengendapkan di dasar kolam atau penampungan berdasarkan ukuran
dan massa jenis dari fluida tersebut. Proses pengendapan berdasarkan
perbedaan densitas antara fluida dan sludge yang terdapat pada fluid.
Ketika densitas sludge lebih besar dari fluida maka sludge akan turun
karena adanya gaya gravitasi. Sludge tersebut akan terkumpul dan
terpisah dari fluida.
2.2 Solid-liquid particle classifier

Tipe ini terdiri dari beberapa bak yang tersambung. Pemisahan partikel
dilakukan dengan mengalirkan dari satu bak ke bak yang lain. Partikulat
mengalir dari bak satu ke bak yang lainnya melalui dasar tangki,
sedangkan fase ringan mengalir dari satu bak ke bak yang lain melalui
bagian atas. Semakin banyak bak yang tersambung, maka semakin
sempurna proses pemisahan yang dilakukan.
Ikhwanudin Husen
102317023
CE-1

2.3 Solid-liquid sedimentation and flocculation


Pengendapan menggunakan flocculation terjadi dengan adanya
penambahan koagulan, biaanya digunakan untuk mengendapkan flok-flok
kimia setelah proses koagulasi dan flokulasi. Pengendapan partikel
flokulen akan lebih efisiensi pada ketinggian bak yang relative kecil.
Karena tidak memungkinkan untuk membuat bak yang luas dengan
ketinggian minimum, atau membagi ketinggian bak menjadi beberapa
kompartemen, maka ralternatif terbaik untuk meningkatkan efisiensi
pengendapan bak adalah dengan memasang tube settler pada bagian atas
bak pengendapan untuk menahan flok-flok yang terbentuk.
 Prinsip Kerja
Solid liquid sedimentation and flocculation beroperasi
mengikuti prinsip kerjanya, dimana nantinya pada prosesnya akan
terbentuk koloid dari proses koagulasi yang terjadi karena adanya
proses penambahan garam elektrolit sederhana sebagai clarifying
agent sehingga nantinya tegangan elektrostatis antara fluida dan
partikelnya akan terbentuk.
2.4 Solid-gas settling chamber
Solid-gas settling chamber merupakan alat pengendali debu pertama.
Saat ini, penggunaan settling chamber sudah jarang digunakan. Walaupun
efisiensi yang dihasilkan rendah, settling chamber ini tetap dapat
digunakan sebagai penangkap debu awal. Gravity settling tank ini dapat
berbentuk persegi panjang dan horizontal yang dilengkapi dengan inlet,
kamar pengendapan / chamber, sistem outlet dan hopper.
 Prinsip Kerja
Solid-gas settling chamber merupakan peralatan pemisah gas-solid
dengan menggunakan gaya gravitasi sebagai mekanisme pemisahan
utamanya, biasanya digunakan untuk menurunkan emisi debu. Alat ini
hanya efektif menyisihkan partikel berukuran besar (>50μm).
2.5 Liquid-liquid separator
Ikhwanudin Husen
102317023
CE-1

Liquid-liquid separator berfungsi untuk memisahkan fluida menjadi


beberapa fase. Perbedaan dua fase dan tiga fase separator terletak dari fase
yang dibentuk sebagai keluarannya. Dua fase biasanya hanya memisahkan
liquid (cairan) dengan gas saja. Sedangkan untuk tiga fase separator,
liquid akan dipisahkan lagi menjadi heavy phase dan light phase.
 Prinsip Kerja
Oil dan water disimpan di heavy particle agar terbentuk
endapan yang bertujuan agar kedua fasa tersebut dapat terpisahkan,
namun jarang dihasilkan pemisahan yang terjadi sampai bersih
dikarenakan adanya dirt dan impurities pada bagian interface yang
membentuk buih. Namun tidak menutup kemungkinan hasil
pemisahan terjadi sampai bersih hal tersebut dapat terjadi apabila
fluida nya sangat murni.
3 Centrifugal Settling
3.1 Cyclone
Cyclone memiliki kerucut dari cyclone akan menginduksikan aliran
gas untuk berputar, menciptakan vortex, sehingga material padatan yang
lebih berat akan menabrak dinding cyclone dan meluncur ke bawah
menuju ujung corong conical yang disebut dengan dust hopper.
Sedangkan udara bersih akan kembali mengalir ke atas melalui pusat
cyclone. Efektifitas pemisahan pada cyclone dipengaruhi oleh massa jenis
dan ukuran partikel yang terbawa dalam aliran fluida.
 Prinsip Kerja
Bentuk kerucut dari cyclone akan menginduksikan aliran gas
untuk berputar, menciptakan vortex, sehingga material padatan yang
lebih berat akan menabrak dinding cyclone dan meluncur ke bawah
menuju ujung corong conical yang disebut dengan dust hopper.
Sedangkan udara bersih akan kembali mengalir ke atas melalui pusat
cyclone. Efektifitas pemisahan pada cyclone dipengaruhi oleh massa
jenis dan ukuran partikel yang terbawa dalam aliran fluida.
Ikhwanudin Husen
102317023
CE-1

3.2 Hydrocyclones
Hydrocyclone berasal dari dua kata yaitu hydro dan cyclone. Hydro
dapat diartikan sebagai air atau cairan, sedangkan cyclone dapat diartikan
sebagai pusaran. Sehingga hydrocyclone dapat diartikan sebagai pusaran
air. Dalam penggunaannya secara nyata hydrocyclone dapat diartikan
sebagai suatu alat yang dapat memisahkan liquid-liquid maupun liquid-
gas.
 Prinsip Kerja
Hydrocyclone memungkinkan aliran air masuk ke dalam siklon yang
nantinya air dan partikel akan ditekan ke bawah secara spiral. Gaya
sentrigfugal yang terdapat pada hydrocyclone akan menyebabkan partikel
terlempar ke arah luar sehingga terjadi benturan pada dinding yang
selanjutnya partikel tersebut akan jatuh ke bagian bawah hydrocyclone.
Pada prosesnya partikel yang lebih berat akan keluar melalui dasar
hydrocyclone sedangkan partikel yang lebih kecil akan keluar melalui
dindin bagian puncak hydrocyclone. Hydrocyclone dapat digunakan untuk
proses degradasi, penggilingan sirkuit tertutup, serta solid recovery.
3. Tubular centrifuge
Tubular centrifuge biasa digunakan untuk memisahkan padatan yang
tersuspensi berukuran antara 0,001 – 1 mikro. Alat ini beroperasi dengan
mengunakan kecepatan yang tinggi dan dapat menghasilkan hingga
20.000
gravitasi dari gaya sentrifugal. Alat ini terdiri dari rotating bowl, motor,
dan unit penggerak.

3.3 Prinsip Kerja


Ikhwanudin Husen
102317023
CE-1

Tubular Centrifuge memiliki diameter


berukuran 100 – 150 mm dan berputar secara
stasioner sekitar 15000 r/min. Umpan masuk
melalui nozzle stasioner yang terdapat pada
bagian bawah mangkuk, yang akan dipisahkan
menjadi dua fase liquid. Light liquid akan
dikeluarkan melalui keluaran dibagian atas
mangkuk sedangkan heavy liquid akan
dikeluarkan melalui keluaran lainnya. Keluaran heavy liquid dapat
divariasikan dengan ukuran yang berbeda sesuai kebutuhan. Posisi liquid-
liquid interface diatur oleh hydraulic balance. Di beberapa design, tekanan
keluaran liquid dan interface position diatur oleh external valves.
3.4 Nozzle-discharge centrifuge
Feed solid-liquid masuk ke dalam bowl dari atas melalui pipa inlet
stasioner lalu dipercepat dengan cara memasukan tumpukan disk. Liquid
akan bergerak melalui tumpukan disk ke bagian tengah bowl dan untuk
fasa solid, ia akan bergerak ke luar (pinggiran bowl) sebagai akibat dari
gaya sentrifugal .
3.4 Prinsip Kerja
Sludge dan minyak dipisahkan dengan prinsip sentrifugasi, putarannya
bergerak secara vertikal dan pemisahannya tidak menggunakan bowl
namun menggunakan nozzle yang tersusun pada dinding holder. Biasanya
hasil dari pemisahan tersebut nantinya minyak akan masuk kedalam tanki
sedangkan sludge dibuang ke pengolahan limbah.
3.5 Disk centrifuge
Dilakukan untuk memisahkan liquid-liquid yang mengandung sedikit
padatan. Disk Centrifuge terdiri dari tumpukan vertikal disk tipis yang
membentuk kerucut. Sedimentasi terjadi pada arah radial di antar ruang
kerucut. Ini sangat mengurangi jarak pengendapan serta meningkatkan
laju pemisahan material.
Ikhwanudin Husen
102317023
CE-1

4. Cake Filtration
Cake filtration merupakan suatu jenis alat filtrasi yang biasa digunakan
untuk memisahkan partikel padat tersuspensi yang memiliki kuantitas
besar dalam bentuk lumpur, kristal, dan juga ampas. Cake filtration
memiliki medium yang relatif lebih tipis dibandingkan dengan filter
medium yang dimiliki oleh Clarifying filtration. Prinsip kerja dari cake
filtration secara garis besar adalah pada awal penyaringan dimulai
sebagian partikel padat masuk kedalam pori filter medium dan tidak akan
dapat bergerak lagi, setelah itu partikel tersebut terkumpul pada
permukaan filter cloth dan akan terbentuk sebuah cake dengan ukuran
ketebalan tertentu dan harus dikeluarkan. Adapun jenis jenis cake
filtration diantaranya :

4.1 Horizontal tank pressure leaf filter

Selama proses operasi daun-daun berada dalam tangki tertutup, feed


masuk melalui sisi samping tank; filtrate akan masuk melewati daun-daun
kearah discharge manifold (lubang di samping bawah tank) . Alat ini
banyak digunakan untuk filtrasi yang melibatkan alat bantu.

4.2 Filter press automatic operation

Merupakan seperangkat plate yang disusun secara seri sehingga


memciptakan ruang (compartment) yang akan diisi oleh slurry. Lalu plate
yang sudah dilapisi kanvas akan menekan slurry hingga liquor mengalir
melalui kanvas ke discharge pipe hingga menyisakan ampas yang disebut
wet cake dari padatan.

4.3 Filter press batch operation

Filter press batch operation beroperasi secara batch dimana fluida


mengalir secara kontinyu lalu dihentikan secara periodik untuk
membuang solid yang teerakumulasi dengan waktu satu cycle batch yang
bervariasi. S (htt) (Geankoplis, 197)lurry masuk ke tiap pelat dan media
Ikhwanudin Husen
102317023
CE-1

filter dengan tekanan tertentu. Liquid melewati kanvas dan keluar menuju
pipa pembuangan dan meninggalkan solid yang tertahan pada kanvas.

5. Clarifying Filters

5.1 Brink fiberbed mist collector

Alat ini digunakan untuk menjebak, mengumpulkan dan menghilangkan


cairan dan bahan partikulat larut yang tersuspensi dalam aliran gas. Bed terdiri dari
serat-serat halus media yang terdiri dari berbagai tingkat dan kepadatan yang
dikemas antara dua layar silinder. Ketika partikel mencoba melewati Filter Bed
Fiber, mereka terjebak dan ditahan oleh serat. Sementara partikel yang lebih besar
dikumpulkan, mekanisme pengumpulan dikenal sebagai difusi Brown.
Partikelpartikel cair yang terkumpul disatukan menjadi tetes-tetes pada permukaan
serat filter dan mengalir dengan gravitasi.

5.2 Catridge filter

Partikel dikumpulkan pada bagian luar lilin yang terbuat dari bahan, berpori,
dan berbentuk silinder. Perangkat ini memiliki getaran atau sistem udara
terkompresi untuk menghilangkan partikel-partikel yang terperangkap di bagian
luar elemen filter. Cairan dan padatan diproses dalam unit jenis ini. Untuk cairan
dan gas, karena partikel pada kain menumpuk, mereka membentuk cake yang
bertindak sebagai filter, dan seringkali merupakan filter yang lebih efektif daripada
kain atau screen.

5.3 Tubular bag with pulse jet cleaning

Bag filter aliran gas yang kotor akan masuk kedalam filter medium berupa
cloth bag yang berjajar secara paralel dan akan meninggalkan debu pada filter
tersebut. Aliran debu dan gas dalam bag filter dapat melewati kain atau fabric
melalui segala arah, partikel debu akan tertahan pada sisi kotor kain, sedangkan
gas bersih akan melewati sisi bersih dari kain. Debu secara periodik akan
Ikhwanudin Husen
102317023
CE-1

disisihkan dari cloth bag dengan goncangan atau dapat menggunakan aliran udara
terballik.

Referensi

McCabe, Smith, & Harriott, "Unit Operations of Chemical Engineering." 7th Ed.,
McGraw-Hill. 2005

Seader, Henley and Roper, “Separation Process Principles,” 3rd Edition, John Wiley
and Sons, Inc., 2011

Geankoplis, C. J. (197). Transport process and unit operations 3 rd edition. New


Delhi, India: Prentice Hall.

https://www.jxscmachine.com/classifying/vibrating-screen/

https://www.911metallurgist.com/blog/vibrating-screen-working-principle

https://www.sciencedirect.com/topics/engineering/cyclone-separator

Anda mungkin juga menyukai