Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PERMASALAH DRAINASE PERKOTAAN DIKOTA JAMBI

NAMA : FATHYA ARTA MUTIA

STAMBUK : F 210 19 012

PROGRAM STUDI D3 – TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS TADULAKO

2020/2021
A. Latar Belakang

Pertumbuhan penduduk dan kepadatan penduduk yang cepat menimbulkan tekanan 


terhadap  ruang  dan  lingkungan  untuk  kebutuhan  perumahan kawasan  jasa/industry  yang 
selanjutnya menjadi kawasan  terbangun. Kawasan  perkotaan  yang  terbangun  memerlukan 
adanya  dukungan prasarana  dan  sarana  yang  baik  yang  menjangkau  kepada  masyarakat
berpenghasilan menengah dan rendah.Kerugian yang ditimbulkan oleh genangan dan luapan air
permukaan tidak hanya berakibat pada aspek kenyamanan lingkungan (terutama pada pasca
banjir) atau terganggunya aktifitas kehidupan penduduk dan perkotaan secara umum, tetapi juga
berpotensi menimbulkan penyakit bagi masyarakat.

Masalah genangan dan luapan yang terjadi di sebelah utara dari jalan hayamwuruk kota
Jambi Kelurahan Jelutung dan sekitarnya lebih didominasi oleh faktor penyebab yang alamiah,
meskipun demikian kontribusi aktifitas masyarakat juga ikut mempengaruhi seperti adanya
kegiatan pemukiman, pembuangan sampah yang bermuara didalam saluran drainase dan lain-
lain.Selain itu, genangan dan luapan juga bisa disebabkan belum terciptanya sistem irigasi yang
tertata dengan baik atau desain drainase yang ada dan yang tidak lagi sesuai dengan kondisi dan
potensi luapan dan genangan yang terjadi (volume air genangan dan luapan sudah lebih besar
dibandingkan dengan kapasitas saluran drainase).Permasalahan Drainase Perkotaan yaitu banjir.
Banjir merupakan kata yang sangat popular di kota-kota besar, khususnya pada musim hujan,
mengingat hampir semua kota di Indonesia mengalami bencana banjir.Peristiwa banjir hampir
setiap tahun berulang, namun permasalahan ini sampai sekarang belum terselesaikan bahkan
cenderung meningkat, baik frekuensinya, kedalamannya maupun durasinya.Masalah-masalah
tersebut diatas memerlukan pemecahan pengelolaan yang diantaranya mencakup bagaimana
merencanakan suatu  sistem  drainase yang baik, membuat perencanaan terinci. melakukan
restrukturisasi institusi dan peraturan terkait, dan membina partisipasi masyarakat untuk ikut
memecahkan masalah drainase.

A. Kondisi Drainase Dan Permasalahan Yang Ada


Saluran Drainase Yang Ada

Sistem drainase Kota Jambi di Kecamatan pasar jambi berasal dari beberapa sumber antara lain :

1. Buangan dari rumah tangga


2. Buangan dari perdagangan
3. Buangan dari industry sedang maupun ringan
4. Buangan dari pendidikan
5. Buangan dari kesehatan
6. Buangan dari tempat peribadatan
7. Buangan dari sarana rekreasi

Jenis drainase yang ada di lokasi kajian sekarang merupakan jenis drainase alamiah dan
buatan, dimana jaringan drainase buatan terdapat pada lokasi perumahan, kawasan industry,
taman, jalan raya dan sarana umum lainnya. Struktur Jaringan drainase buatan merupakan
struktur dari beton atau pasangan bata merah dan plesteran,sedangkan jaringan drainase alamiah
merupakan jaringan drainase yang telah ada. hasil dari run off air pada saat hujan pada daerah-
daerah atau lahan kosong yang lebih rendah, secara umum jaringan ini merupakan parit –parit
atau anak sungai yang telah ada di lokasi .Aliran pembuangan dari drainase buatan yang
bersumber dari pemukiman, kawasan industry, jalan raya dan lainnya, menuju ke saluran
drainase alamiah yang terdekat dengan aliran pembuangan tersebut.

Dilokasi telah ada saluran sekunder yang dibuat permanen diantaranya:

1. Saluran drainase sekunder di kiri kanan Jalan Prof. Muh. Yamin, Jalan Sumantri
Brojonegoro, Jalan Sultan Agung dan Jalan MH. Thamrin.
2. Saluran Drainase Jalan Prof. Muh. Yamin hulunya berada di perbatasan Kecamatan
Jelutung dan Kecamatan Kota Baru di Sebelah Selatan, sedangkan hilirnya berada di
perbatasan antara Kecamatan Jelutung dan Kecamatan Pasar Jambi di dekat pertigaan
Jalan Sri Kuning.
3. Saluran Drainase Jalan Sumantri Brojonegoro hulunya berada di perbatasan Kecamatan
Jelutung dan Kecamatan Telanai Pura di Sebelah Barat Daya, sedangkan hilirnya
menuju ke saluran drainase Jalan Sumantri Brojonegoro di simpang tiga dekat Apotek
Beradat.
4. Saluran drainase sekunder di kiri kanan Jalan Jendral Sudirman dan Jalan Gatot
Subroto.
5. Saluran Drainase Jalan Jenderal Sudirman hulunya berada di perbatasan Kecamatan
Jelutung dan Kecamatan Jambi Selatan di Sebelah Tenggara, sedangkan hilirnya berada
di perempatan lampu merah Jelutung.
6. Dari saluran diatas aliran berlanjut ke Drainase Jalan Gatot Subroto yang berakhir di
pertigaan jalan Makalam dekat Bank Mandiri Pasar.

Di lokasi kajian juga terdapat dua saluran drainase alamiah yang merupakan Saluran Drainase
Primer, yaitu :

1. Sungai Sialang Arah aliran Sungai Sialang mulai dari hulu yang berada di perbatasan
Kecamatan Jelutung dan kota Baru di sebelah Selatan dan berakhir atau bermuara di
Sungai Asam.
2. Sungai Asam Arah aliran Sungai Asam mulai dari hulu yang berada di Perumahan
Permadani Asri di Kelurahan Kebon Handil Kecamatan Jelutung di sebelah Selatan dan
berakhir atau bermuara di Sungai Batanghari yang sebelumnya melewati Kecamatan
Pasar.

Air buangan dari beberapa sumber tersebut pada akhirnya bermuara di sungai besar yaitu Sungai
Batanghari. Sebelum aliran drainase masuk ke sungai Batanghari, terlebih dahulu mengalir
melalui saluran drainase yang berada di setiap kawasan dan menuju ke satu drainase primer salah
satunya yaitu Sungai Asam yang menampung air buangan dari seluruh kota sebelum bermuara
ke sungai.

Bangunan Pelengkap

Selain saluran drainase, di lokasi kajian juga ditemukan bangunan-bangunan pelengkapan yang
terdapat pada saluran drainase baik saluran tersier, sekunder dan drainase primer, yaitu Gorong-
gorong, jembatan dan bangunan pelengkap lainnya.
Untuk lebih jelasnya jaringan saluran drainase yang ada ditampilkan pada peta halaman berikut :

Gambar 1.1Jaringan Saluran Drainase Jelutung

(Sumber : RTRW kota jambi, 2009)

Kondisi saluran drainase yang telah disebut diatas pada umumnya secara struktur masih
kuat dan mampu mengalirkan aliran pembuangan. Tetapi daya tampungnya sudah tidak memadai
akibat dari sedimentasi dan pembuangan sampah ke saluran.Kondisi tersebut dapat
mengakibatkan meluapnya saluran drainase pada saat hujan turun, karena tidak mampu
menampung run off atau aliran permukaan akibat hujan dan tambahan pembuangan dari saluran
drainase sebelumnya.Sehingga akan mengakibatkan terjadinya banjir di lokasi saluran yang tidak
dapat menampung aliran pembuangan tersebut.
B. Maksud Dan Tujuan

Maksud dari penulis tentang kajian Sistem irigasi ini adalah mendesain daerah tangkapan
(catchment area) sehingga tidak mengalir kedaerah banjir.Tujuannya untuk mengkaji bagaimana
Sistem irigasi yang baik agar tidak menggangu aktifitas Masyarakat, dan merencanakan
pembangunan  jaringan drainase serta mengoptimalisasikan fungsi Drainase di Kota Jambi yang
rawan banjir khususnya di Kecamatan Jelutung dan sekitarnya.

Manfaat  Kajian

Adapun Manfaat kajian tersebut adalah :

1. Pengembangan Ilmu Pengetahuan tentang Perencanaan saluran drainase pada sebuah pemukiman
baik bagi instansi terkait,mahasiswa UNBARI, maupun Pribadi.
2. Menambah referensi pustaka dan wawasan sebagai bahan bacaan tentang Sistem irigasi, yang
bermanfaat bagi pembaca khususnya mahasiswa Fakultas Teknik.
3. Upaya memberikan sumbangan pemikiran bagi masyarakat khususnya yang bermukim dilokasi
tersebut.

Batasan Masalah

Dalam Penulisan tugas akhir ini permasalahan dibatasi  berdasarkan data yang diperoleh 
sebagaimana  hal dibawah ini :

1. Jaringan Drainase direncanakan mencakup daerah tangkapan (cacthment Area)


2. Seluruh daerah tangkapan diasumsikan memiliki karesteristik yang sama.
3. Penulis membatasi perhitungan sesuai dengan data yang didapat dari BMKG, (Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) dan BPS (Badan Pusat Statistik) tentang lokasi yang
ditinjau.
Penelitian ini dilaksanakan di Kota Jambi tepatnya di Kecamatan Pasar Jambi yang diwakili
oleh dua Kelurahan yaitu Kelurahan Sungai Asam dan sebagian Kelurahan Orang Kayo Hitam.
Pemilihan lokasi ini sangat menarik untuk di teliti dengan pertimbangan bahwa drainase
perkotaan kawasan simpang Mangga sering tergenang banjir bila durasi hujan diatas dua Jam.
Hal lain yang menarik adalah karena posisi Sungai Asam sangat dekat dengan drainase jalan
perkotaan yang merupakan Tempat Pembuangan Ahir dari kelebihan air yang mengalir dari
drainase jalan perkotaan kawaswan simpang mangga dalam Kota Jambi.

Penelitian ini menganalisis mengenai kelayakan teknis, ekonomi dan sosial dan menganalisis
hubungan antara daya dukung drainase jalan perkotaan dengan limpasan air hujan pada kawasan
yang tergenang. Metode dasar dari penelitian ini adalah metode desktiptif evaluatif yaitu metode
studi yang mengevaluasi kondisi apa adanya pada suatu keadaan yang sedang menjadi obyek
studi. Obyek studi yang dimaksud adalah kondisi sistem pengelolaan drainase di Kota Jambi.
Untuk Analisis yang diperlukan dalam penelitian ini adalah analisis diskriptif kualitatif yaitu
penelitian yang bertujuan menggambarkan secara tepat sifat-sifat individu, keadaan atau gejala
tertentu pada lokasi penelitian. Tujuannya adalah untuk membuat gambaran secara sistematis.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pola Aliran jaringan drainase kawasan Sei Asam Kota Jambi Pola aliran jaringan sungai Asam
termasuk pada pola aliran sungai Dentrik karena dapat kita lihat dari penampang nya yang
menyerupai penampang daun dengan urat-uratnya. Dengan demikian kita dapat melihat bahwa
sungai induk ini memiliki percabangan yang muncul dari segala arah sebagaimana Sketsa
Pengaliran sungai Asam.
Koefesien aliran
Karakteristik Daerah
(C)
–  Perumahan tidak begitu rapat (20 rumah /Ha) 0.25-0.40

–  Perumahan kerapatan sedang ( 20-60 rumah / Ha 0.40-0.70

–  Perumahan rapat (60-60 rumah /Ha) 0.70-0.80

–  Tanaman dan daerah rekreasi 0.20-0.30

–  Daerah Industry 0.80-0.90

–  Daerah Perniagaan 0.90-0.95


DAFTAR PUSTAKA

https://alhiedjamal.wordpress.com/2016/09/14/27/

https:/BadanLingkunganHidupKotaJambi,StatusLingkunganKotaJambi,
(Jambi:PemerintahKotaJambi,2011).

Anda mungkin juga menyukai