Anda di halaman 1dari 4

KEREKAYASAAN DALAM PERENCANAAN

A. Teknik Arsitektur

Arsitektur bagi sebuah kota adalah sebagai perwujudan dari apa yang dibangun oleh
manusia dalam mengembangkan kota tempat mereka tinggal, dan merupakan sebuah
manifestasi fisik yang teraba dan terlihat dari sejarah sebuah masyarakat, bukti sejarah dari
gaya hidup masa lalu, kemahiran seni dan teknologi bangunan dari generasi terdahulu, serta
cerminan kekayaan budaya secara keseluruhan dari masyarakat tersebut.

Visi arsitektur yang jauh ke masa depan perlu mempertimbangkan perkembangan


bangunan pada tapaknya sendiri dan pada lingkungan kota. Desain arsitektur terbangunnya
harus mampu menjadi katalis membangun komunitas urban yang sehat dan mampu
menghadapi transformasi budaya. Arsitektur sangat mempertimbangkan faktor estetika,
kenyamanan dan kemudahan, di samping juga wajib mengikuti standar teknis bangunan
yang menyangkut keamanan sosial, kehandalan bangunan, dan keselamatan manusia. Oleh
karena itu kepatuhan desain terhadap semua peraturan perlu dijaga dengan tetap mendorong
inovasi dalam meningkatkan kualitas estetika, kenyamanan dan kemudahan.

B. Teknik Sipil

Dalam aspek sipil, lingkungan kawasan jalan langko dirasakan masih kurang
perawatan, sesuai dengan hasil survey yang kami lakukan, maka dapat kami jelaskan tentang
kondisi sipil kawasan jalan langko yaitu :
1. Jalan
Jalan merupakan sarana vital yang perlu mendapat perhatian serius, agar aktifitas
orang-orang yang ada di dalam sebuah kota menjadi lebih akseleratif. Untuk itulah
pembangunan jalan yang terkonsep dan terencana secara baik sangat diperlukan. Sejalan
dengan pendapat tersebut, Ian Bentley (1988 : 70) menyatakan bahwa hampir semua jalan
dirancang untuk penggunaan gabungan dari kendaraan bermotor dan pejalan kaki. Jalan
hendaknya dirancang terperinci sehingga kendaraan bermotor tidak akan mengalahkan
pejalan kaki. Jalan adalah merupakan jalur yang menjadi penghubung antar suatu tempat,
wilayah, kota, dll. Jalan di kawasan jalan langko di bagi menjadi 3, yaitu :
a. Jalan Utama
Jalan yang terdapat di kawasan jalan langko, termasuk jalan kolektor primer
memiliki ketentuan, yaitu :
Kecepatan rencana minimal 40 km/jam
Lebar jalan minimal 7 m.
Kapasitas sama dengan atau kebih besar dari pada volume lalu lintas rata
rata. (George, nez. 1989).
Jalan ini digunakan sebagai jalan penghubung utama di kota mataram,
kondisinya masih bagus, karna menurut dari hasil survey yang kami lihat secara
langsung, tidak ditemukan adanya kerusakan pada jalan.
Sedang dilakukan perencanaan pembagian jalan menjadi 2 bagian, yaitu :
1. kanan untuk kendaraan roda 4
2. kiri untuk kendaraan roda 2.
Pembagian jalan masih menggunakan rambu rambu lalu lintas secara manual.
Dan status jalan langko ini adalah jalur searah menuju ke arah timur kelurahan dasan
agung. Kondisi jalan langko yang dimana, sedang dalam perencanaan pembagian jalan
menjadi 2 bagian.

b. Jalan Penghubung

Kondisi jalur penghubung yang ada di kawasan jalan langko, dirasakan


kurang memadai, karna kurangnya perawatan pada jalan tersebut. Sesuai dengan
hasil survey yang kami dapat, kondisi jalur penghubung di kawasan ini banyak
terdapat lubang lubang dan kerusakan lainnya, yang membuat jalur ini tidak bisa
dipakai secara maksimal oleh masyarakat.

c. Pendestrian
Pendestrian atau tempat bagi pejalan kaki yakni biasa disebut dengan jalur
trotoar jalan. Lebar trotoar yang dibutuhkan oleh volume pejalan kaki, tingkat
pelayanan pejalan kaki yang diinginkan, dan fungsi jalan, adalah dengan lebar 1,5
3,0 Meter merupakan ukuran yang umum dipergunakan. Tampak kondisi jalan
trotoar (pendestrian) yang kurang memadai dan terjadi pemanfaatan lahan oleh
masyarakat secara liar sebagai ruang parkir, dan sebagai halaman rumahnya.
Untuk jalur trotoar di kawasan jalan langko, dirasakan masih kurang bagus,
dan mengalami banyak kendala dalam operasinya, seperti : kurangnya perawatan,
ukuran lahan jalur trotoar yang sempit, banyak digunakan oleh masyarakat sebagai
lahan parkir, karna tidak tersediannya atau sedikitnya lahan parkir yang tersedia,
dan dimanfaatkan sebagai halaman rumahnya. Sehingga para pejalan kaki lebih
banyak menggunakan sarana jalan utama dalam bepergian atau beraktifitas, seperti
memanfaatkannya di saat lari lari pagi atau sore, atau jogging track.
2. Drainase

Saluran drainase sangat dibutuhkan dalam kelengkapan sarana dan prasana kota
atau wilayah, dimana memiliki kegunaan sebagai saluran pembuangan air , sehingga bisa
mencegah terjadinya adanya genangan air bahkan dapat mencegah terjadinya banjir.
Saluran drainase yang dimiliki oleh kawasan jalan langko dirasakan masih kurang
memadai dan kurangnya terjadi perawatan. Sesuai dengan hasil survey yang kami lakukan,
saluran drainase di kawasan jalan langko banyak dijumpai semak belukar dan sampah
sampah, sehingga kinerja saluran drainasenya kurang berfungi secara optimal.
Tampak kondisi saluran drainase di kawasan jalan langko yang banyak ditumbuhi
oleh semak belukar, sehingga mengurangi kinerja saluran drainase itu sendiri. Menurut
data wawancara yang kami lakukan, bahwa dimulai tahun 2010 ini khususnya di sekitar
bangunan BULOG, karna saluran drainasenya tersumbat, sehingga setiap hujan turun
mengakibatkan terjadinya genangan air bahkan banjirpun sudah sering terjadi dan sampai
merembet ke pemukiman warga di sekitar wilayah tersebut di kawasan jalan langko. Hal
ini menunjukkan bahwa kurang terjadinya perawatan sarana dan prasana, padahal menurut
data dari warga sendiri dari tahun tahun sebelumnya banjir tidak pernah terjadi di
kawasan ini, biarpun hujan turun sangat deras.

3. Lampu Penerangan Jalan


Lampu penerangan jalan merupakan sarana dan prasarana kota yang sangat penting
dimana jika dipandang dari segi keselamatan pengendara di waktu malam hari, juga
mampu menambah estetika suatu kota dan memberikan keindahan untuk kota tersebut.
Lampu penerangan jalan di kawasan jalan langko sudah memenuhi standar, dan masih
sangat bagus. Hal ini terjadi, karna baru baru ini telah terjadi penambahan lampu jalan
dan juga terjadinya perawatan untuk lampu jalan yang sudah ada. Data ini menurut hasil
wawancara masyarakat di sekitar kawasan jalan langko. Namun, ditemui juga berbagai
permasalahan untuk lampu penerangan jalan di kawasan jalan langko ini. Menurut
masyarakat yang telah diwawancarai, bahwa lampu - lampu jalan ini biasanya terlalu cepat
padam dan sebenarnya belum waktunya untuk dipadamkan.
4. Jaringan Listrik
Jaringan listrik juga merupakan sarana dan prasarana kota, dan memiliki peran
sangat penting dalam pembangunan sutau kota. Jaringan listrik juga tersedia di kawasan
jalan langko ini. Bahkan tempat kantor pelayanan pajak listrik pun terdapat di kawasan
jalan langko ini. Jaringan listrik yang terdapat di kawasan jalan langko ini, terdiri atas
Gardu Utama, dan kabel terhubung antar tiang dengan jarak yang sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan. Belum ditemukan adanya pergantian tiang listrik di kawasan ini, dan
tiang tiang yang terdapat di kawasan jalan langko ini masih menggunakan tiang listrik
yang lama.

C. Teknik Lingkungan
1. Penambahan titik pembuangan sampah di dekat rumah warga dan di sekitar sungai, dan
juga memisahkan tempat pembuangan sampah antara yang kering dan basah.
2. Pembuatan drainase berwawasanlingkungan membuat sumur gali dengan kedalaman
tertentu yang berfungsi sebgai tempat menampung air hujan yang jatuh di atas atap
rumah atau daerah kedap air dan meresapkan air ke dalam tanah.

Anda mungkin juga menyukai