A. Teknik Arsitektur
Arsitektur bagi sebuah kota adalah sebagai perwujudan dari apa yang dibangun oleh
manusia dalam mengembangkan kota tempat mereka tinggal, dan merupakan sebuah
manifestasi fisik yang teraba dan terlihat dari sejarah sebuah masyarakat, bukti sejarah dari
gaya hidup masa lalu, kemahiran seni dan teknologi bangunan dari generasi terdahulu, serta
cerminan kekayaan budaya secara keseluruhan dari masyarakat tersebut.
B. Teknik Sipil
Dalam aspek sipil, lingkungan kawasan jalan langko dirasakan masih kurang
perawatan, sesuai dengan hasil survey yang kami lakukan, maka dapat kami jelaskan tentang
kondisi sipil kawasan jalan langko yaitu :
1. Jalan
Jalan merupakan sarana vital yang perlu mendapat perhatian serius, agar aktifitas
orang-orang yang ada di dalam sebuah kota menjadi lebih akseleratif. Untuk itulah
pembangunan jalan yang terkonsep dan terencana secara baik sangat diperlukan. Sejalan
dengan pendapat tersebut, Ian Bentley (1988 : 70) menyatakan bahwa hampir semua jalan
dirancang untuk penggunaan gabungan dari kendaraan bermotor dan pejalan kaki. Jalan
hendaknya dirancang terperinci sehingga kendaraan bermotor tidak akan mengalahkan
pejalan kaki. Jalan adalah merupakan jalur yang menjadi penghubung antar suatu tempat,
wilayah, kota, dll. Jalan di kawasan jalan langko di bagi menjadi 3, yaitu :
a. Jalan Utama
Jalan yang terdapat di kawasan jalan langko, termasuk jalan kolektor primer
memiliki ketentuan, yaitu :
Kecepatan rencana minimal 40 km/jam
Lebar jalan minimal 7 m.
Kapasitas sama dengan atau kebih besar dari pada volume lalu lintas rata
rata. (George, nez. 1989).
Jalan ini digunakan sebagai jalan penghubung utama di kota mataram,
kondisinya masih bagus, karna menurut dari hasil survey yang kami lihat secara
langsung, tidak ditemukan adanya kerusakan pada jalan.
Sedang dilakukan perencanaan pembagian jalan menjadi 2 bagian, yaitu :
1. kanan untuk kendaraan roda 4
2. kiri untuk kendaraan roda 2.
Pembagian jalan masih menggunakan rambu rambu lalu lintas secara manual.
Dan status jalan langko ini adalah jalur searah menuju ke arah timur kelurahan dasan
agung. Kondisi jalan langko yang dimana, sedang dalam perencanaan pembagian jalan
menjadi 2 bagian.
b. Jalan Penghubung
c. Pendestrian
Pendestrian atau tempat bagi pejalan kaki yakni biasa disebut dengan jalur
trotoar jalan. Lebar trotoar yang dibutuhkan oleh volume pejalan kaki, tingkat
pelayanan pejalan kaki yang diinginkan, dan fungsi jalan, adalah dengan lebar 1,5
3,0 Meter merupakan ukuran yang umum dipergunakan. Tampak kondisi jalan
trotoar (pendestrian) yang kurang memadai dan terjadi pemanfaatan lahan oleh
masyarakat secara liar sebagai ruang parkir, dan sebagai halaman rumahnya.
Untuk jalur trotoar di kawasan jalan langko, dirasakan masih kurang bagus,
dan mengalami banyak kendala dalam operasinya, seperti : kurangnya perawatan,
ukuran lahan jalur trotoar yang sempit, banyak digunakan oleh masyarakat sebagai
lahan parkir, karna tidak tersediannya atau sedikitnya lahan parkir yang tersedia,
dan dimanfaatkan sebagai halaman rumahnya. Sehingga para pejalan kaki lebih
banyak menggunakan sarana jalan utama dalam bepergian atau beraktifitas, seperti
memanfaatkannya di saat lari lari pagi atau sore, atau jogging track.
2. Drainase
Saluran drainase sangat dibutuhkan dalam kelengkapan sarana dan prasana kota
atau wilayah, dimana memiliki kegunaan sebagai saluran pembuangan air , sehingga bisa
mencegah terjadinya adanya genangan air bahkan dapat mencegah terjadinya banjir.
Saluran drainase yang dimiliki oleh kawasan jalan langko dirasakan masih kurang
memadai dan kurangnya terjadi perawatan. Sesuai dengan hasil survey yang kami lakukan,
saluran drainase di kawasan jalan langko banyak dijumpai semak belukar dan sampah
sampah, sehingga kinerja saluran drainasenya kurang berfungi secara optimal.
Tampak kondisi saluran drainase di kawasan jalan langko yang banyak ditumbuhi
oleh semak belukar, sehingga mengurangi kinerja saluran drainase itu sendiri. Menurut
data wawancara yang kami lakukan, bahwa dimulai tahun 2010 ini khususnya di sekitar
bangunan BULOG, karna saluran drainasenya tersumbat, sehingga setiap hujan turun
mengakibatkan terjadinya genangan air bahkan banjirpun sudah sering terjadi dan sampai
merembet ke pemukiman warga di sekitar wilayah tersebut di kawasan jalan langko. Hal
ini menunjukkan bahwa kurang terjadinya perawatan sarana dan prasana, padahal menurut
data dari warga sendiri dari tahun tahun sebelumnya banjir tidak pernah terjadi di
kawasan ini, biarpun hujan turun sangat deras.
C. Teknik Lingkungan
1. Penambahan titik pembuangan sampah di dekat rumah warga dan di sekitar sungai, dan
juga memisahkan tempat pembuangan sampah antara yang kering dan basah.
2. Pembuatan drainase berwawasanlingkungan membuat sumur gali dengan kedalaman
tertentu yang berfungsi sebgai tempat menampung air hujan yang jatuh di atas atap
rumah atau daerah kedap air dan meresapkan air ke dalam tanah.