Anda di halaman 1dari 78

1

BAB I

PENDAHULUAN

Klorobenzen adalah senyawa turunan benzene dengan rumus kimia C6H5Cl. Senyawaini
tidak memiliki warna (colorless) dan mudah terbakar. Klorobenzen dapat diperoleh dengan
cara mereaksikan fenol dan fosfor pentaklorida. Klorobenzen tidak larut di dalam air serta
memiliki titik leleh 45C dan titik didih 131C.
Industri klorinasi dari benzen dilakukan dalam fase cair pada temperatur dengan bantuan
katalis. untuk menghasilkan monoklorobenzen. Klorobenzen o- dan p-diklorobenzen adalah
produk utama (Ketta, 1979). Klorobenzen banyak digunakan sebagai pelarut, pestisida,
pelumas pada mesin, pewarna dan perantara kimia untuk membuat herbisida. Senyawa ini juga
digunakan dalam pembuatan fenol. Saat ini, klorobenzen digunakan sebagai produk antara
pada pembuatan nitroklorobenzen dan difeniloksida (Hassan, 2009).

1.1 Absorbsi
Absorbsi adalah alat yang digunakan untuk memisahkan satu komponen atau lebih dari
campurannya menggunakan prinsip perbedaan kelarutan. Solut adalah komponen yang
dipisahkan dari campurannya sedangkan pelarut adalah cairan atau gas yang melarutkan solut.
Karena perbedaaan kelarutan inilah, transfer massa solut dari fasa satu ke fasa yang lain dapat
terjadi.
Absorbsi adalah operasi pemisahan solut dari fasa gas ke fasa cair, yaitu dengan
mengontakkan cairan yang berisi solut dengan pelarut cair (solven) yang tidak menguap.
Berdasarkan cara kontak antar fasa, alat transfer massa diffusional dibagi menjadi 2 jenis,
yaitu:
1. Proses keseimbangan dimana operasi dengan keseimbangan antar fasa, yaitu alat dengan
kontak bertingkat (stage wise contact/discreet), misalnya menara menggunakan plat atau
tray.
2. Proses dikontrol kecepatan transfer massa, yaitu dengan kontak kontinyu (continuous
contact), misalnya dengan menara sembur, gelembung atau menggunakan bahan isian
(packing).
2

1.1.1 Kolom Absorbsi


Kolom absorbsi adalah suatu kolom atau tabung tempat terjadinya proses pengabsorbsi
(penyerapan/penggumpalan) dari zat yang dilewatkan di kolom/ tabung tersebut. Struktur yang
terdapat pada kolom absorbsi dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
Bagian atas : spray untuk mengubah gas input menjadi fasa cair
Bagian tengah : packed tower untuk memperluas permukaan sentuh sehingga
mudah untuk diabsorbsi
Bagian bawah : input gas sebagai tempat masuknya gas ke dalam reaktor

Gambar 1.1 Desain Absorbsi


Keterangan:
a : input gas
b: gas keluaran
c : pelarut
d : hasil absorbsi
3

e : disperser
f : packed column

1.1.2 Prinsip Kerja Kolom Absorbsi


Kolom absorbsi adalah sebuah kolom, dimana ada zat yang berbeda fasa mengalir
berlawanan arah yang dapat menyebabkan komponen kimia ditransfer dari satu fasa cairan ke
fasa lainnya\, terjadi hampir pada setiap reaktor kimia. Proses ini dapat berupa absobsi gas,
distilasi, pelarutan yang terjadi pada semua reaksi kimia.
Campuran gas yang merupakan keluaran dari reaktor diumpankan ke bawah menara
absorbsi. Di dalam absorbsi terjadi kontak antar dua fasa yaitu fasa gas dan fasa cair
mengakibatkan perpindahan massa diffusional dalam umpan gas dari bawah menara ke dalam
pelarut air sprayer yang diumpankan dari bagian atas menara. Peristiwa absorbsi ini terjadi
pada sebuah kolom yang berisi packing dengan dua tingkat. Keluaran dan absorbsi pada
tingkat I mengandung larutan dari gas yang dimasukkan tadi.

1.2 Dekanter
Setelah proses netralisasi maka dilakukan tahap pemisahan senyawa organik dan
anorganik di decanter. Pada proses ini dipilih jenis Continuos Gravity Decanter dikarenakan
komponen-komponen yang digunakan memiliki perbedaan densitas komponen organik dan
anorganik cukup besar. Sehingga heavy liquid dan light liquid bisa dipisahkan dengan adanya
gaya gravitasi. Decanter tipe continuos gravity digunakan untuk memisahkan dua cairan yang
bercampur dengan perbedaan densitas. Campuran umpan masuk disalah satu ujung separator,
lalu dua cairan bergerak secara perlahan melewati vessel, berpisah menjadi dua lapisan cairan
dan debit aliran keluarnya akan melalui ujung dari bagian separator yang lain.

1.3 Menara Distilasi 1


Setelah proses dekanter maka dilakukan tahap pemisahan dengan distilasi. Pada kolom
distilasi ini terjadi pemisahan antara destilat dan produk dasar karena perbedaan titik didih
kedua komponen umpan. Dalam perancangan menara distilasi ini dipilih jenis tray dengan
4

pertimbangan diameter kolom lebih dari 3 ft (1.20218156 m) (Walas, 1990). Sedangkan jenis
tray yang digunakan adalah sieve tray dengan pertimbangan:
1.) Pressure drop rendah dan efesiensi tinggi (tab. 9.22, ludwig, 1980).
2.) Lebih ringan, murah karena pembuatannya lebih mudah.
3.) Biaya perawatan murah karena mudah dibersihkan.
Pemisahan distilasi yang digunakan adalah sistem multi komponen dan sistem
vakum.
a. Sistem multi komponen
b. Sistem vakum
Destilasivakumadalahdestilasi yang tekananoperasinya mendekati 0 atm( 300 mmHg
absolut ). Proses
destillasidengantekanandibawahtekananatmosfer.Prinsipdaridestilasivakuminiyaitudengancara
menurunkantekanandiataspermukaancairandenganbantuanpompavakum, makacairan yang
didestilasiakanmudahmenguap, karenacairaniniakanmendidihdibawahtitikdidihnormalnya. Hal
inisangatmenguntungkanuntukmendestilasicampuran yang
senyawaanpenyusunnyamudahrusakatauteruraipadatitikdidihnyaatauuntukmenguapkancampur
an yang sangatpekatkarenapenguapannyatidakmemerlukanpanas yang tinggi.

1.4 Menara Distilasi 2


Pemisahan distilasi yang digunakan adalah sistem multi komponen dan sistem
vakum.
c. Sistem multi komponen
d. Sistem vakum
Destilasivakumadalahdestilasi yang tekananoperasinyamendekati 0atm( 300 mmHg
absolut ). Proses destillasidengantekanandibawahtekananatmosfer.
Prinsip dari destilasi vakum ini yaitu dengan cara menurunkan tekanan diatas
permukaan cairan dengan bantuan pompa vakum, maka cairan yang didestilasi akan
mudah menguap, karena cairan ini akan mendidih dibawah titik didih normalnya. Hal
ini sangat menguntungkan untuk mendestilasi campuran yang senyawaan penyusunnya
5

mudah rusak atau terurai pada titik didihnya atau untuk menguapkan campuran yang
sangat pekat karena penguapannya tidak memerlukan panas yang tinggi.

1.5 Tujuan
Tujuan dari perancangan alat pemisahan ini adalah untuk menghitung dimensi dari alat
pemisah dengan menetapkan jenis tangki dan kondisi operasi alat pemisah terlebih dahulu,
sehingga diketahui layak atau tidaknya tangki yang dirancang.

1.6 Ruang Lingkup Perancangan


Adapun ruang lingkup perancangan pabrik Klorobenzen dari klorin dan benzen ini
diantaranya mencakup :
Bab 1 : Pendahuluan
Pada bab ini berisi mengenai absorbsi, dekanter, menara distilasi 1 dan menara
distilasi 2.
Bab 2 : Dasar Perancangan
Alat pemisahan yang dirancang harus sesuai spesifikasinya dengan sifat-sifat bahan
baku yang digunakan dan menggunakan bahan konstruksi yang sesuai dengan fungsi
dari tangki tersebut seperti memilih jenis plate, frame dan tutup tangki serta
dilengkapi alasan yang sesuai untuk pemilihan material tersebut
Bab 3 : Spesifikasi Peralatan
Pada bab ini berisikan data perancangan masing-masing alat pemisahan.
6

BAB II

DASAR PERANCANGAN

2.1 Absorber
2.1.1 Deskripsi Proses Absorbsi
Absorbsidibedakanmenjadiduajenis, yaituadsorpsifisika (disebabkanolehgaya Van Der
Waals (penyebabterjadinyakondensasi gas untukmembentukcairan) yang
adapadapermukaanadsorben) danadsorpsikimia (terjadireaksiantarazat yang
diserapdenganadsorben, banyaknyazat yang teradsorbsitergantungpadasifatkhaszatpadatnya
yang merupakanfungsitekanandansuhu) (Atkins, 1997). Absorbens yang paling
banyakdipakaiuntukmenyerapzat-zatdalamlarutanadalaharang.Zatinibanyakdipakai di
pabrikuntukmenghilangkanzat-zatwarnadalamlarutan.Penyerapanbersifatselektif, yang
diseraphanyazatterlarutataupelarutsangatmiripdenganpenyerapan gas olehzatpadat.
Besarkecilnyaabsorbsidipengaruhimacamabsorban, macamzat yang teradsorpsi,
konsentrasiadsorbendanzat, luaspermukaan, temperaturdantekananzat yang terabsorbsi
(Atkins, 1997).Absorbsidigunakanuntukmenyatakanbahwaadazatlain yang terserappadazatitu,
misalnyakarbonaktifdapatmenyerapmolekul-molekulasamasetatdalamlarutannya.
Tiappartikeladsorbandikelilingiolehmolekul yang diserapkarenaterjadiinteraksitarik-
menarik.Zat-zat yang terlarutdapatdiadsorpsiolehzatpadat, misalnya CH3COOH
olehkarbonaktif, NH3olehkarbonaktif, fenolftaleindarilarutanasamataubasaolehkarbonaktif,
Ag+atauCl-olehAgCl. C lebihbaikmenyerap non elektrolitdanmakinbesar BM
semakinbaik.Zatanorganiklebihbaikmenyerapelektrolit.Adanyapemilihanzat yang
diserapmenyebabkantimbulnyaadsorpsinegatif.DalamlarutanKCl, H2O diserapoleharangdarah,
7

hinggakonsentrasinaik (Sukardjo, 1989).Dengan mengukur perubahan konsentrasi asam asetat


sebagai fungsi waktu dan menganalisnya dengan harga k (konstanta kecepatan adsorpsi) atau
dengan grafik maka kinetika adsorpsi karbon aktif terhadap asam asetat dapat ditentukan
(Brady, 1999).
Sifat kimia umumnya merujuk pada sifat suatu materi pada kondisi ambien atau
sekitar, yaitu pada suhu kamar, tekanan atmosfer, dan atmosferberoksigen). Sifat ini terutama
timbul pada reaksi kimia dan hanya dapat diamati dengan mengubah identitas kimiawi suatu
zat. Sifat kimia dapat digunakan untuk menyusun klasifikasi kimia.
Sifat kimia biasanya digunakan untuk menyatakan, antara lain:
a) Elektronegativitas
b) Potensial ionisasi
c) Jenis ikatan kimia yang dibentuk, antara lain logam, ion, dan kovalen.
Sifatfisikadalahsegalaaspekdarisuatuobjekatauzat yang
dapatdiukurataudipersepsikantanpamerubahidentitasnya.Sifatfisikdapatberupasifatintensifatau
ekstensif.Sifatintensiftidaktergantungpadaukurandanjumlahmateripadaobjek,
sedangkansifatekstensifbergantungpadahaltersebut.Sebagaitambahan, suatusifatdapat pula
berupaisotropikjikanilainyatidaktergantungarahpengamatanatauanisotropikjikasebaliknya.bebe
rapasifatfisikzat yang
berhubungandenganduniapangandiantaranyaadalahviskositasdantitikleleh.

2.1.2 Jenis Absorber


a. Sieve Tray
Bentuknya mirip dengan peralatan distilasi. Pada Sieve Tray, uap menggelembung ke
atas melewati lubang-lubang sederhana berdiameter 3-12 mm melalui cairan yang mengalir.
Luas penguapan atau lubang-lubang ini biasanya sekitar 5-15% luas tray. Dengan mengatur
energi kinetik dari gas dan uap yang mengalir, maka dapat diupayakan agar cairan tidak
mengalir melaui lubang-lubang tersebut. Kedalaman cairan pada tray dapat dipertahankan
dengan limpasan (overflow) pada tanggul (outlet weir).

b. Valve Tray
8

Valve Tray adalah modifikasi dari Sieve Tray dengan penambahan katup-katup
untuk mencegah kebocoran atau mengalirnya cairan ke bawah pada saat tekanan uap
rendah. Dengan demikian alat ini menjadi sedikit lebih mahal daripada Sieve Tray,
yaitu sekitar 20%. Namun demikian alat ini memiliki kelebihan yaitu rentang operasi
laju alir yang lebih lebar ketimbang Sieve Tray.

c. Spray Tower

Jenis ini tidak banyak digunakan karena efisiensinya yang rendah.

d. Bubble Cap Tray

Jenis ini telah digunakan sejak lebih dari seratus tahun lalu, namun
penggunaannya mulai digantikan oleh jenis Valve Tray sejak tahun 1950. Alasan utama
berkurangnya penggunaan Bubble Cap Tray adalah alasan ekonomis, dimana desain
alatnya yang lebih rumit sehingga biayanya menjadi lebih mahal. Jenis ini digunakan
jika diameter kolomnya sangat besar.

e. Packed Bed
Jenis ini adalah yang paling banyak diterapkan pada menara absorpsi. Packed Column
lebih banyak digunakan mengingat luas kontaknya dengan gas. Packed Bed berfungsi mirip
dengan media filter, dimana gas dan cairan akan tertahan dan berkontak lebih lama dalam
kolom sehingga operasi absorpsi akan lebih optimal.Beragam jenis packing telah
dikembangkan untuk memperluas daerah dan efisiensi kontak gas-cairan. Ukuran packing
yang umum digunakan adalah 3-75 mm. Bahan yang digunakan dipilih berdasarkan sifat inert
terhadap komponen gas maupun cairan solven dan pertimbangan ekonomis, antara lain tanah
liat, porselin, grafit dan plastik. Packing yang baik biasanya memenuhi 60-90% dari volume
9

kolom. Peranti ini terdiri dari sebuah kolom berbentuk silinder, atau menara yang dilengkapi
dengan pemasukan gas dan ruang distribusi pada bagian bawah. Pemasukan zat cair dan
distributornya pada bagian atas, sedang pengeluaran gas dan zat cair masing-masing di atas
dan dibawah, serta suatu massa bentukan zat padat tak aktif (inert) di atas penyangganya,
bentukan ini disebut isian menara (tower packing). Penyangga ini harus mempunyai fraksi
ruang terbuka yang cukup besar, untuk menjaga terjadinya pembanjiran pada piring penyangga
itu.
Zat cair yang masuk, yang boleh pelarut murni atau larutan encer zat terlarut di dalam
pelarut, disebut cairan lemah (weak liquor), didistribusikan di atas isian itu dengan distributor,
sehingga pada operasi yang ideal, membasahi permukaan isian itu secara seragam. Gas yang
mengandung zat-zat terlarut disebut gas kaya, masuk ke ruang pendistribusi yang terdapat di
bawah isian dan mengalir ke atas melalui celah-celah antara isian, berlawanan arah dengan
aliran zat cair isian itu memberikan ruang untuk kontak antara zat cair dan gas yang ada di
dalam gas gemuk itu diserap oleh zat cair segar yang masuk ke dalam menara, dan gas encer
atau kurus lalu keluar dari atas. Sambil mengalir ke bawah di dalam menara, cair itu makin
lama makin kaya akan zat terlarut, dan zat pekat atau cairan kuat yang terjadi keluar dari
bawah menara melalui lebang keluar zat cair.

2.1.3 Fungsialat
AbsorbsiberfungsiuntukmemisahkanHCldenganmenggunakanpelarut.
2.1.4Langkah langkahperancangan
Data yang dibutuhkanuntukmerancang absorber, yaitu:
1. Menghitung diameter optimal menara berdasarkan aliran massa yang terlibat.
Menghitung Liquid-gas factor dihitung dengan persamaan :
Lw
Vw
v
L
F LV =

(Pers. 11.82 Coulson, 1989)

Menghitung persen flooding dengan persamaan :

flooding=
K4
K 4 flooding (Pers. 11.112 Coulson, 1989)
10

Menghitung Vw* dengan persamaan :


1/2

Vw
[ K 4 . v .( Lv )
42 .9 Fp .(L / L)0. 1 ] (Pers. 11.118 Coulson, 1989)

2. Menghitung luas kolom area yang disarankan

Gas flow rate


Coloumnarea required=
V w
(Pers. Coulson, 1989)

Menghitung diameter kolom

D=
4

x coloumn area required

(Persamaan. Coulson, 1989)

Menghitung coloumn area

2
Coloumnarea= x D
4

(Persamaan. Coulson, 1989)

3. Menghitung tinggi packing


Menghitung luas kolom

2
A= r

Menghitung volume kolom

V=A xZ

Menghitung volume packed


11

70
x volume kolom
100

Tinggi Packing

volume packed
t=
A

4. Menghitung desain mekanik menara absorber


Perhitungan tebal shell
Pi x Di
e= +C
2 jf Pi
(Persamaan 13.39a Coulson, 1989)

Perhitungan tebal head dan tinggi head


Tebal head, dihitung dengan persamaan :
Pi x Rc x Cs
e= +C
2 jf + Pi (Cs0,2)

(Persamaan 13.44 Coulson, 1989)

Tinggi head dihitung dengan persamaan :

P rc W
th = +C (Persamaan Brownell & Young, 1959)
(2 fE ) (0,2 P)

2.1.5 Design Head


Head merupakan bagian tangki yang berfungsi sebagai penutup silinder (shell), baik
bagian atas tangki (head) maupun bagian bawah tangki (bottom). Pada umumnya jenis
penutup silinder dibagi menurut bentuk geometrisnya dan yang paling sering digunakan
adalah bentuk:
1. Flanged-only Heads
2. Flanged standard dished and Flanged shallow dished Head
3. Torispherical Head
12

4. Elliptical Dished Head


5. Hemispherical Head

1. Flanged-only Heads
Head jenis ini adalah yang paling ekonomis dalam pembuatannya, karena hanya
membentuk flange dengan radius pada plate datar. Penggunaannya yang paling banyak adalah
pada tangki bertekanan atmosferik. Head ini juga dapat digunakan sebagai dasar dari tangki
silinder vertikal dengan diameter maksimal 20 ft. Head jenis ini diukur dengan basis diameter
luar dan tersedia untuk ukuran 12-42 in dengan selisih 2 in, 42 -144 in dengan selisih 6 in, 144
- 240 in dengan selisih 12 in, juga tersedia untuk ukuran lebih dari 246 in.

2. Flanged Standard Dished and Flanged Shallow Dished Head


Untuk meningkatkan kemampuan menahan tekanan maka bagian datar dari flanged only
head harus dirubah menjadi lengkungan. Pada head semacam ini, terdapat dua radius yaitu
radius lengkungan dan inside comer radius. Jika radius dari lengkungan lebih besar dari
diameter luar shell maka disebut flanged and shallow dished head. Jika radius tersebut sama
atau lebih kecil maka disebut flanged and standard dishedhead. Head yang tersedia ukurannya
sama dengan flanged only head. Head ini tidak boleh digunakan untuk tangki bertekanan
tinggi, Penggunaan umumnya adalah untuk tangki vertikal dengan tekanan rendah, tangki
horizontal untuk fluida yang volatile, dan tangki berdiameter besar yang tekanan uap dan
tekanan hidrostatisnya terlalu besar untuk flanged only head.

3. Torispherical Head
Dengan mengurangi stress lokal pada inside corner head, batas tekanan dari flangedand
dished head dapat ditingkatkan. Hal ini dapat dilakukan dengan membentuk head sehingga
inside comer radius paling tidak sama dengan tiga kali ketebalan plate, atau radiusnya tidak
kurang dari 6% diameter dalam, dan radius lengkungan harus sama atau kurang dengan
diameter head. Head ini umumnya digunakan untuk tangki bertekanan antara 15-200 psig
bahkan dapat lebih dari 200 psig. Tetapi untuk penggunaan lebih dari 200 psig lebih ekonomis
13

untuk menggunakan elliptical flanged and dished head.Head ini dapat digunakan untuk tangki
vertikal maupun horizontal pada berbagai alat proses.

4. Elliptical Dished Head


Head ini digunakan untuk tangki bertekanan antara 100 psig hingga lebih dari 200 psig.
Jika rasio sumbu mayor : sumbu minor = 2:1 maka kekuatan head akan sama dengan kekuatan
shell silinder dengan diameter dalam dan luar yang sama. Kedalaman bagian dalam dari
lengkungan sama dengan setengah dari sumbu minor atau sama dengan diameter dalam dari
head.

5. Hemispherical Head
Untuk ketebalan yang sama, Head ini merupakan yang paling kuat. Head ini dapat
menahan tekanan hingga 2 kali lipat dari elliptical head ataupun shell silinder dengan tebal
dan diameter yang sama. Tetapi harga pembuatan dan biaya lain-lain dari head ini paling besar
dibandingkan dengan yang lain. Ketersedian head ini juga terbatas dalam ukurannya, karena
pembuatan dari plate tunggal lebih sulit.
14

Gambar 2.1 Jenis-jenis Head (Brownel and Young, 1959)

Adapun Designabsorber yang dipilih berbentuk silinder tegak dengan tutup berbentuk
torispherical. Pemilihan tutup ini berdasarkan tipe yang paling umum digunakan untuk tangki
dengan tekanan paling tinggi yaitu 5 atm.Untuk pengelasan digunakan jenis double-welded
butt joint karena sambungan ini tidak memiliki batasan-batasan tertentu untuk ketebalan shell
nya, tidak memiliki thermally stress relieved dan maksimum efisiensi sambungannya
mencapai 80% [Brownell & Young, 1959].

2.2 Dekanter
Prinsip kerja dari decanterini adalah memisahkan komponen organik dan anorganik
berdasarkan densitas komponennya.
2.2.1 Langkah-langkah Perancangan
Tentukan data yang dibutuhkan untuk perancangan Decanter, yaitu:
a) Menghitung Densitas Komponen pada Suhu 40oC
15

n
T
(1 )
(density) = AB Tc (1)

dimana
(density) = saturated liquid density
A, B and n = regressions coefficients for chemical compound
T = temperature, K
Tc = critical temperature, K
(Yaws, 1999)
b) Menghitung Viskositas Komponen pada Suhu 40oC
B
10 liquid =A +
T +CT+DT2 (2)
log
dimana
liquid = viscocity of liquid (centipoise, cp)
A,B,C and D = regression coefficients for chemical compound
T = Temperature, K
(Yaws, 1999)
c) Menghitung waktu tinggal di dekanter
100
t= (3)
AB

d) Menghitung Volume Dekanter


Fv x t
V= (4)
campuran

e) Tinggi Cairan dalam Dekanter (Dt)


2
Dt L
V =
4
(5)
16

4 xV
Dt2 =
x L
(6)
( ZT ZB ) A
ZA = + ZB (7)
B
(Towler, 2013)
f) Tebal Shell Dekanter (ts)
Pr
ts = +C (8)
( fE )(0,6 P)
P = 1,1 x P operasi = 1,1 x 14,7 psi = 16,17 psi
r = jari jari tangki 36 in
f = allowable stress = 13750 psia
E = 0,85
C = faktor korosi = 0,125
(Brownell dan Young, 1959)

g) Tebal Head
P rc W
th = +C (9)
(2 fE ) (0,2 P)
OD = ID + 2 ts (10)
(Brownell dan Young, 1959)

w = 0,25 (3 +
rc
icr
) (11)

(Brownell dan Young, 1959)

2.3 Menara Distilasi 1


Pada perancangan pabrik ini digunakan menara distilasi untuk memisahkan
monoklorobenzen dari campurannya.
2.3.1 Penentuan Tipe Kolom Distilasi
Dalam perancangan menara distilasi ini dipilih jenis sieve tray dengan pertimbangan:
1. Kapasitas uap dan cairannya besar.
17

2. Pressure drop rendah, efisiensi tinggi.


3. Lebih ringan, murah dan mudah pembuatannya.
4. Operasi stabil.
2.3.2 Penentuan Bahan Konstuksi
Dipilih bahan konstruksi jenis carbon steel SA-283 Grade A, dengan
pertimbangan :
1. Mempunyai allowable working stress yang besar, sehingga untuk kapasitas yang
sama memerlukan ketebalan bahan yang tipis.
2. Harga relatif murah.
2.3.3 Kondisi Operasi
Langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut :
1) Menghitung kondisi operasi atas dan bawah menara distilasi.
2) Menentukan Volatilitas rata-rata
3) Mengecek pemilihan light key component (LK) dan heavy key component (HK)
dengan persamaan Shiras et. Al. pada Rm.

(Treybal,1981pers.9.164)
Batasan:
Komponen j tidak terdistribusi jika:

atau atau,
Komponen j terdistribusi jika :

4) Menghitung Psat dengan persamaan:


P sat
ki=
P
18

kc = ki Monoklorobenzen (H)

5) Menghitung jumlah plate minimum dengan persamaan Fenske.

( Coulson, 1983, pers. 11.58)


dengan,

XHk,D = Fraksi mol komponen kunci berat di distilat

XLk,B = Fraksi mol komponen kunci ringan di bottom

LK = Relatif volatilitas komponen kunci ringan

HK = Relatif volatilitas komponen kunci berat

i =
[ ]Ki
K HK
[Pers. 8-34; Coulson.vol 6, 1999]

Light key : Benzene

Heavy Key : Monoklorobenzene

avg = Top . Bottom


L ,av = LD . LW

6) Menentukan Tres komponenen

C4H10vg = Top . Bottom


19

7) Menghitung refluks minimum dengan persamaan Colburn & Underwood.

(Coulson, 1983, pers. 11.60)


Nilai didapat dari persamaan :

(Coulson, 1983, pers. 11.61)


A . x AF B . x BF C . x CF D . x DF E . x EF
1q= + + + +
A B C D E

A . X AD B . X BD C . X CD D . X DD E . X ED
Rm+1= + + + +
A B C D E

8) Menentukan lokasi feed plate dengan persamaan Kirkbride.

(Coulson, 1983, pers. 11.62)


9) Menentukan jumlah plat minimum (Nm)

(Coulson, 1983, pers. 11.58)


Keterangan :
Nm = jumlah plat minimum
XLK = Fraksi mol Light Key
XHK = Fraksi Mol Heavy Key
average, LK = relative volatilitas Light Key rata-rata

10) Menentukan Refluk Minimum


20

Persamaan yang digunakan untuk menentukan refluks minimum adalah dengan


persamaan Underwood:

(Coulson, 1989)

i = Relatif volatilitas rata-rata komponen i


Xi,f = Fraksi mol komponen i dalam feed
Xi,d = Fraksi mol komponen i dalam distilat
Rm = Refluks minimum
R = Refluks

11) Penentuan Efisiensi Plat


Efisiensi kolom dihitung berdasarkan Fig. 8.16. Chopey

Gambar 2.2 Efisiensi Kolom

12) Tinggi Weir (h)


Untuk menara distilasi yang tekanan operasi di atas tekanan atmosfer, tinggi weir
yang digunakan antara 40-90 mm. Tinggi weir yang direkomendasikan adalah antara
40 50 mm (Coulson,1983). Tinggi weir yang digunakan (hw) = 50 mm = 0,05 m
21

13) Diameter Hole (dhw)


Diameter hole yang biasa yang digunakan adalah antara 2,5 12 mm, dan yang
direkomendasikan adalah 5 mm (Coulson, 1983). Diameter hole yang digunakan = 5
mm

14) Tebal Tray


Untuk bahan carbon steel tebal plate yang digunakan adalah 5 mm (3/16 in),
sedangkan untuk bahan stainless steel tebal plate yang digunakan adalah 3 mm. Untuk
menara distilasi ini digunakan bahan stainless steel, sehingga tebal plate yang
digunakan = 3 mm. (Coulson vol 6 1ed p465, 1983).

15) Menentukan Tebal Dinding dan Head Menara

Gambar 2.3 Torispherical flanged and dished head


Keterangan :
th = Tebal head (in)
icr = Inside corner radius ( in)
r = Radius of dish( in)
22

sf = Straight flange (in)


OD = Diameter luar (in)
ID = Diameter dalam (in)
b = Depth of dish (in)
OA = Tinggi head (in)

16) Menentukan Tebal Shell


Material Stainless Steel SA 285 (alasan pemilihan material : tahan terhadap
korosifitas dan memiliki struktur kuat)

f = 11500 psi (Peters and Timmerhaus, 1991, Tabel 4, Hal. 538)


c = 0,125 in (Brownell and Young, 1959)
E = 0,8 (Brownell and Young, 1959, Tabel 13.2)\
17) Menentukan tinggi tutup
Tinggi tutup dihitung dengan persamaan,

OA = th + b + sf
Berdasarkan Tabel 5.6 dan 5.8, Brownell and Young [1959] untuk OD =
101,6983994 in diperoleh:

Untuk OD =48 inch

icr= 3 inch (tabel 5.7, brownell)

rc = 48 (tabel 5.7, brownell)

SF = 2 inch (tabel 5.11, brownell)


ID
2) AB= icr
2

AB = 20 5/6 in

BC=rcicr=45 inch
23

AC = ( BC2 AB 2 ) = 39,89 in

B = rc Ac = 8,1in

Tinggi tutup :

OA = Sf + B = 2 + 8,1in = 10,1 in

= 0,2 m

Gambar 2.4 Head jenis torispherical

18) Tinggi kolom distilasi

Tinggi Kolom=( N 1 ) plate spacing+ ( N tebal plate )+ ( 2OA )

N = 8,1 m

2.4 Menara Distilasi 2


Pada perancangan pabrik ini digunakan menara distilasi untuk memisahkan
monoklorobenzen dari campurannya.
2.4.1 Penentuan Tipe Kolom Distilasi
Jenis packing yang digunakan adalah raschig-ring dengan pertimbangan:
1.) Pressure drop rendah dan efesiensi tinggi (tab. 9.22, ludwig, 1980).
2.) Lebih ringan, murah karena pembuatannya lebih mudah.
24

3.) Biaya perawatan murah karena mudah dibersihkan.

2.4.2 Penentuan Bahan Konstuksi


Dipilih bahan konstruksi jenis Stainless SA 240 Grade B dengan pertimbangan :
1) Mempunyai allowable stress yang besar
2) Struktur kuat
3) Tahan terhadap korosifitas tinggi
2.4.3 Kondisi Operasi
Langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut :
1) Menghitung kondisi operasi atas dan bawah menara distilasi.
2) Menentukan Volatilitas rata-rata
3) Mengecek pemilihan light key component (LK) dan heavy key component (HK)
dengan persamaan Shiras et. Al. pada Rm.

(Treybal,1981pers.9.164)
Batasan:
Komponen j tidak terdistribusi jika:

atau atau,
Komponen j terdistribusi jika :

4) Menghitung jumlah plate minimum dengan persamaan Fenske.


25

( Coulson, 1983, pers. 11.58)


5) Menghitung refluks minimum dengan persamaan Colburn & Underwood.

(Coulson, 1983, pers. 11.60)


Nilai didapat dari persamaan :

(Coulson, 1983, pers. 11.61)

6) Menentukan lokasi feed plate dengan persamaan Kirkbride.

(Coulson, 1983, pers. 11.62)


7) Menentukan jumlah plat minimum (Nm)

(Coulson, 1983, pers. 11.58)


Keterangan :
Nm = jumlah plat minimum
XLK = Fraksi mol Light Key
XHK = Fraksi Mol Heavy Key
average, LK = relative volatilitas Light Key rata-rata
8) Menentukan Refluk Minimum
Persamaan yang digunakan untuk menentukan refluks minimum adalah dengan
persamaan Underwood:
26

(Coulson, 1989)

i = Relatif volatilitas rata-rata komponen i


Xi,f = Fraksi mol komponen i dalam feed
Xi,d = Fraksi mol komponen i dalam distilat
Rm = Refluks minimum
R = Refluks
9) Penentuan Efisiensi Plat
Efisiensi kolom dihitung berdasarkan Fig. 8.16. Chopey

Gambar 2.5 Efisiensi Kolom


10) Tinggi Weir (h)
Untuk menara distilasi yang tekanan operasi di atas tekanan atmosfer, tinggi weir
yang digunakan antara 40-90 mm. Tinggi weir yang direkomendasikan adalah antara
40 50 mm (Coulson,1983). Tinggi weir yang digunakan (hw) = 50 mm = 0,05 m

11) Diameter Hole (dhw)


Diameter hole yang biasa yang digunakan adalah antara 2,5 12 mm, dan yang
direkomendasikan adalah 5 mm (Coulson, 1983). Diameter hole yang digunakan = 5
mm

12) Tebal Tray


27

Untuk bahan carbon steel tebal plate yang digunakan adalah 5 mm (3/16 in),
sedangkan untuk bahan stainless steel tebal plate yang digunakan adalah 3 mm. Untuk
menara distilasi ini digunakan bahan stainless steel, sehingga tebal plate yang
digunakan = 3 mm. (Coulson vol 6 1ed p465, 1983).
13) Menentukan Tebal Dinding dan Head Menara

Gambar 2.6Torispherical flanged and dished head


Keterangan :
th = Tebal head (in)
icr = Inside corner radius ( in)
r = Radius of dish( in)
sf = Straight flange (in)
OD = Diameter luar (in)
ID = Diameter dalam (in)
b = Depth of dish (in)
OA = Tinggi head (in)

14) Menentukan Tebal Shell


Material Stainless Steel SA 285 (alasan pemilihan material : tahan terhadap
korosifitas dan memiliki struktur kuat)
28

f = 11500 psi (Peters and Timmerhaus, 1991, Tabel 4, Hal. 538)


c = 0,125 in (Brownell and Young, 1959)
E = 0,8 (Brownell and Young, 1959, Tabel 13.2)\
2.4.4 Packed Bed Distilation Design
Langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut :
1. Menghitung Coulumn Diameter
a. Menentukan gas flow rate
laju alir monoklorobenzen
gas flow rate=
waktu
(Coulson, 2005 page 606)
b. Menentukan liquid flow rate
laju alir diklorobenzen
liquid flow rate=
waktu
(Coulson, 2005 page 606)

c. Menentukan jenis packing dilihat pada tabel design data untuk macam
macam packing
Gambar 2.7Design data for various packings (Coulson, 2005 page 591)
d. Menentukan gas density
v=densitas monoklorobenzen x fraksi
(Coulson, 2005 page 606)
e. Menentukan liquid density
l=densitas diklorobenzen x fraksi
(Coulson, 2005 page 606)
f. Menentukan liquid viscosity dilihat pada Appendix F
Gambar 2.8Physical properties (Coulson, 2005 page 971)

g. Menentukan column liquid-vapour factor


29

Lw v
F LV =

V w l

(Coulson, 2005 page 607)

h. Menentukan K4 dan flooding K4


30

Gambar 2.9Generalised pressure drop correlation, adapted from a figure by the


Norton Co. with permission (Coulson, 2005 fig 11.44)
i. Menentukan percentage flooding
1
Percentage flooding=
[
K 4 at design pressure drop
K 4 at flooding ] 2

( Coulson , 2005 eq .11.112


j. Menentukan vapour mass flow rate per unit area
1

V w =
[ K 4 v (lv)
13,1 Fp(l/ l)0,1 ] 2

(Coulson, 2005 eq. 11.118)


k. Menentukan coulumn area required
31

V w trial
Coulumnarea required=
V w
(Coulson, 2005 page 607)
l. Menentukan diameter
4
x coulumn area requi

Diameter =
(Coulson, 2005 page 607)
m. Menentukan rasio diameter kolom dengan ukuran packing
diameter
rasio diameter kolom=
dataawal ukuran packing
(Coulson, 2005 page 607)
2. Perhitungan height of overall gas phase transfer unit (HOG)
a. Menentukan diffusivity of vapor
1
1 1

Dv=
1,013 x 107 T 1,75 ( +
Ma Mb ) 2

1 2

[( )]
1
P vi 3 +
) ( vi 3
a b

(Coulson, 2005 eq. 8.21)

Untuk menghitung vi dan vi dilihat pada tabel 8.5 halaman 332


a b

(Coulson, 2005).
Gambar 2.10Special atomic diffusion volumes
32

b. Menentukan diffusity of liquid


1
1,173 x 10 13
( M )2 T
Dl=
V 0,6
m

(Coulson, 2005 eq. 8.22)


c. Menentukan viscosity of vapor

Gambar 2.11Physical properties (Coulson, 2005 page 971)

d. Menentukan gas Schmidt number


v
(Sc )v =
vDv
(Coulson, 2005 page 599)
e. Menentukan gas Schmidt number
l
(Sc )l=
lDl
(Coulson, 2005 page 599)
f. Menentukan liquid mass flow rate per unit area
liquid flow rate x berat molekuldari monoklorobenzen
coulumn area
33

(Coulson, 2005 page 599)

g. Menentukan K3

Gambar 2.12 Percentage flooding correction factor (Coulson, 2005 fig. 11.41)

h. Menentukan n
Gambar 2.13 Faktor untuk HG(Coulson, 2005 fig. 11.42)
34

i. Menentukan h
Gambar 2.14 Faktor untuk HL(Coulson, 2005 fig. 11.43)
j. Menentukan f1
0,16
L
f 1=( )
W
(Coulson, 2005 page 599)
k. Menentukan f2
1,25

( )
f 2= w
L
(Coulson, 2005 page 599)
l. Menentukan f3
0,8
w
f 3=( )
L
(Coulson, 2005 page 599)

m. Menentukan height of a liquid phase transfer unit


35

0,15
Z
0,5
H L =0,305 h (S c )L K 3 ( ) 3,05
(Coulson, 2005 eq. 11.111)
n. Menentukan height of a vapor phase transfer unit
1,11 0,33
DC Z
H G=
0,011 h ( Sc ) v
0,5

0,305 ( 3,05) ( )
0,5
(L w f 1 f 2 f 3)
(Coulson, 2005 eq. 11.111)
o. Menentukan Height over all gas phase transfer unit
H OG=H G + K 4 H L
(Coulson, 2005 eq. 11.105)
p. Menghitung tinggi packing
z=z asumsi x H OG
(Coulson, 2005 page 608)
36

BAB III
SPESIFIKASI ALAT
Kode : T-302
Kolom Distilasi 2 Fungsi : Tempat memisahkan monoklorobenzen dari
campurannya
DATA IDENTIFIKASI
Jenis Operasi Continuous
Tipe Packed coloumn
Jenis Head Torisperical
KONDISI OPERASI
Temperatur (oC) 127
Tekanan (mmHg) Vakum
Densitas (kg/m3) 1279,189
Laju Alir (kg/jam) 132617,7553
MATERIAL AND DISAIN
SHELL
Material Carbon Steel 283grade C
Allowable Stress (psi) 11700
Jenis Sambungan Double-welded butt joint
Efisiensi Sambungan 80%
Allowable Pressure (Psia) 0,003770988
Tebal shell, ts (in) 0,54255
Tinggi, H (m) 3,3528
Diameter (m) 0,6

HEAD & BOTTOM


Tebal Head (in) 0,3688
Tinggi Head (m) 0,9144
Diameter Luar, OD (m) 4,8768
Sf (in) 1,5
37

PACKING
Jenis Packing Raschig-ring
Material Ceramic
Surface area (m2/m3) 128
Packing Factor (m-1) 310
Diameter (mm) 38

Kode : T-301
Kolom Distilasi 1 Fungsi : Memisahkan benzene dengan crude produk
(monoklorobenzen dan diklorobenzen
DATA IDENTIFIKASI
Jenis Operasi Continuous
Tipe Sieve Tray Coloumn
Jenis Head Torisperical
KONDISI OPERASI
Tekanan Operasi (atm) 1
Temperatur puncak menara (oC) 91,85
Temperatur dasar menara (oC) 129,75
Laju Alir Gas (kmol/jam) 5,288
Laju Alir Liquid (Kg/jam) 52,796
Densitas gas (Kg/m3) 0,27793
Densitas Liquid (Kg/m3) 1320,587
Surface Tension (N/m)
MATERIAL AND DISAIN
SHELL
Diameter (m) 1,534
Tray Spacing (m) 0,5
Jumlah tray Double-welded butt joint
Material Carbon Steel 283 grade A
Allowable Stress (psi) 10350
Jenis sambungan Double welded butt joint
38

Efisiensi sambungan (%) 80%


Faktor korosi (Inch) 0,175
Tebal shell (in) 3/16
Jenis head Torispherical
Tinggi Head 0,24
Total tinggi menara (m) 9m
PLATE
Downcomer area (m2) 0,332
Active area (m2) 1,183
Hole diameter (mm) 5
Hole area (m2) 0,118
Tinggi weir (mm) 50
Panjang weir (m) 1,304
Tebal plate (mm) 5
Tipe aliran cairan Single pass
Jumlah Hole 6024
Desain flooding (%) 30
39

Kode : AB-202
Absorber
Fungsi : Tempat memisahkan HCl menggunakan pelarut
DATA IDENTIFIKASI
Jenis Operasi Continuous
Tipe Packed Tower
Jenis Head Torisperical
KONDISI OPERASI
Temperatur (oC) 20
Tekanan (atm) 1
Laju Alir (kg/jam) 7464,183736
MATERIAL AND DISAIN
SHELL
Material Stainless SteelSA 18grade C
Tebal shell, ts (mm) 4,005
Tinggi, H (m) 18,6
Diameter (m) 1,3

HEAD & BOTTOM


Tebal Head (mm) 4,001
Tinggi Head (in) 9,435
Diameter Luar, OD (mm) 1308,01
Sf (in) 1,5
Packing
Jenis Packing Raschig-Ring
Material Stainless Steel18grade C
Surface area (m2/m3) 95
Packing Factor (m-1) 210
Diameter (mm) 51
40

Kode : D-205
Dekanter
Fungsi : Memisahkan komponen organik dan anorganik
DATA IDENTIFIKASI
Jenis Operasi Continuous
Tipe Horizontal Continous Gravity Decanter
Jenis Head Torisperical
KONDISI OPERASI
Temperatur (oC) 40
Tekanan (atm) 1
Waktu tinggal 36 menit
volume 20,28 bbl
Tinggi total cairan 2,693 ft = 32,316 in
Tinggi heavy liquid 2,33 ft = 27,96 in
Tinggi light liquid 1,237 ft = 14,844 in
MATERIAL AND DISAIN
SHELL
Material Carbon steel SA 285 grade C
41

NRe (12942 2,83)(0,0 080 7)


N= 2 = 2 =0,37 4 rps=2 ,643rpm
Da (2,4762 ) (1 08,93)

HEAD & BOTTOM


Diameter (ID) 6 ft = 72 in
Outside diameter (OD) 6,03125 ft = 72,375
Panjang (L) 15 ft = 180 in
Tebal shell 0,1875 in
Tebal tutup 0,25 in
Tinggi tutup (OA) 13,5 in=1,125 ft
Total tinggi tangki 17,25 ft = 207 in
42

LAMPIRAN
1. Absorber

Packed Bed Absorber Design


Umpan gas masuk : 1884,146349 kg/jam
Mengandung HCl : 0,999899814
Cl2 : 0,000100186

Gas keluaran 95% recovery


Tekanan parsial HCl dalam umpan = 0,9998999814 x 760 = 759,924 mmHg
Dari Chemical Engineers Handbook, 7th edn, McGraw-Hill
Tekanan parsial pada 2,04% solution HCl = 0,000151 mmHg
Tekanan parsial gas keluaran pada 95% recovery = 759,923859 x 0,005 = 37,996 mmHg
0,000151
Mol fraction HC lvapor = =1,98684 107
760
2,04
36,46
Mol fraction HClliquid= =0,01017642
2,04 97,96
+
36,46 18

mol fraction HClvapor


m=
mol fraction HClliquid
1,98684 107
=1,9524 105
0,01017642
Gunakan gambar 11.40 (Coulson and Richardsons Chemical Engineering Design, Vol. 6)
untuk jumlah stage yang dibutuhkan pada berbagai perbedaan laju alir air yang akan
ditentukan dan laju alir optimum yang dipilih.
y 1 p1 759,924
= = =20
y 2 p2 37,996
Gm
m 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0
Lm
N OG 3,7 4,1 6,3 8 10,8 19,0
43

Dapat dilihat bahwa kondisi optimum antara mGm/Lm = 0,6 hingga 0,8. Di bawah
0,6 hanya terdapat penurunan kecil jumlah stage yang dibutuhkan dengan kenaikan laju alir,
and di atas 0,8 jumlah stage meningkat signifikan dengan penurunan laju alir.
Material balance Lmx1 = Gm (y1 y2)
Gm m Gm 7
x 1= ( 0,999899814 0,95 )= ( 1,98684 10 )
Lm 1,9524 10 Lm
7

mGm
=0,6 ; x 1=4370,939 mol fraction
Lm
mGm
=0,8 ; x 1=5827,919 mo l fraction
Lm
Gunakan 0,8 sebagai konsentrasi tertinggi tanpa kenaikan signifikan jumlah stage.
Maka NOG = 8

Diameter Kolom
1884,146 0,52337
Gas flow rate= =0,52337 kg/s= =0,01435 kmol/ s
3600 36,46
5580,037387 1,55001
Liquid flow rate= =155001kg /s= =0,0861 kmol/ s
3600 18
1
Raschig rings ceramic, ukuran 38 mm (1 in.)
2
Dari Tabel 11.3 (Coulson and Richardsons Chemical Engineering Design, Vol. 6)
Fp = 310 m-1
36,46 273 3
Gas density ( v ) at 40= =1,42 kg /m
22,4 313
Liquid density ( l ) 1000 kg/m3
Liquid viscosity ( l ) = 0,001005 Ns/m2

F LV =
LW
GW =

v 1,55001 1,42
l 0,52337 103
=0,11159

Disain untuk pressure drop 20 mmHg/m packing


Dari Gambar 11.44 (Coulson and Richardsons Chemical Engineering Design, Vol. 6)
44

K4 = 0,8
at flooding K4 = 3,3

Percentage flooding=
K4
K 4 at flooding
=
0,8
3,3
100=49,2366

Dari persamaan 11.118 (Coulson and Richardsons Chemical Engineering Design, Vol. 6)
1/ 2

V =
W
[
K 4 v (l v )
1,31 F p (l / l)0,1 ]
]
1

[
0,8 1,42 (10001,42 ) 2
2
V =
W 3 0,1
=0,405 kg / m s

(
1,31 310 1,005
10
10 3 )
gas flow rate 0,52337
Columnarea required= = =1,29217 m2
VW 0,405

Diameter=
4

1,29217=1,292m atau 1,3 m

2
Columnarea= D
4

Columnarea= 1,32=1,3278 m2
4

Tinggi Kolom
Cornells method
45

vi

a

vi

b

2


P
1 /2

Dv =
1,013 107 T 1,5 ( 1
+
1
Ma Mb )

Diffusion volume dari Tabel. 8.5 (Coulson and Richardsons Chemical Engineering Design,
Vol. 6)

Element vi No. of
H 1,98 x 1 = 1,98
Cl 19,5 x 1 =19,5
vi 21,48
a

Element vi No. of
H 1,98 x 2 = 3,96
O 5,48 x 1 = 5,48
vi 9,44
a

P = 1,013 bar
MHCl = 36,46 g/mol
MH O 2 = 18 g/mol
1 /2
1 1

Dv =
7
1,013 10 293,15
1,5
( +
36,46 18 )
2
1,013 [ 21,481/ 3+ 9,441 /3 ]
5 2
2,498 10 m / s
46

1,173 1013 ( M )0,5 T


D l=
V 0,6
m

= association factor for the solvent (2,6 for water)


Vm= dari Tabel. 8.6 H2O = 0,0189 mNs/m2
MH O = 18
2

13 0,5
1,173 10 (2,6 18) 293,15
D l=
1,005 0,01890,6
9 2 3
253 10 m /m

5 2
v =1,46 10 Ns /m

Menghitung Schimdt number


Vapor
v
(Sc )v =
v D v
1,46 103
(Sc )v = =0,412
1,42 2,498 105

Liquid
l
(Sc )l=
l D l
0,001005
(Sc )l= =396,047
1000 253 109

liquid flow rate 1,55001 2


LW = = =1,1673 kg/ s m
column area 1,3278

Dari Gambar 11.41 pada 49,2366 % flooding, K3 = 0,97


Dari Gambar 11.42 pada 49,2366 % flooding, h= 78
47

Dari Gambar 11.41 pada LW = 1,1673 , h= 0,048


HOG diharapkan sekitar 1 m, jadi untuk perkiraan pertama Z dapat diambil 8 m.
Diameter kolom lebih besar dari 0,6 m maka diameter koreksi diambil nilai 2,3.
0,15
Z
H L =0,305 h ( Sc)0,5
L K3 ( )
3,05
0,15
8
H L =0,305 0,048(396,047) 0,97
3,05
0,5
( )
0,3266 m
Suhu liquid diambil 20C (air)
f 1 =f 2 =f 3 =1

1,11 0,33
Dc

H G=
0,011 h ( Sc )
0,5
v ( 0,305 ) ( ) Z
3,05
0,5
( LW f 1 f 2 f 3 )
1,11 0,33
2,3 8
H G=
0,011 78 (0,412)
0,305
0,5
( ) ( ) 3,05
( 1,1673 )0,5
1,491m
Gm
H OG=H G + m H
Lm L
H OG=1,491+0,8 0,3266=1,519 m
Maka untuk menghitung tinggi kolom,
Z =8 1,519=12,1557 m
Tebal Minimum Shell
Untuk menghitung tebal dinding kolom absorbs, maka digunakan persamaan 13.39a
(Coulson and Richardsons Chemical Engineering Design, Vol. 6)
Pi Di
e= +C
2 jf Pi
Pi = 1,3 m
Di = 1 atm = 100000 N/m2
48

f = 150 N/mm2 = 1,50 x 108 N/m2


j = 0,85
C = 4 mm
Maka tebal dinding kolom absorbs
105 1,3
e= +4
2 0,85 ( 1,5 105 )10 5
e=4,005mm

Tebal Head
Jenis penutup yang digunakan adalah torispherical
Gunakan persamaa 13.44 (Coulson and Richardsons Chemical Engineering Design, Vol. 6)
Pi Rc C s
e= +C
2 jf + Pi (C s0,2)
Pi = 105 N/m2
F = 1,5 x 108 N/m2
Rc=Di = 1,3 m
J = 0,85
1 1
Cs = (3+ Rc / Rk )= ( 3+ 1,5/0,06)=2
4 4
Rk asumsi 0,06

105 1,3 2
e= +4
2 0,85 ( 1,5 105 ) +105 (20,2)
e=4,001mm

Tinggi Packing

D menara (Dm) = 1,3 m


Jari jari menara (r) = Dm/2 = 1,3/2 = 0,6411m
Luas alas = 22/7 x r2 = 22/7 x 0,64112 = 1,2919 m2
49

Tinggi menara = 12 m
Volume menara = luas alas x tinggi menara = 1,2919 x 12 = 15,6 m3
Ratio volume packing : volume menara = 7:10 = 70%
Volume packing = 70% x volume menara = 70% x 15,6 = 10,85 m3
Tinggi packing = volume packing / luas alas = 10,85 / 1,2919 = 8,4 m

Panjang atau Tinggi total menara absorber


ID 48
a = = = 24 in
2 2
BC = rc icr = 54 3,25 = 50,75 in
AB = a icr = 24 3,25 = 20,75 in
b = rc (BC2 AB2)0,5
= 54 (50,752 20,752)0,5
= 7,68 in

Dari Tabel 5.6 halaman Brownell dan Young untuk tebal head in diperoleh :
Sf = 1,5 2,5
Dipilih nilai sf 1,5
OA = th + b + sf
OA = 0,25 + 7,68 + 1,5
OA = 9,435 in (tinggi head)
Maka tinggi menara absorber adalah
Habsorber = 2OA + L
= (2 x9,345) + 480
= 499 in
= 13 meter

2. Dekanter

Kode : DC-01
50

Fungsi : Memisahkan gliserol dari produk biodiesel


Jenis : Continous Gravity Decanter
Bentuk : Silinder Horizontal
Bahan Konstruksi : Carbon Steel SA-285 Grade C
a. Menghitung Densitas Komponen pada Suhu 40oC
n
T
(1 )
(density) = AB Tc (1)

dimana
(density) = saturated liquid density
A, B and n = regressions coefficients for chemical compound
T = temperature, K
Tc = critical temperature, K
(Yaws, 1999)

Kompone Densitas at 40oC


A B n Tc
n (g/mL)
C6H5Cl 0,37818 0,27648 0,29036 632,35 1,085364
C6H4Cl2 0,4188 0,26276 0,30788 648,75 1,247111
C6H6 0,3009 0,2677 0,2818 562,16 0,858013
H2O 0,3471 0,274 0,28571 647,13 1,013778
NaCl 0,22127 0,10591 0,37527 3400 1,928768
FeCl3 1,02395 0,3 0,28571 964,41 3,004041

b. Menghitung Viskositas Komponen pada Suhu 40oC


B
10 liquid =A +
T +CT+DT2 (2)
log
dimana
liquid = viscocity of liquid (centipoise, cp)
A,B,C and D = regression coefficients for chemical compound
T = Temperature, K
51

(Yaws, 1999)

Viscosity
Komponen A B C D
(cp)
C6H6 -7,4055 1181,5 1,4888x10-2 -1,3713x10-5 0,485
C6H5Cl -4,8717 823,4 9,1981x10-3 -8,653x10-6 0,617
C6H5Cl2 -6,6362 1196,7 1,2224x10-3 -9,9914x10-6 1,0823
H2O -10,2158 1792,5 1,7773x10-2 -1,2631x10-5 0,686
NaCl -1,2899 930,43 6,2336x10-12 -3,0767x10-15 48,163
FeCl3 -0,9169 1078,9 -7,6231810-5 1,1105x10-8 321,58

c. Menghitung Densitas dan Viskositas Campuran pada Suhu 40oC


F xi
Komponen Xi (cp) xi (cp) (g/mL)
(Kg/jam) (g/ml)
C6H5Cl 5768,05 0,892619 0,617 0,550745683 1,085364194 0,968816
C6H4Cl2 76,10007 0,011777 1,0823 0,012745873 1,247111149 0,014687
C6H6 598,2049 0,092574 0,485 0,044898166 0,858013359 0,079429
H2O 8,908834 0,001379 0,686 0,000945762 1,013777514 0,001398
NaCl 7,646794 0,001183 321,58 0,380544401 1,92876835 0,002282
FeCl3 3,031792 0,000469 48,163 0,022596949 3,004041227 0,001409
Total 6461,943 1,012476834 1,068022

d. Menghitung Densitas Lapisan Atas (Light Liquid/B)


xi
Komponen F (kg/jam) xi (g/mL)
(g/mL)
C6H5Cl 0,880495857 5768,05 1,085364 0,955659
C6H4Cl2 0,011616714 76,10007 1,247111 0,014487
C6H6 0,107887429 706,761 0,858013 0,092569
Total 1 6550,912 1,062715

e. Menghitung Densitas Lapisan Bawah (Heavy Liquid/A)


xi
Komponen F (Kg/jam) xi (g/mL)
(g/mL)
H2O 8,9088 0,454824 1,013778 0,461091
NaCl 7,647 0,390393 1,928768 0,752978
FeCl3 3,032 0,154783 3,004041 0,464973
Total 19,587 1,679042
52

1. Menghitung waktu tinggal di dekanter


100
t= (3)
AB
100 x 1,013
t=
1679,0421062,715
t = 0,16 h
t = 10 menit

2. Menghitung Volume Dekanter


kg
V=
m
=
( jam ) x ( jam)
Kg
L
Fv x t
V= (4)
campuran
campuran = 1,068022 g/mL = 1,068022 kg/L
6461,943 kg / jam x 0,16
V=
1,0678022
V = 993,932 L = 35,10043 ft3 = 13,17 bbl
Berdasarkan Appendix E Brownell dan Young hal 346 diambil kapasitas standar yang
mendekati yaitu 14 bbl, sehingga didapatkan ukuran dekanter
D = 6 ft = 72 in
L = 10 ft = 120 in

3. Tinggi Cairan dalam Dekanter (Dt)


Dt 2 L
V =
4
(5)
4 xV
Dt2 =
x L
(6)
53

4 x 35,10
Dt2 =
3,14 x 10
Dt = 2,115 ft

ZT = Dt = 2,115 ft
ZB = jika interface terletak ditengah-tengah antar permukaan bejana dan
permukaan zat cair, maka
ZT 2,115
ZB =
2
= 2
= 1,057 ft

( ZT ZB ) A
ZA = + ZB (6)
B
(R.K Sinnot, 2005)
(2,1151,057 ) x 1,679
ZA = + 1,057
1,062
ZA = 1,726 ft

4. Tebal Shell Dekanter (ts)


Pr
ts = +C (7)
( fE )(0,6 P)
P = 1,1 x P operasi = 1,1 x 14,7 psi = 16,17 psi
r = jari jari tangki = 36 in
f = allowable stress = 13750 psia
E = 0,85 (efisiensi pengelasan)
C = faktor korosi = 0,125
(Brownell dan Young, 1959)
16,17 x 36
ts = + 0,125
(13750 x 0,85 )(0,6 x 16,17)
ts = 0,175
Maka digunakan tebal shell standar 3/16 in ( Appendix F Brownell dan Young).

5. Tebal Head
54

P rc W
th = +C (8)
(2 fE ) (0,2 P)
OD = ID + 2 ts (9)
(Brownell dan Young, 1959)
OD = 72 + (2 x 0,1875) = 72,375 in
Diambil OD standar = 78 in
P = 1,1 x P operasi = 1,1 x 14,7 psi = 16,17 psi
f = allowable stress = 13750 psia
E = 0,85 (efisiensi pengelasan)
C = faktor korosi = 0,125

Dari tabel 5.7 Brownell dan Young untuk OD = 78 dan ts = 3/16 in didapatkan nilai r
dan icr
rc = 78
icr = 4,75

w = 0,25 (3 +
rc
icr
) (9)

(Brownell dan Young, 1959)

w = 0,25 (3 +
78
4,75
)

w = 1,763
16,17 x 78 x 1,763
th = + 0,125
(2 x 13750 x 0,85 )(0,2 x 16,17)
th = 0,22 in
Maka digunakan tebal head standar 1/4 in ( Appendix F Brownell dan Young)

6. Panjang atau Tinggi Dekanter


ID 72
a = = = 36 in
2 2
BC = rc icr = 78 4,75 = 73,25 in
55

AB = a icr = 36 4,75 = 31,25 in


b = rc (BC2 AB2)0,5
= 78 (73,252 31,252)0,5
= 11,75047 in

Dari Tabel 5.6 halaman Brownell dan Young untuk tebal head in diperoleh :
Sf = 1,5 2,5
Dipilih nilai sf 1,5
OA = th + b + sf
OA = 0,25 + 11,75047 + 1,5
OA = 13,5 in
Maka panjang dekanter adalah
Ldekanter = 2OA + L
= (2 x13,5) + 120
= 147 in
3. Menara Distilasi 1

F9
91,85oC
1 atm

80oC F8

1 atm

129,75 oC
F10
1 atm

Distilasi

Umpan
56

T = 80 C

T = 353 K
F = 37296.72 mol/jam
Fase umpan = uap cair
Bilangan Antoine Masing-masing Senyawa

Komponen A B C D E
Benzene 31,7718 -2725,4 -8,4443 -5,3534.10-9 2,7187.10-6
Monoklorobenze -4,4005.10-11 4,9583.10-7
n 19,4343 -2580,1 -3,9391
diklorobenzen 36,2276 -3675,6 -9,6308 -1,3372.10-9 1,9905.10-6

XfF
Komponen Xf (Kmol/h) Yd=Xd YdD Xw XwW
Benzene (L) 0.125 7.658 0.892 7.505 0.003 0.153
MCB (H) 0.744 45.551 0.108 0.911 0.846 44.640
DCB 0.131 8.002 0.000 0.000 0.152 8.002
61.212 8.416 52.796

Laju Alir
Key Komponen yang dipilih yaitu :
Benzene (L) dan Monoklorobenzene (H), karena merupakan komponen yang akan dipisahkan.

Distilat,
Dew Point (T) = 92C = 365K
P = 1 atm = 101,325 KPa
F = 5,288 kmol/jam
P sat Masing-Masing Komponen

Antoine A B C D E
Benzene 31.7718 -2725.4 -8.4443 -5.3534E-09 2.7187E-06
MCB 19.4343 -2580.1 -3.9391 -4.4005E-11 4.9583E-07
DCB 36.2276 -3675.6 -9.6308 -1.3372E-09 1.9905E-06
57

Komponen YiD K (91oC) i yi/i Xi Kc


Benzene (L) 0.892 1.371 4.950 0.180 0.625 0.288
MCB (H) 0.108 0.277 1.000 0.108 0.375
DCB 0.000 0.073 0.263 0.000 0.000
0.288

P sat
ki=
P
kc = ki Monoklorobenzen (H)

Dew point diperoleh dari trial sehingga nilai yi/ki = 1

Bottom,
Bubble Point (T) = 136,05 C = 409,2 K
P = 1 atm = 101,325 KPa

F = 52.796 kmol/jam

P sat Masing-Masing Komponen


Antoine A B C D E
31.771 -5.3534E-
Benzene 8 -2725.4 -8.4443 09 2.7187E-06
19.434 -4.4005E-
MCB 3 -2580.1 -3.9391 11 4.9583E-07
36.227 -1.3372E-
DCB 6 -3675.6 -9.6308 09 1.9905E-06

Komponen XiW K (136oC) i iXi Yi Kc


Benzene (L) 0.002901 4.2745 3.8647 0.0112 0.0124 1.1053
MCB (H) 0.845528 1.1060 1 0.8455 0.9352
DCB 0.151570 0.3499 0.3163 0.0479 0.0530
0.9046
58

P sat
ki=
P

kc = ki Monoklorobenzene (H)
Bubble point diperoleh dari trial sehingga nilai ki.xi = 1

Menentukan Jumlah Plate


Proses distilasi ini menggunakan refluks sehingga jumlah plate minimum tidak sama

dengan jumlah plate teoritis. Jumlah plate minimum dihitung dengan menggunakan

persamaan Fenske,

log
[( ) ( ) ]
X Lk
X Hk D
X Hk
X Lk B

Nm = [ log LK ] Avg [Pers.11-58; Coulson.vol 6, 1999]

dengan,

XHk,D = Fraksi mol komponen kunci berat di distilat

XLk,B = Fraksi mol komponen kunci ringan di bottom

LK = Relatif volatilitas komponen kunci ringan

HK = Relatif volatilitas komponen kunci berat

i =
[ ]
Ki
K HK
[Pers. 8-34; Coulson.vol 6, 1999]

Light key : Benzene

Heavy Key : Monoklorobenzene

avg = Top . Bottom



59

L ,av = LD . LW = 4,375

L ,av = LD . LW = 4,109 .1,562=2,533428 dengan menggunakan persamaan


Fenske, didapat jumlah plate minimum:

Nm = 5,274 Nm = 4,274 plate

Menentukan Tres Komponen

C6H4Cl2vg = Top . Bottom


= 0,288

sehingga diperoleh :

XfF
Komponen Xf (Kmol/h) Yd=Xd YdD Xw XwW
Benzene (L) 0.125108 7.6581 0.8917 7.5049 0.00291 0.153
MCB (H) 0.744161 45.551 0.1082 0.9110 0.84553 44.64
DCB 0.130731 8.0022 2.764E-05 0.00023 0.15156 8.002
61.211 8.4161 1 52.79

Reflux Minimum (Rm) untuk distilasi multi komponen diperoleh dengan korelasi persamaan

ix i, F
i
=1q
Underwood, [Pers.11-61; Coulson.vol 6, 1999]

Umpan masuk dalam keadaan cair jenuh, sehingga nilai q = fraksi yang mencair (Geankoplis,
1995), q = 1

1 . x iF
1q=
1

A . x AF B . x BF C . x CF D . x DF E . x EF
1q= + + + +
A B C D E
60

Didapat = 2,7

A . X AD B . X BD C . X CD D . X DD E . X ED
Rm+1= + + + +
A B C D E

Rm = 1,46
Untuk merancang refluks ratio pada berbagai macam sistem operasi nilainya antara
1,2 s/d 1,5 kali refluks minimum dan akan memberikan biaya operasi yang rendah [Coulson p
441].
R = 1,5 Rm
R = 2,194
R/R+1 = 0,6869

Rm/Rm+1 = 0,594

Gambar 1. Grafik Erbar-Mardox Hubungan Refluks dan Jumlah Plate [Geankopkis,2003]


61

Dari gambar diperoleh nilai Nm/N = 0,58

Didapat: N = 9,094 stages 10 stage

N = 9 stage dan 1 stage Reboiler

Plate aktual dihitung dengan menggunakan persamaan,


N teoritis
Na = Eo dengan,

Na = jumlah plate aktual

Nteoritis = jumlah plate teoritis

Eo = efisiensi plate

Eo untuk sieve tray menurut peter antara 60 80 %, sehingga untuk tahap perancangan awal
ini diambil Eo = 75 % [Peter, 2003].

Plate actual = N/Eo

= 10/0,75 = 13,33 = 14

Menentukan lokasi umpan rasio jumlah plate rectifying, Nr dan stripping,Ns ditentukan dengan
rumus berikut:

[( )( ) ( ) ]
2
Nr B X Hk X Lk , B
Log = 0,206 Log
Ns D X Lk F X Hk , D
[Pers.11-62,Coulson. vol 6, 1999]

Nb
= 0,882088511 N r = 0,882088511 N s
Nd

Perhitungan Diameter dan Tinggi Menara

Kolom distilasi ini direncanakan menggunakan plate. Menurut Coulson untuk diameter
menara yang lebih besar dari 0,6 m lebih cocok digunakan plate karena lebih efisien dan
harganya lebih murah [Coulson Vol. 6, 1999]
62

Faktor yang paling penting dalam menentukan diameter menara adalah faktor aliran
cairan-uap, FLV.

Top
Lo
R=
D
Lo=R . D
R = 2,267
Komponen F (kg/h) F (kmol/h) Lo(Kg/h) Lo(Kmol/h)
Benzene 586.24 7.505 1286.16 16.465
MCB 102.542 0.911 224.971 1.9987
DCB 0.03419 0.000233 0.07502 0.00051
Total 688.816 8.41618 1511.21 18.4645

1. Lo = 1511,21 Kg/h
V 1=( R+1 ) D
V1 = 2200,03 kg/h
2. Densitas :
R = 82,057 cm3 atm/k mol K
P = 1 atm = 101,325 kpa
T = 365 K
Densitas uap
Komponen Mr F (kg/h) X kg/m3
Benzene 78.114 0.2608 586.239 0.851083 0.22196
MCB 112.557 0.3758 102.542 0.148867 0.05594
DCB 147.002 0.4908 0.03419 4.96E-05 2.436E-05
1.1274 688.816 0.27793
Densitas Cairan
Kompone
n a b n Tc (Kg/L) X Kg/m3
Benzene 0.301 0.2677 0.2818 562.16 1.282673 0.125108 160.473
MCB 0.3761 0.27646 0.29036 632.35 1.320302 0.744161 982.517
DCB 0.4188 0.26276 0.30788 664.75 1.358498 0.130731 177.598
1320.587
63

cairan,
l =1320kg/m3

[Yaws, 1999]

3. Tegangan permukaan cairan

Campuran
Komponen a Tc n dynes/cm N/m Fraksi (N/m)
Benzene 71.950 562.160 1.239 19.646 0.020 0.891 0.018
MCB 72.700 632.350 1.242 24.956 0.025 0.109 0.003
DCB 71.996 684.750 1.237 28.059 0.028 2.404E-05 6.745E-07
0.020221

LajuVolumetrik :
- Uap, V
Qv=
v
Qv = 7915.522 m3/h
= 1,38 m3/s
- Cairan, Q = L
L
L
L 1.650,1637
QL = =
L 750,56
Ql = 1,144 m3/h
= 0,0003178 m3/s

F LV , Top=

L V
V L
Flv top =0,040 [Pers 11.82; Coulson. Vol 6, 1999]

Dipilih platespacing 0,5 m (untuk diameter kolom diatas 1 m platespacing yang digunakan 0,3-0,6 m,
diambil 0,5 m karena memberikan nilai Diameter kolom yang tidak terlalu besar) [Coulson, Vol.6,
1999]
64

Untuk FLV, top = 0,04361 diperoleh K1=0,091


[Fig11.27; Coulson, Vol.6, 1999]
Korelasi K1 =
0,2

Kcorr , top =
( )
0,02 . K1
= 0,071
[Coulson, Vol.6, 1999]
Kecepatanalirmax , U F ,

uf, top = K1
v
L v

[Pers 11.81 ; Coulson, Vol.6, 1999]


65

U ftop = 4,835 m/s


Asumsi kecepatan flooding 30%
Uf,top = 30% x 4,903
= 1,471 m/s
Luasareayangdibutuh kan , An:
Qv
A n=
Uf
A n=1,515 m2

Diasumsikan downcomer area 18 % A.


Cross-sectional area column, Ac
A c =1,848 m2
DiameterMenara , D :

D=
4. A C

D= 1,534 m

Bottom
Direncanakan menara kolom distilasi mempunyai diameter yang sama untuk atas dan bawah
menara, sehingga diameter kolom distilasi 1,534 m (60,41 inch), r = (3,2 inch)
66

Perhitungan Tebal Shell, Tutup dan Tinggi Menara

Shell distilasi metanol-air menggunakan bahan konstruksiCarbon steel SA-283GradeA.


memiliki tegangan yang diizinkan (f) yaitu 10350 psi. Jenis sambungan yang digunakan
doubled-welded butt-joint, efisiensi (E) yang didapat 80 % [Brownell, 1959].

Tebal Shell
P . ri
t s= +C
f . E0,6 . P s

[Pers. 13.1 Brownell, 1959]

Dengan:

Ps = 14,696 Tekanan Operasi = 16,1656 Psi


F = 10350 Psi
E = 80%
C= 0,125 Inchi
r= 23,761 Inchi
ts = 0,1755 Inchi Diambil 3/16 Inchi

Perhitungan tebal tutup

0,885 P . OD
t h= +C
( f . E0,1 P )

[Pers.13.12, Brownell, 1959]

Diameter luar menara OD=D+ 2t s

90,074+ (2 )( 0,2 D ) = 60,76 inch

Dipilih 60 inch

t h= 0,214 inch

Dipakai inch

Provisional Plate Design


67

Column diameter, Dc = 1,534m

Column area, Ac = 1,848 m2

Downcomer area, Ad = 0,332m2

Net area, An = Ac Ad = 1,515m2

Active area, Aa = Ac 2Ad = 1,183m2

Hole area, Ah ambil 10% Aa = 0,118m2

Weir length, lw (Gambar 11.31 Coulson vol 6,1999) = 0,85 x 1,202= 1,304m

Asumsi:

Weir height, hw = 50 mm

Hole diameter, dh = 5 mm

Plate thickness = 5 mm

Check Weeping

Maximum liquid rate, Lwd = 7814,67 kg/jam = 2,17 Kg/s


68

Turn-down = 70%, maka

Minimum liquid rate = 1,52 kg/s


2/3

Maximum how =
750
[ ]
Lw
L l w
= 8,75 mm
2/3

Minimum how =
750
[ ]
Lw
L l w
= 6,89 mm

Pada laju minimum hw + how = 56,89 mm

Dari Gambar 11.30 Coulson vol 6 (1999), didapat K2 = 30,1

h (min) = = 13,741 m/s

u h min
Kecepatan uap minimum aktual = Ah = 13,01m/s

Plate Pressure Drop

Kecepatan uap maksimum melewati lubang:


69

Qv
uh = A h = 18,585m/s

Tebal plate / diameter hole = 1

Ah Ah

A p A a = 0,1

Dari Gambar 11.34, Coulson vol 6 (1999), didapat CO = 0,815

uh 2 V
hd =51| |
C O L = 5,25mm

3
12 , 5.10
hr =
Residual head, L = 9,465 mm

Total plate pressure drop,


70

ht = hd + hr + (hw + how) = 73,47 mm

Downcomer Liquid Back-Up

hap = hw 10 = 40 mm

Area under upron, Aap = hap. lw = 0,0521m2

Lwd 2
hdc =166| |
L Am = 0,164 mm

Downcomer Back-Up

hb = ht + hdc + (hw + how) = 132,38mm = 0,13238m

Tray spacing dapat diterima karena hb< (tray spacing + panjang weir) = 0,275 m

CheckResidence Time

A d h b L
t r=
Lwd = 26,8detik
Residence time bisa diterima karena direkomendasikan > 3 detik (Coulson, vol 6, 1999)

Jumlah Hole

Area satu hole = 0,00001964 m2

Jumlah hole = Ah/Area satu hole = 6024 buah

Perhitungan tinggi tutup

Tinggi tutup dihitung dengan persamaan,

OA = th + b + sf
Berdasarkan Tabel 5.6 dan 5.8, Brownell and Young [1959] untuk OD = 48 inch diperoleh:

icr= 3 5/8 inch (tabel 5.7, brownell)

rc = 60 (tabel 5.7, brownell)


71

SF = 2 inch (tabel 5.11, brownell)


ID
AB= icr
2

AB = 26 1/5 in

BC = rc icr = 56 3/8

AC = ( BC2 AB 2 ) = 49,91 in

B = rc Ac = 10,1in

Tinggi tutup :

OA = Sf + B = 12,1 in

= 0,207 m

Gambar 1. Head jenis torispherical

Tinggi kolom distilasi

TinggiKolom=( N1 ) platespacing + ( N tebalplate ) + ( 2 OA )

T=9m

Menara Distilasi (Coulson vol 6, 1999)


R = 1,5 Rmin
Plate spacing = 0,50 m
Kecepatan flooding = 30%
72

Downcomer area = 18 % A
Jenis kolom yang digunakan adalah plate column dengan tipe sieve tray. Kelebihan sieve tray
dibandingkan jenis lainnya antara lain:
1. Kapasitasnya tinggi dibanding bubble cap tray.
2. Efisiensi tinggi dan pressure drop sedang.
3. Harganya lebih murah dibanding bubble cap tray ataupun valve tray.
4. Pemeliharaannya lebih mudah dan pengaruh korosinya rendah.

4. Menara Distilasi 2
Material Packing = keramik
Jenis = Raschig Ring
a. Menghitung kolom diameter
Tentukan gas flow rate
laju alir monoklorobenzen
gas flow rate=
waktu
50,73269 kmol
gas flow rate=
3600 s
gas flow rate=0,0140 kmol /s
Liquid flow rate
laju alir diklorobenzen
gas flow rate=
waktu
0,5176
gas flow rate=
3600
gas flow rate=0,000144 kmol /s
Raschig rings, size 38 mm, Fp = 310 m-1
Diketahui
Gas Density pada 400 K = densitas monoklorobenzen x fraksi
= 989 kg /m3 x 0,9884
= 977,5494 kg /m3

Liquid Density 400 K = (densitas monoklorobenzen x fraksi) +

(densitas diklorobenzen x fraksi)

= (989 x 0,984 kg/m3) + (1170 x 0,01kg/m3)


73

= 989,3499 kg/m3

Untuk menentukan liquid viscosity dilihat pada Appendix F, dengan suhu 400 K maka
diperoleh viskositas monoklorobenzen 0,00033 Ns/m2

Lw v
F LV =
V w l
FLV =

0,00144 kmol /s 977,5494 kg/m3
0,01409 kmol /s 989,3499 kg/m3
FLV = 0,005041
K 4 dan flooding K4 diperoleh pada gambar 11.44 dibuku Coulson.

Diperoleh K4 = 1,97 dan flooding K4 = 3


1 1
Persentage flooding = [ K 4 at design pressure drop
K 4 at flooding ] 2
= [ ]
1,97
3
2

= 81,035

Vapor mass flow rate per unit area,


1

V =
w
[
K 4 v (lv)
13,1 Fp(l/ l)0,1 ] 2

V w =
[ 1,97 x 977,5495(989,3499977,5494)
13,1 x 310(0,00033/989,3499)0,1 ] 2

2
V w =0,4080 kg/m s
V w trial
Coulumn area required =
V w
1,5862
=
0,4080

= 3,8876 m2

Diameter =
4

x coulumn area required

=
4
3,14
x 3,8876 m

= 2,4739 m
74

Rasio diameter kolom dengan ukuran packing,

diameter
rasio diameter kolom=
dataawal ukuran packing

2,4739 m
rasio diameter kolom=
42 x 103 m

rasio diameter kolom=58,9036

b. Menghitung HOG
Diffusivity of vapor,
1
1 1

Dv=
1,013 x 107 T 1,75 ( +
Ma Mb ) 2

1 2

[( ) ( v ) ]
1
P vi + 3
i
3
a b

Pada tabel 8.5 halaman 332 buku Coulson, 2005, Untuk vi


a

(monoklorobenzen),
= C6H5Cl
= (6 x 16,5) + (5 x 1,98) + (1 x 19,5)
= 128,4

Untuk vi (diklorobenzen),
b

= C6H4Cl2
= (6 x 16,5) + (4 x 1,98) + (2 x 19,5)
= 145,92
1
1 1
Dv=
1,013 x 107 400 1,75 ( +
112,558 147,002 ) 2

1 2
[ ]
1
3 3
1,013 ( 128,4 ) + ( 145,92 )
6 2
Dv=4,2156 x 10 m /s
Diffusivity of liquid,
75

1
1,173 x 10 13
( M )2 T
Dl=
V 0,6
m

1
13 2
1,173 x 10 ( 1 x 147,002 ) 400
Dl=
1,013 x 0,02160,6

9 2
Dl=5,6070 x 10 m / s
Pada Appendix F halaman 971 (Coulson, 2005), diperoleh v = 0,000305 Ns/m2
Schmidt number of vapor,
v
(Sc )v =
vDv
0,000305
(Sc )v =
977,5494 x 4,2156 x 106
(Sc )v =0,0740

Schmidt number of vapor,


l
(Sc )l=
lDl
0,00083
(Sc )l=
989,3499 x 5,6070 x 109
(Sc )l=55,2107

Diketahui,
L*w = 0,5365 kgm2s
K3 = 0,92
n = 80
h = 0,087
f1 = 1,0006
f2 = 0,9851
f3 = 0,9156
Diasumsikan z = 3 m
76

Height of overall gas phase transfer unit,


1,11 0,33
DC Z
H G=
0,011 h ( Sc ) v
0,5
( 0,305 ) ( ) 3,05
0,5
(L w f 1 f 2 f 3)
1,11 0,33
2,4739 3
H G=
0,011 x 80 x 0,07400,5 ( 0,305 ) ( ) 3,05
0,5
( 0,5365 x 1,0006 x 0,9851 x 0,9156)
H G=0,0833 m
Height of a liquid phase transfer unit,
0,15
Z
H L =0,305 h (S c )0,5
L K3 ( ) 3,05
0,15
3
H L =0,305 x 0,087 x 55,207 0,92
3,05
0,5
( )
H L =0,1809 m

Height over all gas phase transfer unit,


H OG=H G + K 4 H L
H OG=0,0833+(1,97 x 0,1809)
H OG=0,4398m
Maka, diperoleh z = 3 x HOG
= 3 x 0,4398 m
= 3,5186 m

c. Menentukan Tebal Shell


Material Stainless Steel SA 285 (alasan pemilihan material : tahan terhadap
korosifitas dan memiliki struktur kuat)

f = 12650 psi (Peters and Timmerhaus, 1991, Tabel 4, Hal. 538)


c = 0,125 in (Brownell and Young, 1959)
77

E = 0,8 (Brownell and Young, 1959, Tabel 13.2)


Menentukan tinggi tutup
Tinggi tutup dihitung dengan persamaan,

OA = th + b + sf
Berdasarkan Tabel 5.6 dan 5.8, Brownell and Young [1959] untuk OD =
101,6983994in diperoleh:

Untuk OD =48inch

icr= 1,5 inch (tabel 5.7, brownell)

rc = 24 (tabel 5.7, brownell)

SF = 2 inch (tabel 5.11, brownell)


ID
AB= icr
2
AB = 23,66/2 1,5

AB = 15,748

BC=rcicr=241,5=22, 5 inch

AC = ( BC2 AB 2 ) = 16,07 inch

B = rc Ac = 7,9298 inch

Tinggi tutup :

OA = Sf + B = 1,5 + 7,9298 inch = 9,4298 inch

OA = 0,24 m
78

Gambar Head jenis torispherical

Anda mungkin juga menyukai