METODE PENELITIAN
3.1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilakukan di salah satu sekolah menengah atas (SMAN) di Kota
Sumbawa Besar. Peneliti memilih SMA Negeri 1 Sumbaa Besar untuk menjadi
tempat penelitian. Hal ini dikarenakan, peneliti menemukan permasalahan yang
timbul dalam pelaksanaan pembelajaran IPA di kelas XI ini pada materi laju
reaksia. SMA Negeri 1 Sumbawa Besar yang berada di Jalan Garuda No 1
Sumbawa Besar.
3.2.1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti ubtuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014). Populasi pada
penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sumbawa Besar,
yang berjumlah 5 kelas IPA yang terdiri dari: kelas XI IPA 1, IPA 2, IPA 3, IPA 4,
dan IPA 5 dengan jumlah siswa sama yaitu 35 siswa setiap kelas. Jadi total jumlah
populasi sebanyak 175 siswa.
3.2.2. Sampel
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan instrumen tes.
Dengan materi dalam penelitian ini yaitu bentuk molekul. Dimana tesnya dilakukan dua
a. Perencanaan Tindakan
1) Meminta izin kepada kepala sekolah dan guru terutama guru wali kelas X TGB
Program Keahlian Bangunan SMK N 2 Surakarta.
a) Siswa dibagi ke dalam 5 kelompok (tiap kelompok terdiri dari 7-8 orang)
dengan karakteristik yang heterogen.
e) Para anggota dari beberapa tim yang berbeda memiliki tanggung jawab
untuk mempelajari suatu bagian akademik yang sama dan selanjutnya
berkumpul untuk saling membantu mengkaji bagian bahan tersebut,
kumpulan semacam itu disebut “Kelompok Ahli”.
C. Observasi
Pada tahap ini terdiri dari pengumpulan data serta mencatat setiap
aktivitas siswa dan kinerja guru pada saat pelaksanaan tindakan berlangsung.
Observasi ini dilakukan oleh peneliti yaitu dengan mengamati aktivitas siswa dan
kinerja guru dalam pembelajaran statika dari awal pembelajaran sampai akhir
pembelajaran. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah aktivitas siswa dan
kinerja guru sudah sesuai dengan apa yang tercantum dalam lembar observasi
atau tidak. Sehingga hasil observasi dapat diperbaiki pada siklus berikutnya.
d. Refleksi
b. Mendiskusikan dan pengumpulan data antara guru, peneliti dan kepala sekolah
(pembimbing) berupa hasil nilai siswa, hasil pengamatan, catatan lapangan,
dan lain-lain.
2. SIKLUS II
Langkah pada sikus dua sama dengan prosedur pada siklus pertama yaitu terdiri dari
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
Teknik Tes
Tes digunakan untuk mengumpulkan data yang berupa nilai-nilai siswa guna
untuk mengetahui hasil belajar bagi siswa XI IPA setelah diterapkan strategi
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Sumbawa
Besar.
3.6. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan yaitu dengan mengukur validitas dan realibilitas
dari instrumen tersebut, dimana untuk mengukur validitas digunakan rumus kolerasi
biserial dan untuk mengukur realibilitasnya dengan menggunakan rumus KR 20.
𝑀𝑝−𝑀𝑡 𝑝
𝑟pbi= √𝑞
𝑆𝐷
Keterangan :
Instrumen tes hasil belajar dapat dinyatakan valid jika nilai dari r hitung lebih
besar dari r tabelnya. Dimana r tabel telah ditentukan berdasarkan jumlah soal
yang berada pada instrumen tersebut.
3.6.2. Uji Reliabilitas Instrumen
𝑘 𝑆𝑡 2 ∑𝑝𝑖 𝑞𝑖
ri = { }
(𝑘−1) 𝑆𝑡 2
Keterangan:
Dari data hasil KR 20 kita dapat mengetahui kriteria dari instrumen yang telah
kita susun tersebut dengan dimencocokkan hasil yang kita dapat dengan rentang nilai
yang sudah ada pada tabel dibawah ini.
Nilai r Interpretasi
0,800 – 1,000 Sangat tinggi
0,600 – 0,800 Sedang
0,400 – 0,600 Cukup
0,200 – 0,400 Rendah
0,000 – 0,200 Sangat rendah