Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Geologi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu mengenai bumi
beserta isinya dan kejadian atau peristiwa yang berkaitan dengan alam yang
pernah ada. Ilmu geologi sebenarnya dapat dikatakan dimulai pada sekitar 500
hingga 300 juta tahun seblum masehi, didasarkan pada fakta-fakta yang disusul
dengan pemikiran dan pernyataan yang diajukan para pakarnya. Geologi dapat
diartikan dan digolongkan sebagai suatu ilmu yang pengetahuannya kompleks,
mempunyai pembahasan materi yang ada pada masa lampau danmempelajari
tentang suatu yang menyebabkannya terjadinya fosil atau bisa disebut dengan
pemfosilan. Geologi memiliki kaitannya dengan paleontologi yang dimana
mempunyai kaitannya atau hubungannya pada rentang skala waktu geologi.
Paleontologi merupakan suatu bagian dari studi geologi yang diamana
membahas tentang perilaku organisme dan suatu sejarah evolusi organisme.
Paleontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang masa lampau atau masa lalu.
Paleontologi berasal dari bahasa Yunani, kata paleo yang artinya masa lampau,
lalu onto yang artinya kehidupan dan logos yaitu yang artinya adalah ilmu.
Paleontologi merupakan ilmu yang membantu sejarah dan bermanfaat dalam
mengungkapkan hasil penelitian fosil-fosil mahkluk purba. Ilmu ini dapat
membantu kita membuktikan dan mengungkapkan hasil penelitian fosil dan
akan membantu kita untuk merekontruksi makhluk hidup yang hidup pada
masa lampau, dizaman kuno, mempelajari asal-usulnya, dan perubahannya dari
waktu ke waktu. Berbicara tentang paleontologi ini sangat berkaitan dengan fosil.
Fosil adalah sisa-sisa makhluk hidup yang terawetkan secara ilmiah dan
berumur minimal 10.000 tahun yang lalu bahkan jutaan tahun. Fosil berasal dari
bahasa latin yaitu fossillis, yang berarti menggali, dan fosil banyak jenissnya.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah:
1. Mengetahui apa itu Paleontologi
2. Mengetahui pengertian Fosil
3. Mengetahui syarat terjadinya pemfosilan
1.3 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada saat praktikum dalalah:
1. Modul
2. LKS paleontologi.
3. Alat tulis.
4. Skala waktu geologi dan zona batimetri
Laporan Praktikum Paleontologi Pendahuluan 1
BAB II
DASAR TEORI
Paleontologi berasal dari bahasa yunani kata “paleo” yang artinya masa
lampau, “onto” yang artinya kehidupan dan ”logos” yang artinya adalah ilmu.
Jadi secara umum paleontologi berarti ilmu yang mempelajari tentang masa
lampau. Paleontologi adalah ilmu yang ruang lingkup hidup purba yang biasanya
adalah dengan mempelajari fosil-fosilnya. Paleontologi adalah mempelajari fosil
makhluk hidup untuk mempelajari jejak kehidupan dan segala sesuatu tentang
zaman purba. Secara sempit, Paleontologi dapat diartikan ilmu mengenai fosil
sebab jejak kehidupan zaman purba terekam dalam fosil. Fosil adalah sisa
kehidupan purba yang terawetkan secara alamiah dan terekam pada bahan-
bahan dari kerak bumi.sisa kehidupan tersebut dapat berupa cangkang binatang,
jejak atau cetakan yang mengalami pembentukan atau penggantian oleh
mineral. Catatan fosil (fossil record) adalah susunan teratur di mana fosil
mengendap dalam lapisan/ strata,pada batuan sedimen yang menandai
berlalunya waktu geologis. Semakin atas letak strata tempat fosil ditemukan,
maka akan semakin muda juga untuk usia fosil-fosil tersebut (Endarto, 2005)
Paleontologi adalah cabang ilmu geologi yang mempelajari kehidupan masa
lampau yang didasarkan atas fosil tanaman atau hewan yang terbagi atas,
Makropaleontologi yaitu mempelajari fosil-fosil dengan ukuran relatif besar
sehingga mempelajarinya tidak menggunakan alat bantu seperti loup dan
mikroskop. Mikropaleontologi yaitu mempelajari fisil-fosil yang berukuran relatif
kecil sehingga dalam pengamatan menggunakan alat bantu seperti mikroskop
binokuler, mikroskop elektrol dan lain-lain. Mikropaleontologi cabang ilmu
paleontologi yang khusus membahas semua sisa-sisa organisme yang biasa
disebut mikro fosil (Gusman, 2019).
Ilmu palentologi adalah bagian dari ilmu biologi, di dalam ilmu biologi terbagi
atas zoologi dan botani. Zoologi adalah bagian ilmu biologi yang mempelajari
tentang binatang termasuk di dalamnya manusia. Sedangkan botani adalah
mempelajari tentang tumbuh tumbuhan, berkaitan dengan hal tersebut, biologi
masih bisa dibedakan lagi berdasarkan pada apakah kehidupan tersebut masih
ada atausudah punah. Neontologi adalah ilmu yang mempelajari makluk yang
masi hidup sampai sekarang, sedangkan paleontologi mempelajari kehidupan
masa lampau, sehingga paleontologi dapat di artikan sebagai ilmu yang
mempelajari tentang kehidupan masa lampau, dalam perkembangannya ilmu
paleontologi merupakan bagian penting dari ilmu geologi, dalam hal ini
membantu menyingkapkan beberapa misteri di alam berkaitan dengan gejala
geologi dan proses evolusi (Sukandarrumidi, 1998).
Laporan Praktikum Paleontologi Pendahuluan 2
Pada dasarnya ruang lingkup paleontologi berkisar tentang segala sesuatu
yang telah hidup di masa lalu atau bisa dikatakan organisme purba (baik hewan,
tumbuhan, protista, jamur, maupun bakteri) yang hingga kini sudah punah dan
hanya tertinggal fosil-fosil, jejak peradaban, lingkungannya dan peninggalan-
peninggalan lainnya. Sehingga kita hanya dapat meneliti dari jejak-jejak yang
tertinggal. Secara umum paleontologi dapat digolongkan menjadi dua yaitu
Paleobotani (tumbuhan purba) dan Paleozoologi (hewan purba paleontologi itu
sendiri terbagi menjadi paleobotani dan paleozoology (Noor, 2012).
Untuk mengkaji karakteristik dari fosil yang ditemukan pada sekitar daerah
penelitian, perlu dipahami jenis-jenis dari fosil yang paling sering dan umum
ditemukan. Berdasarkan data yang dikumpulkan tim penggalian fosil, diketahui
bahwa jenis temuan fosil yang didapatkan bervariasi. Mulai dari mamalia
berukuran sedang seperti kera dan rusa, mamalia. Jarang ditemui keterdapatan
fosil yang berupa satu rangkaian. Secara singkat definisi dari fosil harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: Sisa-sisa organisme, terawetkan secara
alamiah, berumur lebih dari 11.000 tahun (Noor,2014).
Kata fosiI berasal dari kata latin fodere, yang berarti : menggali. Oleh karena
itu, fosil sangat berkaitan dengan sesuatu yang berada di dalam tanah, dan untuk
mendapatkannya harus menggali. Hal ini berarti bahwa fosil sangat erat
kaitannya dengan sesuatu yang telah terkubur beberapa lama. Antara tahun
1550-1800, sangat lazim dikenal bahwa semua benda-benda yang diperoleh
harus melalui penggalian, disebut fosil, baik yang asalnya berupa mineral
ataupun sisa-sisa binatang. Dalam batasannya, fosil diartikan sebagai semua
sisa, jejak, ataupun cetakan dari manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan
yang telah terawetkan dalam suatu endapan batuan dari masa geologis atau
prasejarah yang telah berlalu. Batasan tersebut merupakan batasan dalam artian
luas (sensu Lato), karena di dalamnya tercakup pula “jejak" maupun "cetakan".
Di lain pihak yang lebih banyak dikenal adalah batasan secara lebih sempit
Laporan Praktikum Paleontologi Pendahuluan 3 (sensu stricto), yang hanya
mencantumkan sisa-sisa manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan. Oleh karena
harus terendapkan dalam masa geologis atau prasejarah yang telah berlalu, maka
sebuah fosil harus diperhitungkan dalam ribuan tahun. Sebagai bandingan,
masa geologis yang paling muda adalah Kala Holosen, yang telah di mulai sejak
sepuluh ribu tahun yang lalu hingga pada saat ini. Paleontologi ini juga
merupakan suatu alasan mengapa geologi juga harus mempelajarinya, karena
berkaitan dengan rentang waktu pada batuan yang berpatokan atau tertuju pada
skala waktu geologi. Serang geologist memerlukan skala waktu geologi untuk
melihat atau menelti umur relatif pada batuan (Widianto Harry, 2006).

Laporan Praktikum Paleontologi Pendahuluan 3


BAB III
PEMBAHASAN
Pada praktikum Paleontologi ini menjelaskan tentang pendahuluan
paleontologi dimana arti paleontologi itu sendiri adalah ilmu yang mempelajari
kehidupan di bumi pada masa lampau termasuk organisme seperti hewan dan
tumbuhan, jadi paleontologi ini berfokus kepada hewan dan tumbuhan karena
hewan dan tumbuhan dari awal bumi terbentuk mereka sudah hidup. Masuk
pada fosil, pengertian fosil adalah sisa-sisa bahan organik yang terawetkan secara
alamiah dan memiliki umur lebih tua dari holosen yaitu (10.000 juta tahun) lalu.
Skala waktu geologi adalah sistem penanggalan bumi yang di pakai untuk
menjelaskan waktu dan hubungan antara peristiwa sepanjang sejarah bumi. Di
dalam skala waktu geologi ada kurun fanerozoikum yaitu suatu eon (skala waktu
geologi yang terbesar dan berlangsung paling lama) yang memiliki kehidupan
hewan sangat banyak. Fanerozoikum dibagi menjadi tiga masa yaitu
arkeozoikum, palezoikum, mesozoikum, kenozoikum. Arkeozoikum ada zaman
prakambium, paleozeikum memiliki enam masa yaitu kambrium, ordovisum,
silur, devon, karbon, perem. Mesozoikum memiliki tiga zaman yaitu trias, jura,
kapur. Kenozoikum memiliki dua zaman yaitu tersier dan kuarter, zaman tersier
dibagi lagi menjadi dua yaitu paleogen, neogen. Zaman tersier memiliki empat
kala yaitu paleosen, eosen, oligsen, miosen, pliosen, zaman kuarter.
Proses terjadinya suatu pemfosilan adalah dimana semua proses-proses
yang melibatkan penimbunan hewan atau tumbuhan didalam sedimen yang
terakumulasi secara pengawetan keseluruhan atau sebagian maupun yang ada
pada jejak jejaknya. Ilmu pemfosilan yang mempelajari cabang paleontologi ini
yang mempelajari bagaimana proses-proses terjadinya pembentukkan pemfosilan
disebut dengan Taphonomy. Fosil ini bukan tentamg tumbuhan dan hewan saja
melainkan terdapat pada organisme-organisme lainnya seperti bakteri contohnya.
Faktor faktor perusak yang mencegah organisme terfosilkan yaitu yang
pertama Biologi, pada faktor ini organisme yang terfosilkan itu dimakan oleh
organisme lainnya sehingga gagal menjadi fosil karena salah satu syarat
terjadinya pemfosilan adalah organisme tidak dimakan atau dimangsa oleh
organisme lainnya. Kondisi ini mengakibatkan organisme yang dimangsa tidak
dapat terawetakan. Kedua Fisika, organisme yang mati bisa terawetkan apalagi
lingkungannya mendukung proses pemfosilan. Jadi penyebab gagal terfosilkan
nya suatu fosil adalah karena faktor lingkungan yang tidak mendukung. Kimiawi,
tubuh keras dari organisme biasanya mengandung unsur-unsur kimia yang udah
larut dalam air. Terlarutnya unsur-unsur tersebut kadang ikut merusak bentuk
shell, sehingga mencegah terjadinya suatu sebuah pemfosilan.
Laporan Praktikum Paleontologi Pendahuluan 4
Pemfosilan bukan terjadi secara begitu saja, melainkan pemfosilan juga
mempunyai syarat-syarat terjadinya pemfosilan. Syarat terjadinya pemfosilan ada
berbagai macam yaitu paling utama adalah minimal fosil memiliki umur minimal
10.000 tahun, organisme yang mati tidak menjadi mangsa organisme lainnya,
memiliki bagian-bagian tubuh atau kerangka yang keras, rongga-rongga pada
bagian yang keras dimasuki zat kerisik sehingga merubah struktuk kimiawinya
tanpa mengubah struktuk fisiknya, diawetkan oleh lapisan-lapisan es, kejatuhan
atau terlingkupi oleh getah damar, organisme jatuh pada lingkungan anaeroh.
Proses pemfosilan dapat dibagi menjadi beberapa golongan, yaitu Fosil yang
tak termineralisasi yang artinya fosil yang tidak mengalami peruban secara
keseluruhan, fosil ini sangat jarang terjadi dang merupakan keistimewaan dalam
proses pemfosilan. Contohnya Mammoth, fosil yang berubah sebagian, umumnya
dijumpai pada batuan Mesozoikum dan Kenozoikum. Contohnya gigi gigi
binatang buas, tulang dan rangka Rhinoceros serta cangkang Moluska, Distilasi
yaitu menguapnya kandungan gas gas atau zat lain yang mudah menguap.
Contohnya adalah batubara, Amber yairu hewan yang terperangkap dalam getah
tumbuhan seperti damar. Fosil yang termineralisasi, golongan ini dibedakan atas
dasar material yang mengubahnya serta cara terubahnya yaitu, Replacement,
merupakan penggantian total material penyusun rumah organisme oleh mineral
mineral asing yaitu, contohnya adalah fosil cangkang. Histometabasis adalah
penggantian total tiap tiap molekul dari jaringan tumbuhan oleh mineral mineral
asing yang meresap kedalam jasad tumbuhan contoh fosil kayu, permineralisasi
adalah pengisian oleh mineral mineral asing ke dalam tiap pori pori dalam kulit
kerang tanpa mengubah material penyusunnya yang semula, Leaching adalah
proses pelarutan dinding test oleh air tanah. Proses pemfosilan lainnya yaitu
Impression jejak jejak organisme yang memiliki relief rendah. Contohnya bekas
daun yang jatuh dilumpur, Mold cetakan tapak yang ditinggalkan oleh otganisme
lain dan Cast cetakan dari jejak oleh material asing yang terjadi apabila rongga
antar tapak dan tuangan terisi zat lain dari luar sedangkan fosilnya telah lenyap,
Koprolit adalah kotoran binatang yang terfosilkan, Gastrolit, fosil yang dahulu
tertelan oleh salah satu hewan tertentu dan kemudian dimuntahkan. Trail jejak
ekor binatang yang terfosilkan, Track jejak kuku binatang yang terfosilkan, Foot
print jejak kaki hewan yang terfosilkan. Contoh dari trail, track dan foot print ini
salah satunya adalah dinosaurus. Burrow, borring, tubes sebuah lubang lubang
yang terbentuk seperti lobang bor atau pipa yang merupakan tempat
tinggal/hidup yang telah memfosil. Burrow lubang yang dibuat oleh organisme
untuk mencari mangsa atau makan dan hidup. Borring lubang yang digunakan
untuk menyimpan makanan. Sedangkan tubes lubang hasil aktivitas organisme.

Laporan Praktikum Paleontologi Pendahuluan 5


BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah:
1. Paleontologi adalah ilmu yang mempelajari fosil makhluk hidup untuk
mempelajari jejak kehidupan dan segala sesuatu tentang zaman purba.
2. Fosil adalah sisa bahan organik yang terawetkan secara alamiah dan
berumur lebih tua dari Holosen (10.000 tahun yang lalu).
3. Syarat terjadinya pemfosilan itu karena organisme yang mati dan tidak
menjadi mangsa organise lainnya, memiliki bagian tubuh yang keras,
diawetkan oleh lapisan es, kejatuahan atau terlingkupi oleh getah,
organime jatuh pada lingkungan anaerob.
4.2 Saran
Pada praktikum selanjutnya diharapkan praktikan lebih disiplin lagi, untuk
materi lebih banyak penjelasannya supaya lebih paham dan praktikumnya
menjadi lancar.

Laporan Praktikum Paleontologi Pendahuluan 6


DAFTAR PUSTAKA
Endarto, D. 2005. Pengantar Geologi Dasar. Surakarta: UPT Penerbitan dan
Pencetakan UNS.
Gusman, w. van. 1949. Geology of Indonesia, Goevernment Printing Office, The
Hague, Netherland.
Noor, D. 2012. Pengantar Geologi. Bogor: Pakuan University Press.
Noor, D. 2014. Pengantar Geologi Edisi Kedua. Bogor Universitas Pakuan Press.
Sukandarrumidi. 1998. Paleontologi pengantar umum. Yogyakarta: STTNAS.
Widianto, H. 2006. Peran Dan Pentingnya Fosil Bagi Ilmu Pengetahuan. Jurnal
Berkala Arkeologi. Vol. 26 (1): 77-85

Laporan Praktikum Paleontologi Pendahuluan 7

Anda mungkin juga menyukai