NPM : 193110367
KELAS : 3c TEKNIK SIPIL
TUGAS : AKAL DAN WAHYU MENURUT PANDANGAN ISLAM
Artinya: “Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka
mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga
yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena Sesungguhnya bukanlah mata itu
yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada”.
Dari ayat di atas maka kita tahu bahwa al-’aql itu ada di dalam al-qolb, karena,
seperti yang dikatakan dalam ayat tersebut, memahami dan memikirkan (ya’qilu) itu
dengan al-qolb dan kerja memahami dan memikirkan itu dilakukan oleh al-‘aql maka
tentu al-‘aql ada di dalam al-qolb, dan al-qolb ada di dalam dada.
• Pengertian Akal Menurut Para Ahli
1) Abu Bakar ibn al-Arabi (1165-1240 M), menyebutkan bahwa akal sebagai
ilmu, yaitu sifat yang dengannya persepsi ilmu dapat dihasilkan.
2) Harun Nasution Kata akal berasal dari kata Arab “al-Aql” yang menjadi kata
Indonesia dalam bentuk kata benda tidak ada dalam Al-quran, hanya bentuk
kata kerja al-Aqaluh 1 ayat, ya’qiluha 1 ayat, ya’qilun 22 ayat, ta’qilun 24 ayat
dan na’qilu 1 ayat, dalam arti mengerti dan paham.
3) Menurut Kant bahwa apa yang kita katakan rasional itu adalah ide yang masuk
akal tapi menggunakan ukuran hukum alam. Dengan kata lain, pikiran rasional
adalah kebenaran yang diukur dengan hukum alam.
4) Menurut Freud membagi manusia menjadi tiga wilayah pokok, antara lain:
➢ Id, instink atau naluri
➢ Super ego, adat kebiasaan sosial dan kaidah moral
➢ Ego, akal fikiran
Jadi dapat disimpulkan bahwa Akal adalah kemampuan pikir manusia sebagai kodrat
alami yang dimiliki manusia.
Berpikir adalah perbuatan operasional yang mendorong untuk aktif berbuat demi
kepentingan dan peningkatan hidup manusia.
B. Pengertian Wahyu
Secara bahasa, kata wahyu berasal dari kata Al-Wahy yang berarti tersembunyi dan
cepat.
Namun pengertian wahyu secara etimologi tidak hanya itu saja, melainkan meliputi
banyak arti yakni;
1) Ilham sebagai bawaan dasar manusia, seperti wahyu terhadap ibu nabi musa
untuk menyusui, tercantum dalam surat Al-Qashas: 7
ت علي ِه فالقِي ِه فِى الي ِم وْل تخافِي وْل تحزنِي اِنَّا ِ واوحينا ا ِٰلى ا ُ ِم ُموسٰ ى ان ار
ِ ضعِي ِه فاِذا خِ ف
٧ – ر ۤادُّوهُ اِليكِ وجا ِعلُوهُ مِ ن ال ُمرسلِين
Artinya: “Dan Kami ilhamkan kepada ibu Musa; "Susuilah Dia, dan apabila
kamu khawatir terhadapnya Maka jatuhkanlah Dia ke sungai (Nil). dan
janganlah kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati,karena
Sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu,dan menjadikannya
(salah seorang) dari Para rasul”.
2) Ilham yang berupa naluri dari binatang, seperti lebah membuat sarang di
pohon, tercantum dalam surat An-Nahl: 68
َّ واوحٰ ى ربُّك اِلى النَّح ِل ا ِن اتَّخِ ذِي مِ ن ال ِجبا ِل بُيُوتًا َّومِ ن ال
ُ شج ِر ومِ َّما يع ِر
٦٨ - شون
4) Bisikan dan tipu daya setan untuk menjadikan yang buruk kelihatan indah
dalam diri manusia, seperti dalam surat Al-An’am: 121
ش ٰيطِ ين ليُو ُحون ا ِٰلى اولِي ۤا ِٕى ِهم ِ ٰ وْل تأ ُكلُوا مِ َّما لم يُذك ِر اس ُم
َّ ّللا علي ِه واِنَّه لفِسق وا َِّن ال
ُ ُ َّ ُ ُ ُ
ِليُجا ِدلوكم واِن اطعت ُموهُم اِنكم ل ُمش ِركون
Artinya: “Dan janganlah kamu memakan dari apa (daging hewan) yang
(ketika disembelih) tidak disebut nama Allah, perbuatan itu benar- benar
suatu kefasikan. Sesungguhnya setan-setan akan membisikkan kepada
kawan-kawannya agar mereka membantah kamu.Dan jika kamu menuruti
mereka, tentu kamu telah menjadi orang
musyrik.”.
5) Wahyu berarti “Perintah”. Seperti Firman dalam surat Al Maidah 111
١١١ – سولِي قالُوا ٰامنَّا واشهد بِانَّنا ُمس ِل ُمون
ُ واِذ اوحيتُ اِلى الحو ِارين ان ٰامِ نُوا بِي وبِر
بالسنة كما ينزيل عليه بالقران ويعلمه. م.كان جبريل عليه السالم ينزيل على رسول للا ص
اياها كما يعلمه القران
Artinya: “Jibril AS. Turun pada Rosulullah dengan membawa sunnah
(hadist) sebagaimana ia turun padanya dengan membawa Al-Qur’an,
dan ia mengajarkan sunnah pada Nabi sebagaimana ia mengajarkan
Al-Qur’an padanya”.
2) Fungsi Wahyu
Wahyu berfungsi memberi informasi bagi manusia. Yang dimaksud memberi
informasi disini yaitu wahyu memberi tahu manusia, bagaimana cara berterima
kasih kepada tuhan, menyempurnakan akal tentang mana yang baik dan yang
buruk, serta menjelaskan perincian upah dan hukuman yang akan diterima
manusia di akhirat.
Sebenarnya wahyu secara tidak langsung adalah senjata yang diberikan allah
kepada nabi-nabi-NYA untuk melindungi diri dan pengikutnya dari ancaman
orang-orang yang tak menyukai keberadaanya. Dan sebagai bukti bahwa beliau
adalah utusan sang pencipta yaitu Allah SWT.
Pendapat pertama: bahwa wahyu lebih didahulukan dari pada akal adalah pendapat
para ulama Ahlussunnah dari kalangan ahli hadits, ahli fikih, dan ahli tafsir. Seperti
Malik, Syafi’i, Ahmad, Ibnu Taimiah, Sayyid Quthb dan lain sebagainya.
Pendapat kedua: bahwa akal lebih didahulukan daripada wahyu. Pendapat ini
dipegang oleh para ulama kalam dari kalangan Muktazilah, Asy’ariyah dan
Maturidiyah. Dan jauh sebelum mereka adalah para filusuf yang dinisbatkan kepada
Islam. Seperti al-Kindi, Ibnu Sina, al-Farabi, dan Ibnu Rusyd.