Anda di halaman 1dari 25

DINDING PENAHAN TANAH

AN D I K A R ON A L DO A R MA N ( 1 9 3 11 0 4 5 1 )
M UH A MM A D RE Z A ( 1 9 3 11 0 3 7 6 )
1. DEFINISI Dinding penahan tanah adalah suatu konstruksi
DINDING PENAHAN
yang berfungsi untuk menahan tanah lepas atau
TANAH
alami dan mencegah keruntuhan tanah yang miring
atau lereng yang kemantapannya tidak dapat
dijamin oleh lereng tanah itu sendiri.

Dinding penahan tanah berfungsi untuk menyokong


tanah serta mencegahnya dari bahaya kelongsoran.
Baik akibat beban air hujan, berat tanah itu sendiri
maupun akibat beban yang bekerja di atasnya
2. JENIS DINDING
PENAHAN TANAH

Berdasarkan cara untuk mencapai stabilitasnya, maka dinding penahan tanah dapat
digolongkan dalam beberapa jenis yaitu dinding gravitasi, dinding kantilever, dinding
counterfort, dinding buttress. Beberapa jenis dinding penahan tanah antara lain :

A, Dinding Penahan Tanah Tipe Gravitasi


(gravity wall)

Dinding ini dibuat dari beton tidak bertulang


atau pasangan batu, terkadang pada dinding
jenis ini dipasang tulangan pada permukaan
dinding untuk mencegah retakan permukaan
akibat perubahan temperature
B . D I N D I N G P E N A H A N TA N A H T IP E K A N T IL E V E R
(CANTILEVER R E TA I N IN G WA L L )

Dinding ini terdiri dari kombinasi dinding


dengan beton bertulang yang berbentuk huruf T
Terdapat 3 bagian struktur yang berfungsi
sebagai kantiliver, yaitu bagian dinding vertikal
(steem), tumit tapak dan ujung kaki tapak (toe).
Biasanya ketinggian dinding ini tidak lebih dari 6
– 7 meter
C . D I N D I N G P EN A H A N TA N A H T I P E
C O U N T E R FO RT

Dinding ini terdiri dari dinding beton bertulang tipis


yang di bagian dalam dinding pada jarak tertentu
didukung oleh pelat/dinding vertikal yang disebut
counterfort (dinding penguat).

Counterfort berfungsi sebagai pengikat tarik dinding


vertikal dan ditempatkan pada bagian timbunan
dengan interfal jarak tertentu. Dinding counterfort
akan lebih ekonomis digunakan bila ketinggian
dinding lebih dari 7 meter
D . D I N D I N G P E N A H A N TA N A H T I P E
BUTTRESS

Dinding buttress hampir sama dengan dinding


counterfort, hanya bedanya bagian counterfort
diletakkan di depan dinding. Dalam hal ini, struktur
counterfort berfungsi memikul tegangan tekan. Pada
dinding ini, bagian tumit 10 lebih pendek dari pada
bagian kaki.

Dinding ini lebih ekonomis untuk ketinggian lebih dari 7 meter. Kelemahan dari dinding ini adalah
penahannya yang lebih sulit daripada jenis lainnya dan pemadatan dengan cara rolling pada tanah
di bagian belakang adalah jauh lebih sulit
2. FUNGSI PENAHAN
DINDING

• Menahan gaya tekan lateral tanah aktif (Active Lateral Force Soil) yang berisiko
menyebabkan terjadinya keruntuhan lateral tanah seperti contohnya
longsor/landslide.

• Menahan gaya tekan lateral air (Lateral Force Water) yang berisiko menyebabkan
terjadinya keruntuhan lateral akibat tekanan air yang besar seperti terjadinya erosi.

• Memproteksi kemungkinan terjadinya perembesan air/seepage yang disebabkan


adanya  elevasi muka air tanah yang cukup tinggi.
3 KEGUNAAN PENAHAN DINDING

• Pembangunan jalan raya atau jalan kereta api yang berada di daerah lereng.
• Konstruksi jalan raya atau jalan kereta api yang dibuat lebih tinggi dengan tujuan untuk
mendapatkan perbedaan elevasi.
• Pekerjaan jalan raya atau jalan kereta api yang dibuat lebih rendah agar didapat perbedaan
elevasi.
• Batas pinggir kanal yang membutuhkan dinding penahan.
• Pembangunan dinding penahan flood walls yang berfungsi untuk mengurangi/menahan banjir
dari sungai.
• Dinding penahan yang dibuat untuk jembatan sebagai tanah pengisi atau approach fill dan
tumpuan jembatan atau dinding penahan disebut abutments.
• Pembangunan dinding penahan di sekitar bangunan atau gedung-gedung untuk menahan tanah.
J E N I S J E N I S D I N D I N G P E N A H A N TA N A H

1. Dinding penahan
gravitasi 2. Dinding penahan kantilever

Yaitu dinding yang mengandalkan beratnya Prinsip kerja dari dinding kantilever yaitu dengan
untuk mencapai kestabilan tanah. mengandalkan daya jepit/fixed pada dasar
rangkaian strukturnya.
3. Dinding Penahan Tipe Turap (Sheet
4. Dinding Penahan Bronjong (Gabion)
Pile)

Sheet pile juga cocok untuk dipasang pada Selain berfungsi untuk menahan tekanan
konstruksi bangunan tinggi yang memiliki basement. tanah, dinding penahan gabion ini juga
Sheet pile berbentuk ramping yang mengandalkan berfungsi untuk memperbesar konsentrasi
tahanan jepit pada saat ditancapkan ke kedalaman resapan air ke dalam tanah (infiltrasi).
tanah.
5. Dinding Penahan Tanah Blok Beton
atau Block Concrete Retaining Walls

Blok beton tersebut dibuat secara


rancangan berstandar dengan
proses fabrikasi berupa beton
precast dan kemudian proses
pemasangannya dilakukan di
lokasi.
6. Diaphragm Wall

Diagram wallas terdiri dari dua jenis, yaitu

Diaphragm walls cast in situ.

Diaphragm walls precast.


7. Contiguous Pile dan Soldier Pile
 

Contiguous bored pile yaitu struktur


dinding penahan tanah yang terdiri dari
kombinasi rangkaian bored
pile dan bentonite cement pile yang saling
bertautan. Contiguous pile ini bersifat
sementara (temporary) dan kedap air.
8. REVETMENT

Pada dasarnya revetment ini memiliki


fungsi untuk memproteksi atau mengurangi
risiko yang timbul akibat adanya efek
gerusan/erosi yang dapat merusak
kestabilan lereng/tanggul.
9 . D I N D I N G K I S I ( C R I B WA L L S )

Crib walls adalah dinding penahan


tanah yang terbuat dari potongan-potongan
beton precast, logam, atau kayu, dan
topang oleh angkur-angkur yang ditanak di
dalam tanah untuk mencapai kestabilan
tanah.
 
10. TU MPU A N JEM BATA N ( B R I DG E A B UT MENT )
 

Yaitu dinding dengan perluasan dinding


tumpuan (wing wall) untuk menahan urugan jalan
masuk (approach fill) dan juga menahan erosi.
Tekanan Tanah Lateral Saat Diam

Menurut Hardiyatmo, 2003 tekanan tanah lateral adalah gaya yang ditimbulkan
oleh akibat dorongan tanah dibelakang struktur penahan tanah. Besar tekanan lateral
sangat dipengaruhi oleh perubahan letak (displacement) dari dinding penahan dan
sifat-sifat tanah asli.

Hardiyatmo, 2003 mengatakan pada posisi ini tekanan tanah pada dinding akan
berupa tekanan tanah saat diam (earth pressure at rest) dan tekanan tanah lateral
(horisontal) pada dinding, pada kedalaman tertentu (z), dinyatakan oleh persamaaan:

atau:
  𝝈𝒉 𝝈𝒉
𝒌𝟎= =
𝜸𝒛 𝝈𝒗
Teori Rankine

. Gaya horisontal yang


menyebabkan keruntuhan
ini merupakan tekanan
tanah aktif dan nilai
banding tekanan
horisontal dan vertikal
pada kondisi ini,
merupakan koefisien
tekanan aktif (coefficient
of active pressure) atau  
Menurut Hardiyatmo, 2003 persamaannya dapat
Ka, seperti dinyatakan
dalam persamaan ditulis sebagai berikut:
Tekanan Hidrostatis

Gaya tekan air atau gaya hidrostatis adalah gaya horisontal akibat air di hulu dan
hilir bendung. Tekanan hidrostatis adalah fungsi kedalaman di bawah permukaan air,
dan bekerja tegak lurus terhadap muka bangunan.

Momen akibat tekanan hidrostatis dapat dinyatakan:

dengan :
Pair = Tekanan air aktif (kN/m)
Mair = Momen tekanan air (kNm)
γw = Berat volume air (kN/m³)
Gaya Angkat (Uplift)

Pada konstruksi-konstruksi di daerah yang tergenang air atau muka air tanah yang tinggi, maka
akan terjadi adanya tekanan hidrostatis yang mengurangi besarnya angka keamanan (SF). Tekanan
air akan mempengaruhi gaya vertikal dan menyebabkan tahanan terhadap guling semakin kecil,
sehingga kemungkinan terjadinya guling semakin tinggi.
Soal 1

Diketahui suatu struktur dinding penahan dan batu kali (gravity wall) dengan permebanan dan profil lapisan tanah
seperti pada gambar dibawah ini sebagai suatu solusi untuk keadaan di lapangan di bawah

 KETENTUAN:

H1 =3m B1 = 2,5 m TANAH 1 (URUG) TANAH 2 (ASLI)

H2 =4m B2 = 0,5 m c1 =0 c2 =10

H3 =1,5 m B3 = 0,5 m = =

H4 =3 m B4 = 1,5 m Y1 = 20 Y2 =18

q = 10

DIMINTA:

1. Stabilitas geser

2. Stabilitas guling

3. Stabilitas daya dukung


PENYELESAIAN:  
Bidang 2

Diambil berat jenis beton = 25

W2= p l y

= 7 0,5 25

= 87,5  

Bidang 3 Bidang 4

  W3 = p l y W4 = p l y
* Berat dinding penahan dan beton di atasnya
  = 3 2,5 20
Bidang 1 = 5 1,5 25

= 187,5 =150
Diambil berat jenis beton = 25
W5 = p l (y1 – yw)
W1 = a t y
= 4 2,5 (20-10)
=
=100
= 43,75
 
Beban akibat beban merata

W=q L
 
Jarak beban terhadap ujung dinding penahan ( dititik O )
= 10 2,5 m
1. X1 = = 1,833 m
=25
2. X2 = = 2,25 m

3. X3 = = 2,5 m

4. X4 = = 3,75 m

5. X5 = = 3,75 m

6. X6 = = 3,75 m

Momen terhadap ujung dinding penahan (titik O)

M1 = w1 x1 = 43,75 . 1,833 = 80,19375 kN


M2     = W2 . x2 = 87,5 . 2,25 = 196,875 kN

M3     = W3 . x3 = 187,5 . 2,50 = 468,75 kN

M4     = W4 . x4 = 150 . 3,75 = 562,5 kN

M5     = W5 . x5 = 100 . 3,75 = 375 kN

M6     = W6 . x6 = 25 . 3,75 = 93,75 kN

Table perhitungan momen gaya vertical Tekanan Tanah Aktif ( Pa )

Pa1     = Ka . q . H = ⅓ . 10 8,50 = 28,333 kN

Pa2     = Ka . γ1 . H1 . ( H2 + H3 ) = ⅓ . 20 . 3,00 . ( 4,00 +


1,50 ) = 120 kN
PENUTUP

Dinding penahan tanah adalah suatu konstruksi yang berfungsi untuk menahan tanah
lepas atau alami dan mencegah keruntuhan tanah yang miring atau lereng yang
kemantapannya tidak dapat dijamin oleh lereng tanah itu sendiri. Tanah yang tertahan
memberikan dorongan secara aktif pada struktur dinding sehingga struktur cenderung
akan terguling atau akan tergeser.

Dinding penahan tanah berfungsi untuk menyokong tanah serta mencegahnya


dari bahaya kelongsoran. Baik akibat beban air hujan, berat tanah itu sendiri maupun
akibat beban yang bekerja di atasnya.

Untuk daerah yang rawan longsor dan memiliki kemiringan tanah yang cukup
berpotensi menajdi longsor, lebih baik melakukan dan membuat didnding penahan
agar jalanan serta infrastruktur dapat aman dari hal yang tidak diinginkan

Anda mungkin juga menyukai